Anda di halaman 1dari 20

ASKEP DISTOSIA BAHU

KELOMPOK 1
Juwita Dharma Wati
Sri Wardani
Marsninem
Normarisa
Maria
Azizah Fitriah Fadillah
Nia
PENGERTIAN

• Distosia bahu adalah peristiwa dimana


tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat
dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
• Persalinan dengan distosia bahu adalah
persalinan dengan didahului kelahiran
kepala janin tetapi menjumpai kesulitan saat
melahirkan.
Kelainan bentuk panggul

Diabetes Gestasional
Faktor
Terjadinya
Kehamilan
distosia bahu
Riwayat Persalinan dengan
distosia bahu
Ibu yang pendek
Faktor Resiko Distosia Bahu

• Kelainan anatomi panggul


• Diabetes Gestasional
• Kehamilan postmatur
Mater • Riwayat distosia bahu
• Tubuh ibu pendek
nal
Prognosis
Jika kepala anak sudah
Kesukaran bisa terjadi lahir tetapi kelahiran
karena kepala yang bagian bahu macet
besar atau kepala yang karena lebar nya bahu
lebih keras ( pada post janin dapat meninggal
maturitas ) tidak bisa karena asfiksia. Menarik
berangkat pintu atas kebawah terlalu kuat
panggul atau karena dalam pertolongan
bahu yang lebar sulit melahirkan bahu yang
melalui rongga panggul sulit bias mengakibatkan
kecacatan atau
kematian.
KOMPLIKASI

Komplikasi Maternal Komplikasi Fetal


• Perdarahan pasca persalinan • Brachial Plexus palsy
• Fistula Rectrovaginal • Fraktur Clavicula
• Robekan perium • Kematian janin
• Ruptur uteri • Hipoksia janin
• Fraktur humerus
Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Riwayat
Identitas Riwayat
Anamnesa penyakit
Pasien obstetric
dahulu
Pengkajian Pola Funsional

Aktivitas Nyeri atau


Integritas
dan Sirkulasi Eliminasi ketidaknya Keamanan Seksualitas
ego
istirahat manan

Pengkajian fisik

Tanda tanda vital


Diagnosa Keperawatan
• Resiko cidera terhadap maternal ibu b.d penurunan tonus otot / pola
kontraksi otot , obstruksi mekanis pada penurunan janin , keletihan maternal.
• Resiko cidera tehadap janin b.d persalinan lama, malpresentasi janin,
hipoksia/ asidosis jaringan abnormalitaspelvis ibu.
• Resiko Kurang volume cairan b.d hipermetabolik, peningkatan kehilangan
cairan.
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 resiko tinggi Cedera terhadap Mencegah adanya resiko cedera Tinjau ulang riwayat Membantu dalam
maternal (ibu) b/d pada ibu persalinan, awitan dan durasi mengidentifikasi
penurunan tonus otot/pola kemungkinan penyebab,
kontraksi otot, obstruksi kebutuhan pemeriksaan
mekanis pada penurunan diagnostik dan intervensi
janin, keletihan maternal yang tepat

Evaluasi tingkat keletihan Kelelahan ibu yang


yang menyertai,serta aktifitas berlebihan menimbulkan
dan istirahat,sebelum awitan disfungsi sekunder, atau
persalinan mungkin akibat dari
persalinan lama

Kaji pola kontraksi uterus Disfungsi kontraksi dapat


secara manual atau secara memperlama
elektronik persalinan,meningkakan
resiko komplikasi
maternal/janin
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Catat kondisi Serviks kaku atau tidak
serviks.pantau tanda siap tidak akan dilatasi,
amnionitis.catat menghambat
peningkatan suhu atau penurunan
jumlah sel darah janin/kemajuan
putih;catat bau dan rabas persalinan. terjadi
vagina amniositis secara
langsung dihubungkan
dengan lamanya
persalinan sehingga
melahirkan harus
terjadi dalam 24 jam
setelah pecah ketuban

Catat penonjolan, posisi Digunakan sebagai


janin dan presentase janin indikator dalam
mengidentifikasi
persalinan yang lama
Anjurkan klien berkemih Kandung kemih dapat
setiap 1-2 jam. kaji menghambat aktifitas
terhadap penuhan uterus dan
kandung kemih diatas mempengaruhi
simfisis pubis penurunan janin
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Tempatkan klien pada Ambulasi dapat
posisirekumben lateral dan membantu kekuatan
anjurkan tirah baring atau gravitasi dalam
ambulasi sesuai toleransi merangsang pola
persalinan normal dan
dilatasi serviks

Bantu dengan persiapan Melahirkan seksio


seksio sesaria sesuai sesari segera
indikasi untuk malposisi, diindifikasikan untuk
CPD cincin bandl untuk
distres janin karena
CPD
Siapkan untuk melahirkan Melahirkan secara
dengan forsep (bila perlu) forsep dilakukan pada
ibu yang lelah
berlebihan dan tidak
mampu untuk
mengedan lagi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

2 Cedera resiko tinggi Mencegah adanya resiko cedera Kaji denyut jantung janin Bradikardi dan takikardi
pada bayi
terhadap janin b/d secara manual dan pada janin dapat
elektronik,dan kaji irama disebabkan oleh stres,
persalinan lama,
jantung janin hipoksia, asidosis, atau
malpresentasi janin,
sepsis
hipoksia/asidosis
Perhatikan tekanan uterus Tekanan dan kontraksi
jaringan, abnormalitas
selama istirahat dan fase yang besar dapat
kontraksi melalui kateter menggangu oksigenasi
tekanan intrauterus bila dalam ruang intravilos
tersedia

Perhatikan frekuensi Kontraksi yang terjadi


kontaksi uterus. Beri tahu setiap 2 menit atau
dokter bila frekuensi dua kurang tidak
menit atau kurang memungkinkan
oksigenasi adekuat dari
ruang intravilous
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Kaji malposisi dengan Menentukan
menggunakan manuver pembaringan
Leopold dan temuan janin,posisi,dan
pemeriksaan internal.tinjau persentase dapat
ulang hasil USG mengidentifikasi faktor-
faktor yang memperberat
disfungsional persalinan

Pantau penurunan janin pada Penurunan jalan lahir


jalan lahir dalam merupakan tanda CPD
hubungannya dengan atau malposisi
kolumna vertebralis iskial
Perhatikan warna dan jumlah Kelebihan cairan amnion
cairan amnion bila pecah yang berlebihan
ketuban menyebabkan distensi
uterus dihubungkan
dengan anomali janin
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Perhatikan bau dan Infeksi asenden dan


perubahan warna cairan sepsis disertai dengan
amnion pada pecah ketuban takikardia dapat terjadi
lama. Dapatkan kultur bila pada pecah ketuban lama
temuan abnormal

Berikan antibiotik pada klien Mencegah /mengatasi


sesuai indikasi infeksi asenden dan juga
akan melindungi janin

Siapkan untuk melahirkan Melahirkan janin dalam


pada posisi posterior,bila posisi posterior
janin gagal memutar dari mengakibatkan insiden
oksiput posterior ke anterior lebih tinggi dari laserasi
maternal
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Siapkan untuk kelahiran Untuk menghindari


secara sesaria bila presentasi cedera pada kolumna
bokong terjadi vertebralis bila
melahirkan pervagina
dari bokong

3 Kekurangan volume mempertahankan keseimbangan Pantau masukan dan Untuk membandingkan


cairan b/d status cairan dan bebas dari komplikasi keluaran cairan apakah pemasukan dan

hipermetabolik, muntah, pengeluaran seimbang


sehingga tidak terjadi
diaforesis hebat,
dehidrasi
pembatasan masukan
Lakukan tes urine untuk Ketidakadekuatan
oral, diuresis ringan
mengetahui adanya keton masukan glukosa
berhubungan dengan mengakibatkan
pemberian oksitosin pemecahan lemak dan
adanya keton pada urin
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Pantau tanda vital. Catat Peningkatan frekuensi


laporan pusing pada nadi dan suhu ,dan
perubahan posisi perubahan tekanan darah
ortostatik dapat
menandakan penurunan
volume sirkulasi

Kaji elastisitas kulit Kulit yang tidak elastis


menandakan terjadi
dehidrasi

Kaji bibir dan membran Membran mukosa atau


mukosa oral dan derajat bibir yang kering dan
saliva penurunan saliva adalah
indikator lanjut dari
dehidrasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Perhatikan respon denyut Dapat menunjukkan efek


jantung janin yang abnormal dehidrasi maternal dan
penurunan perfusi

Berikan masukan cairan Mengurangi dehidrasi


adekuat melalui pemberian
minuman > 2500 liter

Berikan cairan secara Larutan parenteral


intravena mengandung elektrolit
dan glukosa dapat
memperbaiki atau
mencegah
ketidakseimbangan
maternal dan janin serta
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Tinjau ulang hemoglobin Peningkatan Ht


dan hematokrit menunjukkan dehidrasi

Tinjau ulang kadar elektrolit Kadar elektrolit serum


serum dan glukosa serum mendeteksi terjadinya
ketidakseimbangan
elektrolit, kadar glukosa
serum mendeteksi
hipoglikemia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai