Anda di halaman 1dari 35

DISTOSIA DAN GAWAT JANIN

JAQUELINE MAWARNI EFFENDY


2017-84-044
PENDAHULUAN

• Kelancaran persalinan tergantung pada 3 faktor “P” yaitu Power,


passage, passanger
• Presentase Angka kejadian tindakan section cesarean (SC) di Amerika
serikat sekitar 26%
• American College of Obstetricians and Gynecologist menyatakan
bahwa sekitar 60% persalinan dengan SC dilakukan atas indikasi
distosia.
• Roy, dan Joseph tahun 2003 : diagnose distosia merupakan akibat dari
perkembangan perubahan lingkungan yang berlangsung lebih cepat
dari pada perkembangan evolusi manusia itu sendiri
1. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies,
New York, 2010.
PENDAHULUAN

• Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012:


angka kematian neonatus pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000
kelahiran hidup
• Gawat janin (Fetal distress) merupkan salah satu kegawatdaruratan
dalam kehamilan yang harus bisa segera ditangani untuk menghindari
kematian pada janin yang mengalami hipoksia pada janin (kadar
oksigen yang rendah dalam darah).

Pashte SV, Choudhari SS. Diagnosis and management of fetal distress: A Review Based on Modern Concept and Ancient Ayurvedic Granthas. European journal of
biomedical and pharmaceutical sciences. Vol 3. 2016. Available from: http://www.ejbps.com
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Distosia (Yunani) : Dys atau dus = buruk, tosia = persalinan


• Distosia merupakan persalinan yang sulit, tidak ada kemajuan dalam
persalinan atau merupakan persalinan yang membawa satu akibat
buruk bagi janin maupun ibu

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010
ETIOLOGI

POWER

PASSAGE PASSANGER

DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies, 2007
DISTOSIA KARENA KELAINAN TENAGA
HYPOTONIC UTERINE CONTRACTION

DEFINISI ETIOLOGI DIAGNOSIS TATALAKSANA


• Kontraksi uterus • Ibu primi tua, • CTG dan USG • Pengawasan tekanan
psikis, peregangan • His tetap dominan darah, DJJ, dehidrasi
terkoordinasi serta tanda asidosis
namun tidak uterus yang pada fundus, • Infus D5% atau NacL
adekuat dalam berlebihan, kontraksi lebih • Pasien dengan CPD
herediter singkat.
membuat dilakukan seksio
• Kelainan letak • KU pasien : Baik, caesarea
kemajuan dalam
atau CPD nyeri tidak terlalu • Tanpa CPD:
persalinan (Cephalo-Pelvic pemecahan ketuban,
sakit
Disproportion) drip oksitosin 5 IU per
D5% 8 – 40 tpm

1. Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2006
2. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 22 rd Edition. Thw Mc Graw-Hill
Companies, New York, 2005
HYPERTONIC UTERINE CONTRACTION

DEFINISI ETIOLOGI TATALAKSANA

• His yang terlalu kuat • Primigravida tua dan • Tekanan darah


sehingga faktor emosi diukur/4 jam, DJJ/ 30
menyebabkan • Dapat terjadi akibat menit pada kala I
persalinan selesai solusio plasenta, • Infus Nacl dan D5%
dalam waktu yang penggunaan oksitosin bergantian
singkat yang berlebihan, • Awasi keadaan umum
disproporsi pasien
sefalopelvik,
malpresentasi janin

1. Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2006
2. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 22 rd Edition. Thw Mc Graw-Hill
Companies, New York, 2005
DISTOSIA KARENA KELAINAN LETAK DAN
BENTUK JANIN
POSISI OKSIPITALIS POSTERIOR PERSISTEN
(POPP)

DEFINISI Etiologi Bentuk panggul TATALAKSANA


Tindakan dilakukan
Presentasi anthropoid,
apabila kala II
belakang kepala android karena
terlalu lama atau
memiliki segmen
adanya tanda-
depan yang sempit
tanda gawat janin

Oksiput tidak Penurunan kepala


Otot panggul yang > 3/5 diatas PAP
berputar kedepan
sudah lembek atau di atas 2 = SC
sehingga tetap di
(multipara)
belakang

1. Winkjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2006
2. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 22 rd Edition. Thw Mc Graw-Hill
Companies, New York, 2005
PRESENTASI PUNCAK KEPALA

DEFINISI DIAGNOSIS Pada fundus uteri teraba


TATALAKSANA
Apabila 1 jam dipimpin
bokong, di atas panggul mengejan bayi tidak
Puncak kepala janin teraba kepala. lahir dan kepala bayi
merupakan bagian
DJJ di kuadran bawah sudah di dasar panggul
terendah
perut ibu, sisi yang sama maka dilakukan ekstraksi
dengan punggung janin forceps

PD : sutura sagitalis
Bagian terbawah janin Persalinan pada
teraba pada diameter
yaitu puncak kepala,
transversa panggul, presentasi puncak
teraba UUB yang paling
rendah, dan UUB sudah
kedua ubun-ubun kepala dilakukan
mudah di raba dan episiotomy
berputar ke depan
dikenali

1. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies,
New York, 2010.
PRESENTASI MUKA

ETIOLOG TATALAKS
DEFINISI I
DIAGNOSIS
ANA Dagu tidak
Kepala mengalami
defleksi maksimal Pemeriksaan luar : dapat diputar ke
sehingga oksiput Di temukan dada teraba depan (posisi
seperti punggung,
tertekan pada pada panggul bagian belakang
mentoposterior
punggung dan sempit atau kepala berlawanan persisten)
muka merupakan dilakukan SC
bagian terendah janin besar dengan dada

Kepala dalam
posisi Mengubah
hiperekstensi Pemeriksaan
sehingga oksiput Multiparitas, presentasi muka
dalam: teraba menjadi
menempel pada anencephalus, dagu, mulut,
punggung bayi dan dan tumor hidung, tepi orbita presentasi
dagu menjadi leher belakang kepala
bagian terbawah

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
LETAK SUNGSANG

• Janin terletak memanjang dengan


kepala di fundus uteri dan bokong
berada di bagian bawah cavum uteri
• Tipe letak sungsang :
Frank breech (50-70%)
Complete breech (5-10%)
Footling (10-30%)

1. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies,
New York, 2010.
ETIOLOGI DIAGNOSIS

• Prematuritas, • Persepsi gerakan


abnormalitas uterus, janin oleh ibu
abnormalitas janin, • Pemeriksaan leopold
overdistensi uterus • Auskultasi DJJ
• multipara • USG dan Foto
rontgen
Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
TATALAKSANA
Indeks prognosis Zatuchni dan Andros untuk menilai apakah persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau
perabdominan

  0 1 2

Paritas Primigravida Multigravida  

Umur kehamilan >39 minggu 38 minggu < 37 minggu

Taksiran berat >3630 gram 2629-3176 gram < 3176 gram

janin

Pernah letak Tidak 1x >2x

sungsang

Pembukaan < 2cm 3 cm >4 cm

serviks

Station <3 <2 1 atau lebih rendah


Prosedur Persalinan sungsang secara spontan

• Tahap Lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase


yang tidak berbahaya
• Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala
janin masuk PAP, sehingga kemungkinan tali pusat terjepit
• Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala
keluar dari ruangan yang bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang
tekanannya lebih rendah sehingga kepala harus dilahirkan perlahan-
lahan untuk menghindari perdarahan intrakranial (adanya tentorium
cerebellum).

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
Partial Breech Extraction

• Indikasi : jika terjadi kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala

Cara Klasik
prinsip : melahirkan lengan belakang lebih dahulu karena lengan
belakang berada di ruangan yang lebih besar (sacrum), baru kemudian
melahirkan lengan depan di bawah simfisis

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
• Prinsipnya : melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan ekstraksi, baru
kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang.
Mueller

• Prinsipnya : memutar badan janin setengah lingkaran bolak balik sambil dilakukan traksi
awam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada dibelakang akhirnya lahir di
bawah simpisis.
Louvset

• Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam jalan lahir. Jari
tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari ke empat mencengkram fossa
kanina, sedangkan jari lain mencengkram leher. Badan anak diletakkan di atas lengan
bawah penolong, seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk danjari ke 3 penolong
Mauriceau yang lain mencengkram leher janin dari arah punggung.

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
LETAK LINTANG

• Bila dalam kehamilan atau dalam persalinan sumbu panjang janin


melintang terhadap sumbu panjang ibu
• Letak lintang dibagi menjadi 2 macam : letak kepala dan letak
punggung
• Faktor-faktor yang menyebabkan letak lintang : fiksasi kepala tidak
ada, hidrosefalus, anesefalus, plasenta previa, janin sudah bergerak
dalam hidramnion, gemeli, multiparitas

Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
MAKROSOMIA (DISTOSIA BAHU)

• Janin diperkirakan memiliki berat > 4000 gram


• Faktor Risiko : bayi besar sebelumnya, obesitas pada ibu, multiparitas,
kehamilan postterm, dan ibu dengan diabetes mellitus.
• Makrosomia dapat menyebabkan terjadinya penyulit pada persalinan
diantaranya distosia bahu dan chepalo pelvic disproportion (CPD)
• Diperlukannya tambahan manuver obstetrik karena terjadi impaksi
bahu depan atas simphisis sehingga dengan tarikan ke arah belakang
pada kepala bayi tidak bisa untuk melahirkan bayi

DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies,
2007.
DIAGNOSIS

Penegakkan diagnosis pada kondisi terjadinya persalinan dengan


distosia bahu antara lain:
• kepala janin telah lahir namun masih menekan vulva dengan kencang
• Dagu tertarik dan menekan perineum
• Turtle sign : suatu keadaan dimana kepala sudah dilahirkan gagal
melakukan putaran paksi luar dan tertahan akibat adanya tarikan yang
terjadi antara bahu posterior dengan kepala.
• Traksi pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu

DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies,
2007.
TATALAKSANA

• ALARM
ask for help
Lift the legs and buttocks
Anterior shoulder disimpaction
Rotation of posterior shoulder
Manual remover posterior arm

DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies,
2007.
Lift the legs and buttocks

• Memposisikan ibu posisi


McRoberts
• Melakukan penekanan
suprasimfisis ke arah posterior
menggunakan pangkal tangan
• Lakukan tarikan kepala janin ke
arah posterokaudal

1. DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies, 2007.
2.Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
Rotation of posterior shoulder

Manuver Woods
• Melakukan rotasi bahu belakang
• Masukkan tangan penolong sesuai
dengan punggung bayi ke vagina dan
diletakkan di belakang bahu janin
• Bahu di putar 180 derajat ke anterior
dengan gerakan seperti membuka
tutup botol

1. DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies, 2007.
2.Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
Manual Remover Posterior Arm

Manuver Scwartz
• Memasukkan tangan ke vagina
sepanjang humerus posterior
janin
• Tangan janin digenggam dan
ditarik sepanjang sisi wajah
• Lengan belakang dilahirkan dari
vagina

1. DeCherney, Alan. Current Diagnosis & Treatment Obstetricts & Gynecology. Ed 10. McGraw-Hill Companies, 2007.
2.Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York,
2010.
DISTOSIA KARENA KELAINAN TULANG
PANGGUL
• Persalinan yang sulit yang
disebabkan oleh adanya kelainan
dari bentuk panggul atau ukuran
panggul.
• Distosia karena kelahiran ukuran
panggul (dispoporsi fetopelvik)
dapat disebabkan karena
berkurangnya ukuran panggul,
ukuran janin yang terlalu besar,
atau kombinasi diantara keduanya
• Tatalaksana sebaiknya dilakukan
perabdominam

Muchtar R. Bentuk dan kelainan panggul. Dalam Sinopsis obstetri. Jakarta: EGC, 2002. p315-30.
GAWAT JANIN DALAM PERSALINAN

• Gawat janin adalah suatu keadaan dimana terdapat hipoksia pada


janin ( kadar oksigen yang rendah dalam darah).
• Denyut jantung janin di atas 160/menit atau dibawah 100/menit
• Mekonium yang kental

Pashte SV, Choudhari SS. Diagnosis and management of fetal distress: A Review Based on Modern Concept and Ancient Ayurvedic Granthas. European journal of
biomedical and pharmaceutical sciences. Vol 3. 2016. Available from: http://www.ejbps.com
PATOFISIOLOGI

Plasenta mengalami Penyaluran O2


penurunan fungsi
akibat perfusi ruang dan ekskresi CO2
intervili yang berkurang akan terganggu

Terjadi Hipoksia yang lama


Penurunan pH / sehingga janin harus
mengolah glukosa menjadi
Desai D, Chauhan K, Chaudhary S. A study of meconium stained amniotic fluid, its significance and early maternal and neonatal outcome. Int J Reprod
Contracept Obstet Gynecol. 2013;2(2):190–93. doi: 10.5455/2320-1770.ijrcog20130616.
TANDA DAN GEJALA

• Deteksi dini dengan menghitung jumlah tendangan janin “Kick count”


• Mekonium kental berwarna hijau terdapat di cairan ketuban pada
letak kepala.
• Takikardi/bradikardi/iregularitas dari denyut jantung janin
• Asidosis janin

1. Wong SF, Chow KM, Ho LC. The relative risk of ‘fetal distress’ in pregnancy associated with meconium-stained liquor at different gestation. J Obstet Gynaecol.
2002;22(6):594–99.
2. Desai D, Chauhan K, Chaudhary S. A study of meconium stained amniotic fluid, its significance and early maternal and neonatal outcome.  Int J Reprod Contracept
Obstet Gynecol. 2013;2(2):190–93. doi: 10.5455/2320-1770.ijrcog20130616.
TATALAKSANA
Tatalaksana umum :
• Reposisi pasien ke sisi kiri
• Hentikan pemberian oksitosin
• Identifikasi penyebab maternal (demam ibu, obat-obatan), dan diterapi sesuai dengan
penyebab
• Jika penyebab ibu tidak ada tetapi denyut jantung tetap abnormal minimal 3 kontraksi,
dilakukan pemeriksaan vaginal.
 perdarahan dengan nyeri konstan atau intermiten, curigai salusio plasenta
 tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau), berikan antibiotik sesuai dengan
penatalaksanaan amnionitis
Bila tali pusat di bawah bagian yang terendah atau ada di vagina tangani sesuai dengan
penanganan tali pusat prolaps
1. Cunningham, Garry F., M. D. et al: Antepartum Assesment, Williams Obstetrics, 22nd ed, Connecticut: Appleton & Lange, 2002:40:1095-1108
2. Sofie Rifayani Krisnadi, Johanes C. Mose, Jusuf S. Effendi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin. 2005:7-1
TATALAKSANA

• Jika denyut jantung abnormal menetap atau ada tanda tambahan


gawat janin, rencanakan persalinan:
Jika serviks terdilatasi penuh dan kepala janin tidak lebih dari 1/5 di
atas simfisis pubis atau ujung tulang terendah dari kepala pada
stasion 0, lahirkan dengan ekstraksi vakum atau forsep.
Jika serviks tidak terdilatasi penuh atau kepala janin lebih dari 1/5 di
atas simfisis pubis atau ujung tulang terendah dari kepala di atas
stasion 0, lahirkan dengan seksio sesarea.

1. Cunningham, Garry F., M. D. et al: Antepartum Assesment, Williams Obstetrics, 22nd ed, Connecticut: Appleton & Lange, 2002:40:1095-1108
2. Sofie Rifayani Krisnadi, Johanes C. Mose, Jusuf S. Effendi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin. 2005:7-1
Takolitik

• Injeksi subkutan atau intravena tunggal dari 0.25 mg terbutalin sulfat


• Untuk relaksasi uterus
• Dapat meningkatkan nilai pH darah dari kulit kepala janin serta
meningkatkan oksigenitas janin

1. Cunningham, Garry F., M. D. et al: Antepartum Assesment, Williams Obstetrics, 22nd ed, Connecticut: Appleton & Lange, 2002:40:1095-1108
2. Sofie Rifayani Krisnadi, Johanes C. Mose, Jusuf S. Effendi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin. 2005:7-1
Amnioinfusion

Amnioinfusion digunakan untuk :


• Penanganan deselerasi variabel atau deselerasi lama
• Profilaksis kasus-kasus oligohidramnion, seperti ketuban pecah dini
• Usaha untuk mengencerkan atau “mencucu” mekonium yang kental.
• 500 sampai 800 ml bolus cairan fisiologis hangat diikuti dengan infus
kontinyu 3 ml per menit.

1. Cunningham, Garry F., M. D. et al: Antepartum Assesment, Williams Obstetrics, 22nd ed, Connecticut: Appleton & Lange, 2002:40:1095-1108
2. Sofie Rifayani Krisnadi, Johanes C. Mose, Jusuf S. Effendi. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin. 2005:7-1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai