Sofyan Hidayatulloh
201810410311124
FARMASI C
1 Pengertian
2 Epidemiologi
3 Etiologi
7 Manajemen Terapi
8 Studi Kasus
PENGERTIAN merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh
COMBUSTIO trauma panas atau trauma dingin (frost bite).
Penyebabnya adalah api, air panas, listrik, kimia, radiasi
dan trauma dingin (frost bite). Kerusakan ini dapat
menyertakan jaringan bawah kulit.
RSUP Sardjito Yogyakarta, pada tahun RSUD Soetomo Surabaya tahun 2011
2012 terjadi bencana gunung merapi dari total pasien 145, 127 pasien
meletus yag kedua kali, dari total (87.6%) sembuh dipulangkan, dan 15
pasien 49 yang dirawat di unit luka pasien (10.3%) meninggal.
bakar, 30 pasien adalah korban gunung
meletus dimana 21 orang (70%)
terkena trauma inhalasi dan meninggal
sebanyak 16 pasien (53.3%) (Kemenkes RI, 2019)
Etiologi
Api Air Panas Listrik Kimia Kontak
Dewasa = 53,1% Dewasa = 19,1% Dewasa = 14% Dewasa = 3% Dewasa = 5%
Perineum
(Roth, 2016)
Pediatric Rule of Nine
(Roth, 2016)
Sedangkan untuk mengestimasi luas luka bakar pada
luka bakar yang tidak luas dapat menggunakan area
palmar (jari dan telapak tangan) dari tangan pasien yang
dianggap memiliki 1% total body surface area (TBSA).
Metode ini sangat berguna bila pasien memiliki luka
bakar kecil yang tersebar sehingga tidak dapat
menggunakan metode “Rule of Nine”.
Capillary
Kedalaman Warna Bula Sensasi Kesembuhan
Refill
Epidermal Merah - Ada Ada Ya
Superficial Dermal Merah muda pucat Kecil Ada Nyeri Ya
Mid Dermal Merah muda gelap Ada Lambat +/- Biasanya
Deep Dermal Bercak merah tua +/- Tidak Tidak Tidak
Full Thickness Putih Tidak Tidak Tidak Tidak
Objective
TGL
DATA NILAI NORMAL 4/3 4/3
LABORATORIUM 27/2 1/3 2/3 3/3 5/3 6/3 7/3 8/3 11/3 15/3 17/3
pagi sore
Leukosit 4,5 – 10,5 K/µL 20.100 6100 6300 8900 22.300 16.000 17.000
Hemoglobin 12,0 – 16 g/dL 12,9 12,3 12,5 10,0 9,6 10,1 10,4
Trombosit 150 – 450.103/µL 216.00
330.000 180.00 244.000 256.000 238.100 290.000
0
Hematokrit 36 – 48 % 36,8 28,2 26,4 29,4 29,4
Gula Darah Puasa 60 – 110 mg/dL 243 209 297 77 239 249 221 111 212 223 157
Gula Darah 2 jam PP < 130 mg/dL 239 241 142 243 265 269
Gula Darah Sesaat < 200 mg/dL 268 290
Ureum 5 – 23 mg/dL 31 36,9 31,1 20,6 32,9 23,5
Creatinine 0,5 – 1,2 mg/dL 1,00 0,74 0,76 0,26 0,62 0,63
SGOT 0 – 38 µ/L 42 16 22 22 18 29 187 144 28
SGPT 0 – 41 µ/L 27 14 18 9 20 26 251 45 78
LED < 20 mm/jam 43 70 99
Natrium 135 – 145 mmol/L 131 130 133 133 130 126 133 138 133
Kalium 3,5 – 5,3 mmol/L 4,04 4,2 4,1 3,8 3,7 4,06 3,8 3,6 4,0
Chlorida 98 – 106 mmol/L 103 106 110 106 104 103 108 112 105
Asam Urat 3,2
Albumin 3,5 – 5,5 g/dL 1,94 2,06 2,55 3,13 2,74 2,72 2,49 2,57 2,98
BGA
Ph 7,35 – 7,45 7,403 7,394 7,435 7,426
PCO2 35 – 45 mm Hg 37,5 36,9 38,6 36,1
PO2 80 – 100 mm Hg 94,4 76,8 88,9 72,4
HCO3 21 – 28 mmol/L 23,2 22,4 25,5 23,9
O2 Saturasi Arterial >95% 96,8 95,3 97,1 95,0
Base Excess (-3) – (+3) -1,5 -2,4 +1,2 -0,7
Objective
Medication Profile
Tanggal Pemberian Obat (Bulan Februari-Maret)
Obat Rute Regimen Dosis
27/2 28/2 1/3 2/3 3/3 4/3 5/3 6/3 7/3 8/3 9/3 10/3 11/3 12/3 13/3
O2 2-4 liter/menit
5500 ml/8jam
5000 ml/8jam
Ringer Lactate IV
1800 ml/hr
7 tts/menit
Haes 6% IV 1000 ml/16jam II
Cefotaksim (Combicef) IV 3x1g
Ceftizoksim (Cefizox) IV 3x1g
Ceftazidim (Zibac) IV 3x1g
Cefadroxyl po 2x1
Kanamicin po 4x1g
Ketorolac IV 3 x 30 mg
Metamizole Na (Antrain) IV 3x1
Asam Mefenamat po 3x1
Ranitidin IV 2x1
po 2x1
Omeprazole IV 1 x 40 mg
Lactobacillus reuterii (Rillus) po 1x1
Paracetamol po 3x1
Post Albumin 20% (Plasmanate) IV
10 IU
Insulatard SC 14 IU
16 IU
Laxadin Syrup po 0-0 I C (prn)
Metformin po 2 x 500 mg
Perak Sulfadiazin (Burnazin) topikal
Medication Profile
Keterangan Resusitasi :
Hari ke-1 (27/2) : RL 5500 cc pada 8 jam I
RL 5500 cc pada 8 jam II
Hari ke-2 (28/2) : RL 5000 cc pada 8 jam I
RL 5000 cc + Haes 1000 cc
Pada 8 jam II (sampai pkl 16.00)
RL 5000 cc (8 jam III)
Hari ke-(4-9) : RL 1800 cc/hari
Hari ke 10 (8/3) : RL 7 tetes/menit
Antibiotik sefalosporin
Ceftazidim • Karena pasien menunjukkan tanda” infeksi
generasi 3 untuk
(Zibac) sehingga terjadi peningkatan leukosit dan suhu
mengcover bakteri
Leukosit IV 1 gram 3x1 tubuh
aerob gram (-) dan
Mulai : 2/3 • Antibiotika gol cephalosporin generasi ketiga,
Pseudomonas
Berhenti : 8/3 untuk mengatasi infeksi pada kulit dan struktur kulit
aeruginosa.
• Menangani stress
Ranitidin • Karena pasien pasti merasakan stress
induced ulcer pada
pasien MRS. sehingga terjadi stress ulcer, maka ranitidin
Mulai : IV 27/2 masuk.
Stres ulcer IV dan PO 2x1 • Mengurangi ESO • Mengatasi stres ulcer akibat peningkatan
Berhenti :
akibat induksi NSAIDs sekresi asam lambung.
IV 8/3
(H2 bloker selektif) • M.K : memblok receptor H2
Po 12/3
Combustio Omeprazole Obat PPI (pompa proton
gr II 40% inhibitor) sebagai
Setres Ulcer Mulai : 28/2 IV 40 mg 1x1 Pengurangan asam lambung
ec. Kuah penurunan sekresi asam
bakso Berhenti : 1/3 lambung,
Lactobacillus
reuterii (Rillus)
PO 1 x1 Probiotik Untuk memperbaiki kesehatan saluran cerna
Mulai : 28/2
Berhenti : 6/3
Paracetamol
Mulai : 1/3,4/3- Nyeri ringan sampai Karena terjadinya peningkatan suhu tubuh
PO 3x1
8/3,10/3,12/3 sedang,demam pasien yang menyebabkan demam
Berhenti : 12/3
Problem Rute
S/O Terapi Dosis Frekuensi Indikasi Obat Analisa
Medik pemberian
Post Albumin • Menggantikan plasma protein, Mengatasi
Albumin menjaga
20% penurunan albumin pada pasien luka
keseimbangan sirkulasi
(Plasmanate) bakar
volume darah dan
Hipoalbumin IV • Albumin serum meningkat akibat
merupakan pembawa
Mulai : 2/3 kehilangan protein pada edema jaringan.
dari hormon, enzim, obat
Berhenti : 6/3 Harusnya diberikan pada awal mrs.
dan racun
Insulatard Insulatard termasuk • Untuk menuruknkan Kadar gula darah
insulin intermediate (GDA, GDP, GD2JPP
16 IU
Mulai : 3/3 SC Per hari acting, digunakan untuk • Merupakan insulin intermediate acting
20 IU
Berhenti : 13/3 menjaga kadar gula digunakan untuk mengontrol kadar glukosa
darah basal dalam darah
Combustio • Terjadi konstipasi karena pergerakan
Laxadin Syrup
gr II 40% cairan dan efek dari obat yang digunakan
ec. Kuah sebagai analgesik
Mulai : 8/3 PO 0-0-1 C Prn Untuk melunakkan tinja
bakso • Obat pencahar yang bekerja dengan cara
Berhenti : 9/3
merangsang gerakan peristaltik usus dan
melicinkan jalannya tinja
Menghambat
Metformin Untuk menurunkan kadar gula darah (Untuk
gluconeogenesis dan
menuruknkan Kadar gula darah (GDA, GDP,
PO 500 mg 2x1 pelepasan glukosa oleh GD2JPP) dan tidak meningkatkan sekresi
Mulai : 18/3
hati dan menurunkan insulin
kolesterol/LDL.
Perak • Antibiotika topikal pada luka bakar.
Sulfadiazin Diberikan 4 hari sekali pada saat rawat
(Burnazin) 0,1 luka.
Topikal Per 2 hari Antimikroba • Sangat efektif untuk luka bakar sebagai
gram
Mulai : 28/2 bakterisida.
PLAN
No Problem Rekomendasi
Pada pasien ini di monitoring kadar
1. Pasien menggunakan dosis insulin melebihi 1 unit
gulanya saat penggunaan insulin.
Seharusnya ada pemberian PRC untuk
meningkatkan HB dalam batas normal
2. Hb menurun pada tanggal 4/3, 6/3, 7/3 dan 8/3 dan memenuhi kebutuhan tubuh akan sel
darah merah yang berkurang akibat
kerusakan saat injury.
Albumin serum meningkat akibat
Post albumin baru diberikan saat hari ke-3 pasien kehilangan protein pada edema
3.
MRS jaringan. Harusnya diberikan pada
awal MRS.
Plan
Pada Perawat
Saat membersihkan luka pasien, sebaiknya menggunakan handskun agar keadaan luka tetap steril.
Awasi Pemeriksaan Lab(Hb,Ht,elektrolit),keluaran urin dan berat jenis
Timbang BB tiap hari(Penggantian cairan tergantung pada BB pertama dan perubahan selanjutnya)
Pada Pasien/Keluarga
Perawatan luka harus intensif
Jangan menggaruk kulit yang mengalami luka
Kontol Gula darah rutin
Pemakaian obat
Pemakaian obat antibiotik harus tepat waktu
Obat Analgenik (prn) diminum ketika diperlukan saja
ESO yang sangat mungkin terjadi
Penyimpanan obat
KIE
THANK YOU