Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI

4 PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN

A. DESKRIPSI TOPIK
Topik ini membahas tentang Dampak teknologi informasi pada pengguna
asuhan keperawatan

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak teknologi informasi pada perawat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak teknologi informasi pada pasien
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak teknologi informasi pada rumah
ia
sakit
as
ah

C. POKOK BAHASAN
1. Dampak teknologi informasi pada perawat
R

2. Dampak teknologi informasi pada pasien


3. Dampak teknologi informasi pada rumah sakit

D. MATERI
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan
memberikan dampak pada berbagai aspek, antara lain pada perawat, pasien,
dan rumah sakit.
1. Dampak teknologi informasi pada perawat
Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan di rumah sakit.
Kinerja perawat menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit.
Pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif dan negatif bagi
kinerja keperawatan.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 45


Adapun dampak positif teknologi dalam kinerja keperawatan :
a. Peningkatan mutu pelayanan
Dengan adanya internet, akan mempermudah dalam mencari
informasi sehingga memungkinkan bagi perawat untuk senantiasa
mengupdate keilmuan melalui internet dengan mengakses berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan
bidang pelayanan keperawatan.
Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga
kesehatan yang meliputi pelayanan terhadap masyarakat mulai dari
tahap promotif, preventif, ceratif sampai rehabilitative. Dengan
adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja, maka
perawat bisa menggunakan media internet sebagai promosi kesehatan
yang bisa efektif dan bisa diakses oleh siapapun.
ia
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
Menjalankan praktik keperawatan diruang perawatan
as

berdasarkan evidence based menjadi sebuah tuntutan karena hal ini


ah

merupakan upaya signifikan dalam memperbaiki pelayanan kesehatan


yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost-benefit
R

effectiveness). Pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan


bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik bila
dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi
standar. Praktik pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris
(evidence based practice) bertujuan untuk memberikan cara menurut
fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati dan
bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan
kesehatan.
c. Pengembangan pelayanan keperawatan
Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari
masyarakat menuntut perawat untuk mengupdate pengetahuannya dan
menjalankan asuhan keperawatan berdasarkan evidence based.
Perawat yang bekerja di ruangan mempunyai keterbatasan waktu

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 46


untuk bisa mengakses evidence based tersebut. Beberapa artikel
tentang akses internet ditempat kerja menunjukkan bahwa adanya
akses internet akan membantu perawat dalam mengakses evidence
based walaupun terdapat keterbatasan waktu karena mereka dapat
melakukannya dengan cepat. Hal ini akan membantu perawat
meningkatkan kepercayaan diri, ketrampilan dalam memberi asuhan
dan memperoleh informasi dari beberapa rekan dari belahan dunia
lainnya.

Adapun dampak negatif teknologi dalam kinerja keperawatan :


a. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari
perawat tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk
diakses.
b. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang
ia
satu dengan yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena
segala sesuatu dapat dilakukan secara online (misal tele-health), tanpa
as

harus tatap muka.


ah

c. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data


d. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan
R

factor lainnya)
e. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga
mempunyai kelemahan, diantaranya adalah kemampuan perawat
dalam melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat
menggunakan computer.

2. Dampak teknologi informasi pada pasien


Rumah sakit saat ini sudah mulai menerapkan sistem informasi
rumah sakit berbasis komputer untuk mendukung manajemen keuangan
(khususnya billing systems). Jika rumah sakit sudah melewati tahap
tersebut, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistem informasi
klinik. Di sini, peran penting teknologi informasi tidak lepas dari
potensinya untuk mencegah medical error.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 47


Seperti kita ketahui, ada dua pandangan mengapa error dapat
muncul di rumah sakit, yaitu: error terjadi karena kesalahan individual
tenaga kesehatan, kesalahan individual tidak akan muncul jika manajemen
memiliki mekanisme untuk mencegah.
Teknologi informasi dapat berperan dalam mencegah kejadian
medical error melalui tiga mekanisme yaitu:
a. Pencegahan adverse event
b. Memberikan respon cepat segera setelah terjadinya adverse event
c. Melacak serta menyediakan umpan balik
Mengenai adverse event dengan rincian sebagai berikut:
a. Pencegahan adverse event
Hasil penelitian klinis memerlukan waktu lama (rata-rata 17
tahun) sampai diterapkan dalam praktek sehari-hari. Penyediaan
fasilitas teknologi informasi akan mendorong penyebarluasan
ia
informasi dengan cepat. Sehingga, sekarang di berbagai rumah sakit
pendidikan mulai tersedia fasilitas Internet agar para residen dan
as

dokter dapat dengan cepat mengakses perkembangan ilmu kedokteran


ah

terbaru serta menggunakannya (evidence based medicine).


Pencegahan adverse event yang lebih riil adalah penerapan
R

sistem pendukung keputusan (SPK) yang diintegrasikan dengan


sistem informasi klinik. Berbagai macam contoh SPK mampu
memberikan alert kepada dokter yang muncul secara cepat pada
situasi kritis yang kadang membahayakan keselamatan pasien.
Pada kondisi tersebut, informasi yang lengkap sangat penting
dalam pengambilan keputusan misalnya: nilai laboratorium abnormal,
kecenderungan vital sign, kontraindikasi pengobatan maupun
kegagalan prosedur tertentu.
Pencegahan adverse event juga dapat dilakukan melalui
pengembangan berbagai aplikasi yang memungkinkan pemberian obat
serta dosis secara akurat. Penggunaan barcode serta barcode reader
untuk kemasan obat akan mencegah kesalahan pengambilan obat.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 48


b. Memberikan respon cepat setelah terjadinya adverse event.
Selanjutnya, sistem informasi klinik yang baik akan mampu
memberikan umpan balik secara cepat jika terjadi kesalahan atau
adverse event. Contoh yang menarik adalah pengalaman penarikan
obat rofecoxib (keluaran Merck). Begitu FDA mengeluarkan rilis
mengenai penarikan obat tersebut, salah satu rumah sakit di AS
dengan cepat mengidentifikasi seluruh pasien yang masih
mendapatkan terapi obat tersebut, kemudian memberitahukan secara
tertulis maupun elektronik mengenai penghentian obat tersebut dan
memberikan saran untuk kembali ke rumah sakit agar mendapatkan
obat pengganti.
Semua surat kepada 11 ribuan pasien terkirim sehari
kemudian. Dalam waktu 7 jam dokter yang menggunakan sistem
informasi klinikpun tidak akan menemukan daftar obat tersebut dalam
ia
daftar peresepan, karena sudah langsung dikeluarkan dari database
obat.
as

c. Melacak dan menyediakan umpan balik secara cepat


ah

Teknologi database dan pemrograman saat ini memungkinkan


pengolahan data pasien dalam ukuran terra byte secara cepat. Metode
R

datawarehouse dan datamining memungkinkan komputer mendeteksi


pola-pola tertentu dan mencurigakan dari data klinis pasien. Metode
tersebut relatif tidak memerlukan operator untuk melakukan analisis,
tetapi komputer sendirilah yang akan memberikan hasil analisis dan
interpretasi tersebut.
Oleh karena itu, istilah rekam kesehatan elektronik menjadi
kata kunci. Ketika data rekam medis pasien, obat, protokol klinik, aset
rumah sakit diintegrasikan dalam suatu database elektronik rumah
sakit dapat mewujudkan tiga hal tersebut di atas.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi akan
membantu dalam pencapaian patient safety melalui upaya-upaya
perbaikan komunikasi, melengkapi program sistem informasi dengan
berbagai kalkulasi, pengembangan sistem pendukung keputusan,

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 49


respon cepat setelah adverse event maupun pencegahan adverse event.
Disamping itu, upaya pengembangan arsitektur sistem informasi yang
memungkinkan tenaga kesehatan mengakses pengetahuan kedokteran
terbaru.

3. Dampak teknologi informasi pada rumah sakit


Saat ini perkembangan teknologi begitu pesat. Hampir diseluruh
penjuru dunia menggunakan teknologi informasi. Kehadiran teknologi
informasi sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Kehadirannya
membawa perubahan yang berarti. Salah satunya bagi saran kesehatan,
teknologi sangat membantu dalam memberikan pelayanan di tempat-
tempat kesehatan.
Teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa inggris dikenal
ia
dengan Information Technologi (IT) adalah istilah umum untuk teknologi
apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
as

mengonsumsikan atau menyebarkan informasi.


ah

Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan


sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
R

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan


penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok,
dan ataupun masyarakat.
Teknologi dalam perkembangannya saat ini sudah menunjukkan
berbagai manfaat yang besar disemua bidang. Salah satunya bidang
kesehatan, teknologi informasi memiliki peran yang sangat banyak untuk
kemajuan pelayanan dibidang kesehatan
Salah satu contoh pengaruh teknologi informasi bagi kesehatan
adalah pada saat pendaftaran pasien di rumah sakit, dulu awalnya
pendaftaran masih sangat manual, hanya menggunakan kertas dan polpen,
hal tersebut mengakibatkan pelayanan kepada pasien agak lama. Namun
sekarang hampir semua tempat pelayanan kesehetan menggunakan sistem
komputerisasi karena efek dari perkembangan teknologi informasi.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 50


Perkembangan Teknologi Informasi saat ini dan pada masa yang
akan datang memiliki beberapa dampak positif bagi pelayanan kesehatan
atau dibidang kesehatan.
Beberapa contoh dampak positif dari perkembangan Teknologi
Informasi bagi kesehatan, diantaranya :
a. Teknologi Komputer
Dengan teknologi komputer kita dapat mencari informasi dan
merancang atau menyusun rancangan untuk alat-alat kedokteran
sehingga akan dapat merubah atau meningkatkan kualitas peralatan
medis atau kesehatan. Semua informasi medis, termasuk yang
dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak jantung,
dapat ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital. Semua itu
menggunakan teknologi komputer.
b. Teknologi Transfer Gambar
ia
Dengan adanya teknologi transfer gambar akan mempermudah
dan mempercepat pelayanan dan pekerjaan para dokter serta petugas
as

kesehatan yang lain. Karena dengan adanya teknologi transfer gambar


ah

dokter dapat mengontrol pasien dari jarak jauh, misalnya transfer hasil
CT scan. Hal tersebut dapat mempercepat pemeriksaan oleh dokter.
R

c. Penerapan Teknologi Informasi dalam Kesehatan.


Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru
medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke
rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat
mengetahui riwayat penyakit pasien.
d. Rekam Medik Elektronik dan Perangkat Komputerisasi
Dengan adanya rekam medik elektronik dan komputerisasi ini
dapat mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan seseorang,
misalnya pada pasien yang menderita penyakit jantung, dengan alat
tersebut dapat dilihat bagaimana keadaan jantung atau kondisi jantung
pasien sehingga nantinya dapat membuat pasien penyakit jantung bisa
mendapatkan obat yang sesuai.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 51


e. Promosi
Selain dampak terhadap pelayanan, rumah sakit juga
mendapatkan dampak positif dari penggunaan teknologi informasi,
yaitu promosi pelayanan yang dimiliki kepada masyarakat secara
daring.

E. RINGKASAN
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan
memberikan dampak pada berbagai aspek, antara lain pada perawat, pasien,
dan rumah sakit.
Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan di rumah sakit.
Kinerja perawat menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit. Pemanfaatan
teknologi informasi memiliki dampak positif dan negatif bagi kinerja
keperawatan. Perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang
ia
meliputi pelayanan terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif,
ceratif sampai rehabilitative. Dengan adanya akses internet yang mudah
as

digunakan oleh siapa saja, maka perawat bisa menggunakan media internet
ah

sebagai promosi kesehata yang bisa efektif dan bisa diakses oleh siapapun.
Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari masyarakat
R

menuntut perawat untuk mengupdate pengetahuannya dan menjalankan


asuhan keperawatan berdasarkan evidence based. Perawat yang bekerja di
ruangan mempunyai keterbatasan waktu untuk bisa mengakses evidence based
tersebut.
Rumah sakit saat ini sudah mulai menerapkan sistem informasi rumah
sakit berbasis komputer untuk mendukung manajemen keuangan (khususnya
billing systems). Jika rumah sakit sudah melewati tahap tersebut, langkah
selanjutnya adalah pengembangan sistem informasi klinik. Di sini, peran
penting teknologi informasi tidak lepas dari potensinya untuk mencegah
medical error.
Seperti kita ketahui, ada dua pandangan mengapa error dapat muncul di
rumah sakit, yaitu: error terjadi karena kesalahan individual tenaga kesehatan,

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 52


kesalahan individual tidak akan muncul jika manajemen memiliki mekanisme
untuk mencegah.
Teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa inggris dikenal dengan
Information Technologi (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apapun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengonsumsikan atau menyebarkan informasi.
Teknologi dalam perkembangannya saat ini sudah menunjukkan
berbagai manfaat yang besar disemua bidang. Salah satunya bidang kesehatan,
teknologi informasi memiliki peran yang sangat banyak untuk kemajuan
pelayanan dibidang kesehatan

F. LATIHAN ia
as
ah
R

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 53


G. BALIKAN
Perhitungan Nilai atau skor.
ia
1. Jawaban yang benar diberi nilai atau skor 10
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
as

2. Nilai Akhir (NA) = = × 100


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 (5)
ah

Penafsiran Nilai
R

- > 80 : Anda telah berhasil, pertahankan dan tingkatkan prestasi


anda.
- 60 – 80 : Anda cukup berhasil. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan prestasi anda masih perlu pelajar kembali
tentang pokok bahasan ini secara cermat dan benar
- < 80 : Anda kurang berhasil. Anda masih belum berhasil, namun
yakin dengan mempelajari kembali pokok bahasan ini secara
cermat dan benar prestasi anda akan meningkat

H. REFERENSI
1. Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi: Penerbit
Andi.
2. Nursalam dan Ferry Efendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 54


3. Pranoto, Alvini.dkk. (2009). Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

ia
as
ah
R

Modul Sistem Informasi Keperawatan Page 55

Anda mungkin juga menyukai