Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN STUDI KASUS IBU

BERSALIN NY. A G1P0A0


PARTURIEN ATERM 39
MINGGU KALA I FASE AKTIF
ROFIDAH AZIZ (522023060)

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISIYAH BANDUNG


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa
nifas adalah proses yang sangat panjang
• Al-Mu’minun ayat 12-14 telah menjelaskan bagaimana
proses terciptanya manusia dalam rahim seorang ibu

• Proses tersebut tidak menutup kemungkinan


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB)
• Indikator Angka Kematian Ibu (AKI)

• Word Health Organization (WHO)


menyatakan tingginya AKI dan
AKB
LATAR BELAKANG
• Target AKI pada tahun 2024 sebesar 183 per-1000
kelahiran hidup sedangkan data SDKI pada tahun
2017 AKI masih sebesar 305 per-1000 kelahiran
hidup

• Oleh karena itu, masih diperlukan peran


serta dari semua sektor untuk berperan
dalam penurunan angka kematian ibu (AKI)

• Pemeriksaan Antenatal Care


Terpadu (ANC Terpadu),dan
memberikan asuhan kebidanan
holistic Islami.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu


Bersalin G1P0A0 parturien aterm 39 Minggu
kala I fase aktif?

TUJUAN
UMUM KHUSUS

a. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif pada ibu


Mampu melaksanakan asuhan kebidanan holistic bersalin G1P0A0 parturien aterm 39 Minggu kala I fase aktif ?
islami pada ibu bersalin fisiologis dengan b. Mampu melaksanakan pengkajian data objektif pada ibu
menerapkan pola pikir asuhan kebidanan melalui bersalin G1P0A0 parturien aterm 39 Minggu kala I fase aktif?
pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan c. Mampu merumusakan diagnosa kebidanan pada ibu bersalin
kompetensi profesi bidan. G1P0A0 parturien aterm 39 Minggu kala I fase aktif?
d. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin G1P0A0 parturien aterm 39 Minggu kala I fase aktif?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PERSALINAN
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke
dunia luar. (Prawiroharjo S, 2020).

Umur kehamilan &


Bentuk persalinan Berat janin Istilah berkaitan

Persalinan spontan Partus immaturus Gravida


Persalinan bantuan Partus prematurus Primigravida
Persalinan anjuran Partus maturus Para
Partus postmaturus Nullipara
Multipara
Abortus
Grandemultipara
Inpartu

Add Text Here Add Text Here Add Text Here


SEBAB TERJAIDNYA PERSALINAN

Penurunan Progesteron Prostaglandin


• Villi koriales mengalami perubahan- Prostaglandin dapat melunakkan serviks
perubahan, sehingga kadar estrogen dan merangsang kontraksi
dan progesterone menurun.
• Penurunan kadar progesteron pada
tingkat tertentu menyebabkan otot
rahim mulai kontraksi.

Oksitosin Janin
Peningkatan reseptor oksitosin dalam Terdapat hubungan hipofisis dan
otot rahim, sehingga mudah terangsang kelenjar suprarenal yang menghasilkan
saat disuntikkan oksitosin dan sinyal kemudian diarahkan kepada
menimbulkan kontraksi. maternal sebagai tanda bahwa janin
telah siap lahir

Keregangan Berkurangnya Nutrisi


• Otot Rahim Keadaan uterus yang Hasil konsepsi akan segera dikeluarkan
terus membesar dan menjadi tegang bila nutrisi telah berkurang
mengakibatkan iskemia otot-otot
uterus
• Apabila batas tersebut sudah
terlewati, maka akan terjadi kontraksi
FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN

Passenger Penolong
penumpang seperti janin, mengantisipasi dan
plasenta atau juga selaput menangani komplikasi yang
ketuban harus dilahirkan mungkin terjadi pada ibu dan
melalui jalan lahir janin

1 3 4 5
2

Power / kekuatan his Passange (jalan lahir) Psikologis


keadaan otot polos yang kecemasan mengakibatkan
berada di dinding rahim jalan lahir yang harus dilewati peningkatan hormon seks
mengembang dan oleh janin terdiri dari rongga
menguncup, keadaan ini panggul, dasar panggul,
terjadi diluar kemauan serviks dan vagina
TANDA TANDA PERSALINAN
Primigravida 1,8cm /jam dan
Multigravida 2,2cm/jam

Biasanya pada bumil dengan


kehamilan pertama, terjadinya
pembukaan ini disertai nyeri
perut. Sedangkan pada
kehamilan anak kedua dan
Kontraksi His selanjutnya, pembukaan
biasanya tanpa diiringi nyeri
Ibu terasa kenceng-kenceng
sering, teratur dengan nyeri Pembukaan
dijalarkan dari pinggang ke paha.
Hal ini disebabkan karena
Serviks
pengaruh hormon oksitosin yang
secara fisiologis membantu
dalam proses pengeluaran janin.
TANDA TANDA PERSALINAN

Menjelang persalinan terlihat


Pecahnya lendir bercampur darah yang ada
Ketuban dan di leher rahim tersebut akan
keluar sebagai akibat terpisahnya
Keluarnya membran selaput yang
mengelilingi janin dan cairan
Bloody Show ketuban mulai memisah dari
dinding rahim
MEKANISME PERSALINAN

Engagement Desent
Ketika diameter biparietalis melewati Penurunan ini diakibatkan oleh
PAP : masuknya kepala kedalam tekanan cairan intra uterine, tekanan
PAP biasanya dengan sutura langsung oleh fundus pada bokong
sagitalis melintang dan dengan flexi saat ada kontraksi, usaha mengejan
ringan yang menggunakan otot-otot
abdomen, ekstensi dan pelurusan
badan janin.

Flexion Putaran paksi dalam


Dengan majunya kepala biasanya putaran dari bagian depan sehingga
juga flexi bertambah hingga UUK bagian terendah dari bagian depan
memutar ke depan bawah simfisis.
jelas lebih rendah dari UUB.
Keuntungan dari bertambahnya flexi
ialah bahwa ukuran kepala yang
lebih kecil melalui jalan lahir
MEKANISME PERSALINAN
Expulsion
Extention Setelah putaran paksi luar bahu
Setelah putaran paksi selesai dan depan sampai di bawah symphysis
kepala sampai didasar panggul dan menjadi hipomocclion untuk
terjadilah ekstansi dari kepala. Hal kelahiran bahu belakang. Kemudian
ini disebabkan karena sumbu jalan bahu depan menyusul dan
lahir pada pintu bawah pangul selanjutnya seluruh badan anak lahir
mengarah ke depan Symphisis atas searah gerakan paksi jalan lahir

External Rotation
kepala anak memutar kembali
Symphisis punggung anak untuk
menghilangkan torsi pada leher
yang terjadi karena putaran paksi
dalam. Selanjutnya putaran
dilanjutkan hingga ke belakang
kepala berhadapan dengan tuber
ischiadicum sepihak (disisi kiri)
TAHAPAN PERSALINAN

Kala I Kala II
Kala pembukaan berlangsung antara Dimulai dari pembukaan lengkap sampai
pembukaan 0-10 cm. lahirnya bayi. Kala II biasanya akan
Dalam proses ini terdapat 2 fase, yaitu: Fase berlangsung selama 2 jam pada primigravida
laten (8 jam) : pembukaan serviks 1 cm sampai dan 1 jam pada multigravida. Pada tahap ini
3cm. Dan Fase aktif (6 jam) :pembukaan kontraksi akan semakin kuat dengan interval

I II
serviks 4 cm sampai10 cm. 2-3 menit, dengan durasi 50-100 detik

Kala III
III IV Kala IV
Dimulai segera setelah bayi lahir hingga sampai Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai
lahirnya plasenta. Proses ini berlangsung tidak 2 jam postpartum. Pada kala IV dilakukan
lebih dari 30 menit. Tanda-tanda terlepasnya observasi terhadap perdarahan pasca
plasenta yaitu uterus menjadi berbentuk bulat, persalinan yang paling sering terjadi pada 2
tali pusat bertambah panjang, terjadi semburan jam pertama
darah tiba-tiba.
PENATALAKSANAAN PERSALINAN

Kala I Kala II
• Anamnesis Siapkan pertolongan kelahiran bayi. Jika
kepala bayi telah nampak 5-6 cm maka
• Pemeriksaan fisik tangan dengan kuat menahan perinium untuk
menahan kepala bayi agar tidak defleksi. Jika
• Pemeriksaan dalam kepala sudah keluar, tunggu bayi melakukan

I II
• Mencatat dan mengkaji hasil analisa paksi luar. Setelah bayi melakukan putar
paksi luar, maka lahirkan bahu dengan
dan pemeriksaan
sangga dan melahirkan badan bayi dengan
susur. Lakukan penangan bayi dengan
penilaian sepintas lalu keringan bayi.

