Anda di halaman 1dari 45

TRANSFUSI

ony wibriyono angkejaya


INDIKASI TRANSFUSI DARAH

1. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului


penggantian volume dengan cairan

2. Anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan


dengan cara lain

3. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi


komponen

4. Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat


lagi diberikan plasma subtitute atau larutan albumin
Dalam pedoman WHO (Sibinga, 1995) disebutkan :

1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat


2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah
pengganti yang hilang/kurang

Berdasarkan tujuan di atas  komponen darah harus


sesuai kebutuhan

Perlu pedoman pemberian komponen darah  efek


samping transfusi minimal
Landsteiner, perintis transfusi mengatakan :

Transfusi darah tidak boleh diberikan, kecuali


manfaatnya melebihi resikonya

Pada anemia transfusi baru diberikan :


Jika terdapat tanda “oxygen need”
- rasa sesak
- Mata berkunang
- Berdebar (palpitasi)
- Pusing
- Gelisah
- Hb<6 gr/dl
Transfusi darah Hb>10 gr/dl  tidak perlu
Hb 6-10 gr/dl  atas indikasi keadaan oksigenasi pasien

Kehilangan sampai 30 % EBV dapat diatasi dengan


pemberian cairan elektrolitLebih dari itu lanjutkan
dengan transfusi jika Hb <8 gr/dl
Hb = 12 ??
SPECIAL
Hb = 10 CASE
OPTIMAL tua > 60 th,
Hb = 8 sepsis
TOLERABLE DM, stroke
Hb = 5
CRITICAL
perlu transfusi
Dapat disebutkan bahwa :
Hb sekitar 5 gr/dl adalah CRITICAL
Hb sekitar 8 gr/dl adalah TOLERABLE
Hb sekitar 10 gr/dl adalah OPTIMAL

Transfusi mulai diberikan pada saat Hb


CRITICAL dan
Dihentikan setelah mencapai batas
TOLERABLE atau OPTIMAL
Risiko jika memberi transfusi
• REAKSI TRANSFUSI
– 1-1.5% jarang fatal (Ellison, 1993)
– 1.5% dari unit darah, 4.1% dari pasien (Rahardjo, 1991)

• PERUBAHAN IMUNOLOGIS
– kambuh kanker pasca bedah > sering & > dini (Blumberg, 88)
– daya tahan infeksi turun, sepsis pasca trauma > sering
(Agarwal,93)
Risiko jika memberi transfusi

• TRANSMISI PENYAKIT
– HEPATITIS pasca transfusi 3-10 % (USA)
– HIV di USA 0.02-0.03 %
– HIV Indonesia 500,000 - 2 juta (Linnan,1994)
– Hep B 4 - 17 % (MULYANTO, 1994)
– Hep C 3,4% / MESIR 14,5 % / ARAB 26,2 %
50% Hepatitis C
jadi khronis
|
10 - 20% Hepatitis khronis
jadi cirrhosis
|
10% cirrhosis
jadi HEPATOMA
American Red Cross 2002

• 1. Antibodies to HIV-1 and HIV-2. UTD-PMI 2002


• 2. HBc - antibody to HBV.
1. HIV
• 3. Antibody to HCV.
2. HBV
• 4. Antibodies to HTLV-I and HTLV-II. 3. HCV
• 5. HBsAg - Antigen test for HBV. 4. Syphilis
• 6. HIV-1 p24 Antigen test for HIV 5. ALT
• 7. Tp (Syphilis) ------------- USD 10
• 8. ALT – liver inflammation,
• 9. Atypical antibodies
• 10. CMV - on request.
• 11. NAT (Nucleic Acid Testing) - for HCV & HIV (faster and
more accurate)
• ----------------------------------------------------------- USD 200
NOTICE TO NEW ZEALAND CITIZENS
BLOOD TRANSFUSIONS
• We have been advised that about 0.5% of bags of blood
for transfusion in Jakarta maybe contaminated with
some combination of HIV, Hepatitis B and Hepatitis C.
The situation outside Jakarta is not known but may well
be worse.
• Suggestions are:
– Try to avoid a blood transfusion in Indonesia
– Insist the hospital re-screen any blood to be used for transfusion
to exclude the above contaminants
– Contact your usual medical clinic for advice before agreeing to
blood transfusion.

