Anda di halaman 1dari 22

OM SWASTIASTU

NAMA KELOMPOK :

 NI PUTU MELLINEA DEWI


P07120018009
 NI LUH KADEK MERRY ANTIKA
P07120018012
KOMUNIKASI PADA
PASIEN DENGAN
KEBUTUHAN
KHUSUS
Suatu kondisi yang
memerlukan
PENGERTIAN pemahaman dan
KEBUTUHAN perlakuan khusus pada
pasien/anak yang
KHUSUS
mempunyai keterbatasan
atau kelainan tertentu
KOMUNIKASI PADA KLIEN DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS

1. Tuna 2. Tuna 3. Tuna


Netra Rungu Wicara
Suatu kondisi seseorang yang
mengalami gangguan atau
hambatan dalam indra
pengeliatannya.
Berdasarkan tingkat
gangguannya tuna netra dibagi
1. Tuna Netra menjadi 2 bagian yaitu :
1. Buta total ( total blind)
2. Yang masih memiliki sisa
pengeliatan ( low visioan)
TEKNIK YANG HARUS DIPERHATIKAN SELAMA BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN
YANG MENGALAMI GANGGUAN PENGELIHATAN

1. Sedapat mungkin ambil 2. Identifikasi diri kita 3. Nada suara kita


posisi yang dapat dilihtat dengan menyebutkan nama memegang peranan besar
pasien dan peran kita dan bermakna bagi klien

4. Terangkan alasan kita


6. Orientasikan klien dengan 5. Informasikan klien ketika menyentuh atau
suara-suara yang terdengar kita mau memutuskan mengucapkan kata-kata
disekitarnya komunikasi sebelum melakukaan
sentuhan terhadap pasien

7. Orientasikan klien dengan


lingkungannya
1. Adanya kesiapan

2. Kesungguhan

3. Ketulusan

SYARAT-SYARAT YANG
HARUS DIMILIKI
PERAWAT DALAM 4. Kepecayaan diri
BERKOMUNIKASI
DENGAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN
PENGELIHATAN 5. Ketenangan

6. Keramahan

7. Kesederhanaan
TEKNIK BERKOMUNIKASI YANG BERBEDA
DENGAN PASIEN GANGGUAN PENGELIHATAN

 Mendengarkan dengan penuh perhatian


 Menunjukkan penerimaan
 Menyakan pertanyaan yang berkaitan
 Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri
 Klasifikasi
 Memfokuskan
 Menawarkan informasi
 Diam
 Meringkas
 Memberikan penghargaan
 Menawarkan diri
 Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya
Gangguan pendengaran
yang dapat terjadi berupa
2. Tuna Rungu
penurunan pendengaran
hingga tuli.
Hal Yang Harus Diperhatikan sebelum
berkomunikasi dengan klien dengan gangguan
pendengaran
 Periksa adanya bantuan pendengaran atau kaca mata
 Kurangi kebisingan
 Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan
 Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda
 Jangan mengunyah permen karet
 Bicara pada volume suara normal dan jangan teriak
 Susun ulang kalimat anda jika klien salah mengerti
 Sediakan penerjemah bahsa isyarat jika diindikasikan
Gangguan Pendengaran dapat dibagi menjadi 3
kelompok yaitu :

 CONDUCTIVE HEARING LOSS


 SENSORINEURAL HEARING LOSS
 MIXED HEARING LOSS
Gangguan Pendengaran Dikelompokan
menjadi beberapa bagian yaitu :
 Gangguan pendengaran sangat ringan (27-40dB)
 Gangguan pendengaran ringan (41-55dB)
 Gangguan pendengaran sedang (56-70Db)
 Gangguan pendengaran berat (71-90dB)
 Gangguan pendengaran ekstrim/tuli (diatas 91dB)
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI YANG DAPAT
DIGUNAKAN KLIEN DENGAN PENDENGRAN
 Orientasikan diri anda dengan cara menyentuh klien
 Usahakan menggunakan Bahasa yang sederhana
 Usahakan bicra dengan posisi tepat di depan klien
 Tunggu sampai anda secara langsung di depan orang
 Pastikan bahwa individu melihat anda
 Wajah-keras mendengar orang langsung dan berada di level yang sama sebisa mungkin
 Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah
 Jika anda makan atau mengunyah pembicaraan anda akan sulit dimengerti
 Gunakan Bahasa pantomime
 Gunakan bahsa isyarat bila diperlukan
 Apabila ada sesuatu yang sulit dikomunikasikan cobalah sampaikan pesan dalam bentuk gambar
 Jika orang yang memakai alat bantu dengar dan memiliki kesulitan
periksa alat bantu dengar pasien
 Jauhkan tangan anda dari wajah anda saat berbicara
 Mengakui bahwa hard-of mendengar dan memahami kurang baik
 Mengurangi kebisingan
 Bicaralah dengan cara yang normal tanpa teriak
 Jika klien mengalami kesulitan untuk mendengar temukan cara
yangberbeda untuk mengatalkan hal yang sama
 Gunakan kalimat yang singkat untuk memudahkan klien untuk
mengerti
 Menulis pesan jika perlu
Indra wicara mrupakan organ
kompleks yang terdiri dari atas
3. Tuna system saraf pengatur wicara pada
Wicara kortkes serebri. Gangguan wicara
dapat terjadi karena kerusakan
organ lingual,kerusakan pita suara
ataupun gangguan persyarafan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
berkomunikasi dengan klien tuna wicara
 Perawat benar-benar dapat memperhatikan mimic dan gerak bibir klien
 Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata-
kata yang diucapkan klien
 Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu banyak topik
 Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi rileks dan pelan
 Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan
baik
 Apabila perlu, gunakan Bahasa tulisan dam symbol
 Apabila memungkinkan hidarkan orang yang terbiasa berkomunikasi lisan
dengan klien
Teknik dalam berkomunikasi dengan klien tuna
wicara
 Dengarkan dengan penuh perhatian,kesabaran dan jangan menginterupsi
 Ajukan pertanyaan sederhana yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak
 Berikan waktu untuk terbentuknya pemahaman dan respon
 Gunakan petunjuk visual
 Hanya ijinkan satu orang untuk berbicara pada satu waktu
 Jangan berteriak terlalu keras
 Bekerja sama dengan ahli terapi bicara jika dibutuhkan
 Gunakan alat bantu jika diperlukan
Komunikasi pada klien dengan kerusakan
verbal
 Keadaan dimana seorang individu mengalami atau
dapat mengalami kemunduran kemampuan untuk
mengirim atau menerima pesan (misalkan
mempunyai kesukaran pertukaran ide-
ide,keinginan ,dll)
Cara menghadapi klien dengan kerusakan
verbal
 Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pengertian
 Berikan metode alternative komunikasi yang lain
 Berikan lingkungan tenang
 Gunakan teknik-teknik untuk meningkatkan pengertian
 Buat suatu upaya bersama untuk mengrti saat individu tersebut berbicara
 Ajarkan teknik-teknik untuk memperbaiki bicara
 Ungkapkan masalah frustasi terhadap ketidakmampuan untuk berkomunikasi
 Berikan kesempatan untuk membuat keputusan tentang perawat
 Ajarkan teknik-teknik kpd orang terdekat
 Jika perlu seorang penerjemah coba rencanakan kunjungan rutin seseorang yang mengerti bahsa
individu tersebut
Any questions ?
Om shanti shanti shanti Om

Anda mungkin juga menyukai