Pembentukan Batubara
Tahap Diagenetik atau Biokimia
Tahap Malihan atau Geokimia
Pembentukan Lapisan Source (peat)
Teori Rawa Peat (Gambut) – Autocthon
Teori ini menjelaskan bahwa pembentukan
batubara berasal dari akumulasi sisa-sisa
tanaman yang kemudian tertutup oleh
sedimen diatasnya dalam suatu area yang
sama.
Teori Transportasi – Allotocton
Pembentukan batubara bukan berasal dari
degradasi/peluruhan sisa-sisa tanaman
yang insitu dalam sebuah lingkungan
rawa peat, melainkan akumulasi dari
transportasi material yang terkumpul
didalam lingkungan aqueous seperti
danau, laut, delta, hutan bakau.
Keunggulan Batubara Dibandingkan Bahan Bakar
Fosil Lainnya
Batubara yang siap diekploitasi secara
ekonomis terdapat dalam jumlah banyak.
Batubara terdistribusi secara merata diseluruh
dunia.
Jumlah yang melimpah membuat batubara
menjadi bahan bakar fosil yang paling lama
dapat menyokong kebutuhan energi dunia.
Kelemahan Batubara
Identik sebagai bahan bakar yang kotor dan
tidak ramah lingkungan karena
komposisinya yang terdiri dari C, H, O, N,
S, dan abu.
Kandungan C per mol batubara jauh lebih
besar dibandingkan bahan bakar
fosillainnya sehingga pengeluaran CO2 dari
batubara jauh lebih banyak.
(batubara : minyak : gas = 5:4:3)
Kandungan S dan N batubara bisa terlepas
sebagai Sox dan Nox dan menyebabkan
terjadinya hujan asam.
KLASIFIKASI BATUBARA
Peat/Gambut
Merupakan tahapan awal pembentukan batubara.
Kandungan airnya sangat tinggi dan nilai
kalornya yang sangat rendah.
Lignit
Kata Lignit berasal dari bahasa latin lignum yang berarti
kayu. Rangking terendah dari batubara ini mempunyai
kandungan air dan zat terbang (volatile matter) yang
tinggi, mempunyai nilai kalor rendah.
Subbituminus