KEPERAWATAN KRITIS
TIM KEP KRITIS.
Pendahuluan
Kondisi Kondisi yang memicu terjadinya ganguan
nutrisi:
• Setelah Pembedahan mayor.
• Pasien lama dirawat di ICU >>> Why?
• Pasien Pengguna Narkoba/Alkohol
• Penurunan kemampuan merawat diri
• Lansia/ orang tua
• Penyakit kronik
Ketika kondisi Sakit Kritis : Kebutuhan
Metabolik meningkat/ Kekacauan tubuh.
• sympathetic nervous system stimulation
• Sytokines
• Katabolisme
• Gangguan organ/ not gut condition
lanjut
• Peninggkatan kebutuhan oxygen
• Penurunan kemampuan penyembuhan luka
• Resisten insulin: hyperglycaemia
• Sampah- sampah metabolisme banyak
menumpuk dalam tubuh.
Masalah nutrisi pada pasien kritis
• Asupan nutrisi yang buruk dan penurunan
berat badan
• Anoreksia
• Tidak sanggup makan karena penurunan
kesadaran, sedasi, ataupun
• intubasi jalan napas bagian atas.
EVIDENCE BASE NUTRISI KONDISI KRITIS ?
• Pemberian nutrisi lebih dini sangat penting (Syarat
hemodinamik dan sistem pencernaan berjalan baik)
Pada pembedahan mayor:
• Fungsi pencernaan akan pulih 12 jam
• Suara bising usus belum tentu menandakan indikasi
kondisi yang baik fungsi pencernaan
• Pemberian gula bisa mempercepat fungsi sistem
pencernaan.
• Oral +Enteral + Total Parenteral Nutrisi
Tujuan Pemberian Nutrisi Pasien Kritis
Menurut The American Society for Parenteral
and Enteral Nutrition adalah :
• Menyediakan support nutrisi yang konsisten dengan kondisi medis
pasien dan ketersediaan rute pemberian nutrisi (Oral, enteral,
parenteral)
• Mencegah dan mengatasi defisiensi makronutrien dan mikronutrien
• Menyediakan dosis nutrien yang sesuai dengan metabolisme yang
telah ada.
• Menghindari komplikasi yang berhubungan dengan teknik pemberian
nutrisi (misal oral=tersedak pasien ICU)
• Meningkatkan outcome pasien, mengurangi morbiditas, mortalitas
dan waktu penyembuhan.
Effects of Undernutrition
Psychology –
Ventilation - loss of depression & apathy
muscle & hypoxic
Immunity – Increased risk
responses
of infection
liver fatty change,
functional decline Decreased Cardiac output
necrosis, fibrosis
Renal function - loss of
Impaired wound ability to excrete
healing Na & H2O
Hypothermia
Impaired gut
integrity and
immunity Loss of strength
Anorexia
? Micronutrient deficiency
STATUS NUTRISI DAN KOMPLIKASI
25
20
15
10
0
Complications No Complications
Poor Intermediate Good
Mencegah gangguan nutrisi?
Think about it ????? Perawat harus bisa ??
• Identifikasi Riwayat : Kehilangan BB, intake,
vomitus, diare,, cancer , tidak sadar. dll
• BB Pasien adalah tugas Perawat
• Perhitungan intake :
oral/enteral/parenteral: tanggung jawab
perawat
Monitor jumlah gizi – oleh Perawat/ahli gizi
Jenis Pemberian Nutrisi
1. Nutrisi Enteral : Formula nutrisi diberikan
melalui tube ke dalam lambung (NGT). Bagi
pasien yang tidak bisa secara oral.
2. Nutrisi Parenteral : Nutrisi total atau tambahan
melalui rute vena pada pasien yang tidak bisa
mengkonsumsi nutrisi melalui rute enteral.
Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Harus mempertimbangkan semua
aspek yang ada kasus per kasus
Routes
Of feeding
Jenis Pemberian Nutrisi
1. Nutrisi Enteral
Dosis nutrisi enteral berkisar antara 14 – 18 kkal/kgBB/hari
atau 60 – 70% dari tujuan yang ingin dicapai.
Indikasi :
• Pasien dgn malnutrisi berat yang akan menjalani
pembedahan saluran cerna bag bawah
• Pasien dgn malnutrisi sedang-berat yang akan menjalani
prosedur mayor elektif saluran cerna bagian atas
• Asupan makanan diperkirakan tidak bisa adekuat diberikan
selama > 5-7 hari pada pasien malnutrisi,
• > 7-9 hari pada pasien yang tidak malnutrisi.
Kontraindikasi Nutrisi Enteral/NGT
Kontraindikasi Absolut :
• Pasien yang diperbolehkan untuk asupan oral non-
restriksi dalam waktu <7 hari.
• Obstruksi usus
• Pankreatitis akut berat
• Perdarahan masif pada saluran cerna bagian atas
• Muntah atau diare berat
• Instabilitas hemodinamik
• Ileus paralitik
Kontraindikasi Nutrisi Enteral
Kontraindikasi Relatif
• Edema dinding usus yang signifikan
• Fistula high output pada usus (> 800 ml/hari)
• Infus nutrisi pada proksimal anastomosis sal
cerna yang baru/ buatan.
Keuntungan Nutrisi Enteral
• Peningkatan berat badan dan
• Retensi nitrogen yang lebih baik.
• Mengurangi frekuensi steatosis hepatic
• Mengurangi insiden perdarahan gastrik dan
intestinal
• Membantu mempertahankan integritas barier
mukosa usus, struktur mukosa serta fungsi
dan pelepasan hormon-hormon trofik usus.
lanjut
• Mengurangi risiko sepsis
• Beberapa zat gizi memang tidak dapat diberikan
parenteral, seperti : glutamin, arginin,
nukleotida, serat (dan asam lemak rantai
pendek yang dihasilkan melalui proses degradasi
usus), asam lemak dan mungkin peptida.
• Meningkatkan angka ketahanan hidup
• Biaya lebih ringan
Komplikasi Nutrisi Enteral
Umumnya terjadi pada pasien yang
membutuhkan perawatan intensive :
• Komplikasi yang berhubungan dgn feeding
tube/selang (trauma, perdarahan, perforasi ruang
retrofaringeal, abses), perforasi esofagus,
pneumomediatinum, pneumothoraks, perdarahan
pulmoner, pneumonitis klinis, efusi fleura,
empiema, perforasi lambung, perforasi usus.
• Kegagalan insersi/ Gagal masuk.
lanjut
• Rasa tidak enak
• Sinusitis
• Kesalahan memasukkan tube
• Obstruksi tube
• Komplikasi bedah dari gastrotomi dan
yeyunostomi
• Aerofagi (menelan udara)
Komplikasi Nutrisi Enteral
Komplikasi yang berhub dgn cara pemberian
nutrisi enteral :
• Infeksi nosokomial dari kontaminasi bakteri pada makanan
• Nausea, distensi abdomen dan rasa tidak enak
• Regurgitasi atau muntah
• Aspirasi pulmoner
• Diare
• Pseudo-obstruksi intestinal
• Interaksi dengan pengobatan enteral/ berbarengan.
Komplikasi Nutrisi Enteral
Komplikasi yang berhub dgn isi makanan :
• Hiperglikemia
• Azotemia
• Hiperkarbia
• Abnormalitas elektrolit
• Defisiensi zat gizi spesifik (pada penggunaan
jangka panjang)
Jenis Nutrisi Parenteral
Indikasi
• Kegagalan percobaan nutrisi enteral dengan
feeding tube usus halus dan kondisi saluran
cerna seperti yang tercantum dalam
kontraindikasi nutrisi enteral
------
------
------
-
Kontraindikasi Nutrisi Parenteral
• Hiperglikemia berat (mungkin karena fungsi imunitas yg
terganggu)
• Azotemia/ peningkatan kreatinin dan nitrogen urea
darah.
• Ensefalopati
• Hiperosmolalitas
• Abnormalitas berat cairan dan elektrolit.
• Komplikasi akses vena (segera : pneumothoraks, trauma
vaskuler, hemothoraks. Lambat : infeksi, sepsis).
Cara menghitung kebutuhan nutrisi
1. Metabolic Chart-Indirect Calorimetry Resting Energy Expenditure
(REE) :
[(konsumsi O2)(3,94) + (produksi CO2)(1,11)] x 1440
Rumus ini menjadi kurang akurat pada pasien dengan FI O2 >
40%
2. Persamaan Harrison-Benedic
Pria : 66 + [13,7 x BB (Kg)] + [ 5 x TB (cm)] - [6,8 x umur]
Wanita : 65,5 + [9,6 x BB] + [1,8 x TB] - [4,7 x umur]