(Manuaba,2010)
Penyebab
• Selama hamil volume darah meningkat 50 %
dari 4 ke 6 L, volume plasma meningkat sedikit
menyebabkan penurunan konsentrasi Hb dan
nilai hematokrit (Hipervolemia).
• Kenaikan volume darah berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan perfusi dari uteroplasenta.
• Kenaikan sel-sel darah hanya 18% sedangkan
plasma darah 30% dan hemoglobin 19%
sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi)
Klasifikasi
• Tidak anemia : 11 gr %
• Anemia ringan : 9-10 gr
%
• Anemia sedang : 7-8 gr %
• Anemia berat : < 7 gr %
Kala III dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum akibat
atonia uteri
Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri
Perdarahan Post Partum
• Kehilangan 500 ml atau lebih darah setelah persalinan pervaginam
atau 1000 ml atau lebih setelah sectio caesarea.
• Dibagi menjadi 2 :
• Primer (early postpartum hemorrhage) a/ perdarahan >500 cc yang
terjadi dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir : atonia uteri, retensio
placenta, sisa placenta, robekan jalan lahir
• sekunder (late postpartum hemorrhage) a/ perdarahan >500 cc setelah
24 jam pascapersalinan. Penyebab utama perdarahan postpartum
sekunder adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta.
ATONIA UTERI
Saran ?
1. Pelaksanaan rpogram suplementasi TTD sebaiknya digencarkan pada usia yang lebih
dini/usia remaja putri.
2. Perlunya evaluasi program suplementasi TTD bagi ibu hamil pada seluruh
puskesmas di Indonesia
3. Ibu hamil harus mengonsumsi TTD sejak kehamilan trimester I jika tidak
mengalami mual dan muntah disertai dengan asupan nutrisi yang adekuat, karena
suplementasi TTD saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Fe selama hamil.