Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

keperawatan kritis
Definisi
 hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat
abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan
yang berbeda. seseorang dianggap mengalami hipertensi
apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmhg
(elizabeth dalam ardiansyah m., 2012).
 menurut price (dalam nurarif a.h., & kusuma h. (2016),
hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah
sistolik sedikitnya 140 mmhg atau tekanan diastolik
sedikitnya 90 mmhg. hipertensi tidak hanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar resikonya.
Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi
2 golongan (Ardiansyah M., 2012) :
1. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau
hiperetnsi yang 90% tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial diantaranya :
1. Genetik
2. Jenis kelamin dan usia
3. Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak.
4. Berat badan obesitas
5. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya.
Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu :
1. Coarctationaorta,
2. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal. 
3. satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke
ginjal.
4. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen).
5. Gangguan endokrin.
6. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
7. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah
untuk sementara waktu.
8. Kehamilan
9. Luka bakar
10. Peningkatan tekanan vaskuler
11. Merokok
Manifestasi Klinis
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda
dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
2. Gejala yang lazim
 Mengeluh sakit kepala, pusing
 Lemas, kelelahan
 Sesak nafas
 Gelisah
 Mual
 Muntah
  Epistaksis
  Kesadaran menurun
1. Faktor Resiko hipertensi
A. Faktor yang dapat di ubah
1. Genetik
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. ras/etnik

B. Faktor yang dapat di ubah


1. Merokok
2. Kurang aktivitas fisik
3. Minum alkohol
4. Kebiasaan minum kopi
5. Kebiasaan melebihkan kadar garam pada makanan
6. Kbisaan mengomsumsi makanan berlemak
Komplikasi Hipertensi
1. Stroke
2. Infark Miokardium
3. Gagal Ginjal
4. Ensefalopati
Definisi
Pisang Ambon

Pisang ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau adalah


pisang yang dagingnya tebal, berwarna putih kekuningan,
kulitnya kehijau- hijauan sampai kuning (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Online). Buah ini banyak ditemukan di
daerah tropis seperti Indonesia dengan harga relatif murah,
pisang juga mudah diolah menjadi beragam masakan (Maya
Apriyanti, 2014).
  Jumlah per 100 gram dapat Pemenuhan
Nutrisi dimakan kecukupan / hari
(%)
Vitamin B6 0,68 mg 34,0

Vitamin C 10,74 mg 17,9

Kalium 467,28 mg 13,4

Serat 2.830 mg 11,3

Mangan (Mn) 0,18 mg 9,0


Manfaat Pisang Ambon
 Buah pisang mengandung kalium (potasium) yang bermanfaat untuk
penyeimbangan pH atau derajat keasaman didalam lambung (Lalage,
2013). Selain itu, kalium bermanfaat untuk pengendalian tekanan darah,
memengaruhi irama jantung, terapi darah tinggi, membersihkan
karbondioksida didalam darah, berperan dalam kepekatan saraf dan otot,
serta memicu kerja otot dan simpul saraf (Astrawan, 2008). Kalium
yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan
membantu keseimbangan cairan di dalam tubuh. (Kowalski, 2010)

 Salah satu buah pisang yang memiliki kandungan kalium yang paling
tinggi yaitu pisang ambon, kandungan kaliumnya yaitu 435mg dalam
100gr pisang ambon dan 18 mg natrium, dan berat rata-rata satu pisang
ambon kurang lebih 140gr sehingga satu buah pisang ambon
mengandung kalium kurang lebih 600mg, sementara itu kandungan
kalium dalam buah pisang biasa yaitu 500mg, kandungan kalium yang
tinggi dalam buah pisang ambon inilah yang dapat berperan dalam
menurunkan tekanan darah (Adzahari, 2016).
Teknik terapi jus pisang
Pembuatan terapi Pisang Ambon dengan cara di Jus. Berikut ini cara
Penerapan (Maya Apriyanti, 2014) :
Bahan dan alat yag di butuhkan meliputi :
1. 100grm Pisang Ambon.
2. ± 125 ml air
3. Blender.
4. Pisau.
5. Gelas ukur
6. Sendok
Pelaksanaan membuat jus pisang ambon
7. Kupas buah pisang kemudian potong kecil-kecil.
8. Masukan potongan buah pisang 100 grm ke dalam blender kemudian
tambahkan air ± 125 ml
9. Blender semua bahan hingga halus.± 1 menit
10. Tuang ke dalam gelas 200 ml.
Cara pemakaian
11. Minum jus pisang ambon satu kali sehari
12. Minum 200 ml selama 5 hari setiap pagi sehabis makan pagi
Mekanisme Penurunan Tekanan Darah Menggunakan Pisang Ambon

Anda mungkin juga menyukai