Anda di halaman 1dari 15

GUNUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA 2SD/MI

Dosen Pengampu :
Arafatul Soraya M.Pd.I

DISUSUN OLEH:
NURJANNAH

PEORAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
T. A 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa sholawat dan
salam kepada Rasulullah SAW,keluarganya,para sahabatnya dan kepada kita selaku ummat
nya. Penulisan makalah ini dengan judul “GUNUNG”

Mohon maaf apabila didalam tugas kami ini masih jauh dari kata sempurna.Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang besifat membangun sangat kami harapkan dan sangat kami terima
dengan senang hati demi sempurnanya tugas ini. Semoga tugas ini memberikan informasi
bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Panyabungan, April 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Gunung 3
B. Ciri-Ciri Gunung 3
C. Iklim Pegunungan 3
D. Fungsi Gunung 4
E. Gunung Meletus 5
F. Penanggulanan Gunung Meletus. 10

BAB III PENUTUP 11


A. Kesimpulan 11
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gunung merupakan suatu bentuk permukaan yang menjulang lebih tinggi di


bandingkan dengan tanah-tanah sekitarnya. Biasanya Gunung mempunyai lereng yang curam
dan tajam. Setiap gunung mempunyai iklim berbeda-beda, bisa dua atau lebih dari dua iklim
tergantung ketinggiannya.

Beberapa gunung biasanya dijadikan objek wisata, hal ini karena bebeapa gunung
memiliki sumber daya wisata alami maupun yang dibangun dan dikembangkan, sehingga
memiliki daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Setiap orang mempunyai motivasi untuk
mengunjungi tempat wisata. Faktor Jenuh biasanya menjadi alasan utama yang menjadikan
orang untuk berlibur. Untuk menghilangkan rasa jenuh karena aktifitas yang sama dalam
jangka waktu yang panjang, wisata alam menjadi salah satu pilihan, karena memberikan
suasana yang tenang, jauh dari perkotaan, menyegarkan pikiran dengan melihat pemandangan
alam yang indah.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu system saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan
bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gunung?
2. Apa saja ciri-ciri gunung?
3. Bagaimana iklim pegunungan?
4. Apa saja fungsi gunung?
5. Bagaimana proses terjadinya gunung meletus?
6. Apa saja penyebab terjadinya gunung meletus?
7. Bagaimana penanggulanan gunung meletus?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gunung.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri gunung.
3. Untuk mengetahui iklim pegunungan.
4. Untuk mengetahui fungsi gunung.
5. Untuk mengetahui proses terjadinya gunung meletus.
6. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gunung meletus.
7. Untuk mengetahui penanggulanan gunung meletus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gunung

Gunung merupakan bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya.
Gunung biasanya memiliki sisi curam. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki
daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit.

Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Suatu daerah bisa dikatakan gunung jika memiliki
puncak lebih dari 2000 kaki atau 610 meter. Pada umumnya gunung lebih besar dibandingkan
bukit, tetapi sebuah bukit di suatu tempat bisa lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang
disebut dengan gunung.

Sebuah gunung bisa jadi memiliki satu puncak atau merupakan salah satu bagian dari
beberapa gunung. Sekelompok gunung yang berdekatan disebut dengan pegunungan. Sebuah
gunung biasanya terbentuk dari dua macam kejadian alam, yaitu tumbukan lempeng benua
atau patahan lokal, dan keluarnya material dari perut bumi atau magma dari dalam bumi
secara konsisten.

B. Ciri-Ciri Gunung

Gunung memiliki beberapa ciri-ciri di antaranya:

1. Gunung pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam.


2. Dapat memiliki beberapa puncak atau pegunungan.
3. Pada beberapa ketinggian Gunung bisa memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh-
tumbuhan, dan kehidupan yang berbeda.
4. Makin bertambah tinggi gunung, maka iklim menjadi makin dingin dan basah.

C. Iklim Pegunungan

Pegunungan sangat memengaruhi aliran udara dan curah hujan, suhu udara menjadi
turun dengan makin tingginya sebuah gunung. Udara dingin tidak dapat menahan
kelembaban udara sebanyak udara hangat. Ketika udara hangat bertiup di atas gunung, udara
itu menjadi dingin dan menjadi embun untuk kemudian menjadi titik-titik air. Air ini
kemudian turun mengikuti arah angin menjadi hujan atau kristal.

3
Pada saat udara melewati puncak Gunung, maka menjadi hilang kelembabannya.
Akibatnya, sisi gunung yang berlawanan dengan arah angin menjadi lebih kering
dibandingkan sisi yang menghadap arah angin. Daerah kering yang berlawanan dengan arah
angin ini disebut dengan bayangan hujan. Banyak sekali padang pasir di dunia ini berada di
wilayah bayangan hujan..

D. Fungsi Gunung

Fungsi gunung adalah sebagai pengendali sumber air, tempat hidup tanaman dan
binatang, penghasil mineral, tempat beraktivitas, penahan dan pengatur angin, dan penyubur
tanah. Berikut penjelasannya:

1. Gunung sebagai pengendali sumber air

Fungsi gunung sangat penting bagi aliran air di sekitarnya. Hal ini karena
kebanyakan hulu Sungai berasal dari gunung. Beberapa gunung yang bersalju juga
berfungsi sebagai penampung air. Gunung salju meleleh pada musim panas dan dapat
mengairi Sungai selama musim panas. Sementara, aliran sungai yang deras dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

2. Gunung sebagai tempat hidup berbagai jenis tanaman dan binatang


Gunung memiliki keanekaragaman jenis hewan maupun tumbuhan di
ketinggian yang berbeda setiap jenis hewan atau tumbuhan tertentu memiliki adaptasi
di tiap ketinggian di suatu gunung. Tanaman yang dapat tumbuh pada ekosistem
gunung adalah tanaman pakis serta tanaman perdu dan beberapa jenis rumput-
rumputan. Sedangkan, binatang yang hidup di ekosistem gunung antara lain adalah
kelinci, kijang, banteng, dan beberapa jenis burung.
3. Gunung sebagai penghasil mineral
Gunung juga dikenal sebagai penghasil berbagai sumber mineral. Gunung
yang terbentuk dari proses geologi seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi
membawa mineral-mineral yang berharga ke atas dan mendekati permukaan tanah.
Mineral mineral yang keluar itu kemudian menjadi area pertambangan yang
dimanfaatkan untuk berbagai industri.

4
4. Gunung sebagai tempat berbagai aktivitas
Gunung juga menjadi tempat berbagai aktivitas manusia seperti berkemah,
mendaki gunung, panjat tebing, penelitian dan sarana rekreasi lainnya.
5. Gunung sebagai penahan dan pengatur angin
Suhu menyebabkan tekanan udara beda tekanan antara satu daerah dengan
daerah yang lain mengakibatkan terjadinya angin. Misalnya, perbedaan suhu sebesar
100 derajat selsius antara kutub dan khatulistiwa dapat menyebabkan angin bertiup
lebih dari 1000 km per jam ke segala arah. Untuk mencegah agar hal seperti ini tidak
terjadi maka di sinilah fungsi gunung diperlukan. Gunung mengendalikan kecepatan
dan arah angin. Gunung menyebabkan penyebaran panas menjadi merata di seluruh
permukaan bumi.
6. Gunung sebagai penyubur tanah
Jika gunung berapi meletus, maka magma yang keluar dari dalam perut bumi
mengandung mineral dan unsur hara yang dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.
Gunung juga mengatur iklim lokal seperti suhu dan arah hujan. Tanpa ada gunung
berapi maka suatu daerah akan menjadi daerah yang kering dan tandus seperti halnya
gurun.

E. Gunung Meletus
1. Pengertian Gunung Meletus

Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban
jiwa dan harta benda bisa diminimalisir. Erupsi adalah fenomena keluarnya material
Bumi atau isi perut Bumi yang diikuti dentuman bunyi yang relatif kuat, yang menyebar
ke atmosfer serta bagian atas Bumi.
Material yang dimuntahkan pun mulai berasal batu besar dan mungil, kerikil, lava
panas, serta lahar, dan asap hitam. Gunung yang erupsi juga mengeluarkan zat gas, mirip
karbon dioksida, klorida, uap air, asam sulfida, serta asam sulfat.
Dirangkum dari laman resmi Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana (P2MB)
Universitas Pendidikan Indonesia, erupsi dapat dibedakan menjadi erupsi letusan
atau explosive erupstion dan erupsi non-letusan atau non-explosive eruption).

5
Jenis erupsi yang terjadi ditentukan oleh banyak hal seperti kekentalan magma,
kandungan gas di dalam magma, pengaruh air tanah, dan kedalaman dapur magma
(magma chamber).
Proses keluarnya magma pada erupsi letusan adalah disertai tekanan yang sangat
kuat sehingga melontarkan material padat yang berasal dari magma maupun tubuh
gunungapi ke angkasa. Pada erupsi non-letusan, magma keluar dalam bentuk lelehan
lava atau pancuran lava (lava fountain), gas atau uap air.
2. Jenis Dan Tipe Erupsi Gunung Berapi

Setelah mengetahui arti erupsi dan penyebab erupsi gunung berapi, maka berikut
adalah penjelasan mengenai jenis dan tipe erupsi.

Dirangkum dari laman resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, secara garis
besar ada tiga tipe/jenis erupsi yaitu:

a. Tipe erupsi Hawaiian


Tipe erupsi Hawaiian diambil dari kata Hawaii, pulau vulkanik di tengah
samudera Pasifik yang mempunyai gunung dengan tipe erupsi khas Hawaiian.
Ciri erupsi tipe Hawaiian adalah dengan adanya erupsi lava cair berasal dari
kawah dalam waktu cukup lama. Lava yang membentuk erupsi tipe Hawaiian ini
berjenis basalt.
Dari bentuk fisiknya, gunung yang bertipe erupsi hawaiian mempunyai bentuk
perisai, dalam arti bahwa diam tubuh gunung jauh lebih besar dari tinggi gunung.

b. Tipe Strombolian
Tipe Strombolian diambil dari kata Stromboli, nama gunung api di pulau
Stromboli, Italia yang terletak di Laut Thyrene, Mediterania. Ciri erupsi Strombolian
adalah dengan erupsi-erupsi kecil dari gas dan fragmen-fragmen atau serpihan
magma.
Material yang diletuskan jatuh kembali ke dalam kawah atau di sekitar bibir
kawah. Pada saat terjadi erupsi yang lebih besar, lava mengalir ke lereng di
sekitarnya.
Secara umum suatu gunung api disebut bertipe Strombolian apabila dalam suatu
erupsi material padat yang terhamburkan kurang lebih setara dengan material yang
mengalir sebagai aliran lava. Gunung api tipe Strombolian mempunyai kawah,

6
biasanya berbentuk lingkaran. Tubuh dan lereng gunung tersusun dari batuan skoria
hasil lontaran saat erupsi.

c. Tipe Vulkanian
Tipe Vulkanian berasal dari nama gunung Vulcano yang terletak di kepulauan
Lipar Italia. Erupsi tipe Vulkanian bersifat eksplosif dengan tingkat eksplosivitas dari
lemah ke katastropik.
Magma yang membentuk erupsi tipe Vulkanian bersifat antara basa dan asam
(dari andesit ke dasit). Erupsi Vulkanian terjadi karena lubang kepundan tertutup oleh
sumbat lava atau magma yang membeku di pipa magma setelah kejadian erupsi.
Diperlukan suatu akumulasi tekanan yang relatif besar untuk membuka lobang
kepundan atau menghancurkan sumbat lava. Erupsi melontarkan material hancuran
dari puncak gunungap tapi juga material baru dari magma yang keluar.
Salah satu ciri dari erupsi Vulkanian adalah adanya asap erupsi yang
membumbung tinggi ke atas dan kemudian asap tersebut melebar menyerupai
cendawan. Asap erupsi membawa abu dan pasir yang kemudian akan turun sebagai
hujan abu dan pasir. Tidak seperti tipe Hawaiian dan Strombolian, aliran lava tidak
terjadi pada tipe erupsi Vulkanian.
Berbagai tipe gunung berapi
a. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b. Gunung berapi perisai (shield volcano)
c. Gunung berapi maar

3. Ciri-ciri gunung berapi akan Meletus


Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara
lain :
a) Suhu di sekitar gunung naik.
b) Mata air menjadi kering
c) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d) Tumbuhan di sekitar gunung layu
e) Binatang di sekitar gunung bermigrasi

7
Proses terjadinya gunung meletus memiliki berbagai penyebab yang berbeda,
mengingat besarnya dan beragamnya lempeng di Indonesia. Gunung meletus atau
gunung berapi cukup banyak di Indonesia.

Jumlah gunung api yang ada di Indonesia sekitar 500 gunung, 129 di antaranya
merupakan gunung api aktif. Sekitar 70 dari gunung api tersebut sering meletus.
Gunung berapi tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

4. Proses Terjadinya Gunung Meletus

Proses terjadinya gunung meletus di Indonesia secara singkat karena adanya


magma yang telah terdorong oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma dalam perut
Bumi akan mengalami pergerakan hingga akhirnya menyentuh permukaan Bumi.
Berikut penjelasan lengkapnya.

a. Endapan Magma di Perut Bumi


Magma adalah batuan cair yang berada pada perut bumi. Gunung meletus
diawali dengan adanya endapan magma di perut bumi Magma terbentuk akibat
panasnya suhu di dalam interior bumi. Hal inilah pemicu utama terjadinya letusan
gunung berapi.

Magma yang terbentuk di dalam bumi, tekanan dan panas terus bertambah
hingga magma naik ke permukaan melalui retakan atau lubang-lubang dalam kerak
bumi sehingga mengalir keluar sebagai lava yang panas dan cair.

b. Adanya Gas Bertekanan Tinggi


Gas yang bertekanan tinggi di dalam perut bumi dengan suhu panas mampu
melelehkan batuan penyusun lapisan bumi. Saat batu-batuan meleleh maka akan
dihasilkan gas yang kemudian akan bercampur dengan magma. Selanjutnya magma
terbentuk di kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.

c. Magma Didorong Gas Bertekanan Tinggi


Gunung akan meletus setelah magma yang telah terdorong oleh gas yang
bertekanan tinggi semakin kuat dan magna sedikit demi sedikit ke permukaan bumi.

Setelahnya gunung akan semakin panas dan mendapat tekanan yang


menyebabkan magma meletus atau yang disebut erupsi gunung berapi atau gunung
meletus.

8
5. Penyebab Gunung Meletus

Penyebab Gunung meletus cukup banyak beberapa di antaranya adalah


peningkatan kegempaan vulkanik yang terjadi. Gempa vulkanik adalah gempa bumi
akibat aktivitas vulkanisme atau kegunungapian.

Selain itu pergerakan tektonik yang terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah
gunung, misalnya gerakan lempeng juga dapat menjadi penyebab meletusnya gunung
berapi.

Terjadinya Gunung meletus akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah
gunung berapi terbentuk.

Ada tiga penyebab erupsi gunung berapi, diantaranya adalah:

a. Volume magma di dalam gunung berapi yang sudah penuh


b. Longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma
c. Kondisi di atas dapur magma seperti tingginya curah hujan yang membuat abu
vulkanik dari akumulasi letusan sebelumnya terkikis oleh air, sehingga gunung
api kehilangan beban
d. Peningkatan gempa vulkanik yang membuat pola gesekan lempeng berdesakan
sehingga menyebabkan erupsi
e. Terakhir, penyebab erupsi gunung berapi adalah tingginya tekanan magma yang
tidak seimbang
6. Dampak Gunung Meletus
a. Dampak Negatif:
1) Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida
(SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam
bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).
2) Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta
makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.

9
b. Dampak Positif
1) Penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja untuk mendapat pasir di
pinggiran aliran lahar dingin.
2) Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun
dampak ini hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung.
3) Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan
material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan lain-lain.

F. Penanggulanan Gunung Meletus


1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk
kemungkinan bencana susulan.
3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket,
celana panjang, topi dan lainnya.
4. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
5. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gunung merupakan bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya.
Gunung biasanya memiliki sisi curam. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki
daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit.

Gunung memiliki beberapa ciri-ciri di antaranya: gunung pada umumnya memiliki


lereng yang curam dan tajam, dapat memiliki beberapa puncak atau pegunungan, pada
beberapa ketinggian gunung bisa memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh-tumbuhan, dan
kehidupan yang berbeda, makin bertambah tinggi gunung, maka iklim menjadi makin dingin
dan basah.

Dampak negative erupsi gunung berapi ada dampak negative dan positif, yaitu:
Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas , kecelakaan lalu lintas akibat jalan
berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain,
sedangkan dampak positifnya yaitu penambang pasir mendapat pekerjaan baru yaitu bekerja
untuk mendapat pasir di pinggiran aliran lahar dingin, hasil muntahan vulkanik bagi lahan
pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampak ini hanya dirasakan oleh penduduk
sekitar gunung., bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan
sebagai bahan material yang berfungsi untuk bahan bangunan, dan lain-lain

B. Saran

Kami tahu banhwa dalam makalah ini masih bnyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisanyang pembaca mungkin temukan, dan kami harap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang positif apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://aktual.kontan.co.id/news/ini-arti-erupsi-jenis-erupsi-dan-penyebab-erupsi-gunung-
berapi diakses pada tanggal 02 April 2024 pukul 10.30 WIB.
https://bpbd.sidoarjokab.go.id/website/detilInfo/1/7 diakses pada tanggal 02 April 2024 pukul
09.30 WIB.
https://kumparan.com/ragam-info/proses-terjadinya-gunung-meletus-dan-penyebabnya-
2215si3VRpb diakses pada tanggal 02 April 2024 pukul 10.40 WIB.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/22/103000969/gunung--pengertian-ciri-ciri-
iklim-dan-fungsinya? diakses pada tanggal 02 April 2024 pukul 11.00 WIB.
Jamel, I., 2013. Analisis Deformasi Gunung Api Papandayan Berdasarkan Data Pengamatan
GPS Tahun 2002-2011. Institut Teknologi Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai