Anda di halaman 1dari 36

NEOPLASMA PADA

SISTEM
PENCERNAAN
KARSINOMA
ESO PHAGU
S
Pengertian
 Kanker esofagus adalah yan
menyerang kanker g
organ esofagus,
lebih dikenal sebagai bias
kerongkongan.
Kerongkongan adalahatau
tabung berotot ayang
melengkung sepanjang kurang lebih 10
inci, dan merupakan saluran bagi makanan
yang masuk dari mulut ke dalam perut.
Klasifikasi
 Karsinoma sel skuamosa   – 
tipe kanker yang muncul
dari sel skuamosa (sel
kulit tipis)
yang melapisi
 seluruh kerongkongan
Adenocarcinoma adalah
kanker esofagus yang
tipe
dari
munculsel kelenjar, biasany
dimulai dari a
kerongkonga
bagian bawa
n h
Faktor resiko
 U m u r   : Hampir semua pasien yang menderita
kanker esofagus berumur 55 tahun ke atas

 mJeenmisilki keia i ung: kLiankain-


l kmemn
laktigameknauilrultebpiehneblietsi anr
terjangkit kanker esofagus
Faktor resiko

 Gastroesopagheal
reflux disease
(G ERD ) Pasien dengan
kondisi yan
menderit GER g
a
kondisi kembalinya reflux
D ,
asam acid
k e ro ngkong aenrut
d a i p dka
menyebabkan ne
memiliki risiko lebihradan
tinggi terjangkit g,
Faktor resiko

 Ker ongkongan Bar r et t :


aliran
Jika balik asam lambung (acid
reflux) tidak diobati sampai jangka
waktu yang cukup lama, kondisi
lain, biasa
Kerongkonga
yang disebut Barrett
muncul;
n kondisibisa
yangsaja
ciri
khasnya adalah adanya kondisi
abnormal
pada esofagus, dan
menimbulkan kondisi pra-kanker.
dapat
O rang terjangki
kerongkongan
yang Barrett t
memilik
risiko besar terjangkit i
kanker adenocarcinoma
Faktor resiko


Achalasia : Kondisi di man bagian
a kerongkongan tidak dapat bawah
mengendurka
ototnya secara normal, karena
lapisan n
kerongkongan sudah mengalamiiritasi;
Orang yang terjangkit achalasia juga
memiliki risiko
lebih besar terjangkit kanker esofagus
 Kondisi terjangkit penyakit lain:
Pasien yang menderitatylosis (pertumbuhan
td
i ak normal di beberapa bagian tubuh
tertentu) dan yang menderita
sindrom Plummer-

VbVan
i gsai on a(aat dsankyeaor a
j nrgn
i kgoangayna)ng

meemniyilekliaprusi tki doi


lebih besar terjangkit kanker
karsinoma sel skuamosa
sedikit serat dan tidak sehat dapa
 Faktor gaya Hidup
memperbesar
juga : Merokok, t
risiko terjangkit
minum
esofagus kanke
alkohol r
secara berlebihan, ber at
badan berlebih atau obesitas dan pola
makan yang
Tanda-tanda dan gejala kanker Esofagus

 Disfagia, kondisi terjadinya


kesulitan untuk menelan
 Penurunan berat badan
secara tiba-

tib
Pendarahan
a
Sakit pada dada, pada perut, atau pada
bagian dekat tulang rusuk 
Rasa panas dalam perut

 Masalah pencernaan yang


berulang dan memburuk 
 Batuk-batuk atau suara serak
yang tidak kunjung sembuh
Pemeriksaan diagnostik 

 Tes rontgen Barium Swallow


 Endoskopi
 Computed tomography scan
(CT-Scan)
 Positron Emission
tomography (PET)
Stadium
 Stadium 0 : Kondisi
pra-kanker

Stadium 1 :
 jinak mulai tumbuh
Kanker
pada jaringan

esofagus

sSutdaadhi ummn
e 2ye:b
Saerl keanker
lapisan otot dan
dinding luar
 St adium 3 Kanke
: r
sudah menyebar
kerongkonga dari
n
sudah menjangkit dan
organ sekitarnya

lSatnajudtiaunm di 4

m:anaTahsaepl kanker
ganas sudah menyebar
Penatalaksana
an

 Pembedahan

Kemoterapi
 Terapi radiasi
 Terapi fotodinamis
 Electrocoagulation
kARSINOMA KOLOREKTAL
PENGERTI
 Carsinoma colorectal adalah keganasan yang terjadi
N didaerah colon dan rectum.

Sekitar 75 % ditemukan didaerah rectosigmoid.
(Wim de Jong, 1997).
 Insiden yang sama antara laki-laki dan perempuan.

Kwanktiear pada colon kanan biasanya terjadi


pada
 Ca pada rektum biasanya terjadi pada laki-
laki.
FUNGSI KOLON D N
REKTUM
 Mengabsorbsi dan
mensekresi cairan
dan
elektrolit

Defekasi
EPeTnIyOebLaOb kGanIker kolon dan rectal tidak
diketahui secara pasti, tetapi factor resiko tinggi telah
teridentifikasi,
Usia lebih
termasuk

: dari 40 tahun.
 Darah dalam feses.
 Riwayat polip rectal atau polip colon.
 Rokok 
 
tiologi…
 Riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga
 Riwayat penyakit usus inflamasi kronis/colitis
ulceratif selama 20 th (50%)
 Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah
serat.(Smeltzer & Bare, 2002)
KL SIFIK
SI Histologi
Klasifikasi
 Adenocarcinoma (berdifferensiasi baik,
sedang, buruk).
 Adenocarcinoma musinosum (berlendir)
 Carcinoma sel skuamosa.
Patofisiolog
i…
Sebagian besar tumor malignat (minimal 50%) terjadi
pada area rectal. 20  –  30 % terjadi di sigmoid
dan kolon desending. (Black & Jacob, 1997).
 Kanker colon dan rectum terutama adalah
adenocarcinoma (muncul dari lapisan epitel usus)
sebanyak 95%. `1

Tumor pada asending lebih banyak ditemukan
daripada pada transversum (dua kali lebih banyak).
Tumor menyebar dengan :
a.Menyebar secara langsung pada daerah disekitar tumor
secara langsung misalnya ke abdomen dari colon

transversum. Penyebaran secara langsung juga


dapat mengenai bladder, ureter dan organ
reproduksi
b.Melalui saluran limfa dan hematogen biasanya ke
hati,

 juga bisa mengenai paru-paru, ginjal dan tulang


c. Beranak atau berakar (tertanam)ke cavum rongga
abdomen
Perkembangan karsinoma kolorektal dibagi atas 3 Fase
a. fase karsinogen ; bersifat rangsangan, proses
ini berjalan lama sampai puluhan tahun.
b. Fase pertumbuhan tumor ; belum menimbulkan
keluhan (asimtomatis), berlangsung bertahun-
tahun.
c. Fase lanjut; timbulnya keluhan dan gejala yang
nyata.
gejala tersebut berlangsung perlahan-lahan dan
tidak sering, penderita umumnya merasa terbiasa dan
menganggap enteng saja sehingga penderita biasanya
Klasifikasi
Patologis
3 Typer karsinoma kolon dan rektum
a. Polipoid/Vegetatif 
Tumbuh menonjol kedalam lumen usus dan berbentuk bunga
kol, terutama di sekum dan kolon asenden
b. Tipe Skirus
Tjd penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala

roebksturmuksi, Keras spt batu, kolon desenden, sigmoid


an
c. Type Ulseratif 
(Terjadi karena nekrosis dibagian sentralSprt ulkus,
PENENTU N
ST

DIUM
Stadium adalah cara menggambarkan suatu
kanker

Penting dalam penentuan prognosis pasien
 Digambarkan melalui sistem TNM dan Dukes.
 Menggambarkan dalamnya penetrasi tumor
ke
dinding kolon, penyebaran ke daerah
dan metastase tumor
lymph,
 Menentukan tipe pengobatan
ST
DIUM C
S TA D I U M T N M
O Tis No Mo
NCER I(A) T1 No Mo
T2 No Mo
II(B) T3 No Mo

T4 No Mo
III(C) Setiap N1 Mo
T
Setiap N2 Mo
T
Setiap N3 Mo
T

IV(D) Setiap T Setiap N M1


T ( Tu m o r P r i m e r ) N (Nodes Ly m p h Regional)
 Nx : Kelenjar limfe regional
 Tx : Tumor primer tdk dpt dinilai.
td
i ak dapat dibagi.
 To : Tdk ada tumor primer.  No : Tdk tjd metastasis
 Tis : Tumor in situ. dinodes lymph regional.

T1 : Invasi mukosa di lap sub  N1 : Metastasis di 1-3 pericolik atau
mukosa. nodus lymph perirectal.
 T2 : Invasi tumor di  N2 : Metastasis di 4 atau
lap otot propia. lebih ke kelenjar pericolik
atau nodus lymph perirectal.
 T3 : Invasi tumor

N3 : Metastasis pada kelenjar limfe isi
melewati otot propia ke
nama pembuluh darah dan atau
sub serosa atau pada kelenjar apical.
nonperitoneal pericolik atau ke M (Metastasis jauh)
jaringan  Mx : Metastasis jauh tidak dpt dinilai.
perirectal. Mo : Tdk ada metastasis jauh.
visceral atau mengalami 

 T4 : Tumor
invasimengalami perforasi
ke organ lain  M1 : Terdapat metastasis
T ND D N GEJ
L
KOLON KANAN KOLON KIRI

 

Penurunan
 Anoreksi Prekrtduamrahan pada
BB
a
 Perubahan pola BAB
 Nausea
Obstruksi

Vomiting 

Anemia
Nyeri dibawah

 Nyeri diatas umbilikus umbilikus


Teraba masa
PEMER IKCSo lok dNub uPr

Tes darah samar


ENUNJRo. Kolon dengan

NG barium
CT Scan

 Endoskopi
 USG Abdomen
 Biopsi
 CEA
PEN T L KS N N
 Pembedahan MEDIS
 Radiasi

Kemotherapi
 terganutung dari stadium

 direkomendasikan bila terdapat nodul atau


metastase
 obat khemotherapi yang biasa dipakai;
fluorouracil (5-FU), Eloxatin, irinotecan, dan
capecitabine ( Xeloda)
D I A G N O S A K E P E R AWATA N

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. intake


yang tdk adekuat, gangguan absorbsi usus.
Risiko defisit cairan b.d intake yang tidak adekuat,

malabsorbsi usus, penatalaksanaan pembedahan


 Gangguan integritas kulit b.d efek pembedahan
pembuatan stoma, terapi radiasi
 Risiko tinggi perdarahan intra abdomen b.d.
komplikasi pembedahan kegagalan
anastomosis
 Perubahan body image b. d adanya stoma di abdomen
dan perubahan saluran eliminasi BAB

Cemas b.d rencana pembedahan, kurangnya


informasi
FOKUS INTERVENSI

 Pemenuhan nutrisi optimal , total parenteral


nutrition, pemantaun serumalbumin

Pemenuhan dan pertahankan status cairan dan
elektrolit
 Perawatan luka operasi dan perawatan pada
stoma

Pantau adanya tanda tanda perdarahan,


abdomen, tendensnes, bising ususmnyeri hebat
distensi
 Pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga
tentang penyakitnya dan perawatan pasca operasi
TERIMAKASIH &
SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai