LARUT AIR
BIOKIMIA KELAS C
Start!
ANGGOTA
01 K100200173 02 K100200174
SHAFANISA ALIVIA SAFITRI INDAH
AZZAHRA KARTIKA SARI
03 K100200176
LINA AYU
KUSUMASTUTI
C9H17NO5 C8H11NO3
Vitamin B12 Vitamin B7 (Biotin) Vitamin B9 (Asam Folat)
(Kobalamin)
C10H16N2O3S C19H19N7O6
Vitamin C
C63H88CoN14O14
C6H8O6
P
03
FUNGSI
VITAMIN
Back Agenda Next
FUNGSI VITAMIN YANG LARUT DI DALAM AIR
DALAM BIOMEDIS
Tidak adanya vitamin atau defisiensi relatif vitamin dalam diet akan menimbulkan
berbagai keadaan defisiensi dan penyakit yang khas. Defisiensi vitamin tunggal dari
kelompok B kompleks jarang terjadi, karena diet yang jelek paling sering disertai dengan
keadaan defisiensi multiple. Defisiensi vitamin dihindari dengan mengkomsumsi berbagai
jenis makanan dalam jumlah yang memadai. Vitamin yang larut di dalam air kelompok dari
vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di
dalam tubuh kita. Karena kelarutannya dalam air, kelebihan vitamin ini akan diekskresikan
ke dalam urin dan dengan demikian jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik.
Penyimpanan vitamin B kompleks bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai akibatnya
vitamin B kompleks harus dikomsumsi secara teratur.
Vitamin B1 (Tiamin) Vitamin B2 (Riboflavin)
Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam Bentuk aktif riboflavin adalah flavin mononukleatida
sejumlah reaksi enzimatik dengan mengalihkan unit ( FMN ) dan flavin adenin dinukleotida ( FAD ).FMN
aldehid yang telah diaktifkan yaitu pada reaksi : dibentuk oleh reaksi fosforilasi riboflavin yang
1. Dekarboksilasi oksidatif asam-asam á - keto tergantung pada ATP sedangkan FAD disintesis oleh
( misalnya á- ketoglutarat, piruvat, dan analog reaksi selanjutnya dengan ATP dimana bagian AMP
á - keto dari leusin isoleusin serta valin). dalam ATP dialihkan kepada FMN. FMN dan FAD
2. Reaksi transketolase (misalnya dalam lintasan berfungsi sebagai gugus prostetik enzim
pentosa fosfat). oksidoreduktase,di mana gugus prostetiknya terikat erat
tetapi nonkovalen dengan apoproteinnya. Enzim-enzim
ini dikenal sebagai flavoprotein. Banyak enzim
flavoprotein mengandung satu atau lebih unsur metal
seperti molibneum serta besi sebagai kofaktor esensial
dan dikenal sebagai metaloflavoprotein.
Vitamin B3 (Niasin) Vitamin B5 (Asam Pantoneat)
Fungsi utama vitamin ini adalah sebagai koenzim NAD+ John A.R. mengatakan bahwa dalam bentuk
dan NADP+. Nukleotida nikotinmida mempunyai peranan suplemen Vitamin B5 dapat membantu
yang luas sebagai koenzim pada banyak enzim menurunkan kadar kolesterol total dalam darah
dehidrogenase yang terdapat di dalam sitosol ataupun beserta low-density lipoprotein (LDL). selain itu
mitokondria. Dengan demikian vitamin niasin merupakan dapat memiliki efek positif terhadap pengobatan
komponen kunci pada banyak lintasan metabolic yang diabetes dan pencegahan angiopati perifer
mengenai metabolisme karbohidrat, liid serta asam diabetik, yaitu komplikasi dari penyakit ini.
amino.NAD+ dan NADP+ merupakan koenzim pada Berguna untuk mengatasi serta mencegah
banyak enzim oksidorduktase. Enzimenzim defisiensi vitamin B5 masalah kulit akibat terapi
dehidrogenase yang terikat dengan NAD mengkatalisis radiasi. Fungsi lainnya yaitu memecah
reaksi oksidoreduksi dalam lintasan oksidatif misalnya karbohidrat, protein, lemak, pembentukan sel
siklus asam sitrat,sedangkan enzim-enzim dehidrogenase darah merah, produksi hormon stress dan seks,
yang terikat dengan NADP ditemukan dalam lintasan mencerna vitamin lain (terutama B2), dan
yang berhubungan dengan sintesis reduktif misalnya sintesis kolesterol
lintasan pentosa fosfat.
Vitamin B6 (Piridoksin) Vitamin B7 (Biotin)
Tubuh harus memperoleh vitamin piridoksin dari Berfungsi sebagai enzim yang dapat merubah
makanan sehari-hari. Piridoksal fosfat berfungsi lemak dan karbohidrat dalam makanan menjadi
sebagai koenzim pada reaksi dimana substratnya energi, serta menghasilkan protein yang
mengandung nitrogen (>100 reaksi). Piridoksin dibutuhkan oleh tubuh.
juga mempunyai peran sebagai mediator fisiologis
bagi fuungsi hormon steroid, yaknni sebagai
negative control terhadap kerja hormon steroid.
Asam folat berfungsi sebagai koenzlm pada transfer satu atom 'Karbon. Sebelum
berfungsi asam folat akan diaktifkan kedalam bentuk tetrahidroasam falat. Transfer satu
atom karbon ini sangat penting pada sintesis purin dan pirimidin. Ketersediaan asam
folat (bersama vitamin B12) sangat penting bagi pembaharuan sel/regenerasi sel
Vitamin B12 (Kobalamin) Vitamin C
Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim pada reaksi
yang memerlukan 5 deoxyadenosine atau berpartisipasi Berfungsi dalam pembentukan protein yang
sebagai substrat pada reaksi metilasi untuk membentuk digunakan untuk membuat kulit, tendon, ligamen.
metilkobalamin. Vitamin B12 diperlukan untuk sintesis Membentuk pembuluh darah yang berguna untuk
purin dan pirimidin (asam nukleat). penyembuhan luka dan pembentukan jaringan
parut. Memperbaiki dan memelihara tulang, gigi,
dan tulang rawan. Membentuk penyerapan zat besi
dalam tubuh, dan penyakit skorbut dapat
disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-
sayuran yang segar. Cadangan normal vitamin C
cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit
skorbut.
04
KELAINAN
KLINIS
AKIBAT
KEKURANGA
N Back Agenda Next
Vitamin B1 (Tiamin) Vitamin B2 (Riboflavin)
1.Sakit kepala
1.Pellagra 2.Tubuh merasa lelah
2.Insomnia 3.Mudah emosi
3.Kehilangan nafsu makan 4.Sensasi perih pada bagian lengan atau kaki
4.Berat badan menurun 5.Mual
5.rasa sakit di mulut dan lidah 6.Rambut rontok
6.diare, sakit perut 7.Denyut jantung meningkat
7.rasa terbakar di berbagai bagian tubuh 8.Gangguan pencernaan
8.vertigo, sakit kepala, senewen, bingung
(berhubungan dengan defisiensi niasin pada
susunan syaraf pusat)
9.Setelah ditemukan niasin, defisiensi vitamin ini
sangat jarang ditemukan kecuali pada kelompok
yang mengalami gangguan genetik untuk
transport triptofan, yaitu penyakit yang disebut
Hartnup disease.
Vitamin B6 (Piridoksin) Vitamin B7 (Biotin)
1.Lemah
2.Mudah tersinggung 1.Rambut rontok
3.Senewen 2.Kulit kering
4.Insomnia 3.Ruam bersisik disekitar mata atau mulut
5.Kesulitan berjalan 4.Mata kering
6.Cheilosis 5.Kelelahan
7.Kejang (pada bayi) 6.Depresi
8.Pellagra
9.Perubahan perilaku termasuk depresi dan
irritability
10.Anemia hipokromik sideroblastik
Vitamin B9 (Asam Folat) Vitamin B12 (Kobalamin)
1 3
Tiamin merupakan koenzim yang penting Kebutuhan minimum tiamin
pada metabolisme energi dari karbohidrat. adalah antara 0,20-0;23 mg
Vitamin ini larut dalam air dan tidak tahan per 1000 Kal. Dengan
panas. mempertimbangkan faktor
keamanan, kecukupan
tiamin dapat ditetapkan
2 sebesar 0,50 mg per 1000
Kal (Gubler, 1991)
Tiamin merupakan faktor pada dekarboksilasi oksidatif
dari asam α-keto (α-keto acids) seperti piruvat dan α-
ketoglutarat. Selain itu, ia terlibat dalam proses
transketolasi, yang mengkatalisis interkonversi gula
dengan 3 sampai 7 atom karbon.
Vitamin B2 (Riboflavin)
1 3
Riboflavin merupakan bagian dari koenzim flavin
Kebutuhan riboflavin terkait dengan
adenine dinucleotide dan flavin mononucleotide
energy expenditure, karena vitamin ini
(riboflavin - 5' - phosphate). Flavoprotein berfungsi
diperlukan untuk metabolisme seluruh
sebagai enzim pada pernafasan sel dan pada oksidasi
jaringan tubuh. Kehamilan dan laktasi
substrat oleh oksigen. Jadi riboflavin adalah komponen
akan meningkatkan kebutuhan
penting pada metabolisme intermediate.
riboflavin. Dianjurkan asupan
2 riboflavin sebesar 0,75 mg/1000 Kal.
Fungsi utama vitamin ini adalah sebagai koenzim NAD+ dan NADP+. Kedua
koenzim berperan pada pemeliharaan keadaan redoks dalam sel, dan lebih
banyak berperan pada jalur-jalur katabolik, seperti pada jalur glikolisis atau
pentosa phosphate shunt. Nicotinic acid dalam dosis sangat besar (1
gram/hari) dapat dipergunakan sebagai agen penurun kadar lemak darah,
namun memberi efek samping rasa panas terutama pada wajah karena efeknya
pada tonus vaskuler.
Vitamin B6 (Piridoksin)
2
1
Rekomendasi kebutuhan piridoksin untuk bayi
didasarkan kandungan piridoksin dalam air susu ibu
Terdapat dalam tiga bentuk piridoksin, yaitu: yaitu 0,13 mg/l, atau sebesar 0,1 mg piridoksin per
piridoksin yang berasal dari tanaman, dua 0,75 liter ASI per hari. 8eberapa peneilitian
bentuk lain yang berasal dari jaringan hewani terhadap laki-Iaki dewasa menunjukkan bahwa
adalah piridoksal dan piridoksamin. normalisasi dengan tryptophan load test dibutuhkan
Piridoksin yang berasal dari hewani lebih 1-1,5 mg. Sedangkan penelitian pada remaja putri
potensial sebagai faktor pertumbuhan bakteri menunjukkan bahwa kecukupan piridoksin dapat
dan sebagai prekursor koenzim pyridoxal diperkirakan berkisar antara 1-1,2 mg. Status
phosphate dan pyridoxamine phosphate. piridoksin wanita hamil cenderung menurun
Bentuk sintetis (komersial) biasanya adalah terutama pada trisemester ke-3, sehingga untuk ibu
piridoksin hidroklorida. hamil perlu tambahan kecukupan piridoksin sebesar
0,4 mg/hari. Sedangkan untuk ibu menyusui
diperlukan tambahan 0,5 mg piridoksin yang
ditransfer melalui ASI (FAO/WHO, 2001).
Vitamin B9 (Asam Folat) 2
1
Rekomendasi kebutuhan vitamin C unntuk bayi
Manusia dan beberapa hewan didasarka kandungan vitamin C dalam air susu
memerluka vitamin C dari makanan ibu yaitu 40 mg/l, atau sebesar 30 mg vitamin C
karena tubuhnya tidak memiliki L- per 0,75 liter ASI per hari. Sebanyak 8 mg
gulono-α-lactone oxidase, yang vitamin C per hari dilaporkan dapat mencegah
diperlukan untuk sintesa vitamin C. defisiensi vitamin C pada bayi berumur 4-17
bulan, sehingga selama kehamilan diperlukan
tambahan sebanyak 10 mg/hari. Angka
kecukupan untuk ibu menyusui ditetapkan
sebesar 70 mg untuk memenuhi ibu maupun
bayinya (FAO/WHO, 2001)
Vitamin B5 (Asam pantotenat)
1