Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan

Gangguan Psikososial Spiritual


“Kelompok 3“

Dina Nisa Nurjanah AK118048

Firman Taufiq Firdaus AK118063

Gita Aprilia AK118070

Hilfi Noer Hafizha AK118074

Irva Nurfadila AK118083

M. Bobby Renaldhi AK118095

Ni Putu Wulan AK118122

Windy Martinia G AK118200

Sani Ascipa Syaadah AK118163

Siti Novita AK118176


Pengertian Lansia

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia


60 tahun ke atas. Menua bukanlah suatu penyakit,
tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan
proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar
tubuh, seperti didalam Undang-Undang No 13
tahun 1998 yang isinya menyatakan bahwa
pelaksanaan pembangunan nasional yang
bertujuan mewujudkanContent masyarakat
Here adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi
sosial masyarakat yang makin membaik dan usia
harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah
lanjut usia makin bertambah.
Teori Sosial Tentang Penuaan

1) Teori interaksi social


Kemampuan lansia dalam mempertahankan
interaksi sosial merupakan kunci
mempertahankan status sosialnya. Teori ini
menjelaskan mengapa lansia bertindak pada
PowerPoint
situasi tertentu. Presentation
Pokok-pokok social exchange
theory menurut Nugroho (2006) antara lain:
- Masyarakat terdiri atas aktor sosial yang
berupaya mencapai tujuannya masing-
masing.
- Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi
sosial yang memerlukan biaya dan waktu.
- Untuk mencapai tujuan yang hendak
dicapai, seorang aktor mengeluarkan biaya.
01 aktivitas
2) Teori Content Here
atau kegiatan
Menurut Nugroho (2006), teori ini menyatakan
bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka
yang aktif dan banyak ikut serta dalam
kegiatan sosial. Para lansia akan merasakan
kepuasan bila dapat melakukan aktivitas dan
mempertahankan aktivitas tersebut selama
mungkin. Padahal secara alamiah mereka
akan mengalami penurunan jumlah kekuatan
secara langsung.
Your Picture Here Your Picture Here

Konsep Gangguan Psikologi


Pada Lansia

Depresi merupakan satu masa Your Picture Here Your Picture Here

terganggunya fungsi manusia yang


berkaitan dengan alam perasaan
yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pada pola
tidur dan nafsu rnakan, psikomotor,
konsentrasi, keielahan, rasa putus
asa dan tak berdaya, serta
gagasan bunuh diri (Kap'an dan
Sadock, 1998)
Columns Style
3) Teori kepribadian berlanjut (continuity theory)
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang lansia sangat
dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya (Nugroho, 2006). Menurutnya,
ada kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia, dimana dimungkinkan
pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak
pada saat ia menjadi lansia.

4) Teori pembebasan atau penarikan diri (disangagement


Teori yang pertama kali diajukan oleh Cumming dan Hendri (1961) dikutip
Ratnawati ini menjelaskan bahwa dengan bertambah lanjutnya usia, seseorang
berangsur-angsur mulai akan melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau
menarik diri dari pergaulan sekitarnya
Karakteristik Depresi Pada Lanjut Usia

1. Kognitif 2. Afektif

A
K
P
3. Somatik
S 4. Psikomotor
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Psikososial
2) Penurunan Fungsi dan Potensial
1) Penurunan Kondisi Fisik Seksual
Setelah orang memasuki masa
lansia umumnya mulai dihinggapi Antara lain :
adanya kondisi fisik yang bersifat - Gangguan jantung
patologis berganda (multiple
- Gangguan metabolisme, misal
pathology), misalnya tenaga
berkurang, energi menurun, kulit diabetes mellitus
makin keriput, gigi makin rontok, - Vaginitis
tulang makin rapuh, dsb. Secara
umum kondisi fisik seseorang - Baru selesai operasi : misalnya
yang sudah memasuki masa prostatektomi
lansia mengalami penurunan
secara berlipat ganda. - “Kekurangan gizi, karena
pencernaan kurang sempurna atau
nafsu makan sangat kurang
Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain:

Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia.
01

Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh
tradisi dan budaya.
02

Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.


03

Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah


kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
04
3) Perubahan Aspek Psikososial
Pada umumnya setelah orang
memasuki lansia maka ia mengalami
penurunan fungsi kognitif dan
psikomotor. Fungsi kognitif meliputi
proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian
dan lain-lain sehingga menyebabkan
reaksi dan perilaku lansia menjadi
makin lambat. Sementara fungsi
psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal
yang berhubungan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa
lansia menjadi kurang cekatan.

LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
5 tipe kepribadian lansia yang mengalami aspek psikososial

05
04
03 Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self
02 Hate personalitiy),
Tipe Kepribadian Bermusuhan
01 (Hostility personality),
Tipe Kepribadian Tergantung
(Dependent personalitiy),
Tipe Kepribadian Mandiri
(Independent personality),
Tipe Kepribadian Konstruktif
(Construction personalitiy),
Column 4) Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan

Style Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun.


Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat
menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam
kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering
diartikan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan,
peran, kegiatan, status dan harga diri.
5) Perubahan Dalam Peran Sosial Di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran,
penglihatan, gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan
fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia. Misalnya
badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang,
penglihatan kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan
keterasingan..
Tanda dan Gejala
Psikososial Menurut Keliat (2011), ciri-ciri
gangguan psikososial adalah
sebagai berikut:
a. Cemas, khawatir
b. berlebihan, takut
c. Mudah tersinggung
d. Sulit konsentrasi
e. Bersifat ragu-ragu
f. Merasa kecewa
Gangguan g. Pemarah dan agresif
h. Reaksi fisik seperti jantung
berdebar, otot tegang, sakit
Psikososial kepala.
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. Get
a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
Rentang Respon Sosial

- Kesepian
Solitude Autonomy Interdependen - Menarik Diri
Mutuality atau
(menyendiri) atau atau saling - Manipulasi
kebersamaan
otonomi ketergantungan - Impulsif
- Narsisisme
- Isolasi sosial
Karakteristik Perilaku Gangguan Psikososial

1. Gangguan pola makan : tidak nafsu makan atau makan


berlebihan.
2. Berat badan menurun atau meningkat secara drastis.
3. Kemunduran secara fisik.
4. Tidur berlebihan.
5. Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.
6. Banyak tidur siang.
7. Kurang bergairah.
8. Tidak memperdulikan lingkungan.
9. Kegiatan menurun.
10. Immobilisasai.
11. Mondar-mandir (sikap mematung, melakukan gerakan berulang).
12. Keinginan seksual menurun.

Content Here Content Here Content Here Content Here Content Here
Asuhan keperawatan
Pengkajian Status Sosial/ Emosi (APGAR KELUARGA)

APGAR keluarga  
PRESETATION
No. Fungsi Uraian Skor
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya

2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya

3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru

4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai

5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama
Columns Style

Analisa hasil :
Skor : 8-10 : fungsi sosial normal
Skor : 5-7   : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4   : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Bagaimana dengan kondisi status mental klien: apakah
lansia mudah tersinggung, bagaimana dengan emosi
lansia labil/stabil.
Teori Sosial Tentang Penuaan
Skala Depresi geriatrik Yesavage, bentuk singkat
Apakah pada dasarnya Anda puas dengan kehidupan Anda?(ya/tidak)
Sudahkah Anda mengeluarkan aktifitas dan minat Anda? (ya/tidak)
Apakah Anda merasa bahwa hidup Anda kosong?(ya/tidak)
Apakah Anda sering bosan?(ya/tidak)
Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu?(ya/tidak)
Apakah Anda takut sesuatu akan terjadi pada Anda?(ya/tidak)
Apakah Anda merasa bahagia di setiap waktu?(tidak/tidak)
Apakah Anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari, daripada
pergi dan melakukan sesuatu yang baru? (ya/tidak)
PowerPoint
Apakah Anda merasa bahwa Anda Presentation
mempunyai lebih banyak masalah
dengan ingatan Anda daripada yang lainnya?(ya/tidak)
Apakah Anda berfikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini?
(ya/tidak)
Apakah Anda merasa saya sangat tidak berguna dengan keadaan Anda
sekarang? (tidak)
Apakah Anda merasa penuh berenergi? (ya/tidak)
Apakah Anda berfikir bahwa situasi Anda tak ada harapan?(ya/tidak)
Apakah Anda berfikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada
Anda? (ya)
Analisa hasil :
Jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi
dinilai poin 1. (nilai poin 1 untuk setiap
respons yang cocok dengan jawaban ya
atau tidak setelah pertanyaan)
Nilai 5 atau lebih dapat menandakan
depresi.
PENGKAJIAN KESEIMBANGAN
KRITERIA NILAI

Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan


Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali

Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata terbuka menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi

Bangun dari tempat duduk (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup


Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu,
tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata tertutup menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket: kursi harus yang keras tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata terbuka
menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya

Menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan mata tertutup


klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
Perputaran leher (klien sambil berdiri)
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil
 
Gerakan mengapai sesuatu
 
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang
sesuatu untuk dukungan
Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan
memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun
LANJUTAN
Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

Ketinggian langkah kaki


Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu
tinggi (> 5 cm)
Keterangan:
Kontinuitas langkah kaki 0 – 5 resiko
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara kaki jatuh rendah
yang lain menyentuh lantai 6 – 10 resiko
jatuh sedang
Kesimetrisan langkah 11 – 15
Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit resiko jatuh
tinggi
Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk dukungan
DIAGNOSA
A. Gangguan proses pikir berhubungan dengan kehilangan
memori, degenerasi neuron irreversible
B. Risiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologis
dan kognitif
C. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan
persepsi, transmisi dan atau integrasi sensori ( defisit neurologis
)
D. Kurang perawatan diri : hygiene nutrisi, dan atau toileting
berhubungan dengan ketergantungan fisiologis dan atau
psikologis
E. Potensial terhadap ketidakefektifan koping keluarga
berhubungan dengan pengaruh penyimpangan jangka panjang
dari proses penyakit
 
PENGKAJIAN SPIRITUAL
1) Berkaitan dengan keyakinan agama yang dimiliki dan sejumlah
makna keyakinan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari lansia.
2) Hal-hal yang perlu dikaji:
Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan
keyakinan agamanya.
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam
kegiatan keagamaan.
Misalnya: pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir
miskin.
Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah
dengan berdoa.
Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal
RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan proses pikir berhubungan dengan kehilangan memori, degenerasi neuron
irreversible
2. Risiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologis dan kogniti
3. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi, transmisi dan atau
integrasi sensori ( defisit neurologis )
4. Kurang perawatan diri : hygiene nutrisi, dan atau toileting berhubungan dengan
ketergantungan fisiologis dan atau psikologi
5. Potensial terhadap ketidakefektifan koping keluarga berhubungan dengan pengaruh
penyimpangan jangka panjang dari proses penyakit
THANK YOU
KELOMPOK 3 
Fully Editable Shapes
Fully Editable Shapes
Fully Editable Icon Sets: A

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai