Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1

TUTORIAL 3
ANGGOTA KELOMPOK

• Dila Aulia (1518011014)


• Enjelina (1518011055)
• Josi Jeremia Manurung (1518011148)
• M. Pridho Gaziansyah (1518011085)
• Nabil Abdurrahman (1518011062)
• Nadhia Khairunnisa (1518011074)
• Rika Rahmawati (1518011025)
• Sheira Indah Anjani (1518011077)
• Samintola D (1318011148)
SKENARIO

Nn. Uli, 30 tahun, seorang karyawan bank swasta, datang ke klinik ke Unila dengan keluhan
perih pada ulu hatinya. Keluhan dirasakan sejak 7 hari yang lalu, terutama pada malam hari. Keluhan
disertai dengan sakit kepala, kembung, mual, dan terkadang muntah. Uli selalu kesulitan untuk tidur
sepulang kerja dikarenakan sering memikirkan permintaan orangtuanya untuk segera menikah
karena usia Uli yang sudah kepala 3. uli seringkali melewatkan jam makan siang atau terlambat
makan siang yang disebabkan kesibukannya bekerja.
Pada 6 bulan yang lalu dia pernah merasakan keluhan yang sama dan biasanya berkurang dengan
minum obat warung seperti promag. Akan tetapi saat ini keluhan tidak dirasakan berkurang juga,
justru makin lama bertambah berat. Uli setiap pagi minum kopi dikantor dan sangat suka makanan
pedas serta asam. BAB dan BAK saat ini tidak ada keluhan. Uli merasa khawatir karena ada teman
kerjanya sakit dengan keluhan yang sama tetapi dirawat di RS karena muntah darah dan BAB.
STEP 1
STEP II
STEP III
STEP IV
STEP V
LEARNING OBJECTIVE
1. Buatlah tabel (ulkus peptikum, gastritis, dan dispepsia) etiologi, manifestasi klinis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, DD, tatalaksana dan komplikasi!
2. Tuliskan farmakokinetik dan farmakodinamik obat gastroprotective dan antiemetic!
STEP VII
Ulkus Peptikum Gastritis Dispepsia
Etiologi Faktor resiko : - Infeksi H. Pylori -Gangguan/penyakit dalam saluran
- Helicobacter pylori - Pada orang yang cerna: tukak lambung, gastritis,
- NSAIDS imunokompromise bisa terserang tumor, infeksi H. Pylori
H. Pylori -Obat-obatan: OAINS, aspirin,
Faktor resiko lainnya: - Kerusakan pada lapisan lambung digitalis, teofilin, dsb
- Obstruksi paru kronik yang menyebabkan gastritis -Hepatitis, pankreatitis, kolesistitis
- Cronic Renal Insuddiciency reaktif kronik
- Penyakit Jantung Koroner -DM, PJK, dan penyakit tiroid
- Bekas pecandu alkohol
- Mantan perokok/perokok
Manifestasi • Tukak Gaster: - Nyeri panas dan perih pada ulu - Nyeri/rasa tidak nyaman pada ulu
Klinis -Dispepsia hati hati
-Rasa sakit pada perut bagian - Mual sampai muntah - Kembung
kiri - Nyeri epigastrium - Mual sampai muntah
•Tukak Duodenum: - Sendawa
- Dispepsia Erosive Gastritis: - Rasa cepat kenyang
- Rasa sakit timbul pada saat - Pernafasan pendek - Perut rasa penuh/begah
pasien merasa lapar (bisa - Pusing/merasa pingsan
membangunkan pasien - Muntah darah
tengah malam) - Tinja hitam
- Rasa sakit hilang setelah - Lemah dan pucat
makan & minum antasid
Ulkus Peptikum Gastritis Dispepsia
Pemeriksaan fisik:
-Nyeri tekan epigastrium (ulkus
duodenum dan ulkus gastritis)
-Nyeri dapat ditemukan
disebelah kanan garis tengah
pada 20% pasien
-Adanya takikardia dan
ortostasis menunjukkan adanya
dehidrasi sekunder akibat
muntah atau kehilangan darah
pada GI secara aktif.
-Perut yang seperti papan
menunjukkan adanya perforasi
Pemeriksaan - Pemeriksaan endoskopi - Gamabaran endoskopi: •Endoskopi
penunjang - Histopatologi eritema, eksudatif, perdarahan, - Pasien >55 tahun dengan
- Sitologi brushing dengan edematous rugae. dispepsia awitan
biopsi melalui endoskopi - Gambaran histopatologi: - Pasien <55 tahun dan
Degenerasi epitel, hyperplasia memiliki tanda bahaya
foveolar, infiltrasi neutrofil, - Fungsi endoskopi untuk
kerusakan sel parietal, atropi, mengidentifikasi kelainan
intestinal metaplasia struktural mukosa
- Pemeriksaan histologi: H. pylori
Ulkus Peptikum Gastritis Dispepsia
• USG:
-menilai kelainan
pankreatobilier (batu empedu)
-ERCP & EUS dapat menilai
sistem pankreatobilier lebih
detai

• pemeriksaan Lab:
- Mengidentifikasi H. pylori
Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan: Anamnesis: Anamnesis:
- Pengamatan klinis, dispepsia -Keluhan yang dihubungkan  Misal pada keluhan nyeri
(sakit dan disscomfort), kelainan nyeri panas dan pedih pada ulu epigastrik dapat berkembang ke
fisik yang dijumpai hati disertai mual kadang sampai arah pankreatitis bila rasa nyeri
- Hasil pemeriksaan penunjang muntah menjalar kebelakang
(radiologi&endoskopi)
- Hasil biopsi untuk pemeriksaan Pemeiksaan penunjang: P. Fisik:
histopatologi kuman H. pylori -Endoskopi Untuk memeriksa adanya
Ditemukan adanya edematous kelainan intralumen yang padat
rugae, perdarahan, raised erison, (tumor), organomegali/nyeri
dan eritema tekan.
- Histopstologi
Ulkus Peptikum Gastritis Dispepsia
• P. Lab:
Untuk melihat adanya faktor
infeksi pankreatitis, dan
keganasan saluran cerna
• USG:
Untuk melihat adanya batu
empedu, sirosis hati, dsb
• Endoskopi:
Bila dispepsia tanda bahaya
komplikasi 1. Perdarahan Komplikasi gastritis akut:
Meningkat pada usia lanjut - Perdarahan saluran cerna atas
akibat adanya penyakit berupa hematemesis dan melena
degeneratif dan - Kompliasi dapat berakhir syok
meningkatnya pemakaian hemoragik
OAINS
2. Perforasi/penetrasi Komplikasi gastritis kronik
Perforasi tukak gaster - Ulkus peptikum
biasanya ke lobus kiri hati, - Atrophic gastritis
dapat menimbulkan fistula - Anemia
gastrokolik - Defisiensi vitamin B.12
3. Obstruksi/ stenosis
TATALAKSANA
ULKUS PEPTIKUM

1. Non-medikamentosa - Antasid
- Istirahat Tidak dianjurkan pada penderita
gagal ginjal kronik
- Diet (makanan lunak, bubur saring,
makanan yang mengandung susu), Dosis: 3x1 tablet (3 kali sehari dan
makanan halus dapat merangsang sebelum tidur 3 jam setelah makan)
pengeluaran asam lambung
- Obat penangkal kerusakan mukus
- Merokok dpat menghalangi Koloid bismuth: 2x2 tablet sehari
penyembuhan tukak gaster kronik
Sukralfat: 4x1 gram/gari
- Obat obatan: OAINS sebaiknya
dihindari

2. Medikamentosa
Prostglandin: 4x200 mg atau 2x200mg
(pagi dan malam)
ARH2:
Simetidine: 2x400 mg, 800 mg malam
hari
PPI:
Ranitidine: 300 mg malam hari
Omeprzol: 2x20 mg
Nizatidine: 1x300 mg malam hari
Lansoprazol: 2x40 mg
Famotidine: 1x40 mg malam hari
Roksatidine: 2x75 mg
GASTRITIS

Menggunakan terapi H. Pylori (terapi tripel regimen)

- Lini I:
PPI rabeprazol 20 mg tiap 12 jam + amoksisilin 1 gram tiap 12 jam + klaritromisisn 500 mg
tiap 12 jam (selama 7 hari)
Atau
PPI lansoprazol 30 mg/ omeprazol 20 mg/ pantoprazol 400 mg tiap 12 jam + 10 hari
amoksisilin 1 gram tiap 12 jam + klaritromisin 500 mg tiap 12 jam (selama 10 hari)
- Lini II:
PPI (seperti diatas) + Bismuth subsalisilat 525 mg tiap 6 jam + 14 hari tetrasiklin 500 mg
tiap 6 jam (selama 14 hari)

- Lini III:
PPI (seperti diatas) + levofloksasin 500 mg tiap 12 jam + amoksisilin 1 gram tiap 12 jam
(selama 10 hari)

Anda mungkin juga menyukai