Anda di halaman 1dari 38

EKONOMI MAKRO

PETRUS ROMEO SESSI


5
5 Sub Pokok Bahasan

1. Batasan Makro ekonomi


2. Output pembangunan, Tingkat
pengangguran, Stabilitas harga
3. Masalah-masalah yang dihadapi suatu
negara ditinjau dari sisi makro ekonomi.
4. Konsep pendapatan nasional dalam suatu
negara.
5 Indikator Penilaian

Ketepatan menjelaskan pengertian makro ekonomi.


Ketepatan mengidentifikasi ukuran-ukuran output
pembangunan, tingkat pengangguran, dan stabilitas harga
untuk menilai keberhasilan makro ekonomi suatu negara.
Ketepatan menjelaskan masalah yang dihadapi suatu
negara ditinjau dari sisi makro ekonomi.
Ketepatan menjelaskan konsep pendapatan nasional
dalam suatu negara.
 
5 A. Pengertian Ekonomi makro

Ekonomi makro adalah cabang ilmu


ekonomi yang khusus mempelajari cara
bekerja atau mekanisme perekonomian
sebagai suatu keseluruhan (aggregate)
yang berkaitan dengan efisiensi
penggunaan faktor produksi yang
tersedia agar tercipta kemakmuran
masyarakat yang maksimal.
Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis
tentang produsen secara keseluruhan
serta konsumen dalam pengalokasian
pendapatan dalam membeli barang/jasa.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia

Meningkatkan pendapatan nasional


 Dengan mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan
ekonomi negara ini bisa terukur dengan baik.
 Selain itu, kebijakan-kebijakan ekonomi yang efektif dan
efisien dapat meningkatkan pendapatan nasional Indonesia
secara signifikan.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia

Membuka kesempatan lapangan pekerjaan


 Dengan adanya peningkatan peluang untuk mendapatkan
kesempatan kerja, peningkatan kapasitas produksi secara
nasional dapat meningkat.
 Kebijakan makro juga bisa diterapkan di Indonesia agar
dapat mengajak para investor untuk menanamkan modal
atau berinvestasi sehingga terciptanya lapangan pekerjaan.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia

Meningkatkan kapasitas produksi


secara nasional
 Kapasitas produksi nasional yang
meningkat dapat memengaruhi
peningkatan pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi di Indonesia.
 Untuk meningkatkan kapasitas
produksi secara nasional, perbaikan
situasi investasi dalam negeri bisa
memberikan pengaruh yang positif
terhadap peningkatan kapasitas
produksi.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia
Mengendalikan inflasi
 Salah satu penyebab terjadinya inflasi diakibatkan karena jumlah
permintaan terlalu besar terhadap suatu barang/jasa sehingga memicu
kenaikan harga.
 Jika inflasi terjadi, maka pertumbuhan ekonomi akan terhambat dan
berpengaruh pada kenaikan harga barang yang sangat tinggi, peningkatan
pengangguran, dan penurunan nilai mata uang.
 Penerapan kebijakan makro, seperti politik pasar terbuka, cash ratio,
hingga politik diskonto sangat diperlukan untuk mencegah lajunya inflasi.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia
Menjaga kestabilan ekonomi
 Kestabilan perekonomian sangatlah penting agar
para pelaku ekonomi memiliki kepercayaan untuk
berinvestasi di Indonesia.
 Tercapainya stabilitas perekonomian di Indonesia
terjadi ketika variabel ekonomi makro: tingkat
permintaan persediaan dan neraca pembayaran
seimbang. Penerapan kebijakan-kebijakan ekonomi
berupa perbaikan fungsi pasar dan perbaikan di
sektor industri, pertanian, keuangan, dan lain-lain
harus dilakukan untuk mencapai kestabilan ekonomi.
5 Tujuan Ekonomi Makro di Indonesia
Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
 Neraca pembayaran merupakan rangkuman dari
berbagai transaksi, seperti transaksi keuangan
antar penduduk baik di dalam maupun di luar
negeri, pembelian dan penjualan barang/jasa, dan
dana hibah dari negara asing dalam satu periode
tertentu.
 Neraca pembayaran luar negeri harus seimbang
guna menghindari terjadinya defisit neraca
pembayaran luar negeri.
5 B. Output Pembangunan
 Produk Domestik Bruto (PDB)
 Pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dipahami
sebagai pertambahan pendapatan nasional atau
pertambahan output atas barang dan jasa yang diproduksi
selama satu tahun.
 Dari sini jelas bahwa indikator pertumbuhan ekonomi
salah satunya ditunjukkan oleh nilai PDB (Produk Domestik
Bruto). PDB merepresentasikan pendapatan nasional riil
yang dihitung dari keseluruhan output dari barang dan jasa
yang diproduksi suatu negara.
 Syarat bagi suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila nilai PDB atau pendapatan
nasional riil mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.
5 B. Output Pembangunan
 Pendapatan riil per kapita
 Pendapatan riil per kapita menunjukkan pendapatan
masyarakat suatu negara. Jika pendapatan masyarakat secara
keseluruhan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,
maka perekonomian di negara tersebut juga mengalami
pertumbuhan yang positif.
Tingkat penyerapan tenaga kerja dan pengangguran
 Ketika lapangan kerja tersedia sehingga tingkat penyerapan
tenaga kerja tinggi, saat itulah negara mengalami
pertumbuhan ekonomi. Tingkat penyerapan tenaga kerja
yang tinggi berpengaruh pada berkurangnya angka
pengangguran, dan itu artinya produktivitas meningkat.
5 B. Output Pembangunan
 Kesejahteraan penduduk
Indikator kesejahteraan penduduk ini memiliki
keterkaitan dengan pendapatan riil per kapita.
Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara tentu harus ditunjang dengan
distribusi yang lancar.
Jika distribusi barang dan jasa lancar, maka
distribusi pendapatan per kapita di seluruh
wilayah negara merata. Hal ini mengindikasikan
adanya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat di negara tersebut.
5 C. Masalah Utama Perekonomian
5 C. Masalah Utama Perekonomian
 Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
 Cara mengukur pertumbuhan ekonomi, pada prakteknya
sering menggunakan ukuran nilai PDB.
 Sebagai pendapatan nasional, PDB diukur dalam satuan
rupiah berdasarkan harga konstan. Sementara ukuran
pertumbuhan ekonomi bukanlah dalam satuan rupiah,
melainkan persentase.
 Jika persentase pertumbuhan ekonomi yang diperoleh positif
dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, maka
perekonomian negara tumbuh dan berkembang. Sebaliknya,
apabila persentase pertumbuhan ekonomi menurun bahkan
negatif, artinya perekonomian negara mengalami
kemunduran atau penurunan.
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Contoh: Target dan Realisasi pertumbuhan ekonomi


Indonesia 2018-2020
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi


Perekonomian tidak selamanya stabil dan teratur,
ada masanya mengalami kenaikan dan penurunan.
Pergerakan dalam jangka waktu yang panjang
dinamakan Konjungtur atau Siklus Ekonomi (Life
Business Cycles).
Siklus ekonomi menunjukkan ekspansi dan resesi
disepanjang laju pertumbuhan pendapatan nasional
potensial.
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Gambar. Life Business Cycles

(a)Pendapatan Potensial (b)Pendapatan Sebenarnya


5 C. Masalah Utama Perekonomian
Explanation:
 Grafik (a) menunjukkan alur trend Pendapatan Nasional yang
akan dilalui jika faktor-faktorproduksi benar-benar digunakan
secara penuh.
 Secara riil pendapatan nasional mengalami perubahan yang
ditunjukkan dengan gerakan siklis dari A ke B, C ke D, dan C ke D.
 A ke B dan C ke D menunjukkan kemunduran ekonomi, sedangkan
B ke C menunjukkan pertumbuhan ekonomi.
 Kedua situasi diatas mempunyai dampak bagi perekonomian
suatu negara. Kemunduran/kemerosotan ekonomi akan
membawa tingkat pengangguran yang tinggi, sedangkan
pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat akan menyebabkan
inflasi.
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Pengangguran
Salah satu ukuran keberhasilan pengelolaan
ekonomi suatu negara  tingkat pengangguran
Pengangguran (unemployment), tidak berkaitan
dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi dengan
mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran: adalah mereka yang ingin bekerja,
sedang berusaha mendapatkan (mengembangkan)
pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya.
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Kategori penganggur
Berdasar alasan mengapa menganggur.
1. Penganggur friksional  menganggur karena sedang dalam
proses peralihan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Alasan: pindah perusahaan, pindah lokasi/kota  penganggur
sukarela (voluntary unemployment).
2. Penganggur Struktural  belum bisa mendapatkan pekerjaan
karena ketidakcocokkan keahlian yang dimiliki dengan jenis
kebutuhan tenaga kerja yang dicari.  SK.M, tapi lowongan
yang tersedia bukan untuk sarjana peternakan.
3. Penganggur musiman  karena kondisi ekonomi sedang
mengalami resesi atau dalam kondisi menurun.
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Berdasar seberapa intensif dia menganggur.

1. Penganggur penuh  tidak mendapatkan pekerjaan


sama sekali, (tidak melakukan aktivitas yang
menghasilkan)
2. Setengah Penganggur  bekerja kurang dari 35 jam
seminggu (tidak sepenuhnya menganggur).
3. Penganggur terselubung  seperti bekerja untuk
mendapatkan upah tapi pekerjaan yang dilakukannya
tidak produktif.
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Bagaimana mengukur pengangguran

Bekerja Angkatan kerja (umur 15-64)


(131,5 juta) (137,7)
Populasi
Orang dewasa
(205,2 juta) Tingkat pengangguran
= (jumlah penganggur/angkatan kerja) x 100
Tidak Bekerja (6,2 jt) = (6,2/137,7) x100 = 4,5 %
Tidak berada dalam
Tingkat partisipasi angkatan kerja
angkatan kerja
= (angkatan kerja/populasi orang dewasa) x 100
(67,5 juta) (anak sekolah
= (137,7/205,2) x100 = 67,1 %
Ibu RT, dll)
5 C. Masalah Utama Perekonomian

 Mengapa setiap negara selalu ada pengangguran.


1. Pencarian kerja  proses yang dilakukan oleh pekerja
dalam rangka menemukan pekerjaan yang sesuai dengan
selera keahlian mereka
2. Peraturan upah minimum yang tdk bisa dipenuhi
3. Serikat pekerja dan tawar menawar kolektif  tawar
menawar menyangkut gaji dan kondisi kerja, pemogokan
4. Teori upah efisiensi  upah diatas tingkat ekuilibrium
yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka
menaikkan produktivitas pekerja.
5 C. Masalah Utama Perekonomian

Penyebab lain timbulnya pengangguran.

1.Pertumbuhan penduduk yang tinggi


2.Rendahnya laju investasi produktif
3.Siklus bisnis yang melemah
4.Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat
5.Strategi industri yang labor saving
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Inflasi
Inflasi: adalah kecenderungan kenaikan harga secara
umum.
 Kecenderungan yang dimaksud bukan terjadi sesaat.
(lebaran, natal, tahun baru)
 Kenaikan harga secara umum  kenaikan harga hanya pada
salah atu jenis barang tidak termasuk kategori inflasi
 Penghitungan inflasi didasarkan pada sekelompok
barang dan jasa yang dikonsumsi sebagian besar
masyarakat.
 Di Indonesia, total produk yang disurvei sebanyak 744
komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiap kota bervariasi
antara 283 s/p 399 komoditas.
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Penghitungan Inflasi
Penghitungan inflasi didasarkan atas perubahan
harga:
Inflasi = (P1 –P0)/P0

– P1 : harga barang atau jasa di akhir periode


– P0 : harga barang dan jasa di awal periode
Penghitungan inflasi dengan barang dan jasa yang
banyak :
Inflasi = ( IHK 1Januari 2012 - IHK 1 Januari 2011 )/ IHK 1 Januari 2011
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Jenis Inflasi:
 Menurut besarnya:
 Inflasi ringan ( dibawah 10%)
 Inflasi sedang ( antara 10% s/p 30%)
 Inflasi berat ( 30% s/p 100%)
 Hiperinflasi ( di atas 100%)
 Berdasarkan sumber inflasi:
 Demand pull inflation, inflasi karena tarikan permintaan.
 Cost push inflation, inflasi karena dorongan biaya.
 Berdasarkan asal inflasi:
 Domestic inflation
 Foreign atau imported inflation
5 C. Masalah Utama Perekonomian
Contoh Inflasi Indonesia 2015-2019
5 D. Konsep Pendapatan Nasional
 Pendapatan nasional adalah salah satu indikator  untuk
dapat mengukur laju tingkat pembangunan dan
perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu
ke waktu.
 Dengan metode penghitungan pendapatan nasional, kita juga
dapat mengetahui arah, tujuan dan struktur perekonomian
negara.
 Pendapatan nasional biasa dihitung dalam satu periode
tertentu atau selama satu tahun. Angka ini menunjukkan
jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi.
5 D. Konsep Pendapatan Nasional
Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
 Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara
 Untuk mengetahui kemajuan ekonomi suatu negara dari
tahun ke tahun
 Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat
(pendapatan perkapita)
 Untuk membandingkan perekonomian antar negara
 Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan
pembangunan ekonomi nasional
 Untuk mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat
 Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan
5 D. Konsep Pendapatan Nasional

Metode penghitungan pendapatan nasional

1. Metode Output
Menurut metode ini, PDB Adalah output
yang dihasilkan oleh suatu perekonomian.
Tetapi kenyataannya yang dihitung adalah
nilai tambah masing-masing sektor. Yang
dimaksud nilai tambah adalah selisih antara
nilai output dan nilai input.
5 D. Konsep Pendapatan Nasional

Contoh perhitungan metode output


5 D. Konsep Pendapatan Nasional

2. Metode Pendapatan
Metode ini memandang nilai output perekonomian sebagai nilai
total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi.
Dengan demikian Pendapatan Nasional merupakan total balas
jasa seluruh faktor produksi
PN = w + i + r + π
dimana : w = upah/gaji
I = pendapatan bunga
r = pendapatan sewa
π = keuntungan
5 D. Konsep Pendapatan Nasional
5 D. Konsep Pendapatan Nasional
3. Metode Pengeluaran
5 D. Konsep Pendapatan Nasional

Contoh perhitungan pendapatan nasional dengan


pendekatan pengeluaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai