Anda di halaman 1dari 14

Aman Duski

M. Okta Firdaus

Syahputra

Dewi Puspita Ningrum

Rinday Zildjiani Salji

Puspita Dewi
TATA CARA PEMBAGIAN
MAWARIS
Secara bahasa, kata Mawarits
‘merupakan jamak dari mirats,
adalah harta peninggalan orang yang
meninggal yang diwariskan kepada
PENGERTIAN
para warisnya”. Orang yang
meninggalkan disebut muwarits,
sedangkan orang yang berhak
menerima harta waris disebut warits
Mawaris merupakan salah satu hal penting yang harus
mendapat perhatian khusus oleh setiap muslim. Hukum
mempelajari ilmu mawarits adalah fardlu kifayah. Nabi
Muhammad SAW memotivasi para umatnya untuk
mempelajari dan mengajarkannya sebagaimana
disebutkan dalam hadits.
“ Pelajarilah ilmu faraidh (mawaris), dan ajarkanlah
kepada manusia. Karena ia adalah setengah dari ilmu, dan
ia akan dilupakan, serta ia merupakan ilmu pertama yang
akan diangkat dari umatku”
HR. Ibn Majah
‘aul

Pembagian Mawaris

rad
Penjelasan

Aul

Perhitungan ‘aul digunakan jika


harta yang akan dibagi kurang atau Pasal 192 KHI:
lebih banyak ahli waris daripada harta
warisnya. Besarnya bagian masing-
masing ahli waris disebutkan dalam
KHI pasal 176 dan 180. Pembagian Apabila dalam pembagian harta
secara aul akan membebankan warisan di antara para ahli waris
kekurangan harta yang akan dibagi Dzawil Furud menunjukkan bahwa
kepada semua ahli waris yang berhak angka pembilang lebih besar dari
menerimanya. angka penyebut, maka angka
penyebut dinaikkan sesuai dengan
angka pembilang, dan baru sesudah
itu harta warisan secara aul
menurut angka pembilang.
Rad

Perhitungan rad digunakan jika


harta waris yang akan dibagi
mengalami kelebihan. Jika hal ini Pasal 193 KHI
terjadi maka harta waris dikembalikan
sisa (kelebihan) hartanya kepada ahli
waris yang ada sesuai dengan kadar Apabila dalam pembagian harta
bagian masing-masing warisan diantara ahli waris Dzawil
Furud menunjukkan bahwa angka
pembilang lebih kecil daripada
angka penyebut sedangkan tidak
ada ahli waris asabah, maka
pembagian harta warisan tersebut
dilakukan secara rad, yaitu sesuai
dengan hal masing-masing ahli
waris, sedang sisanya dibagi secara
berimbang diantara mereka.
Contoh masalah ‘aul

Pewaris meninggalkan:
1. Janda (a)
2. Dua orang anak perempuan (b dan c)
3. Ibu (d)
4. Bapak (e)
Maka pembagiannya:
a = 1/8
b dan c = 2/3
d = 1/6
e = 1/6
Jumlah :
a+b+c+d+e =3/24 + 16/24 + 4/24 + 4/24 = 27/24
27/24 dinaikkan menjadi 27/27
Bagi menurut pembilang semua:
a = 3/24 menjadi 3/27
b dan c = 16/24 menjadi 16/27
d = 4/24 menjadi 4/27
e = 4/24 menjadi 4/27
Kasus ‘aul

AW Bagian HW Penerimaan
Istri ¼ 3 3/12 x Rp15.000.000,-
60.000.000,-
Ibu 1/6 2 2/12 x Rp10.000.000,-
60.000.000,-
2 saudara kandung 8 8/12 x Rp40.000.000,-
2/3 60.000.000,-
Saudara seibu 1/6 2 2/12 x Rp10.000.000,-
60.000.000,-
Rp75.000.000,-
JUMLAH
Diselesaikan secara ‘aul

AW Bagian HW Penerimaan
Istri ¼ 3 3/15 x 60.000.000,- Rp12.000.000,-

Ibu 1/6 2 2/15 x 60.000.000,- Rp8.000.000,-

2 saudara kandung 8 8/15 x 60.000.000,- Rp32.000.000,-


2/3
Saudara seibu 1/6 2 2/15 x 60.000.000 Rp8.000.000,-

Rp60.000.000,-
JUMLAH
Contoh masalah rad

Pewaris meninggalkan:
1. Ibu (a)
2. Seorang anak perempuan
Tambahan :
(b)
a = 4/19 x 5/24 = 20/456
3. Janda (c)
b = 12/19 x 5/24 = 60/456
Maka pembagiannya:
c = 3/19 x 5/24 = 15/456
a = 1/6 = 4
Pembagian terakhir
b = ½ = 12
a = 1/6 + 20/456 = 76/456 +
c = 1/8 = 3
20/456 = 96/456
Jumlah :
b = ½ + 60/456 = 228/456 +
4/24 + 12/24 + 3/24 = 19/24
60/456 = 288/456
Sisa :
c = 1/8 + 15/456 = 57/456 +
24/24 – 19/24 = 5/24
15/456 = 72/456
Menjadi :
Pengujian perhitungan:
4/24 : 12/24 : 3/24
96/456 + 288/456 + 72/456 = 1
Angka pembagi:
4 + 12 + 3 = 19
Kasus rad

AW Bagian HW Penerimaan

Anak perempuan ¼ 3 3/12 x Rp3.000.000,-


12.000.000,-

Ibu 1/6 2 2/12 x 12.000.000,- Rp2.000.000,-

Rp5.000.000,-
JUMLAH
Diselesaikan secara Rad

AW Bagian HW Penerimaan
Anak perempuan 3 36/60 x Rp7.200.000,-
¼ 12.000.000,-
Ibu 1/6 2 24/60x Rp4.800.000,-
12.000.000,-
Rp12.000.000,-
JUMLAH
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai