Gunung adalah bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya.
Gunung biasanya memiliki sisi curam yang secara signifikan menyingkap
batuan dasarnya. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki daerah
puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit, biasanya memiliki
ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) di atas tanah sekitarnya.
Beberapa gunung adalah puncak yang berdiri sendiri, tetapi sebagian besar
merupakan bagian dari rangkaian pegunungan.[1]
Definisi
ketinggian minimal 300 m (984 kaki), dengan kisaran ketinggian 300 m (984
kaki) dalam jarak 7 km (4,3 mil).
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang letaknya jauh lebih tinggi
daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar
dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi
dibandingkan dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain. Gunung
pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi
oleh puncak-puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa
memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang
berbeda.
Sebenarnya tidak ada definisi umum untuk gunung. Ketinggian, volume, relief,
kecuraman, jarak dan kontinuitas dapat dijadikan kriteria dalam mendefinisikan
gunung. Menurut KBBI, definisi gunung adalah "Bukit yang sangat besar dan
tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)".[5]
Geologi
Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan, dan
gunung patahan.[6] Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian
dari kerak bumi bergerak, roboh dan tenggelam. Tenaga endogen,
pengangkatan isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas
dan membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar.
Ketinggian dari pengangkatan ini membentuk bukit, jika bukitnya lebih tinggi
dan lebih curam maka terbentuklah gunung. Pegunungan utama cenderung
terbentuk dalam garis panjang yang menandakan batas dan aktivitas sebuah
lempeng tektonik.
Iklim
Iklim di pegunungan menjadi lebih dingin setiap naiknya ketinggian. Hal ini
terjadi disebabkan pemanasan bumi oleh matahari yang terjadi secara
radiasi.[7] Matahari memanaskan daratan secara radiasi. Sementara itu, efek
rumah kaca berfungsi bagaikan selimut yang merefleksikan kembali panas ke
bumi. Jika efek rumah kaca ini tidak ada, maka panas tersebut akan kembali ke
ruang angkasa. Efek rumah kaca ini yang menyebabkan udara di dataran
rendah terasa hangat. Ketika ketinggian bertambah, efek rumah kaca
berkurang, sehingga temperature sekitar menurun.[8]
Deleng (Karo)[9]
Bulu (Makassar)
Keli (Flores)
Olat (Sumbawa)
Gunuang (Minang)
Hili (Nias)
Referensi
1. Jackson, Julia A., ed. (1997). "Mountain". Glossary of geology (edisi ke-Fourth). Alexandria,
Viriginia: American Geological Institute. ISBN 0922152349.
3. Blyth, S.; Groombridge, B.; Lysenko, I.; Miles, L.; Newton, A. (2002). "Mountain Watch" (http
s://wayback.archive-it.org/all/20080511044709/http://www.unep-wcmc.org/mountains/m
ountain_watch/pdfs/WholeReport.pdf) (PDF). UNEP World Conservation Monitoring
Centre, Cambridge, UK. Diarsipkan dari versi asli (http://www.unep-wcmc.org/mountains/m
ountain_watch/pdfs/WholeReport.pdf) (PDF) tanggal 11 May 2008. Diakses tanggal
17 February 2009.
6. "Chapter 6: Mountain building". Science matters: earth and beyond; module 4 (http://books.
google.com/books?id=qoZftjymxFsC&pg=PA75) . Pearson South Africa. 2002. hlm. 75.
ISBN 0-7986-6059-7.
7. Lazaridis, Mihalis (2010). First Principles of Meteorology and Air Pollution. Springer.
hlm. 70. ISBN 978-9400701618.
11. Kamus Umum Basa Sunda (dalam bahasa Basa Sunda). Penerbit TARATE. 1995.
Lihat pula
Daftar gunung
Puncak
Gunung bernama
Gunung pasir
Pranala luar
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Gunung&oldid=21360821"
Terakhir disunting 30 hari yang lalu oleh InternetArchiveBot