Anda di halaman 1dari 8

STUDY KASUS

DAN PEMBAHASAN CLINICAL SCIENCE

I N F E K S I
K A S U S 4

S T U D Y K A S U S D A N P E M B A H A S A N C L I N I C A L S C I E N C E
I N F E K S I
K A S U S 4
Nama Anggota Kelompok 8 :
Ulfah Dwi Wahyuni/
2013017031
Bakti Puji Rahayu/ 2013017052
Desy Aulia Rahmah/
2013017032
Indah Ratna Dewi/2013017029
Piston Simon/ 2013017030
KASUS

Tn. RA 35 th BB 65 kg TB ± 170 cm pasien datang ke IRJ RS A dengan


keluhan demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, sedikit susah nafas, dan
kepala pusing. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hanya saja memiliki
riwayat alergi debu dan dingin. Hasil TTV suhu 38,2°C, RR 23 ×/ menit dan
nadi 98 ×/menit, TD 120/80 mmHg. Bagaimana Pharmaceutical care pada
kasus ini ?
SOAP
1. Problem Medik : Faringitis
2. Subjective : Demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, sedikit
susah nafas, dan kepala pusing
3. Objective :
 Suhu tubuh : 38,2°C
 RR 23 ×/ menit
 Nadi : 98 x/menit
 TD : 120/80
4. Assessment : Faringitis merupakan infeksi akut pada orofaring atau nasofaring yang menyebabkan
1 % sampai 2 % dari semua kunjungan rawat jalan (Dipiro, 2015). Faringitis juga merupakan infeksi
pada faring yang disebabkan oleh virus, bakteri, fungial dan gonorea (Sudipta, 2020).
5. Plan :
Farmakologi
• Diberikan obat antibiotik yakni Penisilin V 250 mg 4 × sehari atau 500 mg 2 × sehari secara oral
(Dipiro,2015). Mekanisme penisilin v yaitu dengan mengganggu sintesis dinding sel, khususnya ketika
proses transpeptidasi pada sintesis peptidoglikan dinding sel. Pada proses ini penisilin memiliki
struktur yang sama dengan struktur D-alanil-D-alanil terminal pada peptidoglikan, sehingga enzim
transpeptidase bereaksi dengan penisilin. Hal membuat struktur peptidoglikan yang dibentuk menjadi
tidak sempurna dan melemahkan kekuatan dinding sel pada bakteri (Ekajayanti, 2016)
• Diberikan obat demam yakni Paracetamol 500 mg 3 x sehari bila perlu (Pionas,2014). Pemberian
obat analgetik dan antipiretik kepada pasien, karena dilihat dari suhu tubuh pasien yang tinggi yakni
38,2˚C dan mengalami sakit tenggorokan , sehingga perlu diberikan obat penurun suhu tubuh dan juga
pereda nyeri. Mekanisme parasetamol adalah sebagai penghambat biosintesis prostaglandin dengan
menghambat pelepasan enzim siklooksigenase yang mengubah asam arakidonat menjadi
prostaglandin. Paracetamol juga menghambat COX-3 yang hanya ada di otak yaitu hipotalamus yang
rendah kadar peroksida (Muhammad Puar, 2013).
Non Farmakologi :
• Memperbanyak pemasukan cairan ke dalam tubuh. Dimana cairan akan membantu dalam
mengencerkan lendir sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
• Obat kumur dengan air garam hangat sering kali digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan.
• Menghisap tablet pelega tenggorokan atau mengunyah permen karet yang tidak mengandung
gula (Short et al., 2017).

6. Monitoring : Pada pemberian pensilin V adanya Monitoring tanda anafilaksis pada dosis
pertama. Monitor fungsi renal dan hematologi pada pemakaian jangka panjang (Depkes RI,
2005).
DAFTAR PUSTAKA
Dipiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V. 2015. Pharmacotherapy Handbook. Ninth
Edit. McGraw-Hill Education Companies. Inggris.
Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik
Indonesia 2014. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI). BPOM RI, diakses 12 Oktober
2020.
Ekajayanti Kining, Syamsul Falah, N. N. (2016). The In Vitro Antibiofilm Activity of Water Leaf Extract of
Papaya ( Carica papaya L .) against Pseudomonas aeruginosa, 2(3), 150–163.
Muhammad, I., Puar, N., & Bachtiar, H. (2013). Artikel Penelitian Perbedaan Efektivitas Parasetamol Oral
Dengan Tramadol Oral Sebagai Tatalaksana Nyeri Pasca Operasi Transurethral Resection of The Prostate,
2(1), 38–41.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI
Short, S., Bashir, H., Marshall, P., Miller, N., Olmschenk, D., & Prigge, K. (2017). Diagnosis and Treatment
of Respiratory Illness in Children and Adults . Institute for Clinical Systems Improvement.
Sudipta, I. M. (2020). Karakteristik kasus faringitis akut di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar
periode Januari – Desember 2015, 11(1), 245–247. https://doi.org/10.15562/ism.v11i1.349
T E R I M A K A S I H

S T U D Y K A S U S D A N P E M B A H A S A N C L I N I C A L S C I E N C E
I N F E K S I
K A S U S 4

Anda mungkin juga menyukai