Riwayat Alergi : -
Data Lab : -
Riwayat Terapi :
Vometa 3x1
Solans 1x1 kapsul
Ciprofloksasin 500 mg 2x1 tab
PATOFISIOLOGI
Gonorrhea adalah salah satu kelompok penyakit menular seksual, yang ditandai dengan
adanya gejala kencing bernanah yang disebabkan karena infeksi dari bakteri Neisseria
gonorrhoeae dimana termasuk diplococcus gram negatif yang diperkirakan menyebabkan
hingga 600.000 infeksi per tahun di Amerika Serikat. Manusia adalah satu-satunya inang
yang dapat diinfeksi (Dipiro,2020). Gonorrhea adalah infeksi purulen pada permukaan
selaput lendir yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. N gonorrhoeae ditularkan
melalui kontak seksual atau melalui penularan selama persalinan. (Medscape).
TATALAKSANA TERAPI
Tatalaksana pada gonorrhea dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk mengatasi
bakteri penyebab , serta terapi tambahan simptomatik. Regimen pengobatan gonorrhea
menggunakan regimen dual terapi yaitu Ceftriaxone 250 mg IM satu kali ditambah
Azitromisin 1 g PO sekali setiap hari selama 7 hari (Dipiro,2020)
(Dipiro,2020)
Metode SOAP
SUBJEK
-demam
-mual
-muntah
-kencing bernanah
OBJEK
Bertindak sebagai antagonis terhadap reseptor dopamine dikemoreseptor “trigger zone” yang berpengaruh terhadap reflex muntah.
Penggunaan obat ini dihentikan krena tidak sesuai, dan tidak ada gejala
Lansoprazol adalah obat golongan PPI yang yang dapat mengatasi produksi asam lambung.
Mekanisme lansoprazole :
Inhibitor pompa proton berikatan dengan H+ /K+- perubahan ATPase (Pompa proton) pada sel parietal lambung yang menghasilkan supresi sekresi asam
basal dan terstimulasi (Medscape).
PLAN
FARMAKOLOGI
Diganti dengan ceftriaxone 250 mg IM sekali dan Azitromisin 1 g PO 1x1 selama 7 hari sesuai dengan regimen pengobatan recommended untuk
N.Gonore . Alasan pemilihan regimen ini dikarenakan sesuai dengan gejala yang dikeluhkan oleh pasien, sehingga masuk dalam kategori/ tipe infeksi
uncomplicated infection of the cervix, uretra, and rectum in adults pada tabel tatalakasana terapi gonorrhea sehingga penentuan regimen berdasarkan
tipe infeksi tersebut, selain itu keluhan pasien tidak menunjukkan adanya gejala sakit tenggorokan dan ketidaknyamanan saat menelan maka tidak
termasuk infeksi gonorrhea pada faring (Dipiro, 2020).
Mekanisme kerja Ciprofloksasin: Menghambat relaksasi DNA; menghambat gyrase DNA pada organisme yang rentan; memyebabkan kerusakan
DNA untai ganda bakteri (Medscape)
Mekanisme kerja Ceftriaxone: Menghambat sintesis dinding sel, memberikan efek antimikroba dengan mengganggu sistesis peptidoglikan yang
menyebabkan bakteri lisis karena aktivitas enzimautolitik dinding sel berlanjut dan pembentukan dinding sel dihentikan (Medscape)
Mekanisme kerja Azitromisin: Mengikat subunit ribosom 50S dari mikroorganisme yang rentan dan memblokir disosiasi peptidil tRNA dari ribosom,
menyebabkan sintesis protein yang bergantung pada RNA terhenti; tidak mempengaruhi sintesis asam nukleat (Medscape) Berkonsentrasi dalam fagosit
dan fibroblas, seperti yang ditunjukkan oleh teknik inkubasi in vitro; studi in vivo menunjukkan bahwa konsentrasi dalam fagosit dapat berkontribusi
pada distribusi obat ke jaringan yang meradang (Medscape)
PLAN
FARMAKOLOGI
3. Parasetamol
Diberikan sebagai terapi simptomatik pada gonorrhea.
Pct tab 500mg 3x sehari, max 4g/hari sesudah makan
• Bignell C. & Unemo M.2012 European guideline on the diagnosis and treatment of gonorrhoea in adults.
Int j STD AIDS. Avvailable from : htttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24400344
• Dipiro, J., Talbert, L.R., Yee, G.C.,Nolin, T.D., Possey, L.M., Elingroad.V,2020, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach, 11th Edition, Micc Grow Hill Medical, Washington Dc.
• Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik
Indonesia 2014, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), BPOM RI, diakses 26 Oktober 2020.
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional penanganan infeksi menular seksual 2015.
Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
• www.medscape.com
TERIMA KASIH