Anda di halaman 1dari 14

BAB II

SISTEM PENGATURAN SAKLAR SATU-ARAH

A. Pendahuluan
Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari cara menggambar
instalasi penerangan, melalui diagram lokasi, diagram pengawatan,
dan diagram kerja dari suatu pengaturan saklar satu arah.
Kemudian
dilanjutkan dengan latihan-latihan merangkai pengaturan saklar
satu
arah dengan menggunakan alat peraga di kelas, yang diperagakan
oleh dosen dan selanjutnya dilakukan oleh setiap mahasiswa

1. Rangkaian Saklar Tunggal


Pada pembahasan berikut, dalam gambar 2.1a ditunjukkan suatu
rangkaian pengaturan penerangan satu-arah. Gambar tersebut
memperlihatkan suatu lokasi (penempatan) peralatan dengan
menggunakan simbol-simbol yang sesuai. Penggambaran yang
demikian disebut sebagai diagram lokasi.
Latihan 1:
Peralatan apa dan berapa banyak kebutuhannya untuk suatu instalsi yang
sesuai dengan diagram lokasi ?
…1… buah ……………….
…1… buah………………..
…1… buah………………..
Latihan 2:
Berapa banyak penghantar yang dibutuhkan dalam pipa, yang ditandai dengan
huruf A ? ………………… penghantarA331/N/PE ~ 220 V

1/N/PE ~ 220 V 3 3

Gambar 2.1a. Diagram lokasi sistem pengaturan penerangan satu-arah


L

PE

Gambar Diagram pengawatan dengan garis jamak


sistem pengaturan penerangan satu-arah

L N

Gambar Diagram kerja dengan satu garis sistem pengaturan


penerangan satu-arah
Keterangan:
1. Pada sistem TN, (lihat gambar 1.1) hanya penghantar aktif (line 1,
2, dan 3) yang bertegangan, sedangkan penghantar pentanahan (N,
PE, dan PEN) tidak bertegangan. (Hal ini dibahas lebih lanjut dalam
pelajaran “Rangkaian Listrik”). Berdasarkan ketentuan ini, maka saklar
harus selalu dikawati dengan penghantar aktif. Mengapa ?
Jika sakelar dikawati dengan penghantar pentanahan, maka alat
pemakai (beban) dan pentanahannya akan selalu bertegangan,
walaupun saklar dalam posisi Off. Keadaan yang demikian akan
berbahaya sekali bagi kita, contohnya jika kita akan mengganti bola
lampu.
2. Titik terminal untuk penghantar aktif pada saklar-saklar biasanya
ditandai dengan huruf P atau L dengan bulatan merah. Penandaan ini
penting sekali untuk saklar-saklar yang mempunyai lebih dari dua
terminal.
3. Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahan pengoperasian, maka
pengertian untuk pengoperasian suatu sakelar pengatur adalah
ditentukan sebagai berikut:
Kita ambil contoh, suatu saklar satu-arah pada “posisi-On”:
Tabel 2.1. Pengertian pengoperasian saklar
Pengertian pengoperasian
Arah pengoperasian
Tegak Keatas
Tegak kedalam Keluar
Mendatar Kekanan

