Anda di halaman 1dari 13

LogoType

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


MIOMA UTERI
DISUSUN OLEH

Kelompok 4:

Andry Indrawan
Fitriyana
Maisatun Anisa
Windar Redayant
Anatomi uterus

Uterus (rahim) merupakan organ yang tebal, berotot,


berbentuk buah pir, yang sedikit gepeng kearah muka
belakang, terletak di dalam pelvis antara rektum di
belakang dan kandung kemih di depan. Pada masa
kehamilan uterus akan membesar pada bulan-bulan
pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone
yang kadarnya meningkat
Definisi Mioma Uteri

Mioma Uteri adalah neoplasma yang berasal dari otot uterus


dan jaringan ikat yang menumpangnya sehingga dapat dise-
but juga dengan leiomioma, fibriomioma atau fibroid.
Klasifikasi
Berdasarkan letaknya mioma uteri dibagi 3 yaitu:
1. Mioma sub mukosum
2. Mioma intramural
3. Mioma subserosum
Etiologi

Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang


pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan
bahwa mioma uteri terjadi terjadi tergantung pada sel-sel imatur yang
terdapat pada “cell Nest” yang selanjutnya dapat dirangsang terus
menerus oleh hormon estrogen.
Namun demikian, beberapa faktor yang dapat menjadi faktor
pendukung terjadinya mioma yaitu:
1. Wanita usia 35-45 tahun.
2. Hamil pada usia muda.
3. Genetik, zat-zat karsinogenik.
Manifestasi Klinis
Gejala klinik mioma uteri terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Perdarahan tidak normal
2. Penekanan rahim yang membesar
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Patofisiologi

.
Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyakdibanding
miometrium normal. Teori “Cell Nest” atau teori “Genitoblat”
membuktikan dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor
fibromatosa yang berasal dari sel imatur. Mioma uteri terdiri dari otot
polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul.
Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan
juga berperan. Perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar
bersifat degeneratif karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri.
Menurut letaknya, mioma terdiri dari mioma submukosum,
intramuskular dan subserosum.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut para ahli di bagi menjadi 3 yaitu :

1. Menurut (Nurafif & Hardhi, 2013) pemeriksaan diagnostik Mioma Uteri meliputi:
a. Tes laboratorium.
b. Tes kehamilan terhadap chorioetic gonadotropin.
c. Ultrasonografi.
d. Pielogram intravena.
2. Menurut (Marmi, 2010) deteksi mioma uteri dapat dilakukan dengan cara:
e. Pemeriksaan darah lengkap
f. USG
g. Vaginal toucher (VT)
3, Menurut (Setyorini, 2014) pemeriksaan fisik mioma uteri meliputi:
h. Pemeriksaan abdomen
i. Pemeriksaan bimanual
Pathway
Komplikasi

Komplkasi dibagi menjadi 5 yaitu ;

1. Perdarahan sampai terjadi anemia.


2. Torsi (putaran tungkai mioma)
3. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan
I. Komplikasi
infeksi.
4. Pengaruh timbal balik mioms dan kehamilan
5. Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri bertangkai
Penatalaksaaan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu:

1. Penatalaksanaan koservatif
2. Penatalaksanaan operatif
3.Radioterapi.
4.Operasi
5.Penatalaksanaan mioma uteri pada wanita hamil
Pencegahan

Pencegahan perdapat 4 bagian yiatu:


1. Pencegahan Primordial
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Sekunder
4. Pencegahan Tertier
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai