Anda di halaman 1dari 30

RADIOGRA

FI
PANORAMI
K
Kelompok G2 – FKG Universitas Jember
G
2 Siti Fatimah 19-106
Anindya Wahyu 19-108
Melati Harum 19-109
Astrid Ganadya 20-004
Nada Ocarina 20-023
Atha Ramadhona 20-036
Nandita Nur 20-044
Nadiah Pujiati 20-055
Anindita Permata 20-056
Devanti Ayu 20-062
Indikasi Radiografi Panoramik
1.Mengevaluasi trauma seperti adanya fraktur rahang.
2.Mengevaluasi ketidaksimetrisan TMJ.
1
3.Menentukan lokasi molar 3
2
4.Mengetahui adanya Kelainan TMJ.
3
5.Mengetahui adanya suatu lesi seperti kista dan
4
tumor.
5
6.Mengetahui adanya kelainan dental ataupun
6
penyakit tulang.
7
7.Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan gigi
permanen
Prosedur Radiografi
Panoramik
Persiapan Alat
● Menyiapkan kaset yang telah diisi film atau sensor digital telah dimasukkan kedalam
tempatnya.
● Collimation harus diatur sesuai ukuran yang diinginkan.
● Besarnya tembakan sinar antara 70-100 kV dan 4-12 mA.
● Menghidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja, naik atau menurunkan tempat
kepala dan menyesuaikan posisi kepala sehingga pasien dapat diposisikan.
● Sebelum memposisikan pasien, sebaiknya persiapan alat telah dilakukan
Persiapan pasien
• Pasien diminta untuk melepaskan seluruh perhiasan seperti anting, aksesoris rambut, gigi palsu dan alat
orthodonti yang dipakainya.
• Prosedur dan pergerakan alat harus dijelaskan untuk menenangkan pasien dan jika perlu lakukan
percobaan untuk menunjukkan bahwa alat bergerak.
• Memakaikan pelindung apron yang berisi timbal pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak ada yang
menghalangi pergerakan alat saat mengelilingi kepala
• Pasien harus diposisikan dalam unit dengan tegak dan diperintahkan untuk memegang handel agar tetap
seimbang.
• Dagu pasien diposisikan di posisi pengganjal, kepala pasien berada dalam satu garis vertikal dengan
posisi dagu.
• Pasien diinstruksikan untuk memposisikan gigi edge to edge dengan menggigit bite block yang
diletakkan diantara gigi depan.
• Kepala tidak boleh bergerak dibantu dengan penahan kepala.
• Pasien diinstruksikan untuk menutup bibir mereka dan menekan lidah ke palatum dan jangan bergerak
sampai alat berhenti berputar.
• Menjelaskan pada pasien untuk bernafas normal dan tidak bernafas terlalu dalam saat penyinaran.
Persiapan Operator
• Operator memakai pakaian APD lengkap Level 2
• Operator melakukan exposure dengan menekan tombol sinar X dan ketika waktu penyinaran, operator berdiri di
belakang dengan mengambil jarak menjauhi dari sumber x-ray.
• Melihat dan Memperhatikan pasien selama waktu penyinaran untuk memastikan tidak ada pergerakan.
• Mematikan alat setelah selesai digunakan dan kembalikan letak posisi kepala pada tempatnya.
• Memproses hasil gambar dengan mengatur kontras foto hingga didapatkan hasil yang terlihat jelas dan terbaca
seluruhnya.
Kasus 1
Evaluasi mutu
1. Objek tercakup dan terletak ditengah
2. Kontras (perbedaan radiopaq dan
radiolusen) baik
3. Detail (bentuk dari struktur anatomi terlihat)
4. Ketajaman: outline dari struktur anatomi
jelas

KESALAHAN RADIOGRAF
Gambaran radiografi nampak kurang ke sentral
sehingga daerah tmj dekstra kurang terlihat.
Pada gambaran ini juga kurang ke atas
sehingga gambaran cavum orbita terpotong
Anatomi normal yg tampak
1
20
3 3 18
2 21 8 7 8 21 2 22 19
22 5
6 9 6
11 10 10
4 4

16
16 12 14

15
15
13 13

17 17

1.Cavum orbita 8. Cavum nasi 15. Angulus mandibula 22. Postero lateral wall sinus maxilaris
2. Sinus maxilaris 9. Spina nasalis anterior 16. Linea oblique eksterna
3. Os zygomaticus 10. Foramen insisivus 17. Inferior border of mandibula
4. Prosesus coronoideus 11. inf. border sinus maxilaris 18. Fossa glenoideus
5. Prosesus condylaris 12 . Canalis mandibular 19. Eminencia articularis
6. Palatum durum 13. Foramen mentalis 20. Inferior orbital rim
7. Septum nasalis 14, ramus mandibularis 21. Medial wall sinus maxilaris
Area 1: gigi
Tumbuh kembang gigi (Agenesis, persistensi,
Impaksi, kelainan lain)
Gigi 46, 36 dan 37 missing karena telah
dilakukan ekstraksi
Mahkota :
Terdapat gambaran radiolusen pada mahkota
(karies profunda perforasi) gigi 18
Terdapat tumpatan pada gigi 12, 11, 21 dan 47
Akar/Saluran akar :
TAA
Periodontal (lamina dura, ruang membrane
periodonsium, Alveolar crest, Furkasi)
• Terdapat resorbsi tulang alveolar <1/3 panjang
akar pada mesial gigi 11 dan mesial gigi 21

Area 2 (Maksila; Sinus Nasal)


Tidak ada abnormalitas
Area 3 (Mandibula)
Terdapat lesi dengan bercak radiopak
pada mandibula regio kiri posterior,
menunjukkan kalsifikasi tulang dengan
ukuran bervariasi menyerupai salju
(snowflakes appereance). Lesi meluas
ke alveolar border dan inferior border
mandibula

Area 5 (Ramus Mandibula)


Terdapat lesi dengan bercak radiopak pada
Area 4 (TMJ) mandibula regio kiri posterior, menunjukkan
TMJ sinistra tidak ada abnormalitas, kalsifikasi tulang dengan ukuran bervariasi
sedangkan pada area tmj dekstra menyerupai salju (snowflakes appereance). ). Lesi
kurang terlihat oleh karena foto meluas ke alveolar border dan inferior border
panoramik kurang ke sentral mandibula dan mengenai daerah linea mylohyoid
Pembahasan
Radiografi panoramik adalah jenis radiografi yang memberi gambaran struktur fasial,
diantaranya gigi-geligi maksila, mandibula, serta struktur pendukungnya berupa antrum
maksilaris, fossa nasalis, TMJ, dan tulang hyoid dalam satu film.
Terdapat lesi dengan bercak radiopak pada mandibula regio kiri posterior,
menunjukkan kalsifikasi tulang dengan ukuran bervariasi menyerupai salju (snowflakes
appereance). Lesi meluas ke alveolar border dan inferior border mandibula dan mengenai
daerah linea mylohyoid

Suspect diagnosis

• Karies Profunda Perforasi pada gigi 18


• Ossifying Fibroma pada mandibula posterior sinistra
Kasus 2
Evaluasi Mutu
Kontras (perbedaan radiopaq dan radiolusen)
baik
Detail (bentuk dari struktur anatomi) terlihat
Ketajaman: outline dari struktur anatomi jelas

Kesalahan Radiograf
Tidak mencakup seluruh area mandibula
Area 1 (gigi)
Tumbuh kembang gigi (agenesis, persistensi,
Impaksi, kelainan lain) :
Gigi 14 missing
Gigi 38 impaksi mesioangular
Gigi 46 dan 47 missing
Mahkota :
Gambaran radiolusen pada mahkota gigi 12, 11, 21,
22, 12, 31, 32
Karies pada distal mahkota gigi 37
Akar/Saluran akar :
Gambaran radiolusen pada apeks gigi 13, antara gigi
22 dan 23, mesial apeks 33, apeks 47
Periodontal (lamina dura, ruang membran
periodonsium, alveolar crest, furkasi) : Area 2 (maksila dan sinus nasalis)
Hilangnya furkasi gigi 36
Resorpsi horizontal diantara gigi 15, 13, 12, 11, 21, Tidak ada abnormalitas
22, 23
Area 3 (mandibula)
Terdapat gambaran radiopak, berbentuk
ireguler, berbatas jelas, berukuran ±6x6 cm
yang dikelilingi halo radiolusen dengan
margin yang terkortifikasi di sekitar ramus
mandibula kanan

Area 4 (TMJ)
Tidak tampak
Area 5 (ramus mandibula)

Terdapat gambaran radiopak, berbentuk ireguler, berbatas jelas,


berukuran ±6x6 cm yang dikelilingi halo radiolusen dengan margin
yang terkortifikasi di sekitar ramus mandibula kanan
Pembahasan
• Pasien laki-laki berusia 35 tahun mengeluhkan adanya pembengkakan di sisi kiri
mandibulanya. Pembengkakan tersebut sudah 2 minggu dan tidak terasa saki. Secara
klinis wajah pasien tampak asimetris.
• Radiografi panoramik atau orthopanthography(OPG) memberi gambaran struktur fasial
yang diantaranya gigi-geligi maksila, mandibula, serta struktur pendukungnya berupa
antrum maksilaris, fossa nasalis, TMJ, dan tulang hyoid dalam satu film. 
• Terdapat gambaran gambaran radiopak, berbentuk ireguler, berbatas jelas, berukuran
±6x6 cm yang dikelilingi halo radiolusen dengan margin yang terkortifikasi di sekitar
ramus mandibula kanan
• Selain itu juga tampak hilangnya gigi 14, 46, 47, gigi 38 impaksi mesioangular,
gambaran radiolusen pada mahkota gigi 12, 11, 21, 22, 12, 31, 32, karies pada distal
mahkota gigi 37, gambaran radiolusen pada apeks gigi 13, antara gigi 22 dan 23,
mesial apeks 33, apeks 47, hilangnya furkasi gigi 36, dan resorpsi horizontal diantara
gigi 15, 13, 12, 11, 21, 22, 23
Suspect Diagnosis
Complex odontoma
Merupakan salah satu tumor odotogenik yang asimtomatik. Lesi yang besar
dapat menyebabkan ekspansi lapisan kortikel pada rahang yang kemudian
menyebabkan asimetri wajah.
Kasus 3
20 20
19 18
4 1 7 1 3
5 5
3 22 8 8 22 4
6 9 6
2 2
10 10 14
16 14
15

13

1.Cavum orbita 8. Cavum nasi 15. Angulus mandibula 22. Posterolateral wall sinus maxilaris
2. Sinus maxilaris 9. Spina nasalis anterior 16. Linea oblique eksterna
3. Os zygomaticus 10. Foramen insisivus 17. Inferior border of mandibula
4. Prosesus coronoideus 11. inf. border sinus maxilaris 18. Fossa glenoideus Merah: tidak terlihat
5. Prosesus condylaris 12 . Canalis mandibular 19. Eminencia articularis
6. Palatum durum 13. Foramen mentalis 20. Inferior orbital rim
7. Septum nasalis 14, ramus mandibularis 21. Medial wall sinus maxilaris
Evaluasi mutu
1.Objek tercakup dan terletak ditengah
2.Kontras (perbedaan radiopaq dan radiolusen) baik
3.detail (bentuk dari struktur anatomi terlihat)
4.Ketajaman: outline dari struktur anatomi jelas

Kesalahan radiograf
1. TAA
Area 1 (Gigi)
Tumbuh kembang gigi (Agenesis, persistensi, Impaksi, kelainan lain)
Terdapat benih gigi 18,28,38,48 yang lengkap dan belum erupsi.
Mahkota :
TAA
Akar/Saluran akar :
Gambaran radiolusen pada apeks akar mesial dan distal gigi 46 dan 47 dan gambaran radiolusen pada apeks
gigi 45
Periodontal (lamina dura, ruang membrane periodonsium, Alveolar crest, Furkasi)
TAA

Area 2 (Maksila; Sinus Nasal)


Tidak ada abnormalitass
Area 3 (Mandibula)
gambaran radiolusen multilokuler seperti
gelembung dengan batas jelas dan tegas
pada apeks akar mesial gigi 46 meluas
hingga angulus mandibula.

Area 4 (TMJ)
Tidak ada abnormalitas

Area 5 (Ramus Mandibula)


gambaran radiolusen multilokuler seperti
gelembung dengan batas jelas dan
tegas pada apeks akar mesial gigi 46
meluas hingga angulus mandibula.
Pembahasan
Radiografi panoramik atau orthopanthography(OPG) memberi gambaran struktur fasial yang
diantaranya gigi-geligi maksila, mandibula, serta struktur pendukungnya berupa antrum
maksilaris, fossa nasalis, TMJ, dan tulang hyoid dalam satu film.

Terdapat gambaran radiolusen multilokuler seperti gelembung dengan batas jelas dan tegas
pada apeks akar mesial gigi 46 meluas hingga angulus mandibula. Batas bawah mandibula
terlihat mengalami resorpsi dan terjadi displacement.

Suspect Diagnosis :

Ameloblastoma Multilokuler pada apeks gigi 46 yang meluas hingga ke ramus dan
angulus mandibula
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai