Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN JANTUNG DENGAN MASALAH KEBUTUHAN


OKSIGENASI DI RUANG YUDHISTIRA 1.1 RS. KRMT WONGSONEGORO

RuangYudhistira 1.1
24 Juni 2019

Aqsal Fasholla Adi


G2A018016

DosenPembimbing:
IbuMariyam
Saran Pembimbing:

TandaTanganPembimbing

Ibu Maryam, S.Kep.

PROGRAM SI KEPERAWATAN – FIKKES


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
1. KONSEP DASAR KEBUTUHAN DASAR
a. Penegertian
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh dalam mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ ataupun sel (Iqbal, 2005). Oksigen merupakan kebutuhan dasar yang
paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh oksigen berperan penting
diproses metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak yang
bermakna bagi tubuh, salah satu dampaknya adalah kematian. Berbagai upaya perlu
selalu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik.
Untuk itu dalam konsep ini perawat perlu memahaminya secara mendalam (Iqbal,
2005).
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :


1.Tahap PerkembanganSaat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-
paru yangsebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada
yangkecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi danmasa
kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap
diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada
lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas
2.LingkunganKetinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi.Makin
tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yangdapat dihirup
individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggianmemiliki laju pernapasan
dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
3.Gaya HidupAktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan
dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh.Merokok dan
pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit
paru.
4.Status KesehatanPada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan
dapatmenyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akantetapi
penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat padaterganggunya pengiriman
oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit- penyakit pada sistem pernapasan dapat
mempunyai efek sebaliknya terhadapoksigen darah. Salah satu contoh kondisi
kardiovaskuler yangmempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin
berfungsimembawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat
mempengaruhitransportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5.Narkotika Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam
pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu
bilamemberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju
dankedalaman pernapasan.
6.Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapatmempengarhi
pernapasan yaitu
a.Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b.Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c.Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel
jaringan.Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan
obstruksisebagian jalan napas. Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika
ketidakcukupanoksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Sianosis
dapatditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membranmukosa
yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin.Oksigenasi yang
adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteksserebral dapat mentoleransi
hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelumterjadi kerusakan permanen. Wajah orang
hipoksia akut biasanya terlihatcemas, lelah dan pucat.
7.Perubahan pola nafasPernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan
pernapasan inisama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang
sulitdisebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidungkarena
usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat.Orthopneo yaitu
ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada
penderita asma.
8.Obstruksi jalan napasObstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi
disepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Mempertahankan jalan
napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang
membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napasditandai dengan
adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).
c. Fisiologi Pernafasan
1.Struktur Sistem Pernafasan
a.Saluran pernafasan atas
Fungsinya adalah menyaring, menghangatkan dan melembabkan udarayang dihirup. Terdiri
dari :hidung, faring, laring, epiglottis
b.Saluran Pernafasan bawah
Fungsi adalah menghangatkan udara, membersihkan mukuosa cilliary,memproduksi
surfactant. Terdiri dari : trachea, bronchus, paru.Pernafasan eksternal mengacu pada
keseluruhan proses pertukaran O2 danCO2 antara lingkungan eksternal, dan sel tubuh. Secara
umum, proses ini berlangsung dalam 3 langkah, yaitu:
a.Ventilasi Pulmoner.Udara bergantian masuk keluar paru-paru melalui proses
ventilasisehingga terjadi proses pertukaran gas antara lingkungan eksternal danalveolus.
b.Pertukaran gas alveolar.Setelah oksigen masuk alveolus, proses pernafasan berikutnya
adalahdifusi oksigen dari alveolus ke pembuluh darah pulmoner. Difusi adalah proses
pergerakan molekul dari area berkonsentrasi atau bertekanantinggi ke area berkonsentrasi
atau bertekanan tinggi ke area berkonsentrasi rendah. Proses ini berlangsung di alveolus dan
membranekapiler.
c.Transpor oksigen dan karbondioksida.Pada proses ini oksigen diangkut dari paru menuju
jaringan dankarbondioksida diangkut dari jaringan kembali menuju paru-paru.
•Transpor O2.
Normalnya, sebagian oksigen (97%) berikatan lemah denganhemoglobin dan diangkut ke
seluruh jaringan dalam bentuk Oksihemoglobin (HbO2), sisanya terlarut dalam plasma.
Proses inidipengaruhi oleh Ventilasi (jumlah O2 yang masuk ke paru) dan perfusi(aliran
darah ke paru dan jaringan). Kapasitas dara yang dibawa oksigendipengaruhi oleh jumlah O2
dalam plasma, jumlah Hemoglobin (Hb),dan ikatan O2 dengan Hb.
•Transpor CO2.
Karbondioksida hasil metabolisme terus menerus diankut menuju paru- paru melalui 3 cara:
sebagian besar karbondioksida (70%) diangkutdalam sel darah merah dalam bentuk
bikarbonat (HCO3-), sebanyak 23%karbondioksida berikatan dengan hemoglobin
membentuk karbaminohemoglobin (HbCO2), Sebanyak 7% diangkut dalam bentuk larutan di
dalam plasma dalam bentuk asam karbonat.Pernafasan internal atau pernafasan jaringan
mengacu pada proses metabolisme intrasel yang berlangsung dalam mitrokondria,
yangmenggunakan O2 dan menhasilkan CO2 selama proses penyerapanenergi molekul
nutrient. Pada proses ini darah yang banyak mengandungoksigen dibawa ke seluruh tubuh
hingga mencapai kapiler sistemik.Selanjutnya terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara kapiler
sistemik dansel jaringan. Seperti dari kapiler paru, pertukaran ini juga melalui prosesdifusi
pasif mengikuti penurunan gradient tekanan parsial.
2. FOKUS PENGKAJIAN
1.Riwayat Keperawatana.Masalah pernafasan yang pernah dialami.
•Pernah mengalami perubahan pola perrnafasan
•Pernah mengalami batuk dengan sputum
•Pernah mengalami nyeri dada

•Aktivitas apa saja yang menyebabkan terjadinya gejala2 diatas b.Riwayat penyakit
pernafasan
•Apakah sering mengalami ISPA, alergi, batuk, asma, TBC
•Bagaimana frekuensi setiap kejadianc.Gaya Hidup
•Merokok, keluarga perokok, lingkungan kerja dengan perokok
2.Pemeriksaan Fisik
a.Mata: konjungtiva pucat (karena anemis), konjungtiva sianosis (karenahipoksia)
b.Kulit: sianosis perifer, penurunan turgor
c.Mulut dan bibir: membrane mukosa sianosis, bernafas denganmengerutkan mulut
d.Dada
•Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan aktivitas pernafasan, dispnea, atau
obstruksi jalan pernafsan)
•Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan

•Traktil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara/suaramelewati saluran/rongga


pernafasan)
•Suara nafas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
•Suara nafas tidak normal
•Bunyi perkusi ( resonansie.Pola pernafasan
• pernafasan normal
• pernafasan cepat
• pernafasan lambat
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafasditandai dengan
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, penumpukan sekret/ banyaknya mukus,adanya benda
asing dijalan nafas.
2.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, hipoventilasi,Kelelahan

3.Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi, perubahan membran


kapiler alveolar.

4.FOKUS INTERVENSI

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafasditandai dengan
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, penumpukan sekret,adanya benda asing dijalan nafas.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif teratasi, dengan

Kriteria hasil: mendemonstrasikan batuk efektif, dan suara nafas bersih, tidak ada sianosis
dan dispnea, menunjukan jalan nafas yang paten.
Intervensi:
•Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi misal:semifowler.
•Lakukan fisioterapi dada jika perlu
•Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
•Auskultasi suara nafas dan catat adanya suara nafastambahan misal ronkhi
•Berikan bronkodilator bila perlu
•Kolaborasi dalam pemberian terapi 02.
2.Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, hipoventilasi,kelelahan.

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasienmenunjukan keefektifan


pola nafas , dengan

Kriteria hasil: Suara nafas bersih,tidak ada siaonsis, dispnea,menunjukan jalan nafas yang
paten (tidak merasa tercekik, iramanafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak
ada suaranafas abnormal) dan TTV dalam rentang normal.
Intervensi:
•Monitor vital sign
•Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
•Lakukan fisioterapi dada jika perlu
•Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
•Auskultasi suara nafas dan catat adanya suara nafastambahan
•Pertahankan jalan nafas yang paten
•Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
. Berikan bronkodilator bila perlu

•Kolaborasi dalam pemberian terapi 023.Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan


perfusi ventilasi, perubahan membran kapiler alveolar.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalahkeperawatan gangguan
pertukaran gas teratasi dengan Kriteria hasil: mendemonstrasikan peningkatan ventilasi
danoksigenasi yang adekuat, suara nafas bersih, tidak ada sianosis dandispneu, TTV dalam
rentang normal
Intervensi:
Beri posisi ventilasi maksimal.
Keluarkan sekret dengan batuk atau section
Auskultasi suara nafas, dan catat adanya suara nafastambahan
Monotor pola nafas bradipnea, takipnea,
Monitor TTV, AGD
Observasi sianosis
Kolaborasi bronkodilator, nebulezer, dan terapi oksigenasi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. 2007. Jakarta
:EGCInternational, NANDA.
Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.2013. Jakarta : EGC
Perry, p. A. dan Petter, A. G. 2005. Fundamental Keperawatan buku 2. Edisi 4. Jakarta:EGC
Keliat, Budi. Anna. 2017. Diagnosa keperawatan. Edisi II. Jakarta:EGC
Kowalak. 2011. Buku ajar patofosiologi. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai