LANSIA DENGAN
INKONTINENSIA
By :
SHINTHA SILASWATI
Menua merupakan suatu keadaan yang terjadi
didalam kehidupan manusia , memasuki usia tua
berarti mengalami kemunduran misalnya kemunduran
fisik ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut
memutih,gigi mulai ompong, pendengaran berkurang,
penglihatan memburuk, gerakan lambat dan tubuh
yang tidak proposional (Nugroho, 2006).
Dan karena penurunan fungsi lansia juga mengalami
inkontinensia (beser)
INKONTINENSIA
Inkontinensia Urine
Inkontinensia adalah berkemih diluar
kesadaran pada waktu dan tempat yang tidak
tepat serta menyebabkan masalah kebersihan
dan sosial. ( Watson, 1991)
ETIOLOGI
Inkontinensia Urine
1. Proses Persalinan
2. Proses Menua
3. Infeksi saluran
Kemih
4. Poliuria
5. Kegemukan
INKONTINENSIA URIN
1. Urin keluar bila batuk, bersin, tertawa atau saat
melompat.
2. Urin sering keluar, sehingga menimbulkan rasa malu
yang berimbas pada pengurangan aktivitas.
Manifestasi 3. Sering buang air kecil, tetapi urin yang keluar sangat
Klinis sedikit
4. Sering merasakan ingin sekali berkemih sehingga
tergesa-gesa pergi ke kamar kecil. Kadang-kadang urin
keluar sebelum sampai ke kamar kecil.
5. Pada saat tidur sering mengompol.
PENATALAKSANAAN
A. INKONTINENSIA URINE
1. Terapi Non Farmakologi
3. Modalitas Lain
1. Pampers
2. Kateter
3. Alat Bantu Toilet
ASUHAN KEPERAWATAN INKONTINENSIA
URINE
PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Keluhan Umum
c. Riwayat Penyakit sekarang
d. Riwayat Penyakit Dahulu
e. Riwayat Penyakit Keluarga
f. Pemeriksaan Fisik
g. Pola Fungsi Kesehatan
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
3. Tanda – Tanda Vital
4. Pemeriksaan Review of System
Pemeriksaan Fisik a). Sistem Pernafasan (B1: Breating)
b). Sistem Sirkulasi (B2: Bleeding)
c). Sistem Persarafan (B3: Brain )
d). Sistem Perkemihan (B4: Bleder)
e). Sistem Pencernaan ( B5: Bowel)
f). Sistem Muskulosekletal (B6: Bone)
G. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola Nutrisi
2. Pola Eliminasi
3. Pola tidur dan istirahat
4. Pola Aktivitas
5. Pola tata nilai dan kepercayaan
Diagnosa
A. Inkontinensia Urine
1. Inkontensia berhubungan dengan kelemahan otot pelvis dan struktur
dasar penyokongnya.
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan fungsi tubuh,
perubahan keterlibatan sosial.
INTERVENSI