4. Penghantar aktif setelah melalui saklar disebut penghantar saklar.


5. Perhatikan pada suatu bola lampu. Disitu terdapat titik terminal
untuk kaki-kontak dan yang lain untuk ulir pemegang lampu. Pada
suatu pegangan lampu dengan perangkat yang terbuat dari metal
biasanya terminal tambahan untuk penghantar pentanahan.
Dimanakah akan anda hubungan penghantar pentanahan tersebut ?
Jawab:
Alasan: Penghantar pentanahan (PE) harus dipasang, karena
pengaman lampu mudah sekali tersentuh.
Latihan 3:
Mari kita lengkapi diagram pengawatan pada gambar 2.1b sesuai dengan
diagram lokasi gambar 2.1a, dengan menggunakan simbol-simbol
penghantar yang benar.
Kita mulai dengan penghantar netral: Tarik lurus melalui kotak hubung
ke titik terminal lampu.
Penghantar PE, dihubungkan ke kontak hubung kemudian ke titik
terminal pada pelindung lampu.
Penghantar line setelah melalui kotak hubung, tarik ke bawah dan
hubungkan pada titik terminal saklar.
Terakhir adalah penghantar saklar dihubungkan ke kotak hubung,
kemudian ke titik terminal lampu.
Lengkapi diagram pengawatan ini, dengan memberi tanda N, PE dan L1
pada ketiga penghantar.
Bandingkan diagram pengawatan ini dengan jawaban pertanyaan pada
latihan 3.
Latihan 4:
Sekarang kita lengkapi diagram kerja pada gambar 2.1c, sesuai dengan gambar 2.1b.
Untuk menyederhanakan diagram ini, penghantar PE kita abaikan.
Diagram kerja sering juga disebut sebagai diagram fungsi sebab diagram ini
merupakan penggambaran yang sangat sederhana untuk menerangkan fungsi suatu
rangkaian.
Fungsi rangkaian ini, diterangkan sebagai berikut:
Pengaturan satu arah merupakan suatu hubungan seri dari saklar satu-arah dengan
satu-satu penerangan dalam suatu jaringan sumber tenaga listrik ~ 220V. Lampu
penerangan disini, hanya bekerja seandainya dalam saklar pada posisi ON.
Kini anda telah merancang dan menggambar rangkaian penerangan listrik yang
pertama bagi anda dalam dua penggambaran yang berbeda. Sekarang mari kita
praktek pengetahuan dari teori kita ini.
Latihan praktek 1:
Memasang pengaturan satu arah dengan satu lampu penerangan. Tempatkan
perlengkapan, peralatan yang diperlukan sesuai dengan diagram lokasi (gambar 1)
pada kit board.
Letakkan saklar pada posisi OFF (arah pengoperasian ke atas)
Kawati peralatan-peralatan tersebut sesuai dengan diagram pengawatan; guna kode
warna yang benar untuk semua penghantar.
Setelah hasil pengawetan anda diperiksa oleh instruktur, operasikan dan amati fungsi
Pengamatan:
Saklar satu-arah, satu kutub mempunyai dua posisi pengoperasian:
Mengatur lampu menerangkan ON dan OFF.
Kesimpulan:
Saklar satu arah, satu kutub digunakan sebagai pengatur suatu
rangkaian hanya dari suatu tempat untuk ON dan OFF.
Rangkaian pengaturan penerangan satu arah terutama digunakan pada
suatu ruangan kecil dengan suatu pintu.

2.Pengaturan Satu Arah dengan Lampu Tanda (Pilot Lamp)


Latihan praktek 1:
Memasang kembali rangkaian pengaturan satu arah pada “Kit Board”.
Pengoperasian rangkaian hanya dilakukan atas izin instruktur.
Ukurlah tegangan pada kedua titik terminal dari saklar dengan
menggunakan Volt-meter. Isilah tabel 2.2 berikut sesuai dengan hasil
pengukuran.
Tabel 2.2 Pengukuran tegangan pada saklar satu arah
Posisi saklar Tegangan pada saklar
OFF …………… V
ON …………… V
Latihan praktek 2:
Matikan rangkaian kemudian ganti volt-meter dengan sebuah lampu tanda,
selanjutnya operasikan kembali rangkaian anda.
Tuliskan keadaan dari lampu tanda kedalam tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Hasil pengamatn lampu tanda OFF pada saklar satu arah

Lampu penerangan Lampu tanda


Tidak menyala ……………
Menyala ……………
Pengamatan berdasarkan tabel 2.2 dan tabel 2.3:
Saklar pada posisi OFF, lampu penerangan dan lampu tanda
terhubung seri pada tegangan sumber ~ 220 V.
Tahanan listrik pada lampu tanda adalah sangat besar jika
dibandingkan dengan tahanan pada lampu penerangan.
Maka sebahagian besar tegangan sumber (~ 220V) didrop oleh lampu
tanda, akibatnya lampu tanda ini menyala.
Seandainya saklar kita ON kan, maka lampu tanda akan terjembatani
(terhubung singkat) sehingga tidak akan menyala.
Latihan 1:
Lengkapi diagram pengawatan pada gambar 2.2 berikut, yang menunjukkan
suatu pengaturan satu arah dengan lampu tanda.
Lampu tanda akan menyala jika saklar pada posisi OFF.

L
PE
N

Gambar 2.2. Diagram pengawatan untuk pengoperasian lampu tanda pada


posisi OFF.
Keterangan:
Sistim pengaturan demikian biasanya dilakukan langsung pada saklar-saklar
itu sendiri, fungsinya adalah sebagai tanda untuk saklar, pada saat gelap.
Lampu tanda ini, biasanya disebut lampu orientasi/lampu tanda.
Latihan praktek 3:
Buat rangkaian yang sama seperti dalam latihan praktek 2 pada “Kit Board”.
Hubungkan lampu tanda sesuai dengan gambar 2.5. Setelah izin instruktur,
operasikan dan amati kerja rangkaian, kemudian lengkapi tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4. Hasil pengamatan lampu tanda ON pada saklar satu arah.

Lampu penerangan Lampu tanda


Tidak menyala
Menyala

Pengamatan terakhir:
Keadaan kerja dari lampu-lampu penerangan atau beban-beban
peralatan listrik lainnya, dapat ditunjukkan oleh kerja dari lampu tanda,
yang dipasang di dekat saklar atau pada saklar itu sendiri. Sistim
pengaturan dengan lampu tanda ini biasa digunakan seandainya beban
dan saklar terletak pada tempat/ruangan yang terpisah.
Buatlah karakteristik yang diperlukan untuk kedua lampu tanda pada
sistem pengaturan untuk keadaan OFF dan ON pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Hasil pengamatan untuk pengaturan satu-arah dengan lampu
tanda
ON dan lampu tanda OFF.
Sistim pengaturan dengan lampu tanda
Hal penting
OFF ON
Lampu tanda paralel dgn.
Banyaknya penghantar yang
dibutuhkan untuk meng-
hubungkan
saklar/kombinasi lampu
tanda
Keadaan hubungan dari
tahanan lampu
penerangan dan lampu-
lampu tanda
3. Pengaturan satu-arah dengan kotak kontak
3 X 380 /220 V L1
L2
L3
PEN N
PE

M1~

Gambar 2.6. Sebuah motor yang mengalami kesalahan isolasi dalam


jaringan distribusi TN.
Penutup
Saklar satu arah, satu kutub digunakan sebagai pengatur suatu rangkaian hanya
dari suatu tempat untuk ON dan OFF.
Rangkaian pengaturan penerangan satu arah terutama digunakan pada suatu
ruangan kecil dengan satu pintu.
Saklar pada posisi OFF, lampu penerangan dan lampu tanda terhubung seri pada
tegangan sumber ~ 220 V. Tahanan listrik pada lampu tanda adalah sangat besar
jika dibandingkan dengan tahanan pada lampu penerangan, maka sebagian besar
tegangan sumber (~ 220V) didrop oleh lampu tanda, akibatnya lampu tanda ini
menyala. Bila saklar di ON kan, maka lampu tanda akan terjembatani (terhubung
singkat) sehingga tidak akan menyala.
Saklar pada posisi ON, lampu penerangan dan lampu tanda terhubung paralel
dengan beban dan seri dengan tegangan sumber ~ 220 V, akibatnya lampu tanda
ini menyala.bersamaan dengan beban bila saklar di ON kan, dan akan padam bila
saklar di Offkan.
Tegangan pada kotak-kontak tidak terpengaruh oleh posisi saklar. Rangkaian
penerangan dan kotak-kontak terhubung parallel. Besarnya tegangan antara
penghantar aktif dengan tanah (PE) adalah 220 V.

Anda mungkin juga menyukai