Anda di halaman 1dari 21

Demensia

Kelompok 3
Ayu Waini Ningsih 170711006
Laela 170711011
Andini 170711020
Windayani 170711029
Sariti 170711039
Novia Indriani Nur Fatimah 170711044
Nashirudin Rizal 170711079
Definisi
• Demensia adalah sindrom klinis yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat
sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
penurunan daya ingat dan daya piker lain yang secara nyata
menggu aktivitas kehidupan sehari-hari. (Nugroho, 2008)

• Demensia adalah sindrom, dimana ada penurunan fungsi


kognitif (yaitu kemampuan untuk memproses pikiran)
melampaui apa yang dapat diharapkan dari penuaan
normal. (WHO, 2016)
Stadium demensia
• Stadium Awal
• Stadium Menengah
• Stadium Lanjut
Etiologi
• Demensia disebabkan oleh :
• Kondisi akut yang tidak diobati atau tidak dapat
disembuhkan.
• Penyakit vaskuler
• Penyakit Parkinson
• Penyakit prion (protein yang terdapat dalam
proses infeksi penyakit Creutzfeldt-Jakob).
• Infeksi human imuno defesiensi virus (HIV)
• Gangguan struktur jaringan otak
Klasifikasi
• Menurut Umur
• Menurut Perjalanan Penyakit
• Menurut Kerusakan Struktur Otak
Manifestasi Klinis
• Tanda dan gejala demensia secara umum :
• Menurunnya daya ingat yang terus terjadi.
• Gangguan orientasi waktu dan tempat.
• Gangguan bahasa, ketidak mampuan menyusun
kalimat.
• Ekspresi yang berlebihan, misalkan menangis
berlebihan saat melihat drama di TV.
• Adanya perubahan perilaku seperti acuh tak
acuh, menarik diri, gelisah.
• Mudah tersinggung.
Pemeriksaan Penunjang
• Dilakukan pemeriksaan kimia darah standar.
• Periksaan CT Scan dan MRI
• Pemeriksaan EEG
• Pemeriksaan cairan otak
• Scans otak, seperti PET, BEAM, MRI
• CCS : munculnya protein abnormal dari sel otak
sekitar 90% merupakan indikasi adanya DAT.
Penatalaksaan
• Farmako terapi
• Dukungan atau peran keliarga
• Terapi simtomatik
Pencegahan dan Perawatan
Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya
demensia diantaranya menjaga ketajaman daya ingat dan
senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti :
• Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak
seperti alcohol dan zat adiktif yang berlebihan.
• Membaca buku yang merangsang otak untuk berfikir hendaknya
dilakukan seyiap hari.
• Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan
aktif
• Kegiatan rohani dan mempedalam ilmu agama.
• Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman
yang memiliki persamaan minat atau hobi.
• Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap
relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita
tetap sehat.
Etiologi
ASUHAN KEPERAWATAN
• Tn. A umur 85th di bawa oleh keluarganya ke
psikogeriatrik ia dirawat karena adanya gangguan
kognitif, gejala yang muncul mudah lupa akan
peristiwa yang baru saja terjadi, keluarga mengatakan
tidak mampu mengenali orang, tempat dan waktu serta
tidak bisa merawat kebersihan diri. Tn. A sudah
menduda selama beberapa tahun dan memiliki 2 orang
anak perempuan yang masing-masing sudah
mempunyai keluarga tetapi anaknya masih
mengunjungi Tn. A selama di rawat di psikogeriatrik 1
minggu 1 kali . Hasil pemeriksaan di dapatkan
TD:130/90 mmHg, S : 37oC, N : 80x/menit, RR :
22x/menit
Pengkajian
STATUS KESEHATAN
• Status kesehatan yang lalu : Tidak ada
• Keluhan utama : Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi.
• Penyakit yang diderita : Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik
• Tingkat kesadaran : Composmentis
• TTV :
• TD : 130/90 mmHg
• N : 88x/menit
• S : 37x/menit
• RR : 22x/menit

PEMERIKSAAN MMSE : skor 16


Analisa data
Diagnosa
• Gangguan proses pikir berhubungan dengan
demensia
• Deficit perawatan diri berhubungan dengan
perubahan kemampuan merawat diri sendiri
Intervensi
Implementasi
Kesimpulan
• Asuhan keperawatan yang diberikan kepada lansia berupa
home care untuk mempertahankan individualitas dan
memberdayaan dengan menggunakan proses
keperawatan, yang dikonsentrasikan untuk mengukur
efek kerusakan dan kemampuan berkomunikasi,
mobilisasi, dan terlibat dalam aktivitas social. Tindakan
keperawatan selanjutnya memfokuskan pada fasilitas
adaptasi individu guna mengembalikan kesejahteraan
dan kemandirian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai