Disusun oleh:
Ayu Hoerunnisa
221FK09004
Intervensi Rasional
1. Pantau DJJ 1. DJJ harus di rentang 120-160
x/menit dengan variasi rata-rata
percepatan dalam respon terhadap
aktivitas maternal, gerak janin dan
kontraksi uterus
2. Catat kemajuan persalinan 2. Persalinan lama dengan
perpanjangan fase laten dapat
menimbulkan masalah kelelahan
ibu, stres berat, infeksi dan
hemorargi karena ruptur uteri
menempatkan janin pada resiko
tinggi terhadap hipoksia dan
cedera
3. Lakukan pemeriksaan leophod 3. Abnormalitas seperti presentasi
wajah, dagu dan posterior
memerlukan intervensi khusus
untuk mencegah persalinan lama.
4. Posisikan janin miring 4. Meningkatkan perfusi plasenta,
mencegah sindrome hipotensi
terlentang.
5. Kolaborasi dalam pemberian O2
5. Menambah O2 ibu untuk ambilan
fekal
Intervensi Rasional
1. Kaji adanya faktor 1. Situasi resiko tinggi
maternal/kondisi yang mempengaruhi sirkulasi,
menurunkan uteroplasenta. kemungkinan
dimanifestasikan dengan
setiap 15 menit).
4. Pertahankan catat 4. Pada
dan presentasi vertex,
b. Kala II
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,
dilatasi/peregangan jaringan, kompresi saraf, pola kontraksi semakin
intensif
Tujuan : nyeri berkurang
Kriteria hasil:
1. Mengungkapkan penurunan nyeri
2. Menggunakan teknik yang tepat untuk mempertahankan kontrol,
istirahat di antara kontraksi.
Intervensi Rasional
1. Identifikasi derajat 1. Mengklarifikasi kebutuhan ;
ketidaknyamanan dan memungkinkan intevensi yang tepat
sumbernya 2. Memberikan informasi/dokumentasi
2. Pantau dan catat aktivitas legal tentang kemajuan kontinu ;
uterus pada setiapkontraksi membantu mengidentifikasi pola
kontraksi abnormal, memungkinkan
pengkajian dan intervensi segera
3. Berikan dukungan dan 3. Pertahankan supaya pasangan tetap
informasi yang mendapatkan informasi tentang
berhubungan dengan perkiraan kelahiran ; menguatkan
kemajuan persalinan bahwa upaya-upaya yang dilakukan
4. Anjurkan klien atau itu berarti
pasangan untuk mengatur 4. Upaya mengejan spontan yang
upaya mengejan dengan bukan terus menerus menghindari
spontan, daripada efek negatif dai valsava manuver
dilakukan terus-menerus, berkenaan denan penurunan kadar
mendorong selama oksigen ibu dan janin
kontraksi 5. Pemutaran anal ke arah luar dan
5. Pantau penonjolan perineal penonjolan perineal terjadi saat
dan rektal, pembukaan verteks janin turun, menandakan
muara vagina dan tempat kebutuhan untuk persiapan kelahiran
janin 6. Posisi yang tepat dengan relaksasi
6. Bantu klien memilih posisi jaringan perineal mengoptimalkan
optimal untuk mengejan upaya mengejan, memudahkan
(Mis jongkok, rekumben kemajuan persalinan, menurunkan
lateral, posisi semi fowler ketidaknyamanan dan menurunkan
atau penggunaan kursi kebutuhan terhadap penggunaan
melahirkan). Kaji forsep
keefektifan upaya untuk
mengejan ; bantu klien
untuk merelakskan semua
otot dan beristirahat
diantara kontraksi
d. Kala IV
1) Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan,
kegagalan miometri dari mekanisme homeostatis.
Tujuan: kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria evaluasi:
1. Pasien tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi
2. Haluaran urine adekuat
3. Mukosa bibir lembab
Intervensi Rasional
1. Pantau TTV, terutama suhu. 1. Peningkatan suhu
menandakan dehidrasi
2. Pantau DJJ. 2. Pada awalnya DJJ
meningkat karena dehidrasi
dan kehilangan cairan.
3. Ukur masukan cairan dan 3. Mengetahui adanya
haluaran urine. dehidrasi sehingga dapat
segega dilakukan intervensi
4. Berikan masukan cairan yang tepat.
peroral/parenteral 4. Mengganti kehilangan
cairan.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun atau ditentukan sebelumnya berdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat, dimana tindakan yang dilakukan mencakup tindakan
mandiri dan kolaborasi (Tarwoto & Wartonah, 2003)..
E. EVALUASI
a. Kala I
1) Nyeri berkurang dan terkontrol
2) Tidak terjadi cedera janin
3) Perubahan eliminasi urine teratasi
4) Tidak terjadi kerusakan pertukaran gas
5) Tidak terjadi penurunan curah jantung
b. Kala II
1) Nyeri berkurang atau terkontrol
2) Klien mempertahankan tanda vital yang tepat
3) Klien tampak mengejan
c. Kala III
1) Pemenuhan kebutuhan cairan adekuat
2) Nyeri berkurang atau terkontrol
3) Tidak terjadi cidera
d. Kala IV
1) Pemenuhan kebutuhan cairan adekuat.
2) Nyeri berkurang atau terkontrol
3) Tidak terjadi infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Nirva Rantesigi., (2022). Deep Back Massage Dan Massage Endorphin
Terhadap Kontrol Nyeri Kala 1 Pada Asuhan Keperawatan Intranatal Care.
Madago Nusing Journal
Diana, S.,Mail, E., & Rufaida, Z. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan
Dan Bayi Baru Lahir1. CV Oase Group
Apriza, Fatmayanti, A.,dkk (2020) Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
“Referensi Mahasiswa Keperawatan Kebidanan Dan Kesehatan” Yayasan
Kita Menulus
Prawihardjo, S (2022). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka FKUI
Sulfianti, dkk (2020) Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yayasan Kita Menulis
Yulizati, Insani. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Edisi
Pertama. Endomedia Pustaka
Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnosis edisi 1. PPNI
Tim pokja SLKI DPP PPNI (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia