Anda di halaman 1dari 10

PENGAWASAN

KOPERASI
LUH IKA APRIYANI
1902022347
VB AKUNTANSI PAGI
Mentaati Sendi-Sendi Dasar Koperasi

Dalam UU No. 12 tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok


Perkoperasian diatur mengenai sendi-sendi dasar Koperasi
Indonesia. Ada tujuh sendi dasar Koperasi Indonesia, yaitu:
1) Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka untuk setiap warga
negara Indonesia.
2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai
pencerminan demokrasi dalam koperasi.
3) Pembagian sisa hasil usaha sesuai dengan jasa masing-masing
anggota.
4) Adanya pembatasan atas bunga modal.
5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
6) Usaha dan ketata-laksanaanya bersifat terbuka.
7) Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan
percaya pada diri sendiri.
Tipe-Tipe Pengawasan Koperasi

Sesuai surat edaran Menteri Koperasi dan UKM No.


98/M.KUKM/IX/2012 tentang pengawasan KSP/USP,
KJKS/UJKS dan Kopsit; pelaksanaan pengawasan KSP menjadi
tanggung jawab Kepala Dinas yang membidangi koperasi sesuai
kewenangan pengesahan badan hukum.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat
dilakukan, yaitu:
1) Pengawasan Intern dan Ekstern
2) Pengawasan Preventif dan Represif
3) Pengawasan Aktif dan Pasif
4) Pengawasan kebenaran formil menurut hak
(rechtimatigheld) dan pemeriksaan kebenaran materiil
mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheld)
Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan. Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga
macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain Pengawasan Pendahuluan
(Preliminary Control), Pengawasan Pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurrent Control), dan
Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control).
 Pengawasan Pendahuluan (Preliminary Control)
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan pendahuluan menghilangkan
penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut
terjadi.
 Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (Concurrent Control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung
guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai.
 Pengawasan Umpan Balik (Feed Back Control)
Pengawasan umpan balik yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna
mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar. Adapun sejumlah
metode pengawasan umpan balik yang banyak dilakukan yaitu:
a.Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
b.Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
c.Pengawasan Kualitas (Quality Control)
d.Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
Metode Pengawasan Koperasi

Metode pengawasan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.

Metode Pengawasan Kualitatif, yaitu metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi –
fungsi manajemen, yaitu untuk mengawasi performance organisasi secara keseluruhan dan untuk mengawasi sikap
performance para karyawan. Teknik pengawasan kualitatif yang sering digunakan adalah
 Pengamatan.
Pengamatan ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
 Inspeksi secara teratur.
Inspeksi teratur dilakukan secara periodic dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
 Laporan baik lisan maupun tertulis.
Laporan lisan dan tertulis dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feed-
back dari bawahan dengan relatif lebih cepat.
 Evaluasi pelaksanaan kegiatan, yang dilihat dari pelaporan.
 Management by Exception (MBE).
Metode Pengawasan Koperasi
1) Metode Pengawasan Kuantitatif, dalam mengadakan pengawasan ini yang bersifat kuantitatif, sebagian besar
digunakan data-data maupun metode kuantitatif untuk mengukur dan memeriksa kuantitas maupun kualitas output.
Metode pengawasn kuantitatif meliputi beberapa cara antara lain:

a. Anggaran
b. Audit (rencana dan biaya)
c. Analisis biaya
d. Analisis rasio maupun bagan
e. Teknik yang berhubungan dengan waktu dan pelaksanaan kegiatan.
Manajemen Koperasi
1) Konsep Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi.
Para manajer professional koperasi menggunakan metode yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya
saja nilai-nilai dan tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat manajemen koperasi unik dan
berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya adalah mengupayakan kepemimpinan koperasi bagi anggota
dan pengurus terpilih di dalam pengembangan kebijakan dan strategi yang akan memberdayakan koperasi dalam
mewujudkan cita-cita atau tujuannya.

2)Manajemen Koperasi Menurut Beberapa Sudut Pandang


Hendrojogi (2007:56) mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan empat unsur yaitu: Anggota, Pengurus,
Manajer, Dan Karyawan. Seorang manajer dituntut dapat menciptakan suasana yang dapat mendorong para
karyawan agar mempertahankan produktifitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen
dan anggota pelanggan. Tamba (2001:47) mengemukakan badan usaha koperasi di Indonesia memiliki manajemen
koperasi yang dianut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas dan
Pengelola.
Lingkup keputusan masing-masing unsur manajemen koperasi sebagai berikut:
a) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum dibidang organisasi,
manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum
Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
b) Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh Rapat anggota. Dengan demikian, pengurus dapat dikatakan sebagai
pemegang kuasa rapat anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategi yang telah ditetapkan
Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan kebijakan strategis yang menyangkut organisasi
maupun usaha.
c) Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh
pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan dalam Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalam struktur organisasi
koperasi posisi pengawas dan pengurus adalah sama.
d) Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk melaksanakan teknis
operasional bidang usaha. Hubungan pengelola usaha (managing director) dengan pengurus koperasi adalah
hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
Dalam manajemen koperasi maka tidak terlepas dari perencanaan, pembagian kerja, pengarahan, dan pengawasan.
Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:
a) Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan, manajer memutuskan apa yang harus
dilakukan, kapan harus dalakukan, bagaimana melakukan, dan siapa ynag harus melakukan.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan, mengatur dan
membagi tugas masing-masing unsur-unsur yang ada agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien.
c) Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting sebab setiap anggota yang berkerja didalam suatu
organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda.
d) Pengawasan
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai