Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN

PERSALINAN DAN
BAYI BARU
LAHIR

Ns. Dwi Esti Handayani.,S.Kep.,M.Kep.


Konsep Dasar
Asuhan Persalinan
Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)  Prof.
Dr. Ida Bagus Gde Manuaba

Persalinan ???
Persalinan dan kelahiran normal adalah :
Proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal).
Bila persalinan berlangsung
dengan kekuatan ibu sendiri,
melalui jalan lahir ibu tersebut

Bila persalinan dibantu dengan


tenaga dari luar misalnya ekstraksi
Persalinan yang tidak dimulai dengan
sendirinya tetapi baru berlangsung
forceps, atau dilakukan operasi
setelah pemecahan ketuban, Sectio Caesaria
pemberian oxitosin atau prostaglandin
Persalinan Berdasarkan Gestasi
Pengeluaran
Pengeluaran buah
Pengeluaran kehamilan
buahbuah antara
kehamilan
kehamilan 37
20 minggu
sebelum
antara 28 minggu
Abortus Pengeluaran
dan 42
kehamilan
dan 37
buah
28 minggu
kehamilan
atau
atau bayi
20 minggu
minggu atau
bayi
setelah
dengan
dengan
kehamilan
berat
berat badan
bayi dengan berat
badan
2500 42 minggu
gram
badan
antara
antara 1000 gramatau
500kurang
gram dan
dan lebih
dari999
500gram.
2499 gr
gram
Partus
immaturus
Partus
prematurus
Partus maturus
atau aterm
Partus postmaturus
atau serotinus
Sebab-sebab Mulainya Persalinan
Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui secara pasti,
hanya masih berupa teori-teori.
Teori-teori tersebut antara lain :

Penurunan Kadar Progesteron Teori Prostaglandin

Teori Oxitosin Pengaruh Janin

Keregangan Otot-otot
Penurunan Kadar
Progesteron

Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,


sebaliknya estrogen meninggikan kerentanan otot rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul
his.
Teori Oxitosin

Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Perubahan


keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah
sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton
Hicks. Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga
oxitocin bertambah dan meningkatkan aktivitas otot-otot rahim
yang memicu terjadinya kontraksi sehingga terdapat tanda-tanda
persalinan
Keregangan Otot-otot

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas


tertentu. Setelah melewati batas tertentu terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai. Seperti halnya dengan Bladder
dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi yang bertambah
maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian
pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan
Pengaruh Janin

Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga


memegang peranan karena pada anencephalus kehamilan sering
lebih lama dari biasa, karena tidak terbentuk hipotalamus.
Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi janin, dan
induksi (mulainya ) persalinan
Teori Prostaglandin

■ Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15


minggu yang dikeluarkan oleh desidua.
■ Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua diduga menjadi salah
satu sebab permulaan persalinan
■ Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat keluar.
■ Prostaglandin dapat dianggap sebagai pemicu terjadinya
persalinan.
Mekanisme persalinan
1. Engagement
2. Descent
3. Fleksi (flexion)
4. Putaran paksi dalam (internal rotation)
5. Ekstensi (extension)
6. Putaran paksi luar (external rotation)
7. Ekspulsi
ENGAGEMENT

 Terjadi ketika diameter terbesar dari presentasi bagian janin (biasanya


kepala) telah memasuki rongga panggul.
 Engagement telah terjadi ketika bagian terendah janin telah memasuki
station nol atau lebih rendah.
 Pada nulipara, engagement sering terjadi sebelum awal persalinan.
Namun, pada multipara dan beberapa nulipara, engagement tidak terjadi
sampai setelah persalinan dimulai (Cunningham et. al, 2013; McKinney,
2013).
DESCENT

• Descent terjadi ketika bagian terbawah janin telah melewati panggul.


• Descent/ penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan
langsung kontraksi fundus pada janin dan kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu
pada saat persalinan, dengan sumbu jalan lahir:
 Sinklitismus yaitu ketika sutura sagitalis sejajar dengan sumbu jalan lahir
 Asinklistismus anterior: Kepala janin mendekat ke arah promontorium sehingga os
parietalis lebih rendah.
 Asinklistismus posterior: Kepala janin mendekat ke arah simfisis dan tertahan oleh
simfisis pubis (Cunningham dkk, 2013; McKinney, 2013).
Kepala janin mendekat ke arah Kepala janin mendekat ke arah
ketika sutura sagitalis sejajar
promontorium sehingga os simfisis dan tertahan oleh
dengan sumbu jalan lahir
parietalis lebih rendah. simfisis pubis
FLEKSI (FLEXION)

• Segera setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan ke arah dada
janin. Fleksi ini disebabkan oleh:
1. Persendian leher, dapat berputar ke segala arah termasuk mengarah ke dada.
2. Letak leher bukan di garis tengah, tetapi ke arah tulang belakang sehingga kekuatan his
dapat menimbulkan fleksi kepala.
3. Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus sehingga dagu lebih
menempel pada tulang dada janin .
4. Kepala janin yang mencapai dasar panggul akan menerima tahanan sehingga memaksa
kepala janin mengubah kedudukannya menjadi fleksi untuk mencari lingkaran kecil
yang akan melalui jalan lahir
PUTARAN PAKSI DALAM (INTERNAL
ROTATION)

 Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina


ischiadika. Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin
diarahkan ke bawah lengkung pubis dan kepala berputar
saat mencapai otot panggul
EKSTENSI (EXTENSION)

Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke


arah anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati
permukaan bawah simfisis pubis, kemudian kepala keluar
mengikuti sumbu jalan lahir akibat ekstensi.
PUTARAN PAKSI LUAR (EXTERNAL ROTATION)

Putaran paksi luar terjadi ketika kepala lahir


dengan oksiput anterior, bahu harus memutar
secara internal sehingga sejajar dengan diameter
anteroposterior panggul. Rotasi eksternal kepala
menyertai rotasi internal bahu bayi
EKSPULSI

Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas


tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan
gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis
Kala I

Kala II

Tahapan Persalinan

Kala III

Kala IV
Kala I Persalinan
(Kala Pembukaan)

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan


pembukaan servix hingga mencapai pembukaan lengkap (10
cm).
Persalinan kala I berlangsung 18 – 24 jam dan terbagi menjadi
dua fase yaitu fase laten dan fase aktif
Fase laten persalinan Fase aktif persalinan

 Dimulai sejak awal kontraksi Fase ini terbagi menjadi 3 fase


yang menyebabkan penipisan yaitu akselerasi, dilatasi maximal,
dan pembukaan servix secara dan deselerasi
bertahap
 Pembukaan servix kurang • Fase akselerasi  Ө 3-4 cm  2
dari 4 cm jam
 Biasanya berlangsung di • Fase Dilatasi Maksimal  Ө 4-9
bawah hingga 8 jam Cm  2 Jam
• Fase deselerasi  Ө 9-lengkap
 2 jam
Persalinan kala II dimulai
dengan pembukaan lengkap
KALA II dari serviks dan berakhir
PERSALINAN (KALA dengan lahirnya bayi. Proses
PENGELUARAN) ini berlangsung 2 jam pada
primi dan 1 jam pada multi
TANDA DAN GEJALA KALA II :

1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.


2. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rectum dan atau
vaginanya.
3. Perineum terlihat menonjol
4. Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
Kala III Persalinan
(Kala Uri)

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,


yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit
Tanda Gejala Kala III
Berlangsung tidak lebih dari 30 menit
Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta
Peregangan Tali pusat Terkendali (PTT) dilanjutkan pemberian oksitosin
untuk kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
1. Perubahan ukuran dan bentuk uterus Uterus menjadi bundar dan
uterus terdorong ke atas karena plasenta sudah terlepas dari Segmen
Bawah Rahim
2. Tali pusat memanjang
3. Semburan darah tiba tiba
Dimulai setelah lahirnya
KALA IV (KALA plasenta dan berakhir
PENGAWASAN) dua jam setelah plasenta
lahir
HAL PENTING DI KALA IV :

1. Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung


2. Masa 1 jam setelah plasenta lahir
3. Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu
dipantau lebih sering
4. Observasi intensif karena perdarahan yang terjadi pada masa ini
5. Observasi yang dilakukan :
a. Tingkat kesadaran penderita.
b. Pemeriksaan tanda vital.
c. Kontraksi uterus.
d. Perdarahan, dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-
500cc
Tabel lama persalinan pada primigravida dan
multigravida
Kala Persalinan Primigravida Multigravida
I 10-12 jam 6-8 jam
II 1-1,5 jam 0,5-1 jam
III 10 menit 10 menit
IV 2 jam 2 jam
Jumlah (tanpa 10-12 jam 8 – 10 jam
memasukkan kala IV yang
bersifat observasi)
Tujuan Umum Asuhan Persalinan
Menjaga kelangsungan hidup dan menjaga derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui
beberapa upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan
intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan
dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
diinginkan
Tujuan Khusus Asuhan Persalinan
1. Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada ibu dan
keluarganya selama persalinan dan kelahiran.
2. Melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mencegah, menangani
komplikasi-komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama
persalinan dan kelahiran.
3. Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri untuk
mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
4. Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi minimal,
sesuai dengan tahap persalinannya.
Lanjutan..

5. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan


infeksi yang aman
6. Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai
kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan
dilakukan dalam persalinan.
7. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.
8. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.
Lima Benang Merah Dalam Asuhan
Persalinan
1. Membuat keputusan klinik
2. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi
3. Pencegahan infeksi
4. Pencatatan (rekam medik) asuhan
persalinan
5. Rujukan
Tanda dan Gejala Persalinan
Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat

1. Lightening
2. Pollikasuria
3. False labor
4. Perubahan cervix
5. Energy Sport
6. Gastrointestinal Upsets
Lightening

 Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu


merasa bahwa keadaannya menjadi lebih enteng.
 Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa
bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering
diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah
Pollikasuria

Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan


epigastrium kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada
kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk ke
dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan
kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu
untuk sering kencing yang disebut Pollakisuria
False labor

 Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his
pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi
Braxton Hicks.
 His pendahuluan ini bersifat:
1. Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
2. Tidak teratur
3. Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila
dibawa jalan malah sering berkurang
4. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix
Perubahan cervix

 Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukkan bahwa


cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian
menjadi lebih lembut, dan beberapa menunjukkan telah terjadi
pembukaan dan penipisan.
 Perubahan ini berbeda untuk masingmasing ibu, misalnya pada multipara
sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar
masih dalam keadaan tertutup.
Energy Sport

 Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira-kira 24-28 jam sebelum
persalinan mulai.
 Setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan
maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energi yang penuh.
 Peningkatan energi ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti
membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah, dan pekerjaan rumah
lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, sehingga
persalinan menjadi panjang dan sulit
Gastrointestinal Upsets

Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda


seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek
penurunan hormon terhadap sistem pencernaan
Tanda-Tanda Persalinan (Tanda Pasti)

1. Timbulnya kontraksi uterus


2. Penipisan dan pembukaan servix
3. BloodyShow (lendir disertai darah dari
jalan lahir)
4. Premature Rupture of Membrane
1. Timbulnya kontraksi uterus

Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his pembukaan yang mempunyai
sifat sebagai berikut :
1. Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan.
2. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
3. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin
besar
4. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
5. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi uterus
yang mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi minimal 2 kali dalam
10 menit). Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan pendataran, penipisan
dan pembukaan serviks
2. Penipisan dan pembukaan servix

Penipisan dan pembukaan servix ditandai


dengan adanya pengeluaran lendir dan darah
sebagai tanda pemula
3. Bloody Show (lendir disertai darah
dari jalan lahir)
 Dengan pendataran dan pembukaan, lendir
dari canalis cervicalis keluar disertai
dengan sedikit darah.
 Perdarahanyang sedikit ini disebabkan
karena lepasnya selaput janin pada bagian
bawah segmen bawah rahim hingga
beberapa capillair darah terputus.
4. Premature Rupture of Membrane

 Adalah keluarnya cairan banyak dengan Tiba-tiba dari jalan


lahir.
 Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek.
 Ketubanbiasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda
yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada
pembukaan kecil, malahan kadang-kadang selaput janin robek
sebelum persalinan.
 Walaupun demikian persalinan diharapkan akan mulai dalam 24
jam setelah air ketuban keluar.
Video
Penurunan Video Kelahiran
Bayi
Kepala Janin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai