Nurhasanah, M.Psi.,Psikolog
Dalam penelitian Rama Chandra menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal yang
meningkat ketika pengalaman religious atau spiritual berlangsung. Dia menyebutnya sebagai titik Tuhan
atau God Spot. Tapi titik tuhan ini bukan syarat mutlak dari kecerdasan spiritual. Melainkan butuh
integrasi antara seluruh bagian otak, seluruh aspek dari dan seluruh segi kehidupan
“ (Begitu juga ada tanda-tanda kebesaranNya) pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak
memperhatikan?”
Fitrah
Berarti suci/bersih
Bersumber pada hati nurani, suara hati spiritual dan pada bisikan illahi
Fitrah manusia = suara hati (99 sifat Allah melekat pada manusia)
Fitrah merupakan potensi (fisik, akal dan ruhani) yang harus senantiasa seimbang
Potensi manusia
Q.S An Nahl : 78
Q.S Al Isra: 36
Q.S Al mu’minun : 78
QS. As Sajdah :9
Q.S Al mulk : 23
Potensi manusia yang merupakan fitrah dari Allah
(Jalaluddin)
Potensi atau fitrah yang diperoleh memalui proses belajar : dorongan insting (makan, minum,
penyesuaian), dorongan berkembangbiak, dorongan mempertahankan diri
Peluang manusia untuk lebih mengenal sesuatu di luar dirinya melalui panca indera (penglihatan,
penciuman, pendengaran, dll)
Potensi akal memberi kemampuan pada manusia untuk mengenal simbol-simbol, hal-hal yang abstrak,
membandingkan maupun membuat kesimpulan dan dapat memilih hal yang benar atau salah
Dorongan mengabdi pada sesuatu yang lebih tinggi yaitu Tuhan yang menciptakan alam semesta
beserta isinya.
Hati/qolbu
Hati memiliki sifat yang tidak konsisten dengan artian dapat membolak balik dengan keinginan
Hati yang bersifat fisik ; daging yang terletak bagian kiri dada yang merupakan sumber ruh
Hati yang bersifat metafisik; suatu yang amat halus (latifah), tidak kasat mata, tidak dapat diraba, yang
bersifat rabbani ruhani yang berhubungan dengan kalbu jasmani
Fungsi Hati
Qalbu
Memahami ( 7; 179)
Mengobservasi (22;46)
4 Tingkatan Hati
Fu’ad
Hati (Qolbn)
Dada (shadr)
Fu’ad mewadahi cahaya ma’rifat atau pengetahuan akan kebenaran al qur’an- memahami adanya
pengawasan Tuhan
Lubb mewadahi cahaya Illahi – berada diluar jangkauan kata-kata (semakin menyelam hatinya semakin
dekat dengan Rab nya)
Sadr
Sadr merupakan pusat dari segala urusan dan segala perbuatan yang dilakukan oleh segala manusia
Sadr merupakan ruang untuk hati dan nafsu bertemu, yang juga merupakan bertemunya akal
Sadr tempat menghafal ilmu yang didadpatkan, merasakan lapang dan sempit
Merasakan kesempitan karena hati dipenuhi amarah sedangkan merasakan kelapangan hidayah
Qolbu
Tempat bersemayamnya cahaya iman yang di dalamnya terletak rasa khusuk, taqwa, cinta, ridha, yakin,
takut, harab, sabar, kecukupan, niat dll
Fuad
lubb
Diambil dari kata labba, dikatakan labban bi al makan berarti berdiam di dalamnya.
Lubb terkait dengan cahaya ketauhidan, yang terlahir darinya sebuah kekuatan dan juga sebuah harapan
dari keterkaitan tersebut.
Cahaya ketauhidan tidak mungkin di peroleh kecuali manusia selalu beribadah dan bermujahadah.
Insting
Menurut bahasa adalah pola tingkah laku yang bersifat turun-temurun yang dibawa sejak lahir.
Insting merupakan suatu pola terhadap perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsang tertentu yang tidak
dipelajari tetapi telah ada sejak lahir dan diperolh turun temurun
Insting merupakan salah satu faktor yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu tindakan, dan
diarahkan mencapai tujuan tertentu, dimana dorongan tersebut berupa naluri atau pembawaan
Ar-rum :30
Terhadap insting manusia memiliki kewajiban untuk mengolah, memelihara, meninggikan dan
mengarahkan serta memanfaatkan insting untuk kemaslahatan individu.
Klasifikasi insting
Manusia berusaha mempertahankan eksistensinya oleh karenanya adanya keinginan terhadap sesuatu,
takut , keberanian dll
Dorongan melestarikan diri melalui kecenderungan reproduksi, memelihara keturunan, mencintai dan
dicintai
Insting beragama