Anda di halaman 1dari 15

CIVIC EDUCATIONS

 Peristilahan
Bahasa Yunani : Status, Statum – negara
Yunani menyebutnya dengan POLIS
Masyarakat Polis disebut CITIZEN
Dari kata citizen itulah timbul istilah civics dalam
konteks hubungannya dengan hak dan kewajiban
citizen dalam negara

 Ruang Lingkup
Menyangkut Warga negara dalam negara dan negara
dalam ikatan di antara negara-negara di dunia
Internasional
OBYEK

 Pendidikan Kewaranegaraan
Obyek – masyarakat warga negara
 Pendidikan Kewargaan Negara
Obyek – negara di antara negara-
negara di dunia
 Pendidikan Kewargaan
Obyek – warga negara dan negara
WARGA NEGARA
Pengertian
Status pengakuan negara kepada
seseorang sebagai warga negaranya
Siapa Warga negara Indonesia ?
Pasal 26 ayat (1) UUD 1945
- Orang Bangsa Indonesia Asli
- Orang bangsa lain yang disahkan
dengan UU sebagai WNI
WARGA NEGARA INDONESIA
► Siapa Orang Bangsa Indonesia Asli ?
- Historis, masa penjajahan Belanda
menurut Indische Staatsregeling (UUD HB)
Pasal 131 dan 163, di Indonesia ada 3 (tiga)
kelompok masyarakat (Eropa, Timur Asing,
dan Bumi Putera), dan 3 (tiga) hukum : Barat
BW, Adat Timur Asing, dan Adat Bumi Putera).
- Sosiologis, orang-orang bumiputera yang
secara keruhanian, mereka orang Islam (97%
muslim)
WARGA NEGARA INDONESIA
- Filosofis, mereka yang berpikir, bertindak, dan
bertujuan Indonesia merdeka
- Yuridis, mereka yang pada saat Indonesia
merdeka ditetapkan sebagai WNI dan
menerima status itu
JADI
WNI Orang Indonesia Asli adalah mereka orang
bumi putera yang bertindak menuju Indonesia
merdeka dan menerima status WNI-nya pada
saat Indonesia merdeka.
WNI ORANG INDONESIA ASLI
► Jadi apakah kita WNI ? Bagaimana kita
membuktikannya?
Status kewarganegaraan kita diperoleh
secara otomatis, sebagai akibat keturunan
dari orangtua yang telah berstatus WNI sejak
Indonesia merdeka.
Pembuktiannya, kita memperoleh kewarga-
negaraan secara otomatis sejak pengakuan
pertama dengan Akta Kelahiran.
WNI ORANG BANGSA LAIN
 Pada dasarnya siapapun dapat menjadi WNI

asal dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan.


Hal yang sama juga berlaku bagi WNI yang
ingin menjadi WN negara lain.
 Prosedurnya, mengajukan status kewarganegara-
an kepada negara yang dituju, dan status kewar-
ganegaraannya disebut dengan “Naturalisasi”
atau pewarganegaraan.
ASAS KEWARGANEGARAAN
• Ius Sanguinis
Status kewarganegaraan seseorang ditentukan atas
dasar keturunan kewarganegaraan orang tuanya.

• Ius Soli
Status kewarganegaraan seseorang ditentukan atas
dasar tempat yang bersangkutan dilahirkan.

• Konsekwensi teoretik
Status kewarganegaraan seseorang BIPATRIDE atau
APATRIDE (Stateless).
STATUS KEWARGANEGARAAN
• BIPATRIDE
Anak dari seseorang yang status kewarganegara-
annya ditentukan berdasarkan Ius Sangunis,
dilahirkan di negara yang menganut asas Ius Soli.

• APATRIDE (Stateless)
Anak dari seseorang yang status kewarganegara-
annya ditentukan berdasarkan Ius Soli, dilahirkan
di negara yang menganut asas Ius Sanguinis.
KONSTITUSI : Peristilahan
 - Perancis, Constituir
- Belanda, Grondwet
- Jerman, Grundgezet
- Inggris, Constitution
- Fiqh Siyasah, dustur
“kumpulan kaidah baik tertulis maupun
tidak tertulis sebagai dasar untuk mengatur
hubungan kerjasama antar sesama
anggota masyarakat dalam bangunan
negara,”
KONSTITUSI : Pengertian
 - Sisi Tata Bahasa, To constitute
(membentuk, menjadikan)
- Sisi makna, adalah aturan-aturan dasar
baik tertulis maupun tidak tertulis yang
berlaku dalam negara.
- Sebutan umum : HUKUM DASAR
TUJUAN dan FUNGSI KONSTITUSI

Membatasi kekuasaan atau membentuk


kekuasaan yang dibatasi (limited of powers,
limited government),
membatasi sekaligus mengawasi kekuasaan
politik,
melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa
sendiri,
menentukan batasan-batasan ketetapan bagi
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.
KONSTITUSI : Materi Muatan

 Steenbeck/Sri Soemantri
- Iura Singulorum, jaminan perlindungan HAM &
KAM,
- Forma regiminis, Struktur fundamental organisasi
negara suatu negara,
- Pembagian dan pembatasan kekuasaan negara,

Bagir Manan, Selian ketiga di atas, juga :


- Identitas negara : bendera, bahasa, lambang, lagu
kebangsaan
KONSTITUSI : Nilai Konstitusi
 Dilihat dari praktik, Karl Lowwenstein
menemukan 3 model nilai :
- Normatif, Konstitusi yang berlaku penuh,
baik secara formal maupun praktik.
- Nominal, berlaku dengan kekecualian
tertentu.
- Semantik, berlaku sebagai alat kekuasaan
KONSTITUSI INDONESIA
 Tertulis, UUD 1945 dan turunannya – lihat
UU 10/2004, Pasal 7.

 Sebelumnya, UUDS 1950, UUD RIS


1949, dan UUD 1945 Proklamasi.

 Tidak tertulis – Konvensi Ketatanegaraan

Anda mungkin juga menyukai