Anda di halaman 1dari 18

Triage

Bencana
Agil Putra Tri Kartika, S.Kep., Ns.,
M.Kep
Triage

Triage adalah perawatan terhadap pasien yang didasarkan pada


prioritas pasien ( atau korban selama bencana) bersumber pada
penyakit/tingkat cedera, tingkat keparahan, prognosis dan
ketersediaan sumber daya.

Tujuan dari triage adalah untuk mengidentifikasi pasien yang


membutuhkan tindakan resusitasi segera, menetapkan pasien ke area
perawatan untuk memprioritaskan dalam perawatan dan untuk
memulai tindakan diagnostik atau terapi.
Conceptual Freamwork in Disaster

HAZARD

EVENT

STRUCTURAL
DAMAGE

FUNGSIONAL
DAMAGE

NEEDS
LOCAL RESPONSE
EMERGENCY
OUTSIDE RESPONSE
DISASTER
Bencana

Definisi bencana (disaster) menurut WHO (2002) adalah setiap kejadian


yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa
manusia, atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan
kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar
masyarakat atau wilayah yang terkena.

Menurut Departemen Kesehatan RI (2001), definisi bencana adalah


peristiwa atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan
kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia, serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga
memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
Mass Casualty Incident (MCI)
Keberhasilan penanganan korban massal dengan
“TRIAGE SYSTEM”

▪ ORGANISASI (Stuktural tugas)


▪ FASILITAS (Sarana & Prasarana)
▪ KOMUNIKASI (Alat, Jaringan & Prosedur)
▪ DATA (SDM, Korban)
▪ PENANGANAN (Pre-Hospital, In-Hospital, Intra-Hospital Tranfer)
Pusdalops
Tahapan “TRIAGE SYSTEM”
Prinsip “TRIAGE SYSTEM”

Sehari - hari Bencana/MCI

▪ Dilakukan pada seluruh Menurut Lee, C.H., (2010) menerangkan pada


pasien situasi diklasifikasikan sebagai bencana masal
atau MCI, membutuhkan metode triase cepat
dan efektif dalam rangka mengoptimalkan
▪ Waktu per orang tidak boleh hasil pasien secara keseluruhan dalam situasi
lebih dari 30 detik bencana, ada pergeseran dari melakukan apa
yang terbaik untuk setiap pasien untuk
melakukan kebaikan terbesar untuk jumlah
▪ Melaksanakan prioritas terbesar orang.
dengan urutan nyawa, fungsi
dan penampilan
▪ Pemasangan “triage tag”
Jenis “START/JumpSTART”

▪ Langkah pertama adalah meminta semua korban yang


membutuhkan pengobatan/perawatan untuk pindah ke
daerah perawatan (GREEN)

▪ Nilai pernafasaan Airway & Breathing > 30 x/menit (RED)

▪ Jika tingkat pernapasan < 30 x/menit, periksa denyut


nadi radial dan CRT > 2 detik (RED)

▪ Jika terdapat perdarahan yang jelas maka control


perdarahan (minta tolong pasien atau korban hijau)

▪ Jika ada nadi radial, nilai status mental korban dengan


meminta mereka untuk mengikuti perintah sederhana
seperti meremas tangan, bisa mengikuti perintah
(YELLOW), tidak bisa mengikuti perintah (RED)

▪ Jika tidak ada respirasi setelah reposisi untuk membuka


jalan napas (BLACK)
Jenis “SALT” (sort – assess –lifesaving –
interventions – treatment/transport)

STEP 1 (Sort = Global Sorting)


▪ Pasien yang bisa berjalan diminta untuk berjalan ke suatu area
tertentu (GREEN)
▪ Pada korban yang tetap diam tidak bergerak dari tempatnya
diminta mengikuti perintah sederhana dan dengan kondisi yang
mengancam nyawa yang jelas (RED)
STEP 2 (Assess = Individual Assessment)
▪ Lifesaving
▪ Mengendalikan perdarahan utama; membuka jalan napas
pasien, dekompresi dada pasien dengan pneumotoraks, dan
menyediakan penangkal untuk eksposur kimia.
▪ Pasien yang tidak mematuhi perintah, atau tidak memiliki pulsa
perifer, atau dalam gangguan pernapasan, atau perdarahan
besar yang tidak terkendali (RED)
▪ Kondisi pasien HOPLESS (GREY)
▪ Pasien yang tidak bernapas bahkan setelah intervensi lifesaving
(BLACK)
▪ Selain kategori tadi maka masuk dalam pasien kategori
(YELLOW)
STEP 3 (Treatment and/or Transport)
CONTOH KASUS
MENINGGAL DUNIA
TRIAGE TAG
TRIAGE TAG

Anda mungkin juga menyukai