Tujuan Pembelajaran
Rangkaian Seri-Paralel 2
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Pada rangkaian seri-paralel terdapat kombinasi jalur arus seri dan
jalur arus paralel
Rangkaian Seri-Paralel 4
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Rangkaian Seri-Paralel 5
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Masih berhubungan dengan slide sebelumnya, R6 dipasang secara
paralel dengan kombinasi seri (R1 + R4)
Rangkaian Seri-Paralel 6
Contoh 1: Identifikasi Rangkaian
Solusi :
Mulai dari terminal negatif tegangan sumber, mengikuti jalur arus
Seluruh arus dari sumber melalui R1 hingga node A kemudian terbagi
dua, sebagian melalui R2 sisanya R3
Pada node B, arus bersatu kembali dan mengalir melalui R4
Hubungan seri-paralel :
Rangkaian Seri-Paralel 7
Contoh 2: Identifikasi Rangkaian
Solusi :
Antara node B dan C terdapat dua jalur paralel
Jalur bawah terdiri dari R4, jalur atas terdiri dari kombinasi R2 dan R3
Kombinasi di atas terhubung seri dengan R1 dan R5
Hubungan seri-paralel :
Rangkaian Seri-Paralel 8
Contoh 3: Identifikasi Rangkaian
Solusi :
Antara terminal A dan B : R1 || (R2 + R3)
Antara terminal A dan C : R3 || (R1 + R2)
Antara terminal B dan C : R2 || (R1 + R3)
Rangkaian Seri-Paralel 9
Contoh 4: Redrawing Schematic
Solusi :
Bila rangkaian sulit dilihat hubungannya, gambar ulang skema rangkaian
agar lebih sederhana
Gambar sebelah kiri digambar ulang menjadi gambar sebelah kanan
Hubungan seri-paralel :
R1+ ( R2 || R3 ) + ( R4 || R5 )
Rangkaian Seri-Paralel 10
Analisis Rangkaian
Seri-Paralel
Rangkaian Seri-Paralel 11
Contoh 6: Resistansi Total
Solusi :
R2 terhubung paralel dengan R3. Kombinasi paralel ini seri dengan R1
Langkah pertama, hitung resistansi paralel R2 dan R3, kemudian
tambahkan R1 untuk mendapatkan resistansi total
Rangkaian Seri-Paralel 12
Contoh 7: Resistansi Total
Step 2. Cabang bagian bawah antara
Hitung RT node A dan B : R4 dan R5 terhubung
paralel
Rangkaian Seri-Paralel 13
Arus Total dan Arus Cabang
Arus Total
Arus total dapat dicari menggunakan Hukum Ohm, bila resistansi
total dan tegangan sumber diketahui
Arus total adalah tegangan sumber dibagi resistansi total
VS
IT
RT
Arus Cabang
Arus setiap cabang dapat dicari menggunakan :
Persamaan pembagi arus
Hukum Kirchoff arus
Hukum Ohm
atau kombinasi ketiga di atas
Rangkaian Seri-Paralel 14
Contoh 8: Arus Cabang
Solusi :
Langkah :
Cari arus pada B (I2)
Gunakan persamaan pembagi I2 diperoleh dengan hk. Ohm :
arus untuk mendapatkan I4
Rangkaian Seri-Paralel 15
Thanks guys…have a nice day…!!
Rangkaian Seri-Paralel 16
Pembagi Tegangan
dengan Beban Resistif
Rangkaian Seri-Paralel 17
Pengaruh Pembebanan
Beban resistif mempengaruhi operasi rangkaian pembagi tegangan
Rangkaian Seri-Paralel 18
Pengaruh Pembebanan Resistif
Beban resistif diletakkan paralel dengan R2
Rangkaian Seri-Paralel 20
Contoh 11: Pembebanan
Solusi :
Tegangan keluaran tanpa beban (unloaded) :
Rangkaian Seri-Paralel 21
Contoh 11: Pembebanan
Tegangan keluaran dengan beban 10 k :
RL = 10 k
Rangkaian Seri-Paralel 23
Contoh 12: Arus Beban
Tentukan besarnya arus beban IRL1 dan IRL2, serta arus bleeder I3 pada
rangkaian berikut :
Rangkaian Seri-Paralel 24
Contoh 12: Arus Beban
Solusi :
Pertama-tama, hitung resistansi total rangkaian
R3 terhubung paralel dengan RL2, sebut RB
Rangkaian Seri-Paralel 25
Contoh 12: Arus Beban
RL1 terhubung paralel dengan R2+B, sebut RA
Rangkaian Seri-Paralel 26
Contoh 12: Arus Beban
Tegangan pada titik B:
Rangkaian Seri-Paralel 27
Pembagi Tegangan Bipolar
Rangkaian Seri-Paralel 28
Pengaruh Pembebanan
Voltmeter
Rangkaian Seri-Paralel 29
Voltmeter Membebani Rangkaian
Rangkaian Seri-Paralel 30
Voltmeter Membebani Rangkaian
Rangkaian Seri-Paralel 31
Contoh 13: Pembebanan
Voltmeter digital digunakan untuk mengukur suatu rangkaian
(asumsi resistansi input voltmeter RM = 10 M)
Berapa besar voltmeter digital ini mempengaruhi hasil pengukuran
untuk R2 = 100 100kdan1M
Solusi :
Tegangan pada R2 tanpa beban :
RM paralel dengan R2 :
Rangkaian Seri-Paralel 32
Contoh 13: Pembebanan (b)
Pengaruh pembebanan
Solusi :
untuk R2 = 100k dan
Tegangan pada R2 tanpa beban :
RM = 10 M
RM paralel dengan R2 :
Rangkaian (b)
RM paralel dengan R2 :
Rangkaian Seri-Paralel 35
Jembatan Wheatstone
Rangkaian Seri-Paralel 36
Jembatan Wheatstone
Konfigurasi rangkaian jembatan wheatstone
rangkaian sebelah kanan memperlihatkan hubungan seri-paralel
jembatan wheatstone
Rangkaian Seri-Paralel 37
Operasi Jembatan Wheatstone
Rangkaian Seri-Paralel 38
Balanced Wheatstone Bridge
Jembatan wheatstone berada
dalam keadaan setimbang bila
tegangan output antara terminal A
dan B (VOUT) sama dengan nol
VOUT = 0 V
V1 V2 I1 R1 I 2 R2 R1 R2 R2
R1 R3
V3 V4 I 3 R3 I 4 R4 R3 R4 R4
(I1=I3 dan I2=I4) Persamaan untuk mencari R1
ketika R lainnya diketahui
Rangkaian Seri-Paralel 39
Mencari Resistansi
Jembatan Wheatstone setimbang
dapat digunakan untuk mencari
resistansi yang tidak diketahui
Rangkaian Seri-Paralel 40
Instrumen Pengukur
Rangkaian Seri-Paralel 41
Contoh 14: Jembatan Setimbang
Solusi :
Faktor skala :
Rangkaian Seri-Paralel 42
Unbalanced Wheatstone Bridge
Jembatan tidak setimbang bila
VOUT tidak nol
Digunakan untuk mengukur
beberapa jenis besaran fisik, seperti
ketegangan mekanik (strain),
temperatur, atau tekanan
Transduser dipasang pada salah
satu kaki jembatan
Resistansi transduser berubah
secara proporsional terhadap
perubahan parameter yang diukur
Jika jembatan setimbang pada suatu kondisi yang diketahui, maka
banyaknya deviasi dari kondisi setimbang memperlihatkan banyaknya
perubahan dari parameter yang diukur.
Nilai parameter yang diukur dapat ditentukan dari nilai ketika jembatan
tidak setimbang
Rangkaian Seri-Paralel 43
Jembatan Pengukur Temperatur
Rangkaian jembatan dapat digunakan untuk mengukur temperatur
Rangkaian dirancang sedemikian sehingga setimbang pada suatu
temperatur referensi dan menjadi tidak setimbang pada temperatur
tertentu yang diukur
Pengukuran temperatur dapat menggunakan thermistor, yaitu resistor
yang berubah resistansinya sesuai dengan perubahan temperatur
Contoh:
Misalkan jembatan setimbang pada 25 oC.
Nilai resistansi thermistor pada temperatur
tersebut diketahui. Kemudian, agar
sederhana asumsikan tiga resistor lain pada
jembatan sama dengan resistansi
thermistor, Rth = R2 = R3 = R4. Perubahan
tegangan output merupakan fungsi dari
perubahan resistansi thermistor Rth:
Rangkaian Seri-Paralel 44
Contoh 15: Unbalanced Bridge
Tentukan tegangan keluaran dari rangkaian jembatan pengukur
temperatur, jika thermistor berada pada temperatur 50oC.
Resistansi thermistor pada 25oC adalah 1k
Asumsi pada 50oC resistansi thermistor turun menjadi 900
Solusi :
Rangkaian Seri-Paralel 45
Teorema Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 46
Teorema Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 47
Tegangan dan Resistansi Ekivalen
Rangkaian Seri-Paralel 48
Arti Ekivalensi
Rangkaian Thevenin
tidak memiliki
bentuk yang sama
dengan rangkaian
aslinya, tetapi
memiliki arus dan
tegangan keluaran
yang sama
Arus dan tegangan
keluaran pada
gambar (b) sama
dengan arus dan
tegangan keluaran
rangkaian aslinya
(gambar a)
Rangkaian Seri-Paralel 49
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Mencari rangkaian ekivalen Thevenin :
Tentukan tegangan ekivalen (VTH)
Tentukan resistansi ekivalen (RTH)
Contoh : tentukan rangkaian Thevenin antara terminal A dan B
Rangkaian Seri-Paralel 50
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Resistansi antara terminal A dan B
2. Mencari RTH : dihitung dengan menghubung singkat VS
(diganti dengan resistansi internalnya)
Resistansi antara A dan B adalah R3
terhubung seri dengan kombinasi paralel
R1 dan R2 :
Rangkaian Seri-Paralel 51
Contoh 16: Rangkaian Thevenin
Solusi :
Tidak ada tegangan pada R4. Maka VTH = VAB = tegangan pada R2+R3 :
Rangkaian Seri-Paralel 52
Contoh 16: Rangkaian Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 53
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 54
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 55
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Rangkaian Seri-Paralel 56
Rangkaian Thevenin Jembatan
Rangkaian Seri-Paralel 57
Rangkaian Thevenin Jembatan
Langkah-langkah membuat rangkaian ekivalen Thevenin
jembatan Wheatstone :
1. Cabut RL, agar terminal A 2. Gambar ulang rangkaian
dan B menjadi terbuka : menjadi mudah dilihat :
3. Cari VTH :
Rangkaian Seri-Paralel 58
Rangkaian Thevenin Jembatan
Langkah-langkah membuat rangkaian ekivalen Thevenin
jembatan Wheatstone :
4. Ganti VS dengan resistansi 5. Gambar ulang rangkaian
internalnya (zero/di-short): untuk mencari RTH :
6. Rangkaian ekivalen
Thevenin dengan RL
terhubung :
Rangkaian Seri-Paralel 59
Contoh 17: Thevenin Jembatan
Solusi :
1. Cabut RL agar antara A dan B terbuka
2. Tentukan VTH :
3. Tentukan RTH :
Rangkaian Seri-Paralel 60
Contoh 17: Thevenin Jembatan
Solusi :
4. Gambar rangkaian
pengganti Thevenin :
Rangkaian Seri-Paralel 61
Teorema Thevenin - Ringkasan
Rangkaian Seri-Paralel 62
Teorema
Transfer Daya Maksimum
Rangkaian Seri-Paralel 63
Teorema Transfer Daya Maks.
Teorema :
Daya maksimum akan ditransfer dari sumber ke beban ketika
resistansi beban sama dengan resistansi internal sumber
Digunakan untuk mengetahui nilai beban,
ketika daya maksimum dikirimkan dari sumber sumber
ke beban
Resistansi internal sumber RS adalah resistansi
ekivalen yang dilihat dari terminal keluaran
menggunakan teorema Thevenin
Ketika RL = RS, dimungkinkan daya maksimum
ditransfer dari tegangan sumber ke RL
Aplikasi praktis : sistem audio (stereo, radio)
Resistansi speaker adalah beban. Rangkaian pengendali speaker
adalah power amplifier. Agar sistem bekerja optimum, resistansi
speaker harus sama dengan resistansi internal amplifier, agar daya
ke speaker ditransfer secara maksimum
Rangkaian Seri-Paralel 64
Contoh 18: Transfer Daya Maks.
Suatu rangkaian memiliki
resistansi internal 75.
Tentukan daya pada beban
untuk resistansi beban 25,
507510025
Gambar grafik daya pada
beban vs resistansi beban
RL = 50
Solusi :
RL = 25
RL = 75
Rangkaian Seri-Paralel 65
Contoh 18: Transfer Daya Maks.
RL = 100
RL = 125
Rangkaian Seri-Paralel 66
Teorema Superposisi
Rangkaian Seri-Paralel 67
Teorema Superposisi
Rangkaian Seri-Paralel 68
Teorema Superposisi
Teorema :
Arus cabang pada suatu rangkaian linier yang
memiliki beberapa sumber dapat dicari dengan
menghitung arus cabang tersebut dengan satu
sumber, dimana sumber lainnya diganti dengan
resistansi internalnya. Kemudian dihitung dengan
menggunakan satu sumber lainnya. Arus total pada
cabang tersebut adalah penjumlahan aljabar arus
dari masing-masing sumber.
Rangkaian Seri-Paralel 69
Langkah-Langkah Penggunaan
Rangkaian Seri-Paralel 70
Langkah Teorema Superposisi
Problem : Cari I2 1. Ganti VS2 dengan resistansi
internal (short) :
Rangkaian Seri-Paralel 71
Langkah Teorema Superposisi
4. Ganti VS2 dengan resistansi 5. Cari RT dan IT, dilihat dari
internal (short) : VS2 :
Rangkaian Seri-Paralel 72
Contoh 19: Superposisi
Solusi :
Rangkaian Seri-Paralel 73
Contoh 19: Superposisi
Rangkaian Seri-Paralel 74
Contoh 20: Superposisi
Rangkaian Seri-Paralel 75
Contoh 20: Superposisi
Langkah 2:
Langkah 3:
Rangkaian Seri-Paralel 76
Troubleshooting
Rangkaian Seri-Paralel 77
Contoh 21: Troubleshooting
Rangkaian Seri-Paralel 78
Contoh 21: Troubleshooting
Solusi :
Langkah 1 : Analisis
Ketahui lebih dahulu hasil
pengukuran yang diharapkan
Tentukan tegangan yang
seharusnya terbaca voltmeter
Rangkaian pembagi tegangan : Hasil perhitungan menghasilkan
4.22 V, tetapi hasil pembacaan
voltmeter 9.6 V, lebih besar dari
seharusnya.
Tegangan jatuh pada R2||R3
lebih besar dari seharusnya,
dimana R2||R3 : berarti resistansinya lebih besar.
Kemungkinan R2 atau R3 terbuka
Rangkaian Seri-Paralel 79
Contoh 21: Troubleshooting
Solusi :
Langkah 2 : Perencanaan
Temukan resistor yang terbuka
Pertama, asumsikan R2 terbuka
Tegangan pada R3 :
Langkah 3 : Pengukuran
Lepaskan sumber daya, cabut R2,
Hasil perhitungan menunjukkan ukur resistansinya
9,6 V, berarti kemungkinan besar Bila R2 tidak terbuka (normal),
R2 terbuka kemungkinan ada masalah lain,
ulangi langkah analisis dan
perencanaan
Rangkaian Seri-Paralel 80
Contoh 22: Troubleshooting
Rangkaian Seri-Paralel 81
Contoh 22: Troubleshooting
Solusi : Langkah 2 : Perencanaan
Langkah 1 : Analisis Kemungkinan paling besar
kegagalan adalah R2 terbuka.
Tidak ada tegangan jatuh pada
R1, karena tegangan pada kedua Jika ya, tidak ada arus dari sumber
sisi resistor sama 24V. daya.
Tidak ada dari sumber melalui R1 Ukur tegangan pada R2 dengan
voltmeter. Jika R2 terbuka,
Kemungkinan R2 terbuka atau R1
voltmeter akan menunjukkan 24 V.
hubung singkat
Langkah 3 : Pengukuran
Gambar skenario
pengukuran untuk
membuktikan R2
terbuka
Rangkaian Seri-Paralel 82
Contoh 23: Troubleshooting
Rangkaian Seri-Paralel 83
Contoh 23: Troubleshooting
Solusi :
Voltmeter A
Tentukan tegangan yang
seharusnya terbaca voltmeter A
R1, R2 dan R3 merupakan
pembagi tegangan.
Tegangan pada R3 (VA) :
Voltmeter B
R6+R7 terhubung paralel dengan
R5. Kombinasi ini terhubung seri
dengan R4.
Pembacaan voltmeter A Resistansi R5, R6 dan R7 :
menunjukkan hasil sama dengan
perhitungan. Berarti R1, R2 dan R3
terhubung dengan baik.
Rangkaian Seri-Paralel 84
Contoh 23: Troubleshooting
Voltmeter B (lanjutan) Tegangan terukur lebih kecil dari
R4 dengan kombinasi R5, R6, R7 perhitungan, sehingga kombinasi R5||
merupakan pembagi tegangan. (6+7) harus lebih kecil dari 6.32k.
Rangkaian Seri-Paralel 85
Ringkasan
Rangkaian Seri-Paralel 86