Dokumen 2001
Majalah Kedokteran Indonesia, 1992
Berdasarkan sistem antigen  terdapat 20 sistem
golongan darah

Untuk kepentingan klinik  yg paling penting 2


sistem : Sistem ABO & Sistem Rhesus

Di Barat sebagian besar Rh + (85%), Rh – (15%)


Di Indonesia hampir 100% Rh (+)
Distribusi golongan darah
Amerika Indonesia *)
• O 45% (38% Rh(+) dan 7% Rh(-) • 39%
• A 40% (34% Rh(+) dan 6% Rh(-) • 25%
• B 11% ( 9% Rh(+) dan 2% Rh(-) • 28%
• AB 4% ( 3% Rh(+) dan 1% Rh(-) • 7%
• Total Rh (-) 15% • 0.02%

• Pada dasarnya, dokter cuma perlu


golongan ABO yang tepat.

*) donor Jakarta 1990


Donor O dapat memberi pasien apapun

• A • A

• B • B

• AB • AB

• O • O
O = donor universal
Pasien AB dapat menerima golongan apapun

• A • A

• B • B

• AB • AB

• O • O
AB = penerima universal
Donor Universal gol O
sangat berguna
sebab sebagian besar donor adalah O

• Sediakan selalu gol. O


• Jika sudah transfusi gol O 4 unit maka
jangan kembali ke golongan aslinya
selama 2 minggu sejak transfusi terakhir.
Darah Rh (+) boleh diberikan pasien Rh (-) : Laki-laki dan
wanita tidak dalam usia subur
tubuh penerima akan membentuk anti-Rhesus(+)

• Pada wanita usia subur  antibodi thd Rh (+)  penyulit pada janin
yang akan dikandungnya
– jika suaminya Rh (+) dan janin yang dikandung Rh (+)  penyulit
Erythroblastosis foetalis
– penyulit ini dapat dicegah dengan pengobatan immuno-globulin
sebelum hamil (Rhogam)
VOLUME DARAH
Volume
VOLUME  tergantung dari berat badan
darahDARAH
Makin aktif
Volume fisik 
darah seseorang  makin
tergantung meningkat
dari berat badan volume darah/
kgBB
Makin aktif fisik seseorang  makin meningkat volume darah/
______________________________________________________
kgBB
USIA ml/kgBB
______________________________________________________
______________________________________________________
USIA ml/kgBB
Prematur 95
______________________________________________________
Cukup Bulan
Prematur 8595
Anak
Cukupkecil
Bulan 80 85
Anak
AnakBesar
kecil 75-80
80
Dewasa
Anak Besar 75-80
Pria
Dewasa 75
Wanita
Pria 65 75
______________________________________________________
Wanita 65
______________________________________________________
DONOR DARAH
DONOR DARAH
TUJUAN SELEKSI DONOR :
TUJUAN SELEKSI
- Melindungi DONORdonor
kesehatan :
- -Melindungi kesehatan donor
Melindungi resipien dari resiko peny. Menular & efek
- Melindungi resipien dari resiko peny. Menular & efek
merugikan lainnya.
merugikan
Syarat Donor lainnya.
:
Syarat Donor :18-65 tahun
1. Berusia
1. 2.
Berusia 18-65 tahun
BB minimal 50 kg
2. 3.
BBSuhu
minimal
badan50 kg
tidak > 37,5oC
3. 4.
Suhu badannadi
Denyut tidak > 37,5oC
reguler, jantung normal, frek. 50-100 X/menit
4. 5.
Denyut nadi reguler,
TD Sistolik tidak >jantung
180 mmHg normal, frek. 50-100 X/menit
5. 6.
TDTDSistolik tidaktidak
Diastolik > 180> mmHg
100 mmHg
6. 7.
TDHbDiastolik
min. u/tidak
laki2>13,5
100gr/dl,
mmHg wanita 12,5 gr/dl
7. 8.
HbFrekuensi
min. u/ laki2 13,5 gr/dl,2-3
pendonoran wanita 12,5 gr/dl
kali setahun
8. 9.
Frekuensi
Volumependonoran
pendonoran2-3 kali> setahun
tidak 13% Vol.darahcegah reaksi
9. Volume pendonoran tidak > 13% Vol.darahcegah reaksi
vasovagal
vasovagal
KOMPONEN DARAH

Darah lengkap komponen2nya sentrifugasi


Kebutuhan pasien hanya pada 1/bbrp komponen saja
Pasien perdarahan  semua komponen hilang  yg plg
perlu volume dan eritrosit
Faktor pembekuan dpt berjalan baik  20% dari normal

Manfaat Terapi komponen :


1. Pasien hanya menggunakan yg perlu saja
2. Mengurangi volume transfusi
3. Mengurangi resiko reaksi transfusi
DARAH LENGKAP (WHOLE BLOOD)

1. DARAH SEGAR
< 6 jam dr pengambilan
Keuntungan :
- Fk pembekuan masih lengkap trmsk fk labil (V & VIII)
- Fx eritrosit masih relatif baik
Kerugian :
- Sulit diperoleh dlm waktu yg tepat  pem.golongan, rx
silang, transportasi kurang lebih 4 jam
- Resiko penularan penyakit tinggi

2. DARAH BARU
- 6 Jam-6 hari sesudah pengambilan
- Faktor pembekuan sudah hampir habis
- Peningkatan kadar kalium, amonia, & asam laktat
3. DARAH SIMPAN

Darah simpan >6 hari


Keuntungan :
- Mudah tersedia setiap saat
- Bahaya lues dan CMV hilang

Kerugian :
- Fk pembekuan sudah habis
- Penurunan kadar 2,3 DPGafinitas Hb thd oksigen
tinggi  Oksigen sukar dilepas ke jaringan
- Kadar kalium, amonia, & asam laktat tinggi
INDIKASI PEMBERIAN DARAH LENGKAP :

1. Perdarahan > 30% TBV (syok hemovolemik)


stabilkan dulu dgn cairan elektrolit.

2. Pada bayi  perdarahan >10% TBV transfusi

3. Bedah mayor dgn perdarahan > 1500 ml


DARAH LENGKAP

Mengandung 450 ml darah % 63 ml antikoagulan


(CPDA-1), masa simpan 35 hari

Mengandung hematokrit 35 %

Pd org dewasa transfusi 1 unit (500 ml)  naikkan


Hb kira-kira 1 gr% atau hematokrit 3-4%

Selama penyimpanan  trombosit, fagosit,


faktor pembekuan  tidak aktif.

Tujuan praktis  terdiri dr eritrosit dan plasma


PACKED RED SEL (PRC)

Sebagian besar (2/3) dr plasma dibuang


1 unit berasal dr 500 ml WB volumenya = 200-250 ml
Daya angkut oksigen 2X> dr 1 Unit WB

Kadar Hematokrit 70-80%,Vol plasma 15-25 ml, volume


antikoagulan 10-15 ml

Untuk naikkan Hb 1 gr/dl  perlu PRC 4 ml/kgBB


1 unit naikkan hematokrit 3-5%

Dipakai pada : anemia yg tdk disertai penurunan volume


yg disertai tanda “oksigen need” (sesak, mata berkunang,
palpitasi, pusing, gelisah)
KEUNTUNGAN PRC :

1. Kemungkinan overload sirkulasi minimal


2. Rx transfusi akibat komponen plasma minimal
3. Rx transfusi akibat antibodi donor minimal
4. Efek samping volume antikoagulan berkurang
5. Sisa plasma dapat dibuat menjadi komponen lain

KERUGIAN :
1. Masih cukup banyak plasma , lekosit,& trombositbentuk
Antibodi
2. Mengurangi efek samping bagi pasien yg perlu transfusi
berulang PRC yg dicuci (washed PRC) dgn normal saline
3X u/ hilangkan antibodi
KONSENTRAT TROMBOSIT

Didapat dari darah segar dgn metode pemutaran dgn


waktu tertentu

Volume 25-40 ml/unit

1 unit menaikkan jumlah platelet 9000-11.000/mm3

Trombositopenia berat butuh 8-10 unit


Trombosit harus ditransfusikan dlm waktu 2 jam

Diberikan sampai perdarahan berhenti atau Bleeding


Time pd 2 X nilai kontrol normal

Kemungkinan komplikasi : menggigil, demam, alergi

Dapat menyebabkan allo imunisasi  pasien


refrakter thd transfusi berikutnya.
PLASMA

Dari 250 ml darah diperoleh 125 ml darah

Digunakan Untuk :

1. Mengatasi gangguan koagulasi yg tdk disebabkan


oleh trombositopenia
2. Mengganti plasma yg hilang
3. Defisiensi imunoglobulin
4. Overdosis obat antikoagulan (warfarin, dsb)
TERSEDIA SEBAGAI :

1. Plasma segar (Fresh Plasma)


 Dari darah lengkap segar (<6 jam)
 Berisi semua faktor pembekuan (juga fk.labil)
& trombosit
 Harus diberikan dalam 6 jam

2. Plasma Segar Beku (Fresh Frozen Plasma)


 Didpt dr pemisahan darah segar (<6 jam)
 Dengan metode pemutaran, kemudian dibekukan
 Disimpan pd temperatur –30°C
 Krn dibuat dr darah segar  semua fk.pembekuan
masih utuh
KRITERIA PEMBERIAN FRESH FROZEN PLASMA

1. Perdarahan yg tidak dpt dihentikan dgn jahitan


bedah atau kauter.
2. Peningkatan PT atau APTT minimal 1,5 kali
dr nilai normal
3. Hitung trombosit > 70.000/mm3 (u/ menjamin
bahwa trombositopenia bukan merupakan penyebab
perdarahan).
PLASMA BIASA (PLASMA SIMPAN)

 Mengandung fk stabil fibrinogen, albumin & globulin


 Di dpt dari darah lengkap yg telah mengalami penyimpanan
 Dari 250 cc darah lengkap diperoleh 125 cc plasma
 Dpt bertahan selama 2 bulan pd suhu 4°C

Indikasi :
1. U/ mengatasi syok sebelum darah datang
2. Memperbaiki volume sirkulasi darah
3. Mengganti protein plasma yg hilang pd luka bakar luas
4. Mengganti & menambah jumlah faktor2 tertentu yg hilang.
Misalnya fibrinogen, albumin, dan globulin.

 Indikasi ini sekarang tidak dianjurkan lagi krn lebih aman


menggunakan lar.koloid atau albumin yg bebas resiko
transmisi penyakit.
KRIOPRESIPITAT

 Di dapat dari pemisahan FFP yg dicairkan pd suhu 4°C


dgn metode pemutaran dgn waktu & kecepatan tertentu.
 Diperoleh supernatan dgn volume 30-40 ml.
 Mgdg Fk.VIII, fibrinogen ,protein plasma, & Fk.XIII
 Jika disimpan pd suhu -30°C dpt bertaha selama 12
bulan
 Bila akan dipakai, dicairkan pd suhu 4°C & segera
diberikan sebelum 6 jam
INDIKASI TRANSFUSI KRIOPRESIPITAT :

1. Hemofilia A (defisiensi fk.VIII)


2. Penyakit Von Willebrands
3. Hipofibrinogenemia
4. Defisiensi fk.VIII yg didapat (DIC dan
transfusi masif dilusi)
5. Defisiensi fk. XIII
KONSENTRAT GRANULOSIT

1. Pend. neutropenia dgn febris yg tinggi yg gagal dgn


antibiotik.
2. Anemia aplastik dgn lekosit <2000/ml
3. Penyakit2 keganasan

 Kapan saat yg tepat pemberian granulosit  belum


pasti
 Klinisi menganjurkan  pend.neutropenia dgn
panas yg tinggi dan gagal dgn antibiotik lebih dr
48 jam
 Efek pemberian granulosit  penurunan suhu badan
penderita 1-2 jam setelah transfusi
Volume plasma
Albumin
Faktor koagulasi labil (6-12 jam)
Faktor koagulasi stabil

Leukosit & Trombosit

Eritrosit
Zat preservatif
TRANSFUSI DARAH MASIF

Transfusi darah masif adalah transfusi 1 atau 2X dr jumlah


Volume darah pasien. Untuk pasien dewasa sebanding dgn
10-20 unit.
Hal-hal yg mungkin terjadi :
1. Koagulopati
 Trombositopenia
- Terjadi setelah transfusi darah simpan >80 ml/kgBB
- Trombosit <50.000/mm3beri trombosit
- Setiap transfusi 4 unit darah simpan beri 1 unit
darah segar.
 Turunnya fk.koagulasi labil (fk.V & fk.VIII)
Diatasi dgn pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit
WB/PRC
2. Keracunan Sitrat
2.Tubuh memiliki
Keracunan kemampuan besar u/ metabolisme sitrat
Sitrat
kecuali
Tubuhpd keadaan
memiliki shock, peny.hati,
kemampuan besar u/& metabolisme
lanjut usia sitrat
 Terapi : Calcium
kecuali Glukonas
pd keadaan shock,10% 1 gr IV
peny.hati, &pelan2
lanjut setiap
usia transfusi
4Terapi
unit darah
: Calcium Glukonas 10% 1 gr IV pelan2 setiap transfusi
4 unit darah
3. Hiperkalemia
3.Kalium dlm darah simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
Hiperkalemia
Infus kalium
Kalium dlmyg aman
darah  20 mEq/jam
simpan 21 hari dpt naik setinggi 32 mEq/L
Hiperkalemia
Infus kalium  aman 20fibrilasi
yg aritmia mEq/jamventrikel  cardiac arrest
mencegah Calcium
Hiperkalemia Glukonas
 aritmia 5 mg/kgBB
 fibrilasi IV pelan-pelan.
ventrikel  cardiac arrest
Maksud
mencegah pemberian
CalciumCalcium
Glukonas5Calcium
mg/kgBB merupakan antago-
IV pelan-pelan.
nis terhadap
Maksud hiperkalemia.
pemberian Calcium  Calcium merupakan antago-
nis terhadap hiperkalemia.
TRANSFUSI SANGAT DARURAT

Pasien dgn perdarahan hebat  waktu u/ uji silang lengkap


Terlalu lama/ tdk tersedia darah dgn golongan yg sama.

Pilihan yg dpt diberikan :


 PRC golongan O tanpa uji silang (donor universal)
 Resipien AB  jika PRC O tdk ada  beri gol. A atau B
 Jika pasien telah ditransfusi dgn gol.darah O sebanyak
4 unit & perlu transfusi lagi dlm jangka 2 minggu tetap
diberi gol O kecuali terbukti titer anti-A dan anti-B telah
turun <1/200
 Hampir seluruh populasi di Indonesia Rhesus (+) shg
semua unit O dpt digunakan.
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
1.1. Reaksi
Reaksihemolitik
hemolitik
 Terjadi
Terjadi1/6000
1/6000 akibat
akibat destruksi
destruksi eritrosit
eritrosit donor
donor o/ antibodi
o/ antibodi
Resipien
Resipien atau
atau sebaliknya.
sebaliknya.
 Jika
Jikatransfusi
transfusi <5%<5% vol.darah,
vol.darah, reaksi
reaksi taktak begitu
begitu gawat
gawat
 Pasien
Pasiensadar
sadar : demam,
: demam, menggigil,
menggigil, nyeri
nyeri dada-panggul,mual.
dada-panggul,mual.
 Pasien
Pasiendlmdlm anestesi
anestesi : demam,
: demam, takikardi
takikardi taktak jelas
jelas asalnya,
asalnya,
hipotensi,
hipotensi, perdarahan
perdarahan merembes
merembes di daerah
di daerah operasi,
operasi, syok,
syok,
spasme
spasme bronkus,
bronkus, && selanjutnya
selanjutnya Hb-uria,
Hb-uria, dandan ikterus.
ikterus.
2. Infeksi
2. Virus (hepatitis, HIV, CMV, HTLV)
Infeksi
 Virus (hepatitis,
Bakteri HIV, CMV,
(stafilokokus, HTLV)
Yesteria, Citrobakter)
 Bakteri
Parasit(stafilokokus,
(malaria) Yesteria, Citrobakter)
 Parasit (malaria)
3.3. Lain-lain
Lain-lain
Demam,
Demam,urtikaria,
urtikaria, anafilaksis, edema
anafilaksis, edemaparu nonnon
paru kardial, purpura,
kardial,
Intoksikasi
purpura,sitrat , hiperkalemia, dan asidosis
PENANGGULANGAN REAKSI TRANSFUSI

1. Stop transfusi
2. Naikkan tekanan darah dgn koloid, kristaloid,
atau
Bila perlu tambahan inotropik
3. Beri oksigen 100%
4. Manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
5. Antihistamin
6. Steroid dosis tinggi
7. Jika perlu exchange transfusion
Jika kau tidak mampu menahan lelahnya
menuntut ilmu maka bersiaplah untuk menerima
perihnya kebodohan

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai