Anda di halaman 1dari 16

RHEMATOID ARTHRITIS

DI SUSUN OLEH :
KURNIA ARINI SAFITRI (SC119002)
DELLA PUNGKY AGASWARI (SC119013)
NANDA DANING WULANDARI (SC119011)
DWI TRI AGUSTINA (SC119016)
Definisi Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang etiologinya belum diketahui dan
ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan jaringan
ekstraartikular. Perjalanan penyakit RA ada 3 macam yaitu monosiklik, polisiklik dan progresif.
Sebagian besar kasus perjalananya kronik kematian dini (Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi
Indonesia,2014).
Penyakit ini sering menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan dan banyak mengenai penduduk
pada usia produktif sehingga memberi dampak sosial dan ekonomi yang besar. Diagnosis dini sering
menghadapai kendala karena pada masa dini sering belum didapatkan gambaran karakteristik yang
baru akan berkembang sejalan dengan waktu dimana sering sudah terlambat untuk memulai
pengobatan yang adekuat (Febriana,2015).
Etiologi

Hingga kini penyebab rheumatoid artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa
menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :
• Mekanisme imun ( Antigen – Antibody ) seperti interaksi antara IG g dan faktor Rheumatoid
Arthritis ( RF)
• Gangguan Metabolisme
• Genetic
• Faktor lain, seperti pekerjaan.
Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Keluhan biasanya mulai secara perlahan dalam beberapa minggu atau bulan. Sering pada keadan
awal tidak menunjukkan tanda yang jelas. Keluhan tersebut dapat berupa keluhan umum, keluhan
pada sendi dan keluhan diluar sendi (Putra dkk,2013).
1. Keluhan umum
Keluhan umum dapat berupa perasaan badan lemah, nafsu makan menurun, peningkatan panas
badan yang ringan atau penurunan berat badan.
2. Kelainan sendi
Terutama mengenai sendi kecil dan simetris yaitu sendi pergelangan tangan, lutut dan kaki (sendi
diartrosis). Sendi lainnya juga dapat terkena seperti sendi siku, bahu sterno-klavikula, panggul,
pergelangan kaki. Kelainan tulang belakang terbatas pada leher. Keluhan sering berupa kaku sendi di
pagi hari, pembengkakan dan nyeri sendi.
3.Kelainan diluar sendi
a. Kulit : nodul subukutan (nodul rematoid)
b. Jantung : kelainan jantung yang simtomatis jarang didapatkan, namun 40% pada autopsi RA
didapatkan kelainan perikard
c. Paru : kelainan yang sering ditemukan berupa paru obstruktif dan kelainan pleura (efusi
pleura, nodul subpleura)
d. Saraf : berupa sindrom multiple neuritis akibat vaskulitis yang sering terjadi berupa
keluhan kehilangan rasa sensoris di ekstremitas dengan gejala foot or wrist drop
e.Mata : terjadi sindrom sjogren (keratokonjungtivitis sika) berupa kekeringan mata,
skleritis atau eriskleritis dan skleromalase perforans
Kelenjar limfe: sindrom Felty adalah RA dengan spleenomegali, limpadenopati, anemia,
trombositopeni, dan neutropen.
Tanda dan Gejala

Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda
tanda dan gejala seperti : dan gejala seperti :
• Nyeri persendian • Gerakan menjadi terbatas
• Bengkak • Adanya nyeri tekan
• Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun
• Deformitas bertambah pembengkakan
tidur pada pagi hari
• Terbatasnya persendian • Kelemahan
• Sendi-sendi terasa panas • Depresi
• Demam (pireksia)
• Anemia
• Deformitas sendi
• Kekuatan berkurang
• Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
Algoritma Terapi

Rheumatoid arthritis
Ostheoporosis
PUD
Penatalaksanaan Terapi

Rheumatoid Arthritis Osteoporosis PUD


• Farmakologi : • Farmakologi • Farmakologi :
Sulfasalazine Tidak diperlukan karena pada uji
Ca dan vitamin D bakteri menunjukkan hasil yang
Dosis 500mg 2xsehari Dosis ca laktat 300 mg Vit D 160 IU negatif. PUD dapat disebabkan oleh
penggunaan NSAID yaitu paracetamol
Celecoxib • Non Farmakologi: dan juga kebiasaan minum kopi 2 gelas
Dosis 200mg 1 kali jika terasa nyeri sehari sebaiknya dihentikan
Konsumsi kalsium dan vitamin D yang
penggunaan NSAID diganti celecoxib
• Non farmakologi: cukup
yang lebih aman untuk PUD.
Membatasi konsumsi kopi, alkohol,  
Istirahat yang cukup
natrium cola • Non farmakologi:
Terapi fisik Mengurangi stress, merokok dan
Berhenti merokok penggunaan NSAID
Aplikasi dingin/panas dengan Menghindari makanan dan minuman
kompres bagian yang nyeri Aerobik latihan beban dan olahraga
yang menyebabkan dyspepsia atau
teratur
Edukasi menyebabkan tukak lambung ( pedas,
  kafein, alkohol)
DRUG THERAPY PROBLEM (DTP)

• Obat kurang efektif


Paracetamol diganti golongan NSAID meloxicam cox-2 ditambah dengan penggunaan MT x
(golongan DMARD) dan dikombinasikan lagi dengan prednisone.
Penambahan simetidine
• Kepatuhan :
Pasien harus meminum obat sesuai dengan dosis dan waktu yang telah dianjurkan
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
• Penggunaan Obat
Sulfasalazine diminum sesudah makan untuk meminimalkan gejala GI yang mungkin timbul.
Celecoxib diminum sebelum atau sesudah makan.
Obat disimpan pada tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung dan pada suhu ruangan.
• Diet
Menu yang seimbang dengan asupan kalsium dan vitamin D yang mencukupi seperti susu, bayam, brokoli.
Menghindari minum kopi, alkohol, natrium cola. Menghindari makanan pedas, kafein alcohol.
Memperbanyak minum air putih
Olahraga teratur
Kurangi stress, merokok dan penggunaan NSAID
Hindari jatuh
Menjaga berat badan ideal
Edukasi penyakit dan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai