Anda di halaman 1dari 23

Kanker Esofagus

• Tumor Jinak
• Squamous cell carcinoma
• Adenocarcinoma
• Neoplasma malignan lainnya
Etiologi

• Etiologi dari karsinoma sel skuamus esofagus sangat kompleks dan


multifaktorial. Fakta yang ada , tidak ada satupun penyebab yang
dikatakan sebagai penyebab tunggal. Beberapa faktor resiko seperti
paparan lingkungan, kebiasaan makan, iritasi mukosa kronis, infeksi,
pengaruh budaya, dan predisposisifaktor genetik juga berperan.
Patofisiologi
• Dua jenis histologis F
Konsumsi alcohol
A
karsinoma esofagus K
yang paling umum T
O
termasuk SCC R
Faktor diet
(squamous cell
R
carcinoma) dan I Penggunaan tembakau
S
adenokarsinoma. I
• SCC adalah jenis K Esofagitis menahun karena
O
kanker esofagus yang rangsangan zat kimia dan akalasia
paling umum.
Patofisiologi

• Alkohol dapat merusak DNA seluler dengan menurunkan


aktivitas metabolisme di dalam sel dan oleh karena itu
mengurangi fungsi detoksifikasi sambil meningkatkan oksidasi.
• Alkohol adalah pelarut, khususnya senyawa yang larut dalam
lemak. Oleh karena itu, karsinogen berbahaya dalam tembakau
lebih mudah menembus epitel esofagus.
• Beberapa karsinogen dalam tembakau termasuk amina
aromatik, nitrosamin, hidrokarbon aromatik polisiklik, aldehida
dan fenol.
Patofisiologi

• Keganasan di bagian distal esofagus, terutama di batas


esofagus-lambung, sering berupa adenokarsinoma karena
mukosa esofagus berasal dari lambung (Barett).
• Epitel silinder yang menunjukkan metaplasia ditemukan pada
penderita esophagitis refluks dengan atau tanpa
keluhan/gejala. Esophagitis Barett ini merupakan faktor
resiko utama karsinoma esofagus.
Patofisiologi

• Beberapa tumor tumbuh ke dalam lumen esofagus sehingga


menyebabkan sumbatan, dan jenis lain menimbulkan tukak
yang mudah menyebar tanpa sumbatan saluran cerna.
• Invasi tumor sering sampai ke dalam dinding esofagus
sehingga menimbulkan fibrosis dan akhirnya menyempitkan
lumen.
Penyebaran biasanya melalui saluran limfe Patofisiologi
ke sepanjang esofagus dan infiltrasi
langsung ke sekitarnya

Penyebaran hematogen paling sering ke paru, hati, dan tulang.

Penyebaran limfogen mengarah ke kranial, yaitu ke kelenjar servikal


terutama kelenjar supraklavikular dan jugular anterior.

Penyebaran limfogen dari esofagus intratorakal menyebar ke kelenjar


mediastinum peritrakea dan periesofagus ke kelenjar supraklavikular dan ke
kelenjar subdiafragma sampai ke kelenjar seliakus.

Tumor di distal esofagus atau di batas esofagus lambung menyebar langsung


ke kelenjar seliakus dan kelenjar di sekitar arteri gastrika sinistra di daerah
kurvatura minor.
Klasifikasi ( stadium)
• The American Joint Committee on Cancer Staging 1987 membagi stadium
tumor berdasarkan TNM sistem. T adalah tumor primer, N adalah pembesaran
kelenjar limfe regional dan M adalah metastasis jauh.
•  T : menggambarkan sejauh mana pertumbuhan tumor primer di dalam
esofaus ataupun organ sekitarnya
•  N : menggambarkan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening
regional
• M : menggambarkan metastasis ke orang lain

• TNM sistem dapat ditegakkan dari hasil pemeriksaan klinis, esophagoscopy


dan CT scan.
Kelenjar Getah Bening
Tumor Primer (T) Metastasis Jauh (M)
Regional (N)
TX Tumor primer tidak dapat NX Kelenjar getah bening regional MX Adanya metastasis jauh
dinilai tidak dapat dinilai tidak dapat dinilai

T0 Tumor primer tidak terbukti N0 Tidak ada penyebaran ke KGB M0 Tidak ada metastasis
regional jauh
Tis Sel kanker hanya di epitel, N1 Penyebaran ke 1- 2 KGB regional M1 Ada metastasis jauh ke
belum berkembang ke Penyebaran ke 3-6 KGB regional organ lain
jaringan dibawahnya N2 Penyebaran ke >7 KGB regional
(Karsinoma In Situ)
N3

T1 Invasi ke jaringan dibawahnya


T1a: invasi ke lamina propia
atau muskularis mukosa
T1b: invasi ke submucosa

T2 Invasi ke tunika muskularis


propia
T3 Invasi ke tunika adventisia

T4T4 Invasi ke struktur sekitar


T4a: Invasi ke pleura atau
diafragma. Kanker bisa
diangkat dengan pembedahan
Klasifikasi  
Keterangan :

TNM     Stage  Stadium 0 : kanker yang sangat dini, hanya ditemukan pada lapisan pertama bagian
          dalam.
Tis N0 M0 0  Stadium I : kanker masih dalam tahap perkembangan awal, masih dalam sebuah bagian
       
kecil dari esofagus, tapi belum menyebar.
T1 N0 M0 I
 
         
T2 N0 M0 IIA  
T3 N0 M0  
 Stadium II : kanker telah menyebar lebih dalam pada esofagus dan mungkin telah
       
  menginvasi kelenjar getah bening di sekitar esofagus
T1 N1 M0 IIB
T2 N1 M0    Stadium III : kanker telah menyebar lebih dalam lagi pada dinding Esophagus atau telah
        menyebar ke jaringan dan kelenjar getah bening disekitarnya
T3 N1 M0 III  Stadium IV : kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh (biasanya paru – paru atau
T4 Any N M0  
hepar, meskipun tumor ini dapat pula menyebar ke bagian tubuh yang lainnya)
         Recurrent : kanker yang timbul kembali setelah pengobatan.
Any T Any N M1 IV
       
Diagnosis
Gejala Klinis
• Disfagia  sulit menelan
• Penurunan BB
• Odinofagia  nyeri menelan
• Suara serak
• Batuk
• Muntah
• Anemia
• Melena
• Nyeri pada tulang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dikatakan jarang dapat menunjang diagnosis tapi lebih
penting untuk menegakkan prognosis.

Bila didapatkan:
• Limfadenopati
• Hepatomegali
• Pneumonia
• Sindroma horner’s
Penyakit telah memasuki tahap lanjut
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:

• Anemia Endoskopi
• Hipoalbuminemia

Esofagogastrografi

X-ray
Histopatologi CT Scan
MRI
Diagnosis
Gejala Klinis
• Disfagia  sulit menelan
• Penurunan BB
• Odinofagia  nyeri menelan
• Suara serak
• Batuk
• Muntah
• Anemia
• Melena
• Nyeri pada tulang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dikatakan jarang dapat menunjang diagnosis tapi lebih
penting untuk menegakkan prognosis.

Bila didapatkan:
• Limfadenopati
• Hepatomegali
• Pneumonia
• Sindroma horner’s
Penyakit telah memasuki tahap lanjut
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:

• Anemia Endoskopi
• Hipoalbuminemia

Esofagogastrografi

X-ray
Histopatologi CT Scan
MRI

Anda mungkin juga menyukai