Kelompok 1
Zayyin Wardiah (2013017001)
Rulina Citra (2013017002)
Nor Yasin Al Amin (2013017003)
Agata Tika Sari (2013017004)
Firmansyah (2013017056)
Devitamara Ayu Nurwinda (2013017045)
PENGERTIAN MANIFESTASI KLINIK
1. Nama : Ny. U
2. Umur : 58 Tahun
3. TB :-
4. BB : 85 kg
5. BMI :-
6. Riwayat Penyakit : DM Terkontrol
7. Hasil Pemeriksaan :
- Suhu Tubuh : 38°C (normal 37°C)
- Nadi : 90x/menit
Demam - Suhu tubuh 38°C Belum ada Diberikan Parasetamol 500 mg diminum 3x sehari. Parasetamol memiliki Dilakukan pemantauan suhu badan dan
pemberian mekanisme kerja yaitu menghambat prostaglandin yang berperan sebagai nyeri yang dirasa jika sudah mereda
terapi obat. mediator nyeri dan demam, sehingga dipilih Parasetamol untuk menurunkan dan demam turun maka pemakaian
demam serta nyeri pada pasien. obat dihentikan. Serta dilakukan
monitoring efek samping terkait
nekrosis hepatic, ruam dan urtikaria.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI. 2020. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/. Diakses pada November 2020.
Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 11th ed. New York, NY:
McGraw-Hill Education; 2020.
Drugbank, 2020. Drugbank: https:://www.drugbank.ca/ [online]. Diakses pada November 2020.
National Institute for Health Care Excellence. Cellulitis and erysipelas: antimicrobial prescribing. 2019.
https://www.nice.org.uk/guidance/ng141. Diakses pada November 2020.
Centre for Clinical Practice at NICE (UK). Diabetic Foot Problems: Inpatient Management of Diabetic Foot Problems. London: National Institute
for Health and Clinical Excellence (UK); 2020 Mar. PMID: 22497032.
Sullivan, T., & de Barra, E. 2018. Diagnosis and management of cellulitis. Clinical medicine (London, England), 18(2), 160–163.
https://doi.org/10.7861/clinmedicine.18-2-160.