DEKONGEST
AN
PRESENTASI
OLEH KELOMPOK
1
ANGGOTA KELOMPOK 1
ARFINO QURNIA
ANNISA VADIRA DEWI FAJRIANI ESTI RISNANI FEBRI SUSANTI
RACHMADHANI MAISYAH
FANDI
OKTADIANSYAH NURMA JUNIATI PUTRI NURYANI ZAINA
MAULIDA
DEKONGESTAN
Dekongestan adalah obat yang bisa digunakan untuk
meredakan kongesti nasal atau hidung tersumbat
yang umumnya disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis,
dan alergi
Dekongestan dibedakan menjadi
Nafazolin
Xylometazolin Nafazolin adalah derivate yang paling tua dengan
sifat yang sama, tetapi kerjanya lebih singkat rata-rata
Xylometazolin adalah 3 jam. Naphazolin adalah senyawa simpatomimetik
derivate dengan daya kerja yang ditandai dengan aktivitas alfa adrenergiknya.
dan penggunaan yang sama Naphazoline adalah vasokontriktor dengan kerja cepat
dalam mengurangi pembengkakan pada pemakaian
membran mukosa
01
Farmakokinetik
Dekongestan sistemik dengan cepat dimetabolisme oleh monoamine oxidase dan katekol-
O-methyltransferase di gastrointestinal (GI) mukosa, hati, dan jaringan lain.
Pseuodoephedrine diserap dengan baik setelah pemberian oral, penylephrine memiliki
bioavailabilitas oral rendah. Pseuodoephedrine dan penylephrine memiliki distribusi
volume besar (2,6-5 L/kg) dan durasi pendek (6 jam untuk pseudoefedrin dan 2,5 jam
untuk phenylephrine), konsentrasi puncak untuk kedua obat terjadi pada 0,5 jam sampai 2
jam setelah pemberian oral. Indikasi dari dekongestan untuk mengurangi rasa sakit dari
hidung serta untuk hidung tersumbat. Efek samping yang ditimbulkan dekongestan seperti
takikardi (frekuensi denyut janting berlebihan, aritmia (penyimpangan irama jantung),
peningkatan tekanan darah atau stimulasi susunan saraf pusat
02
FARMAKODINAM
IK
Dekongestan dapat mengobati sinus dan hidung tersumbat.
Penggunaan dekongestan dosisnya harus dan dibatasi tidak
lebih dari 3 sampai 5 hari untuk menghindari rhinitis
medicamentosa.
Dekongestan adalah agonis adrenergik (simpatomimetik).
Mekanisme aksinya, stimulasi dari reseptor α-adrenergik
menarik pembuluh darah, sehingga menurunkan
pembengkakan pembuluh sinus dan edema mukosa.
Aksi langsung dekongestan (phenylephrine, oxymetazoline,
tetrahydrozoline) mengikat reseptor adrenergik
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi
setelah menggunakan obat ini adalah iritasi pada
lapisan hidung, mulut terasa kering, mual, sakit
kepala, tremor atau gemetar, merasa gelisah, Sulit
buang air kecil (pada pria), sulit tidur, ruam (reaksi
alergi), jantung berdebar, efek samping yang lebih
serius seperti syok anafilaktik dan halusinasi juga
bisa timbul walaupun kasus demikian sangat jarang
terjadi
PROSES KEPERAWATAN
Identiatas klien: Lakukan pengkajian pada identitas
pasien dan isi identitasnya, yang meliputi: Nama, jenis
kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama,
ANAMNES tanggal pengkajian.
• Cuci tangan
• Catat pemberian obat, termasuk nama obat, jumlah tetesan, lubang hidung
yang dimasukkan obat, dan waktu pemberian obat
• Observasi adanya efek samping pada klien selama 15 sampai 30 menit
setelah obat diberikan
THANK
YOU
Alternative resources