RuangYudhistira 1.1
24 Juni 2019
DosenPembimbing:
IbuMariyam
Saran Pembimbing:
TandaTanganPembimbing
•Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala2 diatas b.Riwayat penyakit
pernafasan
•Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC
•Bagaimana frekuensi setiap kejadianc.Gaya Hidup
•Merokok, keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok
2.Pemeriksaan Fisik
a.Mata: konjungtiva pucat (karena anemis), konjungtiva sianosis (karenahipoksia)
b.Kulit: sianosis perifer, penurunan turgor
c.Mulut dan bibir: membrane mukosa sianosis, bernafas denganmengerutkan mulut
d.Dada
•Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan, dispnea, atau
obstruksi jalan pernafsan)
•Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafasditandai dengan
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, penumpukan sekret/ banyaknya mukus,adanya benda
asing dijalan nafas.
2.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, hipoventilasi,Kelelahan
4.FOKUS INTERVENSI
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafasditandai dengan
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, penumpukan sekret,adanya benda asing dijalan nafas.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif teratasi, dengan
Kriteria hasil: mendemonstrasikan batuk efektif, dan suara nafas bersih, tidak ada sianosis
dan dispnea, menunjukan jalan nafas yang paten.
Intervensi:
•Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi misal:semifowler.
•Lakukan fisioterapi dada jika perlu
•Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
•Auskultasi suara nafas dan catat adanya suara nafastambahan misal ronkhi
•Berikan bronkodilator bila perlu
•Kolaborasi dalam pemberian terapi 02.
2.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, hipoventilasi,kelelahan.
Kriteria hasil: Suara nafas bersih,tidak ada siaonsis, dispnea,menunjukan jalan nafas yang
paten (tidak merasa tercekik, iramanafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak
ada suaranafas abnormal) dan TTV dalam rentang normal.
Intervensi:
•Monitor vital sign
•Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
•Lakukan fisioterapi dada jika perlu
•Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
•Auskultasi suara nafas dan catat adanya suara nafastambahan
•Pertahankan jalan nafas yang paten
•Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
. Berikan bronkodilator bila perlu