Keperawatan
Kelompok 3 :
1. Irfan Suharta
2. Dina
3. Dian Thiana M
4. Hana Nuraini
5. Anisa Anjani
6. Iis Islahulyaqin M
Istilah etik berasal dari Bahasa Yunani, ethos, berarti budaya atau karakter. Etik
memiliki beberapa arti dalam penggunaan umum. Pertama, etik mengacu pada
metode penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas perilaku
manusia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika digunakan dalam cara ini, etik
adalah suatu aktivitas; etik adalah cara memandang atau menyelidiki isu tertentu
mengenai perilaku manusia. Kedua, etik mengacu pada praktik, keyakinan, dan
standar perilaku kelompok tertentu (mis, etik dokter, etik perawat). Standar ini
diuraikan dalam kode professional tingkah laku kelompok Bioetik adalah etik yang
diaplikasikan dalam kehidupan (yaitu, pengambilan keputusan menyangkut hidup
dan mati). Karena kemajuan teknologi, bioetik semakin banyak disinggung dalam
literature dan diskusi. Etik keperawatan mengacu pada isu etik yang terkait dalam
praktik keperawatan.
Pengertian isu dalam praktik keperawatan
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas
faktanya atau buktinya. Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien perawat harus
mempunyai kode etik dan moral, dalam menjalankan praktik keperawatan, ada beberapa masalah
etik yang sering dijumpai perawat isu mengenai pasien seperti HIV/AIDS, aborsi, transplantasi
organ, keputusan untuk mengakhiri hidup. Perubahan cakupan praktik keperawatan telah
menyebabkan peningkatan insidensi konflik antara kebutuhan dan harapan klien serta nilai
professional perawat.
Tujuan dari isu keperawatan
1. 2.
Menghargai keyakinan klien Menghentikan kebiasan
menurut budaya buruk
3.
Mengganti kebiasaan
pengobatan yang buruk
Faktor yang mempengaruhi isu
keperawatan
1. Nilai intelektual
• Body of knowledge
• Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
• Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memerhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Bauchamp & Walters (1989) pelayanan profesional terhadap masyarakat
memerlukan integrase, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak
otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat
memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian kesediaan
mengambil risiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya sendiri begitu
pula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri. Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau
pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang.
Kesimpulan