Learning Objective
1. Diagnosis pada skenario
2. Pemeriksaan penunjang
3. Tatalaksana venom dan non-venom
4. komplikasi
1. Cara diagnosis
• Gejala umum meliputi syok, muntah dan sakit
kepala. Periksa jejas gigitan untuk melihat
adanya nekrosis lokal, perdarahan atau
pembesaran kelenjar limfe setempat yang
lunak.
• Tanda spesifik bergantung pada jenis racun dan
reaksinya, meliputi:
– Syok
– Pembengkakan lokal yang perlahan meluas dari tempat
gigitan
– Perdarahan: eksternal: gusi, luka; internal: intrakranial
– Tanda neurotoksisitas: kesulitan bernapas atau paralisis
otot pernapasan, ptosis, palsi bulbar (kesulitan
menelan dan berbicara), kelemahan ekstremitas
– Tanda kerusakan otot: nyeri otot dan urin menghitam.
Derajat manifestasi gigitan ular berbisa
• Famili Crotalidae
No Derajat Tanda
1 Minor Terdapat tanda bekas gigitan/ taring, tidak ada edema, tidak
ada gejala sistemik, tidak ada koagulopati
2 Moderate Terdapat tanda bekas gigitan/ taring, edema lokal, tidak ada
gejala sistemik, tidak ada koagulopati
3 Severe Terdapat tanda bekas gigitan/ taring, edema regional (2
segmen dari ekstremitas), nyeri tidak teratasi dengan analgesik,
tidak ada tanda sistemik, terdapat koagulopati
4 Major Terdapat tanda bekas gigitan/ taring, edema yang luas,
terdapat gejala sistemik (muntah, nyeri kepala, nyeri perut dan
dada, syok), trombosis sistemik
Derajat manifestasi gigitan ular
berbisa
• Famili Elaptidae
No Derajat Tanda
1 0-none Riwayat gigitan ular, pembengkakan lokal dengan tanda
guratan, tidak ada gangguan neurologis
2 1-Moderate Derajat 0 ditambah gejala neurologis atau disertai efosia,
mual, muntah, parestesia, ptosis, kelemahan otot, paralisis,
sesak
3 2-Severe Gejala pada derajat 1 ditambah paralisis otot pernafasan
dalam 36 jam pertama
• Dalam mendiagnosis, anamnesis sangat penting
untuk mengidentifikasi lokasi gigitan, lama kejadian,
jenis ular, serta keluhan yang dirasakan saat
pemeriksaan.