selektif
Gambaran umum
Reduksipersalinan
12-22% memiliki penyulit
selektif merupakan mekonium
intervensi
walau hanyauntuk
kehamilan sebagian kecil berujung
mengurangi jumlah pada
janin
mortalitas
misal janin menjadi kembar
quadruplet
Ellison MA, Hall JE .Social stigma and compounded losses: quality-of-life issues for multiple-birth families. Fertil Steril.
Kandidat
Multichorionic triplet dan seterusnya
Ethical recommendations on multiple pregnancy and multifetal reduction. FIGO Committee for the Ethical Aspects of Human Reproduction and Women's Health. FIGO
Kandidat
Kehamilan dichorionic diamniotic twin
(DCDA)
• Reduksi dapat dipertimbangkan pada keadaan DCDA, khususnya bila
memenuhi indikasi medis (penyakit jantung, penyakit ginjal) atau obstetrik
seperti riwayat preterm atau insufisiensi serviks
Ethical recommendations on multiple pregnancy and multifetal reduction. FIGO Committee for the Ethical Aspects of Human Reproduction and Women's Health. FIGO
Teknik
• Reduksi kehamilan dapat dilakukan
transcervical, transabdominal atau transvaginal
• Transabdominal merupakan teknik termudah
• Reduksi dilakukan pada 10-13 minggu gestasi
karena kebanyakan abortus spontan telah terjadi
dan fetus cukup besar dinilai lewat USG
Cunningham, F.G et al. 2014. Selective reduction and termination. In: Williams Obstetrics. 24st edition. New York: Mc
Janin dikorionik
Waktu
Waktu kapan saja aman untuk terminasi selektif namun harus segera dilakukan
setelah keputusan untuk terminasi dibuat
Teknik
KCL diinjeksikan dalam cavitas thoraks (idealnya intrakardiak) serupa dengan reduksi selektif.
Digoksin dan lidokain juga dapat digunakan walau waktu untuk asistol lebih lama
Pascaprosedur
Dilakukan evaluasi 1 jam setelah prosedur untuk memastikan asistol
Cunningham, F.G et al. 2014. Selective reduction and termination. In: Williams Obstetrics. 24st edition. New York: Mc
Janin monokorionik
Waktu Pendekatan pada janin
monokorionik menggunakan
Luaran lebih baik bila dilakukan setelah 18 minggu gestasi open surgical procedure
(histerktomi), prosedur
Teknik endoskopi (Fetoskopi) dan
ultrasound guided techniques.
Teknik konvensional injeksi KCL dilakukan dengan Metode paling umum digunakan
asumsi plasenta multikorionik. Bila monokorionik adalah cord occlusion
maka terdapat potensi toksin juga masuk pada fetus
yang tidak ingin diterminasi
Cunningham, F.G et al. 2014. Selective reduction and termination. In: Williams Obstetrics. 24st edition. New York: Mc
Cord occlusion
Cunningham, F.G et al. 2014. Selective reduction and termination. In: Williams Obstetrics. 24st edition. New York: Mc
Graw Hill Medical Publising Division
TERIMA KASIH