MANUSIA
Oleh
Rohimat Nurhasan, S.E., M.Si
Prodi Manajemen S1
FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2021
SERIKAT PEKERJA DAN
PERUNDINGAN BERSAMA
Tujuan Serikat Pekerja (Mondy 2010)
¨ Menjamin dan meningkatkan standar hidup
dan status ekonomi dari para anggotanya.
¨ Meningkatkan dan menjamin keamanan
individual dari ancaman-ancaman dan
situasi-situasi yang bisa muncul karena
fluktuasi pasar, perubahan teknologi, atau
keputusan manajemen.
¨ Mempengaruhi hubungan kekuasaan dalam
sistem sosial dalam cara-cara yang
mendukung dan tidak merugikan
perkembangan dan tujuan serikat pekerja.
Tujuan Serikat Pekerja (Mondy
2010)
¨ Memajukan kesejahteraan semua pihak
yang bekerja untuk kehidupan, baik itu
anggota serikat pekerja atau bukan.
¨ Menciptakan mekanisme untuk menangkal
penggunaan kebijakan-kebijakan dan
praktik-praktik yang subyektif dan
sewenang-wenang di tempat kerja.
Mengapa Karyawan Bergabung
dengan Serikat Pekerja?
¨ Tidak puas pada manajemen dalam hal:
– Kompensasi.
– Keamanan Jabatan
– Sikap manajemen
¨ Mencari saluran sosial
¨ Peluang untuk menjadi pemimpinan
¨ Dipaksa rekan kerja
PERBEDAAN
BERSERIKAT & TIDAK BERSERIKAT
BERSERIKAT TIDAK BERSERIKAT
6
PERBEDAAN
BERSERIKAT & TIDAK BERSERIKAT
7
Pentingnya Serikat Pekerja bagi
Karyawan:
¨ Mendapatkan kompensasi yang layak.
¨ Mendapatkan kondisi kerja yang baik.
¨ Mendapatkan haknya secara adil.
¨ Melindungi diri mereka dari tindakan
sewenang-wenang manajemen.
¨ Mendapatkan kepuasan kerja dan peluang
untuk berprestasi.
Konsep Pergerakan Serikat
Pekerja:
¨ Business Unionism
Misi pergerakan adalah untuk melindungi
karyawan, meningkatkan kesejahteraan,
menuntut kenaikan gaji, memperbaiki
kondisi-kondisikerja.
¨ Social Unionism
Misi pergerakan tertuju pada pergerakan-
pergerakan sosial, ekonomi dan politik yang
lebih luas.
Tipe-tipe Serikat Karyawan :
¨ Craft unions
¨ serikat karyawan yg anggotanya terdiri dari para
karyawan atau pekerja yg mempunyai ketrampilan
yang sama, seperti misal tukang-tukang kayu.
¨ Industrial Unions
¨ serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan
lokasi pekerjaan yang sama. Serikat ini terdiri dari
pekerja yang tidak berketrampilan (unskilled)
maupun yang beketerampilan (skilled) dalam
suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa
memperhatikan sifat pekerjaan mereka.
¨ Mixed Unions
serikat karyawan yang mencakup para pekerja
trampil, tidak terampil dan setengah trampil
dari suatu lokal tertentu tidak memandang
dari industri mana. Bentuk serikat karyawan
ini mengkombinasikan craft unions dan
industrial unions.
PERJANJIAN KERJA
BERSAMA
Adalah perjanjian yang merupakan hasil
perundingan antara serikat pekerja/serikat
buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat
buruh yang tercatat pada instansi yang
bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau
beberapa pengusaha atau perkumpulan
pengusaha yang memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak
PERJANJIAN KERJA
BERSAMA
¨ Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat dibuat 1
(satu) perjanjian kerja bersama yang berlaku bagi
seluruh pekerja/buruh di perusahaan
¨ Masa berlaku perjanjian kerja bersama paling
lama 2 (dua) tahun.
¨ Perjanjian kerja bersama dapat diperpanjang masa
berlakunya paling lama 1 (satu) tahun berdasarkan
kesepakatan tertulis antara pengusaha dengan
serikat pekerja/buruh.
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
SEKURANG-KURANGNYA MEMUAT
a. Hak dan kewajiban pengusaha
b. Hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat
buruh serta pekerja/buruh
c. Jangka waktu dan tanggal mulai
berlakunya perjanjian kerja bersama
d. Tanda tangan para pihak pembuat
perjanjian kerja bersama.
PERJANJIAN KERJA BERSAMA &
PERJANJIAN KERJA
¨ Perjanjian kerja yang dibuat oleh pengusaha dan
pekerja/buruh tidak boleh bertentangan dengan
perjanjian kerja bersama
¨ Dalam hal perjanjian kerja tersebut bertentangan
dengan perjanjian kerja bersama, maka ketentuan
dalam perjanjian kerja tersebut batal demi hukum
dan yang berlaku adalah ketentuan dalam perjanjian
kerja bersama.
PP & PKB
Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara
tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja
dan tata tertib perusahaan.
1. Tahap persiapan:
a. memonitor lingkungan kerja
b. menyusun rencana perundingan
c. membentuk tim perunding
d. memperoleh persetujuan manajemen puncak
2. Tahap perundingan:
a. melakukan negosiasi dengan serikat pekerja
b. mencapai persetujuan (disetujui oleh ke-2 pihak)
3.Tahap administrasi
a. mengadministrasikan hasil perjanjian kerja
b. memberi penerangan melalui pelatihan
c. melakukan penyesuaian sesuai hasil
perundingan (misalnya tentang tingkat upah)
d. mengawasi pelaksanaan perjanjian (oleh
manajemen dan serikat kerja)
Ada dua tipe dasar perundingan
kolektif:
1.Perundingan Tradisional
Mengenai distribusi “benefit”, yaitu pengupahan,
kondisi kerja, promosi, pemutusan hubungan kerja,
hak-hak manajemen dsb.
2.Perundingan Integratif (jarang terjadi)
Berkaitan dengan masalah kepentingan timbal balik
kedua pihak yg lebih besar dan terutama
menyangkut upaya pemecahan masalah atau
perdamaian konflik-konflik yg terjadi. Tipe ini cocok
utk pengalokasian berbagai sumberdaya dan beban
kerja, perancangan pekerjaan,
Faktor-faktor Pengaruh Dalam
Perundingan Kolektif:
1.Cakupan Perundingan
banyaknya buruh yg akan terkena hasil perundingan atau
perjanjian kerja. Apakah berlaku untuk para karyawan dalam
suatu departemen, divisi, perusahaan atau seluruh karyawan
dalam suatu industri
2.Tekanan-tekanan Perundingan Serikat Karyawan
Serikat karyawan mempunyai beberapa strategi dan taktik
tertentu yg digunakan utk memaksakan kelonggaran yg lebih
besar dari perusahaan, ada tiga tipe tekanan yg kadang
digunakan : pemogokan (strikes), picketing (mencegah atau
menghalangi karyawan-karyawan yg inginmasukkerja
sewaktu diadakan pemogokan, dan boikot
3.Peranan pemerintah
¨ Serikat karyawan dan buruh lebih senang adanya
intervensi pemerintah utk menyelesaikan berbagai
masalah hubungan kerja mereka. Intervensi ini
dalam bentuk perundang-undangan dan peraturan
di bidang perburuhan
4.Ketersediaan Perusahaan
¨ Kesediaan perusahaan utk berunding secara
terbuka dengan serikat karyawan ditentukan oleh
kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat
kepemimpinan, gaya manajemen dan
kemungkinan penggunaan alat-alat pemaksa
(misal, pemecatan, skorsing, demosi dsb)
SEKIAN
HATUR NUHUN