Pengkajian • Kemampuan gerak • Kekuatan otot • Ketidaknyamanan dan abnormalitas yang mencolok • Gaya berjalan • Postur dan posisi badan • Keluhan utama • Pemeriksaan fisik skeletal, sendi, otot, neurovaskular dan kulit • Riwayat : kongenital, neoplasma, infeksi, trauma, degeneratif prinsip 1. Pelaksanaan didasarkan pada maslaah yang dikeluhkan pasien 2. Lakukan informed concent 3. Tujuan ditetapkan dengan kriteria waktu 4. Jangan membuat masalah baru 5. Lakukan pelaksanaan tindakan dengan pendekatan secara individu 6. Lakukan tindakan sesuai prosedur /standart yang berlaku 7. Cipatakan kerja sama yang baik 8. Pilih tindakan sesuai prioritas masalah Prinsip Pada Fraktur • Mengembalikan patahan tulang ke posisi semula (reposisi) • Mempertahankan popsisi selama masa penyembuhan (immobilisasi) • Manajemen nyeri provoge? Pencegahan? CAM terapi • Perhatikan manifestasi nyeri pada TTV 4 prinsip terapi fraktur • Rekognisi atau pengenalan • Reduksi • Imobilisasi • Pemilihan fungsi (restorasi) atau rehabilitasi Diagnosa keperawatan
• Nyeri b.d disfungsi otot atau muskoloskeletal
• Gangguan mobilitas • Koping tidak efektif • Potensi/resiko injuri (sindrom kompartemen) b.d penekanan yang kuat, injuri, iskemia perifer • Potensial kegagalan sirkulasi perifer dan fngsi syaraf b.d peningkatan tekanan pada jaringa • cemas intervensi • Peningkatan kesehatan (ROM dan Diit) • Pemeliharaan • Pemulihan rehabilitasi • Penggunaan alat bantu jalan Obat-obatan • Sebagian besar pasien tidak menerima obat obatan spesifik • Tidak ada terapi obat khusus untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan normal jaringan lunak setelah injuri, namun demikian obat-obatan sangat penting dalam penatalaksanaan • Terapi obat yang lazim digunakan : analgetik, obat antiiflamasi non steroid, agen kemoterapi, kortikosteroid, vitamin dan obat-oat khusus Penatalaksanaan ortopedi • Istirahat • Support • Pencegahan dan koreksi Terapi fisik dan okupasi • Terapi fisik dan okupasi berfokus pada mengevaluasi dan memperbaiki penurunan kemampuan fungsional individu • Terapis membantu mengoptimalkan kemandirian dan kemampuan pasien untuk menyelesaikan kegiatan sehari-hari pasca cidera atau gangguan muskoloskeletal Manipulasi bedah • Dilakukan untuk koreksi deformitas pada fraktur tulang atau dislokasi sendi • dilakukan dengan anestsi umum dengan penatalaksanaan reduksi tertutup • Masalah keperawatan : • Resiko jatuh • Konstipasi • aspirasi Rehabilitasi muskoloskeletal • Tujuan : • Untuk meningkatkan dna mempertahankan kemampuan fungsi muskoloskeletal dalam kondisi yang paling dapa diterima • Kemandirian yang otpimal • Dilakukan sesuai kebutuhan individu Contoh rehabilitasi • ROM • Gait (cara berjalan) • Latihan berjalan • Penggunaan alat bantu jalan • Tredmill