IV
Kala III Kala IV
Memastikan tidak ada janin kedua, 1 menit
setelah bayi lahir menyuntikakan oksitosin
secara Intramuscular (IM) di ⅓ paha atas
bagian luar distal lateral. Lakukan klem
III Melakukan pemantauan kontraksi dan
perdarahan dengan mengajarkan ibu dan
keluarga untuk masasse uterus. Melakukan
pengawasan 2 jam postpartum pada
talipusat dan jepit potong dan pengikatan tali pemantauan 15 menit sekali selama 1jam
pusat setelah itu lakukan Inisiasi Menyusu Dini pertama dengan mengukur tekanan darah,
(IMD). Selimuti ibu dan bayi agar dalam nadi, Suhu, Tinggi Fundus Uterus (TFU),
keadaan hangat. Melakukan peregangan kontraksi, kandung kemih, dan estimasi
talipusat terkendali hingga plasenta lahir. perdarahan. Lakukan setiap 30menit pada 1
Setelah plasenta lahir lakukaan masasse uterus jam setelahnya.
10
9
8
7

PARTOGRAF
6
5
4
3
2
1
0
Waktu
(Pukul)
PARTOGRAF

5
Kontraksi < 20
4
tiap 20-40 3
10 menit > 40 2
No. Register Nama Ibu/Bapak : / Umur : / G.... P.... A.... Hamil ............ minggu (detik) 1
RS/Puskesmas/RB Masuk Tanggal : Pukul : WIB Oksitosin U/I
Ketuban Pecah sejak pukul WIB Mules sejak pukul WIB Alamat : ............................................................
tetes/menit

200 Obat dan


190 cairan IV
180
170
Nadi 180
170
160
150 160
140 150
130 140
Denyut 120 130
Jantung 110 120
Janin 100 110
90
( x/menit) 100
80
90
air ketuban 80
Tekanan
penyusupan 70
darah 60

Temperatur oC
10
9
Protein
Pembukaan serviks (cm)

8 Urine Aseton
7 Volume
beri tanda X

6
5
Turunnya kepala
Beri tanda O

4
3
2 Penolong
1
0
Makan terakhir : Pukul .................... Jenis : .............................. Porsi : ............................
Waktu
(Pukul) Minum terakhir : Pukul .................... Jenis : .............................. Porsi : ............................

(..............................)
5
Kontraksi < 20
4
tiap 20-40
10 menit > 40 2
(detik) 1
CATATAN PERSALINAN
BAB III
PEMBAHASAN
Pengkaji : Rofidah Aziz
Tempat : TPMB Sri Haryati
Tanggal : 21 November 2023
Jam : 02:00
Pengkaji : Rofidah Aziz
Tempat : TPMB Sri Haryati
Tanggal : 21 November 2023
Jam : 02:00
BAB IV
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF

• Berdasarkan data diatas bahwa ibu merupakan primipara, dan sudah mengalami tanda-tanda persalinan.
Jika dihitung dari HPHT maka, usia gestasi ibu menginjak 39 minggu pada saat datang ke bidan
• Ibu mengatakan rutin kontrol kehamilan ke bidan sehingga mengetahui tanda-tanda persalinan dan
sudah melakukan USG sebanyak 3 kali pada trimester I, II dan III.
• Tidak ada kelainan baik pada ibu ataupun janin
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF
• Ibu memasuki kala I fase aktif.

• Perhitungan TBBJ menggunakan rumus Jossen Tausec yakni TFU-12 x 155, hasil TBJ
adalah 2.945 gram sedangkan bayi lahir BB 2900 gram

• Hal ini berarti kondisi BB janin adalah normal. Berat badan janin normal adalah 2500-4000
gram

• Hasil pemeriksaan leopold menunjukan bahwa kepala bayi sudah masuk ke panggul
sebagian besar (2/5), punggung janin berada disebelah kiri, kontraksi adekuat

• Pemeriksaan hodge menunjukan kepala janin turun setinggi spina ischiadika yang berarti
sudah sampai Hodge III

• Apabila dikomparasikan dengan station, maka kemungkinan kepala janin sudah berada di
station 0

• Pukul 05.00 bayi lahir hidup spontan letak belakang kepala, menangis kuat, kulit
kemerahan dan tonus otot kuat.

• Pukul 05.10 plasenta lahir spontan lengkap, kotiledon + 20 buah, diameter + 20 cm, berat
plasenta + 500 gram, panjang tali pusat 45 cm, insersi centralis, selaput utuh. Jumlah
perdarahan kala III + 150 cc
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF
• Obervasi kala IV diberikan sesuai lembar belakang partograph

• Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa ibu normal, dan tidak mengalami perdaharahan.

• Kondisi bayi normal dan bayi langsung diberikan IMD

• Penilaian dan pengukuran antropometri Apgar score 9, BB 2.900 gram /PB 50 cm, lingkar
dada 32 cm, lingkar kepala 34 cm, anus (+), cacat (-). Jumlah perdarahan kala IV sebanyak
50 cc.

• Ibu mengalami laserasi perineum grade 1 dan tidak perlu penjahitan karena cara meneran
ibu baik dan ibu rutin mengikuti senam hamil dan melakukan pijat perinium. Hal ini sesuai
dengan penelitian Ratna wulan dan Ratri Noviyanti (2019) bahwa upaya preventif yang
bisa dilakukan untuk mencegah robekan pada perineum saat bersalin adalah pijat perineum.
Pijat perineum bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan meningkatkan elastisitas
perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum
maupun episiotomi.

• Berdasarkan riwayat data objektif dapat disimpulkan tidak ditemukan kesenjangan antara
gejala klinis yang dialami klien dengan teori kala I, kala II, Kala III, dan kala IV
ASSESMENT
ASUHAN KEBIDANAN
• Lama kala I fase aktif klien beralngsung selama 2 jam 30 menit.

• Klien datang dengan pembukaan 4 cm

• Pukul 04.30, bidan melakukan pemeriksaan dalam dan hasilnya pembukaan 10 cm dengan
adanya tanda-tanda kala II

• Klien mengalami kala I fase aktif normal

• Pada diagnose kala II, klien mengalami pembukaan lengkap pukul 04.30, bayi lahir pukul
05.00.

• Sehingga kala II klien berlangsung 30 menit  klien mengalami lama kala II yang normal.

• Lama kala III klien berlangsung selama 10 menit. Jam 05.10 plasenta dan selaput lahir
spontan lengkap. Klien tidak mengalami perdarahan dan retensio plasenta

• Pada saat kala IV, dimulai mulai pukul 05.10 dan berakhir pukul 07.00 Hasil pemantauan
kala IV, ibu dalam kondisi normal dan tidak terjadi komplikasi
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
• tata laksana yang diberikan bidan pada kala I, II, III, dan IV tidak ada kesenjangan antara
praktik asuhan dengan teori.

• integrase asuhan holistic islami pada ibu bersalin tersebut yakni memberikan kurma 5 butir
selama persalinan kala I fase aktif sampai kala III, dan mendengarkan murotal juz 30

• Konseling bimbingan doa yang diberikan pada setiap fase ibu bersalin dapat membantu
memberikan rasa tenang pada hati klien dan keyakinan pada Allah Subhanahu wata’ala
bahwa klien dapat melewati persalinan dengan sehat dan selamat (Melda & Mufidah,
2014).

• Penelitian Ridlayanti et al (2021) menunjukan bahwa bimbingan doa pada ibu bersalin
normal dapat memeprcepat kala I fase aktif (Ridlayanti & Fatmawati, 2021).

• Konsumsi kurma sebanyak 3-7 butir lebih efektif mempercepat lama kala I fase aktif.

• Pemberian kurma pada saat persalinan tidak mempengaruhi kontraksi sehingga meskipun
secara signifikan mempercepat lama kala I fase aktif namun kesakitan ibu tidak menjadi
lebih tinggi
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
• Pada kala IV bidan melihat adanya laserasi perinium grade I pasif

• Bidan juga mengajarkan senam kegel pada klien untuk mengurangi rasa nyeri dan
mempercepat penyembuhan luka

• penelitian Ridlayanti (2013) menunjukan senam kegel membantu mempercepat


penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum normal (Ridlayanti, 2013).

• Berdasarkan evidence based midwifery practice (EBMP), senam kegel dilakukan untuk
memperbaiki kondisi yang dapat menurunkan fungsi dan kekuatan otot dasar panggul
BAB V
PENUTUP
01
KESIMPULAN Pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan telah
sesuai prosedur dan kondisi Ny. A dan janin dalam
keadaan baik (Ny. A memahami kondisi
kesehatannya).

02
Bidan telah melaksanakan asuhan kebidanan
holistic islami terintegrasi pada ibu bersalin
fisiologis sesuai dengan menerapkan pola pikir
asuhan kebidanan melalui pendekatan manajemen
kebidanan dan kompetensi profesi bidan
01 Pelayanan yang baik telah diberikan oleh TPMB Sri

SARAN Haryati sedapat mungkin asuhan kebidanan holistic


islami dapat terus ditingkatkan untuk peningkatkan
mutu layanan kebidanan

02 Diharapkan bidan dapat terus memotivasi diri


sendiri untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya, khususnya pada implementasi
asuhan kebidanan holistic islami pada ibu bersalin

Klien dapat diberikan leaflet (khusunya mengenai


03 kesehatan holistik) sebagai media informasi dalam
rangka meningkatkan pengetahuan klien
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai