Anda di halaman 1dari 12

(Balaghah pada surah Al-

Munafiqun Ayat 1-4 dan Surah Al-


Maun ayat 1-7)
M. Apniyansah (11200340000172)
Zulkarnain (11200340000184)
A. Balaghah surah Al-munafiqun (ayat 1-4)
‫ون‬ َ ‫ولٱلل ّ َ ِه ۗ َوٱلل ّ َ ُه يَ ْعل َُم ِإن ّ ََكل ََر ُسول ُُهۥ َوٱلل ّ َ ُه يَ ْشـ َه ُد ِإ َّن ٱل ُْمن َٰ ِف ِق‬
َ ُ‫ين لَك َٰ ِذب‬ َ ‫ٓاء َك ٱل ُْمن َٰ ِف ُق‬
ُ ‫ون َقال ُوا۟ ن َ ْش َه ُد ِإن ّ ََك ل ََر ُس‬ َ ‫ِإ َذا َج‬
‫ُون‬
َ ‫ٓاء َما ك َانُوا۟ يَ ْع َمل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫َه‬ ّ ‫ن‬‫إ‬ِ ۚ ِ
‫ه‬ َ ّ ‫ل‬ ‫ٱل‬ ‫يل‬
ِ ‫ب‬ِ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ا‬
۟ ‫و‬ ‫د‬
ُ ‫ص‬ ‫ف‬
َ ‫ة‬
ً َ ّ ‫ن‬‫ج‬ َ
ُ ْ ُ َٰ ْ ‫خ ُذوٓا۟ أ‬
‫م‬ ‫ه‬ َ ‫ن‬ ‫م‬‫ي‬ َ َّ‫ٱت‬
َ َ ْ ُ َ َ ّ َ
‫ون‬
َ ‫عل َٰى ُقل ُو ِب ِه ْم َف ُه ْم ل َا يَ ْف َق ُه‬ َ ‫امنُوا۟ ثُ ّمَ ك َ َف ُروا۟ َف ُط ِب َع‬ ‫ء‬ ‫م‬ ‫َه‬
ُ ّ ‫ن‬ َ ‫َٰذلِ َك ِبأ‬
َ َ ْ
‫عل َيْ ِه ْم ۚ ُه ُم‬ َ ْ‫ون ك َُّل َصي‬
َ ‫ح ٍة‬ َ ُ‫ح َسب‬
ْ َ ‫ب ُّم َسن ّ ََدةٌ ۖ ي‬ ‫ش‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫َه‬ ‫ن‬َ ‫َأ‬ ‫ك‬ ۖ ‫م‬ ‫ه‬ ِ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ق‬ ِ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫ا‬
۟ ‫ُو‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬ ۖ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ام‬‫س‬‫ج‬ َ ‫أ‬‫ك‬ ‫ب‬ ِ
‫ج‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫م‬ َ
ٌ ُ ُ ْ ُ ّ ِ
ْ ْ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َِ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ ْ ‫ارأ‬
‫ه‬
ُ َ ‫ت‬ ‫ي‬ َ ‫َو ِإ َذ‬
‫ُون‬َ ‫ٱح َذ ْر ُه ْم ۚ َٰقتَل َُه ُم ٱلل ّ َ ُه ۖ أَن َّ ٰى يُ ْؤ َفك‬ ْ ‫ٱل َْع ُد ُّو َف‬

Artinya: 1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah
rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu
benar-benar pendusta. 2. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan. 3. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah
beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti. 4. Dan apabila engkau melihat
mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu
yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka
waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?
I’rob

‫ون‬َ ‫ٓاء َك ٱل ُۡمن َٰ ِف ُق‬


َ ‫ ا َج‬kata yang menjadi 'aamil terhadap ‫ ِإ َذا‬adalah fi'il, ‫ٓاء َك‬
‫ِإ َذ‬
َ ‫ج‬.
َ Fi'il ini bisa menjadi 'aamil
terhadap ‫ ِإ َذا‬walaupun posisinya adalah sebagai mudhaaf ilaihi, karena kata ‫ ِإ َذا‬mengandung makna syarat, sementara
kata yang beramal terhadap syarat adalah kata setelahnya bukan kata sebelumnya.
‫ولٱلل ّ َ ِ ۗه‬
ُ ‫ َقال ُوا ْ نَش َۡه ُد ِإن ّ ََك ل ََر ُس‬Di sini, ketika kata ‫ ِإ َّن‬digunakan dengan hamzah dibaca kasrah, karena lam ta'kiid berada pada
kata yang menjadi khabarnya karena asumsi lam ini adalah terletak di depan makanya lam ini menta'Iiiq fi'il yang ada
(secara tekstual atau redaksional, fi'il ini tidak mempunyai fungsi, namun secara substansi, fi'il yang ada tetap
mempunyai fungsi).‫ُون‬ َ ‫ٓاء َما ك َانُوا ْ يَع َۡمل‬
َ ‫ َس‬kata ‫ َما‬di sini bisa sebagai maa maushuulah berkedudukan rafa' sebagai faa'il
untuk fi’il ‫ٓاء‬ َ ‫س‬. َ Sedangkan kalimat ‫ُون‬ َ ‫ ك َانُوا ْ يَع َۡمل‬adalah sebagai shilah, sementara 'aa'idnya dibuang, yakni ya'maluunah
lalu Dhamir ha'dibuang untuk meringankan bacaan. Atau bisa juga sebagai maa mashdariyyah berkedudukan rofa'
juga sebagai faa'il untuk fi’il ‫ٓاء‬ َ ‫س‬. َ
Ada pula mengatakan bahwa ‫ َمـا‬tersebut adalah maa nakirah yang disifati, berkedudukan nashab, sedangkan sifatnya
adalah kalimat‫يـــ َۡمل َُون‬ ‫ كـَانُوا ْ َ ع‬sedangkan 'aa'id yang kembali kepada maushuuf dibuang.

ٌۖ‫ب ُّم َسن ّ ََدة‬


ٌ ‫ ُخ ُش‬dengan huruf syfn dibaca dhammah sesuai dengan aslinya, atau sukun untuk meringankan bacaan
(takhfitf), seperti kata asad dan asd.
Balaghah

‫ون‬َ ُ‫ين لَك َٰ ِذب‬ َ ‫ َوٱلل ّ َ ُه يَش َۡه ُد ِإ ّ َن ٱل ُۡمن َٰ ِف ِق‬Kalimat ini di perkuat dengan qasam, inna, dan lam taukiid, untuk semakin
mempertegas dan memperkuat pernyataan yang ada, sekaligus mempertegas bahwa mereka
mengetahui hal itu. ‫ َوٱلل ّ َ ُهـ ي َ ۡعل َ ُمـ ِإن َّ َكـل ََر ُسول ُُه‬ini adalah jumlah i'tiraadhiyyah (kati-rt sisipan) antara syarat
dan jawabnya, untuk mengantisipasi munculnya persepsi yang keliru bahwa pengingkaran mereka
kepada Rasul adalah benar.
‫خ ُذوٓا ْ أَي َٰۡمن َ ُه ۡمـ ُجن ّ َ ًة‬َ َّ‫ ت‬dalam kalimat ini terdapat isti'aarah, yaitu meminjam kata junnah yang arti aslinya
adalah perisai atau tameng, untuk mengungkapkan makna berpura-pura menjadi Muslim untuk bisa
melindungi dan menjamin keselamatan jiwa dan harta. ْ ‫امنُوا ْ ثُ ّمَ ك َ َف ُروا‬ َ ‫ َء‬di antara kedua kata ini terdapat
ath-Thibaaq. ٌ‫ ك َأَن َّ ُه ۡمـ ُخ ُش ٌبـ ُّم َسـن ّ َ َد ۖة‬dalam kalimat ini terdapat tasybiih mursal mujmal. ۖ‫ َٰقتَل َُه ُمـٱلل ّ َ ُه‬Ini adalah
bentuk kalimat doa yang tidak baik terhadap mereka [mengutuk), yakni mendoakan mereka agar
dilaknat dan dibinasakan.
Penjelasan

Dalam Tafsir al-Madinah al-Munawwarah, dijelaskan bahwa ayat pertama dari surah Al-Munafiqun berisi tentang
peringatan Allah Swt bagi orang-orang beriman dan Rasulullah saw agar menjauhi orang-orang munafik. Mereka yang
ketika mendatangi Rasulullah, akan berkata,“Kami bersaksi bahwa kamu wahai Muhammad benar-benar Rasulullah”.
Akan tetapi perkataan tersebut tidak lain hanyalah dusta dan tipu daya belaka.

Selanjutnya, pada ayat kedua, sebagaimana keterangan yang terdapat dalam Zubdah al-Tafsir min Fath al-Qadir,
disebutkan bahwa sumpah orang-orang munafik itu hanyalah sebagai tameng agar mereka tidak ditawan ataupun
dibunuh. Disebutkan pula bahwa orang-orang munafik senantiasa menghalang-halangi manusia dari melakukan
perintah Allah Swt seperti beriman dan berjihad. Selain itu, mereka juga sangat gencar dalam menghasut dan
menyebarkan kebencian atas diri Rasulullah saw. Oleh karena perbuatan buruk tersebut, mereka enggan mengikuti
kebenaran sebab Allah Swt telah menutup hati mereka.

Adapun penafsiran ayat ketiga, sebagaimana yang terdapat dalam Tafsir Al-Mukhtashar, bahwa tertutupnya hati
orang-orang munafik disebabkan mereka tidak mengetahui hakikat iman. Mereka beriman hanya di lisan saja, tetapi
tidak sampai ke hati. Oleh sebab itulah, Allah swt menutup hati mereka sehingga mereka tidak dapat mengetahui dan
memahamai apa yang baik dan benar bagi mereka.
Terakhir, penafsiran ayat keempat. Dalam Tafsir Al-Wajiz, dijelaskan bahwa

“ ketika melihat orang-orang munafik, maka diri kita akan terkejut


disebabkan ketampanan atau kecantikan wajahnya, keindahan tata bahasa,
kefasihan serta kejelasan ucapan mereka dalam berbicara. Namun perlu
diingat, bahwa mereka sesungguhnya tidak memiliki ilmu yang sepadan
dengan Rasulullah saw. Dan mereka itulah musuh bagi orang-orang
beriman.
B. Balaghah surah Al-Maun ayat (1-7)
Surah Al- ma’un ayat 1-7
ِ‫ٱلر ِحيم‬َّ ‫ح َٰم ِن‬ ْ ‫ٱلر‬َّ ‫ِب ْسمِ ٱلل ّ َ ِه‬
ّ ِ ‫ب ِب‬
ۗ‫الديْ ِن‬ ُ ‫ذ‬
ّ ِ َ ‫ك‬ ُ ‫ي‬ ‫ي‬ ْ ِ
‫ذ‬ َ ّ ‫ت ال‬ َ ْ‫ا َ َر َءي‬
‫َف ٰذلِ َك ال ّ َ ِذ ْي يَ ُد ُّع ال ْيَ ِتي ْ َۙم‬
ۗ ِ ْ‫علٰى َط َعا ِم ال ِْم ْس ِكي‬
‫ن‬ َ ‫ح ُّض‬ ُ َ‫َول َا ي‬
ۙ‫َف َوي ْ ٌل ِلِّ ّـل ُْم َصلِ ّيْ َن‬
ۙ َ ‫اه ْو‬
‫ن‬ ُ ‫ع ْن َصل َا ِت ِه ْم َس‬ َ ‫ال ّ َ ِذي ْ َن ُه ْم‬
ۙ َ ‫اۤء ْو‬
‫ن‬ ُ ‫ال ّ َ ِذي ْ َن ُه ْم يُ َر‬
‫ع ْو َن‬ ُ ‫َويَ ْمن َ ُع ْو َن ال َْما‬

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.


1.Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
4. Maka celakalah golongan yang salat,
5.( yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya,
6. Yang berbuat ria,
7. Dan enggan (memberikan) bantuan.
Al-Ma'un ayat 1

‫ن‬ ّ ِ ‫ب ِب‬
ۗ ِ ْ‫الدي‬ ُ ‫ذ‬
ّ ِ َ ‫ك‬ُ ‫ي‬
‫ا َ َر‬‫ي‬
ْ ِ
‫ذ‬ َ ّ ‫ت ال‬
َ ْ‫َءي‬
sebuah istifhaam (kalimat tanya) yang dimaksudkan untuk membuat orang yang
mendengarnya berkeinginan untuk mengetahui khabar dan takiub kepadanya.

Adapun macam-macam huruf istifham, diantaranya:


‫ هل‬.
‫ من‬dan ‫من ذ‬.
‫ ما‬dan ‫ ماذا‬.
‫كيف‬.
‫أنى‬.
‫ كم‬.
‫اي‬.
‫ اين‬.
‫ متى‬.
‫ أيان‬.

Istifham dalam ayat ini masuk pada salah satu kaidah istifham, yaitu:
‫إذا دخلت همزة اإلستفهام على "رأيت" امتنع ان تكون رؤية البصر او القلب وصار بمعنى اخبرني‬
Artinya: Apabila hamzah istifham masuk kedalam lafaz‫ رأـيـت‬maka ia tidak bermakna lagi melihat dengan
penglihatan atau hati tapi bermakna akhbirni (pemberitahuan)
Kata‫ أرأـيـت‬dalam beberapa ayat berulang al-Qur’an sebanyak 10 kali.
Contoh. QS. Al-Ma'un: 1

ّ ِ ‫ب ِب‬
‫الدين‬ َ ْ‫أ ََرأَي‬
ُ ‫تال َّ ِذي يُك َ ِ ّذ‬

Tahukah kalian orang yang mendustakan agama?


Dalam surah al-Maun ini dimulai kata‫ أرأئـت‬yang menurut kaidah ini bermakna beritahukan kepada saya(‫ ) أـخـبرـنـى‬tentang
siapakah orang-orang yang mendustakan agama, sehingga jawaban dari permintaan ini ada pada ayat-ayat berikutnya .

Al-Ma'un ayat 2

‫َف ٰذ ِل َك ال َّ ِذ ْي يَ ُد ُّع ال ْيَ ِتيْم‬

ijaz (mempersingkat kalimat) dengan membuang kalimat syaratnIjaz dalam ilmu balaghah adalah ungkapan penuh
(banyak) makna dengan menggunakan kalimat yang singkat. Adapun kalam ijaz terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Ijaz al-Qashr.
2. Ijaz al-Hadzf.

al-Ma'un ayat 2 ini masuk pada bentuk yang kedua, yaitu ijaz al-Hadzf karena dalam ayat ini ada kalimat syarat yang
dibuang
) ‫ ان اردت ان تعرفه‬:‫َف ٰذ ِل َك ال َّ ِذ ْي يَ ُد ُّع ال ْيَ ِتيْ َم (اي‬
yang dibuang adalah syarat. “Yakni, jika kamu ingin mengetahuinya maka dia adalah orang yang menghardik anak yatim.”
Al-Ma'un ayat 4

ۙ‫َف َويْ ٌل ِلِّ ّـل ُْم َصلِ ّيْ َن‬

Kalimat ini merupakan celaan dan lafaz zahir yang diletakkan pada posisi lafal dhomir “fawailul lahum”
lni bertujuan untuk lebih menguatkan kalimat celaan tersebut karena selain mereka mendustakan balasan
akhirat, mereka juga melalaikan shalat.

Al-Ma'un ayat 7

‫َويَ ْمن َ ُع ْو َن ال َْما ُع ْو َن‬

Kedua kata tersebut merupakan jinas naqish.


Jinas adalah pengungkapan dia lafadz yang bermiripan bentuknya, tetapi berbeda maknanya.
Jinas terbagi ke dalam beberapa bagian, dan ayat ini masuk pada jenis jinas naqish. Jinas naqish
merupakan kedua lafadz yang bermiripan tersebut berbeda jumlah hurufnya, dalam hal ini adalah
‫يـــن َ ُعـْ َون‬
‫ َ ْم‬dan‫اع ْ َون‬
ُ ‫ اـل َـْم‬.
Balaghah pada ujung-ujung ayat dari surat Al-Ma'un

‫اع ْو َن‬
ُ ‫ ال َْم‬,ۙ‫اۤء ْو َن‬
ُ ‫ يُ َر‬, ‫اه ْو َن‬
ُ ‫ َس‬terdapat kesesuaian akhir kalimat untuk menjaga kesamaan akhir ayat.
Demikian pula pada kata ۙ‫ ال ْي َ ِتيْ َم‬, ۗ‫الديْ ِن‬ ّ ِ ‫ ِب‬,ۗ‫ال ِْم ْس ِكيْ ِن‬

Dari ketujuh ayat di atas, para ulama ahli tafsir menjelaskan isi kandungannya.

1 .Melalui surah ini, kita bisa tahu siapa saja orang-orang yang mendustakan agama. Yaitu
orang yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan pada orang miskin, orang yang lalai
terhadap salatnya, dan orang yang suka berbuat riya (pamer).
Perilaku buruk tersebut, dipastikan oleh Allah akan mendapat balasan kehinaan yang setimpal,
di mana orang-orang tersebut akan celaka.
Terima kasih !!!

Anda mungkin juga menyukai