Anda di halaman 1dari 86

Rangkaian Seri-Paralel

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasi relasi seri-paralel


Siswa dapat menganalisis rangkaian seri-paralel

Rangkaian Seri-Paralel 2
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Pada rangkaian seri-paralel terdapat kombinasi jalur arus seri dan
jalur arus paralel

Resistansi dari titik B ke C adalah R2 dan R3 terhubung paralel (R2||R3)


Resistansi dari titik A ke C adalah R1 terhubung seri dengan (R2||R3)
 RAC = R1 + (R2||R3)
Arus total yang melalui R1 terbagi di titik B menjadi dua jalur
Rangkaian Seri-Paralel 3
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Masih berhubungan dengan slide sebelumnya, kompleksitas
rangkaian dinaikkan
Di sini resistor R4 ditambahkan secara seri dengan R1

Resistansi antara titik A dan C sekarang adalah :


 RAC = R1 + R4 + (R2||R3)

Rangkaian Seri-Paralel 4
Identifikasi Relasi Seri-Paralel

Masih berhubungan dengan slide sebelumnya, R5 dipasang


secara seri dengan R2

Resistansi seluruh kombinasi seri-paralel sekarang adalah :


 RAC = [(R2+R5) || R3] + R1 + R4

Rangkaian Seri-Paralel 5
Identifikasi Relasi Seri-Paralel
Masih berhubungan dengan slide sebelumnya, R6 dipasang secara
paralel dengan kombinasi seri (R1 + R4)

Resistansi seluruh kombinasi seri-paralel sekarang adalah :


 RAC = [(R2+R5) || R3] + [(R1 + R4) || R6]

Rangkaian Seri-Paralel 6
Contoh 1: Identifikasi Rangkaian

Identifikasi hubungan seri- paralel rangkaian berikut :

Solusi :
Mulai dari terminal negatif tegangan sumber, mengikuti jalur arus
Seluruh arus dari sumber melalui R1 hingga node A kemudian terbagi
dua, sebagian melalui R2 sisanya R3
Pada node B, arus bersatu kembali dan mengalir melalui R4
Hubungan seri-paralel :

R1+ (R2 || R3) + R4

Rangkaian Seri-Paralel 7
Contoh 2: Identifikasi Rangkaian

Identifikasi hubungan seri- paralel rangkaian berikut :

Solusi :
Antara node B dan C terdapat dua jalur paralel
 Jalur bawah terdiri dari R4, jalur atas terdiri dari kombinasi R2 dan R3
Kombinasi di atas terhubung seri dengan R1 dan R5
Hubungan seri-paralel :

R1+ [ R4 || (R2 + R3) ] + R5

Rangkaian Seri-Paralel 8
Contoh 3: Identifikasi Rangkaian

Tentukan resistansi total antara setiap pasang terminal

Solusi :
Antara terminal A dan B : R1 || (R2 + R3)
Antara terminal A dan C : R3 || (R1 + R2)
Antara terminal B dan C : R2 || (R1 + R3)

Rangkaian Seri-Paralel 9
Contoh 4: Redrawing Schematic

Identifikasi hubungan seri-paralel rangkaian berikut :

Solusi :
Bila rangkaian sulit dilihat hubungannya, gambar ulang skema rangkaian
agar lebih sederhana
 Gambar sebelah kiri digambar ulang menjadi gambar sebelah kanan
Hubungan seri-paralel :

R1+ ( R2 || R3 ) + ( R4 || R5 )

Rangkaian Seri-Paralel 10
Analisis Rangkaian
Seri-Paralel

Rangkaian Seri-Paralel 11
Contoh 6: Resistansi Total

Hitung resistansi total RT


antara terminal A dan B

Solusi :
R2 terhubung paralel dengan R3. Kombinasi paralel ini seri dengan R1
Langkah pertama, hitung resistansi paralel R2 dan R3, kemudian
tambahkan R1 untuk mendapatkan resistansi total

Rangkaian Seri-Paralel 12
Contoh 7: Resistansi Total
Step 2. Cabang bagian bawah antara
Hitung RT node A dan B : R4 dan R5 terhubung
paralel

Step 3. Juga cabang bagian bawah


antara node A dan B : kombinasi R4 ||
R5 terhubung seri dengan R6

Step 4. Hitung resistansi A dan B, R2||3


Solusi : terhubung paralel dengan R4||5+6
Step 1. Cabang bagian atas antara
node A dan B : R2 dan R3 terhubung
seri

