Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 3

SILVA RUSLI PUTRI A1C219134


ANDI DESTRIA A1C219098
ASMAUL HUSNA ZAIFUL A1C219133
WINDY SEPRYTA TUPALANGI A1C219132
YULIANTI GALIB A1C219126

Dosen Pengampu : Tut Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes


Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Infark Miokard (serangan jantung)
adalah nekrosis miokard akibat aliran
darah keotot jantung terganggu.
 ETIOLOGI
A. Suplai oksigen ke miocard berkurang
yang disebabkan oleh 3 faktor :
1. Faktor Penyebab
1. Faktor pembuluh darah
2. Faktor sirkulasi
3. Faktor darah
B. Curah jantung yang meningkat
C. Kebutuhan oksigen miocard meningkat
A. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah
B. Faktor resiko yang dapat diubah
2. Faktor Predisposisi
1. Mayor :
a. hiperlipidemia
b. hipertensi
c. Merokok
d. Diabetes
e. Obesitas
f. Diet tinggi lemak jenuh, kalori
2. Minor :
g. Inaktifitas fisik
h. Stress psikologis berlebihan.
 PATOFISIOLOGI

Umumnya infark miokardium didasari oleh adanya arterisklerosis


pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard hampir selalu terjadi
akibat penyumbatan total arteria koronaria oleh thrombus pada
plaque aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering ruptur.
Setelah terjadi infark miokardium, daerah miokard setempat
akan memperlihatkan penonjolan sistolik dengan akibat
penurunan isi sekuncup ( strok volume ) dan peningkatan
mekanisme akhir sistolik dan akhir diastolik ventrikel kiri.
Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dengan akibat tekanan
atrium kiri juga naik.
 MANIFESTASI KLINIK

 Nyeri dada retrosternal, seperti diremas-


remas, ditekan, ditusuk, panas atau
ditindih barang berat.
 Nyeri dapat disertai perasaan mual,
muntah, sesak, pusing, keringat dingin,
berdebar-debar, atau sinkop dan pasien
sering tampak ketakutan.
 PATHWAY
 PENATALAKSANAAN
1. Rawat ICCU, puasa 8 jam 11. Psikoterapi untuk mengurangi
2. Tirah baring, posisi semi cemas
fowler. 12. Pengobatan trombolitik
3. Monitor EKG sebagai usaha reperfusi harus
4. Infus D5% 10 – 12 tetes/ sudah dimulai dlam waktu 30
menit menit sejak pasien mulai
5. Oksigen 2 – 4 lt/menit diperiksa. 13. obat anti platelet
6. Analgesik : morphin 5 mg adalah aspirin 160 mg – 32 mg di
atau petidin 25 – 50 mg mulai hari pertama sekurang-
7. Obat sedatif : diazepam 2 – kurangnya selama 30 hari, untuk
5mg mengurangi perluasan infark.
8. Bowel care : laksadin

9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6


jam / infus

10. Diet rendah kalori dan mudah


dicerna
 TERAPI DIET FARMAKOLOGI

Nutrisi Preventif Jenis diet


1 4

Nutrisi Kuratif Syarat diet


2 5

Tujuan diet Bahan makanan yang


3 6 tidak dianjurkan
 KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 78 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Register : 226427
Diagnosa Medis : AMI
Tanggal Masuk : 24 Juli 2007 jam 14.30
B. Keluhan Utama
Nyeri Dada Kiri
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kemarin sore tanggal 23 Juli 2007 dada kirinya terasa nyeri lalu menjalar ke lengan kiri
sehingga tangan kiri terasa kram, nyeri semakin parah kalau dibuat untuk aktivitas. Tanggal 24 Juli 2007 jam
11.00 nyeri semakin parah hingga pasien merasa lemah, lalu keluarga membawa pasien periksa ke dokter dan
disarankan dibawa ke rumah sakit untuk dirawat inap. Tanggal 24 Juli 2007 jam 14.30 pasien masuk di ruang
IGD RS Dr. Kariadi dan didiagnosa AMI.
 Pengkajian
1. Airways
a. Tidak ada keluhan batuk, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing.
2. Breathing
b. Tidak ada keluhan sesak, RR = 32 x / menit.
c. Tidak ada penggunaan alat bantu pernapasan.
3. Circulation
d. N = 96 x / menit.
e. TD = 150 / 90 mmHg.
f. Ekstremitas dingin, sering mengeluarkan keringat dingin.
g. Kulit pucat.
4. Disability
h. KU : kesakitan, kesadaran compormentis, reaksi terhadap cahaya positif.
Pengkajian fokus
Nyeri : Pasien mengeluh nyeri dada, seperti diremas-remas, ditusuk-tusuk dan terasa ditindih
benda berat sekali. Skala nyeri 8.
Pemeriksaan fisik secara fokus
 KU : kesakitan
 Kesadaran : CM
 TTV
 TD : 150 / 90 mmHg
 N : 96 x / menit
 RR : 32 x / menit
 S : 36 C
 Analisa Data

NO Tanggal Data Problem Etiologi


1 24-07-07 DS : Nyeri Dada Iskemik jaringan sekunder
     Klien mengeluh nyeri dada kirinya seperti   terhadap sumbatan arteri
    ditusuk-tusuk dan diremas-remas.   coroner
     Klien juga mengeluh dadanya terasa berat    
    seperti ditindih benda berat.    
    DO :    
     Skala nyeri = 8    
     Klien tampak meringis kesakitan.    
     Klien tampak memegangi dada kirinya.    
       TD = 150/90 mmHg, N = 96x/mnt,    
RR = 32x/mnt.
      
 
NO Tanggal Data Problem Etiologi
2   DS : Intoleransi Ketidak seimbangan suplai
     Klien mengatakan khawatir, merasa aktivitas O2 dengan kebutuhan
    takut untuk beraktivitas sedikitpun.   tubuh.
     Klien mengatakan merasa lemah, jika    
    beraktivitas nafasnya terasa cepat sekali.    
    DO :    
     Klien tampak lemah.    
     Klien tampak berbaring di atas tempat    
    tidur sambil mengatur nafasnya.
 
 
 
NO Tanggal Data Problem Etiologi
3   DS :  Kecemasan Ancaman kematian atau
     Klien merasa cemas dan ketakutan akan   perubahan kesehatan
    penyakitnya.    
    DO :    
     Klien tampak cemas.    
   Klien tampak bingung dan ketakutan.    
       
4   DS :  Resiko penurunan COP  Peningkatan tahanan vaskuler
   Klien mengeluh nafasnya cepat, seperti ( Cardiac Output) sistemik.
  habis berlari-lari (ngos-ngosan).
  DO :
  • TD = 150/90 mmHg
  • N = 96x/mnt, regular, kuat
  • Ekstremitas dingin
  • Kulit pucat.
 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri dada berhubungan dengan iskemik jaringan


sekunder terhadap sumbatan arteri koroner.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara suplai O2 dengan
kebutuhan tubuh.

3. Kecemasan berhubungan dengan ancaman


kematian / perubahan kesehatan.

4. Resiko penurunan COP berhubungan dengan


peningkatan tahanan vaskuler sistemik.
 Intervensi Keperawatan

DX Keperawatan Intervensi
1. Nyeri dada berhubungan dengan iskemik jaringan  Monitor KU dan TTV.
sekunder terhadap sumbatan arteri coroner  Pantau nyeri (karakteristik, lokasi, intensitas, durasi).
 Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam dan perlahan).
 Kolaborasi pemberian oksigen dan th/ obat
 
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan  Monitor KU dan TTV.
ketidakseimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan  Monitor frekuensi irama jantung.
tubuh  Meningkatkan istirahat dan batasi aktivitas, jelaskan
  peningkatan aktivitas bertahap
 Menganjurkan pasien untuk menghindari peningkatan
tekanan abdominal (mengejan dll). 
DX Keperawatan Intervensi
3. Kecemasan berhubungan dengan ancaman kematian /  Kaji tingkat kecemasan pasien
perubahan kesehatan  Anjurkan keluarga terdekat untuk memberikan support
   Jelaskan pada pasien tentang kondisi dan situasi saat ini
   
4. Resiko penurunan COP berhubungan dengan peningkatan  Pantau TD, RR, dan nadi
tahanan vaskuler sistemik  Auskultasi adanya murmur.
 Auskultasi bunyi nafas.
 Kolaborasi O2 sesuai kebutuhan.
 Lakukan ECG
 
 Implementasi & Evaluasi
NO Tanggal Implementasi Respon Evaluasi
1 24-07-07  Monitor KU dan TTV S : Klien mengeluh kesakitan terutama S : Klien mengatakan masih nyeri
  dada kiri. tapi sudah berkurang dengan
  O : KU = kesakitan, CM adanya O2.
  N = 96 x/mnt O : Klien tampak tenang skala
  RR = 32 x/mnt nyeri
  TD = 150/90 mmHg A :Masalah belum teratasi penuh.
    P :Pasien dipindahkan ke ruang
  S : Klien mengeluh nyeri dada terasa Hasan untuk dilanjutkan th/ yang
 Memantau nyeri
  seperti ditusuk-tusuk, diremas-remas diberikan.
   dan seperti ditindih benda berat.  
O : Skala nyeri 8 Nyeri dada kiri  
   
NO Tanggal Implementasi Respon Evaluasi
 Mengajarkan teknik S:-  
 
relaksasi (nafas dalam O :Klien tampak menarik nafas dalam  
 
dan perlahan). secara perlahan.  
 
 
   Memberikan O2. S:-
  O : O2 3 liter, canul
 
   Melakukan pemasangan S : -
   infuse dan pemberian O : Infus 20 Hs/mnt
obat anti nyeri  
NO Tanggal Implementasi Respon Evaluasi
2 24-07-07  Menjelaskan pada klien S: Klien mengatakan kalau banyak  
untuk meningkatkan bergerak dadanya semakin terasa  
istirahat, membatasi nyeri.  
aktivitas dan O :Klien tampak berhati-hati dalam
peningkatan aktivitas bergerak
secara bertahap.

 Menganjurkan pasien S :Klien mengatakan tidak akan


untuk menghindari melakukan mengejan dulu.
peningkatan tekanan O :Pasien tampak sering nafas dalam
abdominal (mengejan). secara perlahan

 Mengkaji tingkat S :Pasien mengatakan takut terjadi


3 24-07-07
kecemasan. sesuatu yang tidak diinginkan.
 
O :Pasien tampak tegang, cemas dan
bingung

Anda mungkin juga menyukai