Pemeriksaan Sensitifitas Wajah (N. VII) Persilahkan pasien duduk di kursi periksa Amati wajah secara umum, apakah terdapat manifestasi penyakit sistemik Manifestasi sistemik (hiper-/hipotiroidisme, wajah Cushing, akromegali) Jejas Deformitas Asimetrisitas tidak melulu disebabkan oleh kelumpuhan saraf, dapat disebabkan hal lain Kelainan kongenital Bekas fraktur wajah Gigi ompong Pemeriksaan Sensitifitas Wajah (N. VII) Amati ekspresi wajah saat bercakap-cakap Lihat apakah terdapat gerakan abnormal Amati apakah kerutan dahi kedua sisi sama jelasnya atau ada yang lebih tidak jelas Amati apakah kelopak mata jatuh dan kedipan mata berkurang atau tidak Amati apakah sudut nasolabialis kedua sisi sama atau ada yang lebih datar Amati apakah sudut mulut simetris atau tertarik ke salah satu sisi Pemeriksaan Pergerakan Wajah (N. VII) Jelaskan pada pasien bahwa pasien akan diminta melakukan beberapa gerakan Minta pasien mengangkat alis dan menutup mata, lihat simetrisitasnya Apabila ragu, minta pasien menutup mata sekuat- kuatnya sambil berusaha membukanya dengan tangan Minta pasien tersenyum/menunjukkan gigi, lalu meniup/bersiul, lalu menggembungkan pipi Saat menggembungkan pipi, tekan kedua pipinya dengan kedua tangan Lihat apakah udara keluar dari kedua sisi/hanya dari salah satu sisi Pemeriksaan Indera Pengecap (N. VII) Jelaskan pemeriksaan, beritahukan bahwa akan ada rasa tidak nyaman karena mengecap rasa pahit Persilahkan pasien untuk duduk Minta pasien menjulurkan lidah Ambil salah satu larutan menggunakan pipet Tanyakan apa rasanya Ulangi untuk tiga larutan lainnya Setiap selesai satu jenis, lidah dibilas dengan akuades Inspeksi Palatum (N. IX & X) Pasang lampu kepala, cuci tangan, pasang sarung tangan periksa dan masker Minta pasien membuka mulut dan arahkan lampu kepala ke dalam cavum oris Identifikasi: Palatum durum Palatum mole Uvula Arkus faring anterior Tonsila palatina Arkus faring posterior Lidah Dinding orofaring posterior Inspeksi Palatum (N. IX & X) Amati kelainan struktural cavum oris: Jejas Disrafisme palatum Pembesaran tonsil Peradangan Apabila uvula dan arkus faring terhalang lidah, gunakan spatula lidah untuk menekan lidah Perhatikan apakah arkus faring simetris/tidak Minta pasien mengucapkan “ahhh…” Normalnya, saat mengucapkan “ahhh…”, palatum akan terangkat dan bergerak ke belakang, uvula tetap di tengah, dan kedua arkus faring posterior berkontraksi hingga saling mendekat di garis tengah Pemeriksaan Refleks Muntah (N. IX & X) Jelaskan pada pasien bahwa refleks muntahnya akan dirangsang Menggunakan aplikator, sentuh dinding posterior orofaring/palatum sebelah kanan lalu sebelah kiri Perhatikan apakah uvula terangkat saat dinding posterior disentuh Perhatikan pula kedua arkus faring posterior Apakah saling mendekat ke garis tengah saat pasien muntah seperti tirai yang menutup dari kedua sisi Apakah hanya salah satu arkus posterior yang bergerak ke arah sisi kontralateralnya Apakah tidak ada Gerakan arkus faring posterior Perhatikan apakah respons di kedua sisi setara/tidak Tanyakan pasien apakah sensasi di kanan dan kiri sama Pemeriksaan Kemampuan Menelan (N. IX & X) Tes menelan tidak dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran/riwayat sulit menelan/tersedak Jelaskan pada pasien tentang tes yang akan dilakukan Minta pasien meminum air putih sekitar 50-100 mL secara perlahan Perhatikan apakah pasien tersedak Bila tersedak, hentikan tes segera Amati apakah ada jeda saat minuman berada di cavum oris sebelum didorong ke faring Amati gerakan leher saat menelan Inspeksi Lidah saat Tidak Bergerak (N. XII) Di bawah penerangan yang cukup, inspeksi lidah untuk melihat massa lidah, posisi, dan permukaannya Perhatikan apakah ada atrofi lidah Bila ada, apakah mencakup seluruh lidah/hanya salah satu sisi Saat menginspeksi lidah, dapat sekaligus mengevaluasi manifestasi patologis lain: Makroglosia Lidah kotor Jejas Lidah geografis Hilangnya papilla sirkumvalata di bagian posterior lidah Pemeriksaan Deviasi dan Kekuatan Lidah (N. XII) Untuk memeriksa deviasi lidah, minta pasien untuk menjulurkan lidahnya sejauh mungkin, lalu tahan Lihat apakah ada penyimpangan lidah ke kiri/ke kanan Untuk memeriksa kekuatan lidah, minta pasien mendorong pipi dengan lidah ke kiri dan ke kanan Saat lidah mendorong pipi, pemeriksa meletakkan jarinya di sisi luar pipi yang didorong dan membandingkan kekuatan dorongan kiri dan kanan Pemeriksaan Gerak Involunter Lidah (N. XII) Gerak bergelombang pada lidah seringkali hanya merupakan tanda relaksasi yang tidak sempurna Jika pada inspeksi kita menemukan gerak bergelombang pada lidah, minta pasien untuk menggerak lidahnya lalu amati lagi setelah pasien merelaksasi lidahnya Gerak bergelombang pada setengah bagian lidah mungkin merupakan suatu fasikulasi otot apabila terjadi di bagian yang lemah dan atrofik Pasien dengan gerak involuntar seperti korea dan atetosis tidak mampu mempertahankan lidah yang dijulurkan dalam keadaan diam Untuk memeriksanya, minta pasien menjulurkan lidahnya selama 30 detik Disartria (N. XII) Disartria dapat disebabkan oleh gangguan lain selain paresis N. XII seperti: Gangguan serebelum Parkinsonisme Intoksikasi Masalah struktural laring, faring, dan mulut Dengarkan suara yang dikeluarkan pasien saat berbicara Untuk memeriksa disartria karena masalah palatal, dengarkan apakah suara pasien terdengar bindeng Untuk memeriksa disartria karena lidah, minta pasien mengulang kalimat/kata yang menggunakan lidah dalam pelafalannya (contoh: ular melingkar di pagar) Untuk memeriksa disartria karena fasial, mintalah pasien mengulang kata “papa”, “mama” Daftar Pustaka
Mawuntu AHP, Kembuan M. Pemeriksaan Neurologi Dasar: Suatu Pendekatan
Terstruktur. Manado: Bagian Neurologi FK Unsrat; 2017.