Rangkaian Seri-Paralel 13
Arus Total dan Arus Cabang
Arus Total
Arus total dapat dicari menggunakan Hukum Ohm, bila resistansi
total dan tegangan sumber diketahui
Arus total adalah tegangan sumber dibagi resistansi total

VS
IT 
RT

Arus Cabang
Arus setiap cabang dapat dicari menggunakan :
 Persamaan pembagi arus
 Hukum Kirchoff arus
 Hukum Ohm
 atau kombinasi ketiga di atas

Rangkaian Seri-Paralel 14
Contoh 8: Arus Cabang

Tentukan arus yang melalui


R4, bila VS = 50 V

Solusi :
Langkah :
 Cari arus pada B (I2)
 Gunakan persamaan pembagi I2 diperoleh dengan hk. Ohm :
arus untuk mendapatkan I4

Resistansi cabang bag. kanan :


I4 dihitung menggunakan pers.
pembagi arus :

Rangkaian Seri-Paralel 15
Thanks guys…have a nice day…!!

Rangkaian Seri-Paralel 16
Pembagi Tegangan
dengan Beban Resistif

Rangkaian Seri-Paralel 17
Pengaruh Pembebanan
Beban resistif mempengaruhi operasi rangkaian pembagi tegangan

VOUT = 5V, karena VS=10V dan Resistor beban RL dipasang


kedua resistor bernilai sama antara keluaran dengan ground
VOUT adalah tegangan keluaran Nilai VOUT mengecil, besarnya
tanpa beban tergantung nilai RL
Disebut pengaruh pembebanan

Rangkaian Seri-Paralel 18
Pengaruh Pembebanan Resistif
Beban resistif diletakkan paralel dengan R2

Pengaruh penambahan beban resistif :


Rangkaian Seri-Paralel 19
Pengaruh Beban Resistif
Semakin besar RL, dibandingkan dengan R2, reduksi tegangan
keluaran semakin kecil
 Tegangan keluaran akan semakin mendekati nilai tanpa beban
Jika dua resistor terhubung paralel dan salah satu resistor jauh
lebih besar dari resistor lainnya, maka resistansi total mendekati
nilai resistansi terkecil

Tanpa beban Nilai beban RL Nilai beban RL jauh


tidak jauh dari R2 lebih besar dari R2

Rangkaian Seri-Paralel 20
Contoh 11: Pembebanan

Tentukan tegangan keluaran


bila rangkaian tidak diberi
beban (unloaded)
Tentukan tegangan keluaran
bila rangkaian diberi beban RL
sebesar 10 k dan 100 k

Solusi :
Tegangan keluaran tanpa beban (unloaded) :

Rangkaian Seri-Paralel 21
Contoh 11: Pembebanan
Tegangan keluaran dengan beban 10 k :

RL = 10 k

Tegangan keluaran dengan beban 100 k :

RL = 100 k Semakin besar nilai RL, reduksi VOUT semakin kecil


Rangkaian Seri-Paralel 22
Arus Beban dan Arus Bleeder
Pada pembagi tegangan dengan lebih dari satu tap beban, arus
total yang mengalir dari sumber terdiri dari :
 arus yang melalui resistor beban (arus beban), dan
 Arus yang melalui resistor pembagi tegangan

 Arus total IT, masuk ke node A,


kemudian terbagi dua, IRL1 dan
I2
 Pada node B, arus I2 terbagi
dua menjadi IRL2 dan I3
 Arus I3 disebut arus bleeder,
yaitu arus yang tertinggal
setelah arus beban
dikurangkan dari arus total
rangkaian

Rangkaian Seri-Paralel 23
Contoh 12: Arus Beban

Tentukan besarnya arus beban IRL1 dan IRL2, serta arus bleeder I3 pada
rangkaian berikut :

Rangkaian Seri-Paralel 24
Contoh 12: Arus Beban
Solusi :
Pertama-tama, hitung resistansi total rangkaian
 R3 terhubung paralel dengan RL2, sebut RB

 R2 terhubung seri dengan RB, sebut R2+B

Rangkaian Seri-Paralel 25
Contoh 12: Arus Beban
 RL1 terhubung paralel dengan R2+B, sebut RA

 Resistansi total rangkaian:

 Tegangan pada resistor RL1:

 Arus beban IRL1:

Rangkaian Seri-Paralel 26
Contoh 12: Arus Beban
 Tegangan pada titik B:

 Arus beban IRL2:

 Arus bleeder I3:

Rangkaian Seri-Paralel 27
Pembagi Tegangan Bipolar

Pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan positif dan negatif,


yang berasal dari satu sumber tegangan

 Tidak ada terminal (baik


negatif atau positif) yang
terhubung ke ground
 Tegangan pada node A dan B
positif terhadap ground
 Tegangan pada node C dan D,
negatif terhadap ground

Rangkaian Seri-Paralel 28
Pengaruh Pembebanan
Voltmeter

Rangkaian Seri-Paralel 29
Voltmeter Membebani Rangkaian

Ketika voltmeter dipasang pada rangkaian (a), muncul resistansi


internal voltmeter, paralel dengan R3 (b).
Resistansi dari A ke B dipengaruhi efek pembebanan dari
resistansi internal voltmeter RM (c).
 RAB = R3||RM

(a) (b) (c)

Rangkaian Seri-Paralel 30
Voltmeter Membebani Rangkaian

Jika RM jauh lebih besar dari R3 :


 perubahan resistansi antara A dan B sangat
kecil
 pembacaan meter sangat dekat dengan
tegangan sebenarnya
Jika RM tidak cukup besar dibanding R3 :
 resistansi antara A dan B berkurang secara
signifikan
 Tegangan pada R3 dipengaruhi oleh efek
pembebanan voltmeter
Aturan :
 Jika resistansi internal voltmeter sekurang-
kurangnya sepuluh kali lebih besar dari
resistansi yang diukur, efek pembebanan
dapat diabaikan (kesalahan pengukuran
kurang dari 10%)

Rangkaian Seri-Paralel 31
Contoh 13: Pembebanan
Voltmeter digital digunakan untuk mengukur suatu rangkaian
(asumsi resistansi input voltmeter RM = 10 M)
Berapa besar voltmeter digital ini mempengaruhi hasil pengukuran
untuk R2 = 100 100kdan1M
Solusi :
Tegangan pada R2 tanpa beban :

RM paralel dengan R2 :

Tegangan terukur oleh voltmeter :

Rangkaian (a) Voltmeter tidak menunjukkan efek pembebanan

Rangkaian Seri-Paralel 32
Contoh 13: Pembebanan (b)
Pengaruh pembebanan
Solusi :
untuk R2 = 100k dan
Tegangan pada R2 tanpa beban :
RM = 10 M

RM paralel dengan R2 :

Tegangan terukur oleh voltmeter :

Rangkaian (b)

Efek pembebanan voltmeter sedikit


mereduksi hasil pengukuran
Rangkaian Seri-Paralel 33
Contoh 13: Pembebanan (c)
Pengaruh pembebanan
Solusi :
untuk R2 = 1M dan
Tegangan pada R2 tanpa beban :
RM = 10 M

RM paralel dengan R2 :

Tegangan terukur oleh voltmeter :


Rangkaian (c)

Semakin besar resistansi yang


diukur tegangannya, semakin besar Efek pembebanan voltmeter cukup
pengaruh pembebanan voltmeter
mempengaruhi hasil pengukuran
Rangkaian Seri-Paralel 34
Jembatan Wheatstone

Rangkaian Seri-Paralel 35
Jembatan Wheatstone

Rangkaian jembatan wheatstone digunakan untuk


mengukur resistansi secara akurat

Jembatan ini dapat digabungkan dengan transduser untuk


mengukur besaran fisik, seperti ketegangan (strain), temperatur,
tekanan (pressure)
 Transduser adalah devais yang dapat meraba perubahan parameter
fisik dan mengkonversikan perubahan tersebut menjadi besaran listrik,
seperti perubahan resistansi
Contoh transduser :
 strain gauge, mengalami perubahan resistansi ketika dipengaruhi
faktor mekanik, seperti gaya, tekanan atau pergeseran
 Thermistor, mengalami perubahan resistansi ketika dipengaruhi oleh
temperatur

Rangkaian Seri-Paralel 36
Jembatan Wheatstone
Konfigurasi rangkaian jembatan wheatstone
 rangkaian sebelah kanan memperlihatkan hubungan seri-paralel
jembatan wheatstone

Rangkaian tersusun dari :


 Empat resistor dan sebuah sumber tegangan dc
 Tegangan output diambil dari titik A dan B.

Rangkaian Seri-Paralel 37
Operasi Jembatan Wheatstone

Jembatan wheatstone dapat beroperasi pada


kondisi setimbang (balanced) atau tidak setimbang
(unbalanced)

Balanced Wheatstone Bridge


 Kondisi ketika VOUT = 0 V
Unbalanced Wheatstone Bridge
 Kondisi tidak setimbang

Kondisi operasi ditentukan oleh


jenis aplikasi yang digunakan

Rangkaian Seri-Paralel 38
Balanced Wheatstone Bridge
Jembatan wheatstone berada
dalam keadaan setimbang bila
tegangan output antara terminal A
dan B (VOUT) sama dengan nol

 VOUT = 0 V

Ketika jembatan setimbang, tegangan melalui R1 sama dengan


R2 (V1 = V2), dan tegangan melalui R3 sama dengan R4 (V3 =
V4). Rasio tegangan dapat ditulis :

V1 V2 I1 R1 I 2 R2 R1 R2  R2 
   R1  R3  
V3 V4 I 3 R3 I 4 R4 R3 R4  R4 
(I1=I3 dan I2=I4) Persamaan untuk mencari R1
ketika R lainnya diketahui

Rangkaian Seri-Paralel 39
Mencari Resistansi
Jembatan Wheatstone setimbang
dapat digunakan untuk mencari
resistansi yang tidak diketahui

Asumsi R1 tidak diketahui nilainya, sebut R X


Resistor R2 dan R4 bernilai tetap, sehingga
rasio R2/R4 juga tetap
Karena RX, R2 dan R4 adalah resistor bernilai
tetap, maka R3 harus dapat diatur untuk Setelah itu, nilai resistor RX
mencapai kondisi setimbang
dapat dihitung :
 Kondisi R1/R3 = R2/R4
 R3 adalah resistor variabel, disebut R V
R 
Jika RX diletakkan pada jembatan, RV diatur RX  RV  2 
sedemikian hingga jembatan setimbang,  R4 
 diperlihatkan oleh tegangan keluaran sama
dengan nol Rasio R2/R4 disebut faktor
skala (scale factor)

Rangkaian Seri-Paralel 40
Instrumen Pengukur

Untuk mendeteksi kondisi setimbang,


umumnya dipasang galvanometer
antara terminal A dan B
 Galvanometer adalah ammeter yang
sangat sensitif, meraba arus pada
kedua arah
 Jika jarum berada di tengah,
jembatan dalam keadaan setimbang,
karena tegangan antara A dan B nol,
dan arus yang melalui galvanometer
juga nol
Voltmeter juga dapat digunakan
untuk melihat kesetimbangan
jembatan

Rangkaian Seri-Paralel 41
Contoh 14: Jembatan Setimbang

Tentukan nilai RX pada jembatan


setimbang berikut.

Solusi :
Faktor skala :

Jembatan setimbang ketika RV di-set 1200 , maka resistansi dicari :

Rangkaian Seri-Paralel 42
Unbalanced Wheatstone Bridge
Jembatan tidak setimbang bila
VOUT tidak nol
Digunakan untuk mengukur
beberapa jenis besaran fisik, seperti
ketegangan mekanik (strain),
temperatur, atau tekanan
 Transduser dipasang pada salah
satu kaki jembatan
 Resistansi transduser berubah
secara proporsional terhadap
perubahan parameter yang diukur
Jika jembatan setimbang pada suatu kondisi yang diketahui, maka
banyaknya deviasi dari kondisi setimbang memperlihatkan banyaknya
perubahan dari parameter yang diukur.
 Nilai parameter yang diukur dapat ditentukan dari nilai ketika jembatan
tidak setimbang

Rangkaian Seri-Paralel 43
Jembatan Pengukur Temperatur
Rangkaian jembatan dapat digunakan untuk mengukur temperatur
Rangkaian dirancang sedemikian sehingga setimbang pada suatu
temperatur referensi dan menjadi tidak setimbang pada temperatur
tertentu yang diukur
Pengukuran temperatur dapat menggunakan thermistor, yaitu resistor
yang berubah resistansinya sesuai dengan perubahan temperatur
Contoh:
 Misalkan jembatan setimbang pada 25 oC.
Nilai resistansi thermistor pada temperatur
tersebut diketahui. Kemudian, agar
sederhana asumsikan tiga resistor lain pada
jembatan sama dengan resistansi
thermistor, Rth = R2 = R3 = R4. Perubahan
tegangan output merupakan fungsi dari
perubahan resistansi thermistor Rth:

Rangkaian Seri-Paralel 44
Contoh 15: Unbalanced Bridge
Tentukan tegangan keluaran dari rangkaian jembatan pengukur
temperatur, jika thermistor berada pada temperatur 50oC.
 Resistansi thermistor pada 25oC adalah 1k
 Asumsi pada 50oC resistansi thermistor turun menjadi 900 

Solusi :

Karena VOUT = 0V ketika jembatan


setimbang pada 25oC, maka pada
temperatur 50oC tegangan keluaran:

Rangkaian Seri-Paralel 45
Teorema Thevenin

Rangkaian Seri-Paralel 46
Teorema Thevenin

Teorema Thevenin adalah suatu metoda yang menyederhanakan


rangkaian resistif dengan dua terminal menjadi bentuk ekivalen
standar
Bentuk umum rangkaian ekivalen
Thevenin terdiri dari :
 Sumber tegangan ekivalen (VTH)
 Resistansi ekivalen (RTH)
yang terhubung secara seri
Nilai tegangan dan resistansi ekivalen
merupakan fungsi dari nilai pada
rangkaian aslinya

Rangkaian Seri-Paralel 47
Tegangan dan Resistansi Ekivalen

Bentuk umum rangkaian ekivalen


Thevenin terdiri dari sumber
tegangan yang terhubung seri
dengan resistansi

Tegangan ekivalen Thevenin (VTH) adalah tegangan


pada rangkaian terbuka (tanpa beban) antara dua
terminal keluaran (terminal A dan B)
Resistansi ekivalen Thevenin (RTH) adalah resistansi
total yang muncul antara dua terminal keluaran dengan
seluruh sumber tegangan diganti dengan resistansi
internalnya (resistansi internal sumber tegangan ideal
sama dengan nol)

Rangkaian Seri-Paralel 48
Arti Ekivalensi

Rangkaian Thevenin
tidak memiliki
bentuk yang sama
dengan rangkaian
aslinya, tetapi
memiliki arus dan
tegangan keluaran
yang sama
 Arus dan tegangan
keluaran pada
gambar (b) sama
dengan arus dan
tegangan keluaran
rangkaian aslinya
(gambar a)

Rangkaian Seri-Paralel 49
Rangkaian Ekivalen Thevenin
Mencari rangkaian ekivalen Thevenin :
 Tentukan tegangan ekivalen (VTH)
 Tentukan resistansi ekivalen (RTH)
Contoh : tentukan rangkaian Thevenin antara terminal A dan B

1. Mencari VTH : Tegangan antara


terminal A dan B
sama dengan
tegangan pada R2,
karena tidak ada
arus melalui R3

Rangkaian Seri-Paralel 50
Rangkaian Ekivalen Thevenin
 Resistansi antara terminal A dan B
2. Mencari RTH : dihitung dengan menghubung singkat VS
(diganti dengan resistansi internalnya)
 Resistansi antara A dan B adalah R3
terhubung seri dengan kombinasi paralel
R1 dan R2 :

3. Rangkaian ekivalen Thevenin :

Rangkaian Seri-Paralel 51
Contoh 16: Rangkaian Thevenin

Tentukan rangkaian ekivalen


Thevenin antara terminal keluaran
A dan B. (Jika terdapat resistansi
beban antara terminal A dan B, harus
dilepas dahulu)

Solusi :
Tidak ada tegangan pada R4. Maka VTH = VAB = tegangan pada R2+R3 :

Rangkaian Seri-Paralel 52
Contoh 16: Rangkaian Thevenin

Untuk mencari RTH, ganti VS dengan resistansi internalnya (di-hubung


singkat). Terlihat hubungannya :

Rangkaian pengganti Thevenin :

Rangkaian Seri-Paralel 53
Rangkaian Ekivalen Thevenin

Rangkaian ekivalen Thevenin ditentukan oleh lokasi


terminal keluaran yang “dilihat”

Rangkaian yang dilihat dari terminal A dan B memiliki rangkaian


ekivalen Thevenin yang berbeda dengan bila dilihat dari terminal
A dan C, atau dari terminal B dan C.

Rangkaian Seri-Paralel 54
Rangkaian Ekivalen Thevenin

Bila rangkaian dilihat


dari terminal A dan C

 VTH adalah tegangan pada R2+R3,  R adalah resistansi R2+R3


TH
dihitung menggunakan konsep terhubung paralel dengan R1 (VS
pembagi tegangan : dihubung singkat) :

Rangkaian Seri-Paralel 55
Rangkaian Ekivalen Thevenin

Bila rangkaian dilihat


dari terminal B dan C

 VTH adalah tegangan pada R3 :  RTH adalah resistansi R3 terhubung


paralel dengan R1+R2 :

Rangkaian Seri-Paralel 56
Rangkaian Thevenin Jembatan

Salah satu manfaat aplikasi teorema Thevenin adalah pada


jembatan Wheatstone
Misalkan ketika suatu resistor beban dipasang pada terminal
keluaran jembatan Wheatstone
Rangkaian jembatan sulit dianalisis, ketika
suatu resistansi (resistansi galvanometer)
dipasang pada terminal A dan B,
hubungan seri-paralel tidak terlihat jelas
Teorema Thevenin digunakan untuk
menyederhanakan rangkaian
jembatan menjadi rangkaian
ekivalen, dilihat dari resistor beban
(terminal A dan B)

Rangkaian Seri-Paralel 57
Rangkaian Thevenin Jembatan
Langkah-langkah membuat rangkaian ekivalen Thevenin
jembatan Wheatstone :
1. Cabut RL, agar terminal A 2. Gambar ulang rangkaian
dan B menjadi terbuka : menjadi mudah dilihat :

3. Cari VTH :

Rangkaian Seri-Paralel 58
Rangkaian Thevenin Jembatan
Langkah-langkah membuat rangkaian ekivalen Thevenin
jembatan Wheatstone :
4. Ganti VS dengan resistansi 5. Gambar ulang rangkaian
internalnya (zero/di-short): untuk mencari RTH :

6. Rangkaian ekivalen
Thevenin dengan RL
terhubung :

Rangkaian Seri-Paralel 59
Contoh 17: Thevenin Jembatan

Hitung tegangan dan arus pada


resistor beban RL

Solusi :
1. Cabut RL agar antara A dan B terbuka
2. Tentukan VTH :

3. Tentukan RTH :

Rangkaian Seri-Paralel 60
Contoh 17: Thevenin Jembatan

Solusi :
4. Gambar rangkaian
pengganti Thevenin :

5. Hubungkan resistor beban ke terminal A dan B pada


rangkaian ekivalen, hitung tegangan dan arus beban :

Rangkaian Seri-Paralel 61
Teorema Thevenin - Ringkasan

Langkah-langkah menggunakan teorema Thevenin :


1. Buka terminal (cabut beban) dimana rangkaian ekivalen
Thevenin-nya hendak dicari
2. Tentukan tegangan pada terminal terbuka tersebut VTH
3. Tentukan resistansi antara terminal, seluruh sumber diganti
dengan resistansi internalnya (idealnya diganti dengan hubung
singkat)
4. Hubungkan VTH dan RTH secara seri agar diperoleh rangkaian
ekivalen Thevenin secara lengkap
5. Pasang kembali beban yang dicabut pada langkah 1.
Selanjutnya, arus dan tegangan beban dapat dihitung
menggunakan hukum Ohm. Nilainya akan sama dengan bila
dianalisis dari rangkaian asalnya secara langsung

Rangkaian Seri-Paralel 62
Teorema
Transfer Daya Maksimum

Rangkaian Seri-Paralel 63
Teorema Transfer Daya Maks.
Teorema :
Daya maksimum akan ditransfer dari sumber ke beban ketika
resistansi beban sama dengan resistansi internal sumber
 Digunakan untuk mengetahui nilai beban,
ketika daya maksimum dikirimkan dari sumber sumber
ke beban
 Resistansi internal sumber RS adalah resistansi
ekivalen yang dilihat dari terminal keluaran
menggunakan teorema Thevenin
 Ketika RL = RS, dimungkinkan daya maksimum
ditransfer dari tegangan sumber ke RL
Aplikasi praktis : sistem audio (stereo, radio)
 Resistansi speaker adalah beban. Rangkaian pengendali speaker
adalah power amplifier. Agar sistem bekerja optimum, resistansi
speaker harus sama dengan resistansi internal amplifier, agar daya
ke speaker ditransfer secara maksimum
Rangkaian Seri-Paralel 64
Contoh 18: Transfer Daya Maks.
Suatu rangkaian memiliki
resistansi internal 75.
Tentukan daya pada beban
untuk resistansi beban 25,
507510025
Gambar grafik daya pada
beban vs resistansi beban

 RL = 50
Solusi :
 RL = 25

 RL = 75

Rangkaian Seri-Paralel 65
Contoh 18: Transfer Daya Maks.

 RL = 100

 RL = 125

Daya paling besar pada beban ketika RL = RS = 75,


sama dengan resistansi internal sumber. Ketika beban
lebih kecil atau lebih besar dari nilai ini, daya menurun

Rangkaian Seri-Paralel 66
Teorema Superposisi

Rangkaian Seri-Paralel 67
Teorema Superposisi

Beberapa rangkaian memerlukan lebih dari satu sumber


tegangan
 Penguat jenis tertentu membutuhkan sumber tegangan dc positif
dan negatif agar dapat beroperasi dengan baik ketika diberi
sumber sinyal ac
Teorema superposisi adalah satu cara untuk
menentukan arus dan tegangan pada rangkaian
linier yang memiliki beberapa sumber dengan
cara mengambil satu sumber pada satu waktu
 Sumber lainnya diganti dengan resistansi internalnya
 Ingat, sumber tegangan ideal memiliki resistansi internal nol
 Untuk penyederhanaan, seluruh sumber tegangan dianggap
ideal

Rangkaian Seri-Paralel 68
Teorema Superposisi

Teorema :
 Arus cabang pada suatu rangkaian linier yang
memiliki beberapa sumber dapat dicari dengan
menghitung arus cabang tersebut dengan satu
sumber, dimana sumber lainnya diganti dengan
resistansi internalnya. Kemudian dihitung dengan
menggunakan satu sumber lainnya. Arus total pada
cabang tersebut adalah penjumlahan aljabar arus
dari masing-masing sumber.

Rangkaian Seri-Paralel 69
Langkah-Langkah Penggunaan

Langkah-langkah menggunakan teorema superposisi :


1. Ambil satu sumber tegangan pada satu waktu, ganti sumber
tegangan lain dengan resistansi internalnya (nol / dihubung
singkat)
2. Hitung arus atau tegangan yang ingin dicari
3. Ganti dengan sumber lainnya, ulangi langkah 1 dan 2
4. Arus cabang sebenarnya dihitung dengan menjumlahkan
komponen arus yang dihasilkan oleh setiap sumber tegangan

Rangkaian Seri-Paralel 70
Langkah Teorema Superposisi
Problem : Cari I2 1. Ganti VS2 dengan resistansi
internal (short) :

2. Cari RT dan IT, dilihat dari 3. Cari I2 akibat VS1 :


VS1 :

Rangkaian Seri-Paralel 71
Langkah Teorema Superposisi
4. Ganti VS2 dengan resistansi 5. Cari RT dan IT, dilihat dari
internal (short) : VS2 :

6. Cari I2 akibat VS2 :


7. Jumlahkan I2(S1) dan I2(S2)
untuk mendapatkan I2
sebenarnya (arah sama) :

Rangkaian Seri-Paralel 72
Contoh 19: Superposisi

Hitung arus dan


tegangan pada R2

Solusi :

Rangkaian Seri-Paralel 73
Contoh 19: Superposisi

 Langkah 2 : Hitung I2(S2)  Langkah 3 : Kedua arus


memiliki arah sama,
berarti memiliki tanda
yang sama. Jumlahkan
secara aljabar.

Rangkaian Seri-Paralel 74
Contoh 20: Superposisi

Hitung arus dan tegangan yang melalui R3

Rangkaian Seri-Paralel 75
Contoh 20: Superposisi

Langkah 2:

Langkah 3:

Rangkaian Seri-Paralel 76
Troubleshooting

Rangkaian Seri-Paralel 77
Contoh 21: Troubleshooting

Berdasarkan hasil pembacaan voltmeter, identifikasi masalah yang


terdapat pada rangkaian

Rangkaian Seri-Paralel 78
Contoh 21: Troubleshooting

Solusi :
Langkah 1 : Analisis
 Ketahui lebih dahulu hasil
pengukuran yang diharapkan
 Tentukan tegangan yang
seharusnya terbaca voltmeter
 Rangkaian pembagi tegangan :  Hasil perhitungan menghasilkan
4.22 V, tetapi hasil pembacaan
voltmeter 9.6 V, lebih besar dari
seharusnya.
 Tegangan jatuh pada R2||R3
lebih besar dari seharusnya,
dimana R2||R3 : berarti resistansinya lebih besar.
 Kemungkinan R2 atau R3 terbuka

Rangkaian Seri-Paralel 79
Contoh 21: Troubleshooting

Solusi :
Langkah 2 : Perencanaan
 Temukan resistor yang terbuka
 Pertama, asumsikan R2 terbuka
 Tegangan pada R3 :

Langkah 3 : Pengukuran
 Lepaskan sumber daya, cabut R2,
 Hasil perhitungan menunjukkan ukur resistansinya
9,6 V, berarti kemungkinan besar  Bila R2 tidak terbuka (normal),
R2 terbuka kemungkinan ada masalah lain,
ulangi langkah analisis dan
perencanaan

Rangkaian Seri-Paralel 80
Contoh 22: Troubleshooting

Pada voltmeter terbaca 24V. Apakah terdapat masalah pada


rangkaian? Lakukan identifikasi.

Rangkaian Seri-Paralel 81
Contoh 22: Troubleshooting
Solusi : Langkah 2 : Perencanaan
Langkah 1 : Analisis  Kemungkinan paling besar
kegagalan adalah R2 terbuka.
 Tidak ada tegangan jatuh pada
R1, karena tegangan pada kedua  Jika ya, tidak ada arus dari sumber
sisi resistor sama 24V. daya.
 Tidak ada dari sumber melalui R1  Ukur tegangan pada R2 dengan
voltmeter. Jika R2 terbuka,
 Kemungkinan R2 terbuka atau R1
voltmeter akan menunjukkan 24 V.
hubung singkat

Langkah 3 : Pengukuran
 Gambar skenario
pengukuran untuk
membuktikan R2
terbuka

Rangkaian Seri-Paralel 82
Contoh 23: Troubleshooting

Dua voltmeter memperlihatkan tegangan seperti pada gambar.


Berdasarkan pengetahuan yang sudah anda miliki, tentukan bila
ada rangkaian yang terbuka (open) atau terhubung singkat
(short).

Rangkaian Seri-Paralel 83
Contoh 23: Troubleshooting

Solusi :
Voltmeter A
 Tentukan tegangan yang
seharusnya terbaca voltmeter A
 R1, R2 dan R3 merupakan
pembagi tegangan.
 Tegangan pada R3 (VA) :
Voltmeter B
 R6+R7 terhubung paralel dengan
R5. Kombinasi ini terhubung seri
dengan R4.
 Pembacaan voltmeter A  Resistansi R5, R6 dan R7 :
menunjukkan hasil sama dengan
perhitungan. Berarti R1, R2 dan R3
terhubung dengan baik.

Rangkaian Seri-Paralel 84
Contoh 23: Troubleshooting
Voltmeter B (lanjutan)  Tegangan terukur lebih kecil dari
 R4 dengan kombinasi R5, R6, R7 perhitungan, sehingga kombinasi R5||
merupakan pembagi tegangan. (6+7) harus lebih kecil dari 6.32k.

Tegangan pada VB :  Kemungkinan R6 atau R7 short.


Kemungkinan terbesar R7 short..
 Jika R7 short, maka R6 paralel R5 :

 Hasil pengukuran berbeda dengan


hasil perhitungan.
 Lakukan analisis secara logis  Tegangan pada VB :
dengan cara mengisolasi
masalahnya.
 R4 tidak mungkin terbuka. Jika ya,
meter akan menunjukkan 0V.
 Hasil perhitungan sama dengan
 R4 tidak hubung singkat, Jika ya,
pengukuran. R7 hubung singkat.
meter akan menunjukkan 24V.

Rangkaian Seri-Paralel 85
Ringkasan

Rangkaian seri-paralel adalah kombinasi dari jalur arus seri


dan jalur arus paralel
Untuk menentukan resistansi total pada rangkaian seri-paralel,
pertama-tama lakukan identifikasi hubungan seri-paralel, kemudian
gunakan persamaan untuk resistansi seri dan resistansi paralel
Arus setiap cabang pada rangkaian seri-paralel dapat ditentukan
menggunakan persamaan pembagi arus, hukum Kirchoff
arus, atau hukum Ohm
Tegangan jatuh pada setiap bagian rangkaian dapat ditentukan
menggunakan persamaan pembagi tegangan, hukum
Kirchoff tegangan, atau hukum Ohm
Ketika suatu beban resistif dipasang pada keluaran pembagi
tegangan, maka tegangan keluaran akan berkurang

Rangkaian Seri-Paralel 86

Anda mungkin juga menyukai