Anda di halaman 1dari 11

KASUS 1 INFEKSI PART 3

Kelompok 1
Zayyin Wardiah (2013017001)
Rulina Citra (2013017002)
Nor Yasin Al Amin (2013017003)
Agata Tika Sari (2013017004)
Firmansyah (2013017056)
Devitamara Ayu Nurwinda (2013017045)
PENGERTIAN MANIFESTASI KLINIK

Selulitis merupakan penyakit infeksi akut Demam, bengkak, kemerahan, malaise,


yang disebabkan oleh bakteri yang keluhan pada bagian tubuh yang terinfeksi
menyerang jaringan subkutis dan daerah panas dan nyeri.
superfisial (dermis dan epidermis). Faktor
risiko terjadinya infeksi ini adalah trauma
lokal (robekan kulit), luka terbuka di kulit, KLASIFIKASI SELUTITIS
atau gangguan pada pembuluh vena maupun Purulent dan nonpurulent
pembuluh limfe
Patogen penyebab terjadinya selulitis yaitu
bakteri Streptococcus pyogenes /
hemolitikus dan Staphylococcus aureus
KASUS I

Ny U, 58th, BB 85 kg masuk rumah sakit dengan kondisi kaki


bengkak, kemerahan, data observasi temp 38ºC, BP 120/90, nadi
90x/menit, BSL: 121mg/dl. Lab: Na 128 mEq/dl, K (N) Riwayat
penyakit : DM terkontrol, Diagnosa: Cellulitis. Apa yg dapat
farmasis berikan untuk kasus ini?
D ATA PA S I E N

1. Nama : Ny. U
2.  Umur : 58 Tahun
3.  TB :-
4.  BB : 85 kg
5.  BMI :-
6.  Riwayat Penyakit : DM Terkontrol
7.  Hasil Pemeriksaan :
  - Suhu Tubuh : 38°C (normal 37°C)

  - TD : 120/90 mmHg (120/90 mmHg)

  - Nadi : 90x/menit
 
 

8.  Hasil Laboratorium :


- BSL : 121 mg/dL

  - Na : 128 meq/L


  - K :N
9.  Diagnosa : Cellulitis
10.  Terapi :-
Suggested Antibiotic Regimens for Empiric Treatment of Diabetic Foot Infections
Problem Subject Object Assesment Planning Monitoring
Medic
Cellulitis, Kaki Suhu tubuh Belum ada Pasien memiliki Riwayat DM terkontrol, dengan gejala suhu tubuh 38°C dan Memonitoring kadar glukosa darah,
Foot bengkak, 38°C pemberian nadi 90x/menit maka pasien masuk kegolongan foot diabetic infections kadar albumin, kadar sel darah
diabetic kemerahan Nadi terapi obat. ‘severe’ (Dipiro, 2020). Berdasarkan guideline diberikan Flucloxacillin 500 putih, suhu tubuh, laju pernapasan,
mg tiap 6 jam diberikan sekurang-kurangnya 30 menit sebelum makan
infections 90x/menit (PIONAS, 2020). Flucloxacillin adalah antibiotik beta-laktam penisilin yang kondisi luka seperti bau, granulasi,
Na : 128 digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri yang disebabkan oleh jaringan nekrotik dan produksi
meq/L Staphylococcus penghasil penisilinase. Flucloxacillin adalah terapi antibiotik nanah. Serta dimonitoring terkait
K;N pilihan pertama untuk terapi cellulitis, berdasarkan NICE (2020) menyetujui efek samping obat yang
berdasarkan bukti, pengalaman mereka dan data resistensi bahwa antibiotik kemungkinan terjadi seperti merasa
oral pilihan pertama harus flucloxacillin (penisilin spektrum relatif sempit) mual, muntah, diare, kembung dan
dimana flukloksasilin memiliki aktivitas melawan Staphylococcus aureus
gangguan pencernaan. Kemudian
(karena tidak dinonaktifkan oleh penisilinase yang diproduksi oleh
stafilokokus) dan Streptococcus pyogenes selain itu disebutkan pula risiko dimonitoring bengkak serta
resistensi terhadap flucloxacillin sangat rendah. kemerahan pada kaki.
Mekanisme : mengikat penicillin-binding proteins tertentu (PBPs) yang
terletak di dalam dinding sel bakteri, flukloksasilin menghambat sintesis
dinding sel bakteri sehingga terjadi lisis sel kemudian dimediasi oleh enzim
autolitik dinding sel bakteri seperti autolysin; ada kemungkinan bahwa
flukloksasilin mengganggu penghambat autolysin.
Ketika hasil mikrobiologi sudah tersedia, meninjau pilihan antibiotik dan ganti
antibiotik sesuai hasil, dengan menggunakan antibiotik spektrum sempit, jika
perlu. Tujuan terapi selulitis adalah pemberantasan infeksi secara cepat dan
pencegahan komplikasi lebih lanjut. Perawatan lokal selulitis termasuk
pengangkatan dan imobilisasi area yang terkena untuk mengurangi
pembengkakan. Balutan saline steril yang dingin dapat mengurangi rasa sakit
dan dapat diikuti nanti dengan panas lembab untuk membantu lokalisasi
selulitis.
Diabetes - BSL : 121 (tidak Dilakukan pemantauan terhadap pasien terkait riwayat Dilakukan pemantauan kadar
Mellitus mg/dL diketahui) penggunaan obat diabetes yang sebelumnya digunakan. gula darah :
terkontrol   Gula darah 2 jam setelah
makan (GDPP): 110-180
mg/dL.
Gula darah puasa (GDP): 80-
125 mg/dL.
Gula darah sewaktu (GDS): <
200 mg/dL
 

Demam - Suhu tubuh 38°C Belum ada Diberikan Parasetamol 500 mg diminum 3x sehari. Parasetamol memiliki Dilakukan pemantauan suhu badan dan
pemberian mekanisme kerja yaitu menghambat prostaglandin yang berperan sebagai nyeri yang dirasa jika sudah mereda
terapi obat. mediator nyeri dan demam, sehingga dipilih Parasetamol untuk menurunkan dan demam turun maka pemakaian
demam serta nyeri pada pasien. obat dihentikan. Serta dilakukan
monitoring efek samping terkait
nekrosis hepatic, ruam dan urtikaria.
DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI. 2020. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/. Diakses pada November 2020.
 
Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 11th ed. New York, NY:
McGraw-Hill Education; 2020.
 
Drugbank, 2020. Drugbank: https:://www.drugbank.ca/ [online]. Diakses pada November 2020.
 
National Institute for Health Care Excellence. Cellulitis and erysipelas: antimicrobial prescribing. 2019.  
https://www.nice.org.uk/guidance/ng141. Diakses pada November 2020.
 
Centre for Clinical Practice at NICE (UK). Diabetic Foot Problems: Inpatient Management of Diabetic Foot Problems. London: National Institute
for Health and Clinical Excellence (UK); 2020 Mar. PMID: 22497032.
 
Sullivan, T., & de Barra, E. 2018. Diagnosis and management of cellulitis. Clinical medicine (London, England), 18(2), 160–163.
https://doi.org/10.7861/clinmedicine.18-2-160.

Anda mungkin juga menyukai