OTAK
PRIMER
TABLE OF 01. ADENOMA HIPOFISIS
03. KRANIOFARINGI
OMA
04. MEDULLOBLAST
OMA
05. EPENDIMOM
A
06. TUMOR
PINEAL
Adenoma
01. Hipofisis
INTRODUCTION
Adenoma hipofisis merupakan
tumor jinak dengan pertumbuhan
yang lambat, yang berasal dari sel
kelenjar hipofisis
CT/MRI
Pemeriksaan CT Scan melengkapi
pemeriksaan MRl untuk melihat kondisi
tulang, dan selulae mastoid. Salah satu
gambaran khas dari tumor ini adalah
pelebaran dari osteum kanalis akustikus
internus (trumpeting).
TATALAKSANA
Pasien yang tidak terindikasi
operasi dapat diberikan steroid
terutama dengan keluhan
penurunan fungsi pendengaran,
dapat mengoreksi bila dberikan Tiga pilihan terapi utama bagi
segera saat terdeteksi (fase penderita neuroma akustik, yaitu:
akut). 1. Pembedahan
Prednison 1mg/kgBB 2. Terapi radiasi
3. Observasi
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI darah.
CT Scan MRI
Pemeriksaan CT Scan merupakan modalitasi Pemeriksaan CT Scan melengkapi
ideal untuk mengevaluasi anatomi tulang dan pemeriksaan MRl untuk melihat kondisi tulang,
deteksi kalsifikasi. Selain itu, CT Scan juga dan selulae mastoid. Salah satu gambaran
berguna dalam membedakan komponen kistik khas dari tumor ini adalah pelebaran dari
dan padat tumor. osteum kanalis akustikus internus (trumpeting).
MEDIKAMENTOSA
TATALAKSANA
Obat–obatan yang
diberikan meliputi:
Steroid, manitol, salin
hipertonik, dan PEMBEDAHAN
antikonvulsan
Pendekatan transkranial dan
pendekatan endoskopi trans-sfenoid
KEMOTERAPI
RADIOTERAPI
KOMPLIKASI
1. Klasik (90%): bentuk sel kecil, dibedakan sel padat dengan inti
hiperkromatik, sitoplasma sedikit dan sel klaster tidak konstan di Homer-
Wright rosettes (kadang-kadang disebut "blue tumor"), penampilan
monoton. (72, 236-242)
2. Desmoplastik (6%): bentuk sel mirip dengan tipe klasik dengan "glomeruli"
(kolagen bundel dan tersebar pada daerah yang kurang seluler), ditandai
dengan kecenderungan diferensiasi saraf yang lebih sering terjadi pada
orang dewasa. Diperkirakan prognosisnya sama atau tidak seagresif
meduloblastoma klasik.
3. Large cell (4%): bentuk sel besar, bulat dan/atau pleomorfik inti, dengan
aktivitas mitosis yang lebih tinggi. Tipe ini lebih agresif dibanding tipe
klasik, menyerupai tumor teratoid/rhabdoid atipikal otak, tetapi memiliki
fenotipe yang berbeda.
REFERENCES
• Nolan C, Gavrilovic IT. Pearls: Primary Brain Tumors. 1
Department of Neurology, Memorial Sloan-Kettering Cancer
Center, New York, New York.
• Tumor Otak. Komite Penanggulangan Kanker Indonesia.
Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. p.65-132.
• Chintagumpala M, Gajjar A. Brain Tumors. Texas Children’s
Cancer Center, Baylor College of Medicine. Pediatr Clin N Am
62 (2015) 167–178.
• Perkins A, Liu G. Primary Brain Tumors in Adults: Diagnosis and
Treatment. Harvard Vanguard Medical Associates, Weymouth,
Massachusetts.