Pulau Sumatera, dengan bentang alamnya yang kaya dan beragam, merupakan hasil dari interaksi
kompleks antara beberapa lempeng tektonik. Dua lempeng utama yang berperan dalam membentuk
geomorfologi Sumatera adalah Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
1. Lempeng Indo-Australia
Bergerak ke utara-timur dengan kecepatan sekitar 7 cm/tahun. Menunjam di bawah Lempeng Eurasia
di sepanjang palung Sunda, yang terletak di lepas pantai barat Sumatera. Proses subduksi ini
menyebabkan pembentukan busur magmatik Sumatera, yang termanifestasi sebagai deretan gunung
berapi aktif di sepanjang pantai barat. Contoh gunung berapi yang termasuk dalam busur magmatik
Sumatera antara lain:
Kerinci (3.805 mdpl) di Jambi, gunung berapi tertinggi di Indonesia
Marapi (2.891 mdpl) di Sumatera Barat
Singgalang (2.877 mdpl) di Sumatera Barat
Dempo (3.159 mdpl) di Sumatera Selatan
Tumbukan antar lempeng, juga dikenal sebagai tumbukan lempeng, adalah proses geologi yang
kompleks di mana dua lempeng tektonik saling mendekati dan bertabrakan. Proses ini dapat
menghasilkan berbagai macam bentang alam dan fenomena geologi, seperti gunung berapi, gempa bumi,
dan palung laut.
Proses terjadinya tumbukan antar lempeng
1. Konvergensi Lempeng : Dua lempeng tektonik bergerak saling mendekati satu sama
lain.Penunjaman: Salah satu lempeng, biasanya lempeng yang lebih tipis dan padat, menunjam di
bawah lempeng lainnya.
2. Peleburan : Batuan lempeng yang menunjam terpapar panas dan tekanan tinggi, sehingga meleleh
dan membentuk magma..
3. Vulkanisme : Magma yang terbentuk naik ke permukaan bumi dan erupsi, menghasilkan gunung
berapi.
4. Gempa Bumi : Pergerakan lempeng yang saling menabrak dan menunjam dapat menyebabkan
patahan dan pergeseran pada kerak bumi, sehingga terjadi gempa bumi.Pembentukan Palung
Laut: Lempeng yang menunjam ke bawah lempeng lainnya dapat menciptakan cekungan laut
dalam yang disebut palung laut.
Penyebab tumbukan antar lempeng
1. Tektonik Lempeng : Gerakan lempeng tektonik yang didorong oleh arus konveksi di mantel
bumi.
2. Rotasi Bumi : Rotasi bumi menyebabkan perbedaan kecepatan pergerakan lempeng di berbagai
lokasi.
3. Densitas Lempeng : Perbedaan densitas lempeng, di mana lempeng yang lebih tipis dan padat
cenderung menunjam di bawah lempeng yang lebih tebal dan ringan.
Akibat tumbukan antar lempeng
1. Pembentukan Pegunungan : Tumbukan lempeng dapat menyebabkan penebalan kerak bumi dan
pembentukan pegunungan.
2. Gempa Bumi dan Tsunami : Pergerakan lempeng yang tiba-tiba dapat menghasilkan gempa bumi
dan tsunami
3. Vulkanisme : Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, pencemaran
udara, dan emisi gas rumah kaca.
4. Perubahan Iklim : Aktivitas vulkanik dan gempa bumi dapat memicu perubahan iklim global.
Contoh Tumbukan Antar Lempeng
1. Tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia : Tumbukan ini menghasilkan Pegunungan
Himalaya, salah satu pegunungan tertinggi di dunia.
2. Tumbukan Lempeng Pasifik dan Amerika Utara: Tumbukan ini menghasilkan Cincin Api Pasifik,
yang merupakan wilayah dengan aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang tinggi.
Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang paling mencolok di permukaan bumi.
Pembentukannya merupakan proses geologi yang kompleks dan berlangsung selama jutaan tahun. Ada
beberapa proses utama yang berkontribusi pada pembentukan pegunungan, yaitu:
1. Tektonik Lempeng
Proses ini merupakan penyebab utama pembentukan pegunungan di bumi. Lempeng tektonik, yang
merupakan bagian dari kerak bumi, bergerak secara konstan di atas mantel bumi. Ketika dua lempeng
tektonik bertabrakan, terjadilah proses kompresi dan penebalan kerak bumi, yang pada akhirnya
menghasilkan pegunungan.
2. Vulkanisme
Aktivitas vulkanik juga dapat berperan dalam pembentukan pegunungan. Ketika magma dari perut
bumi keluar dan mendingin di permukaan, maka terbentuklah gunung berapi. Seiring waktu, gunung
berapi ini dapat terus tumbuh dan menjadi bagian dari pegunungan.
3. Erosi
Erosi, yang disebabkan oleh air, angin, dan es, dapat membantu membentuk pegunungan. Erosi dapat
mengikis batuan dan tanah di sekitar gunung, sehingga gunung tersebut terlihat lebih tinggi dan menonjol.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi, yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik, dapat menyebabkan patahan
dan lipatan pada kerak bumi. Patahan dan lipatan ini dapat menghasilkan pegunungan.
REFERENSI
Hamilton, W. (1979). Tectonics of the Indonesian region. U.S. Geological Survey Professional Paper,
1078.
Curray, J. R., Moore, D. G., & Emmel, F. J. (1979). The Sunda Shelf and its relationship to the
surrounding regions. U.S. Geological Survey Professional Paper, 1078.
Simandjuntak, T. O. (2012). Geologi Indonesia. Bandung: ITB.
Natawidjaja, D. H., & Sukhyar, R. (2005). Geomorfologi Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hamilton, W. (1979). Tectonics of the Indonesian region. U.S. Geological Survey Professional Paper,
1078.
Bird, P. (2003). An updated digital model of plate boundaries. Geochemistry, Geophysics, Geosystems,
4(3), 1027.