Anda di halaman 1dari 17

SOP MENGGANTI CAIRAN INFUS

• Rachmad Hidayat
• Mesin Angriyani
Prodi DIII Keperawatan Tingkat I

Dosen Pengampu
Liza Wati, S.Kep, Ns, M.Kep
Pengertian

Penggantian Cairan Infus adalah suatu tindakan keperawatan yang dilakukan


dengan tekhnik aseptik untuk mengganti cairan infus yang telah habis dengan
botol cairan infus yang baru sesuai dengan jumlah tetesan yang dibutuhkan
sesuai instruksi dokter.

Pemberian cairan intravena (infus)yaitu memasukkan cairan atau obat


langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu
dengan menggunakan infus set (Potter,2005)
Tujuan

1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin,

protein lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral

2. Memperbaiki keseimbangan asam basa

3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah

4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan ke dalam tubuh

5. Memonitor tekanan vena central (vcp)

6. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan diistirahatkan


Indikasi
1. Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru memungkinkan pemberian obat secara langsung ke dalam intravena

2. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat (furosemid,digoxin)

3. Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah obat dalam jumlah besar secara terus-menerus melalui infus (lidokain,

xilokain)

4. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuer

5. untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat dicampur dalam satu botol

6. Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral misal pada pasien, atau mitra muskuler dengan

gangguan koagulasi

7. Tindakan infus diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program

pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu


Jenis-jenis cairan intravena

1. Cairan bisa bersifat isotonis (contohnya; NaCL 0,9% Dekstrosa 5% dalam


air,Ringer laktat/RL,dll.

2. Cairan biasa bersifat hipotonis (contohnya; NaCl 5%)

3. nairann biasa bersifat hipertonis (contohnya dekstrosa 10% dalam NaCl


rektor 10% dalam air dextrose 20% dalam air)
Prosedur
Persiapan alat

1. IV catheter (abocath) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan

2. Infus set sesuai ukuran

3. Cairan infus sesuai kebutuhan klien

4. Standar infus (kolf)

5. Tali pembendung (tourniquet)

6. Kapas alkohol 70% dalam tempatnya

7. Kasa steril

8. Sarung tangan pembersih

9. Plaster

10.Bengkok (nierbeken)

11.Gunting verband

12.Pengalas

13.Spalk bila perlu (untuk anak-anak)

14.Jarum
Teknik Mengganti Cairan Infus

• Pastikan kebutuhan klien akan penggantian botol cairan infus dan cek cairan infus sesuai 5 benar : > benar nama

pasien, benar cara, benar cairan, benar waktu, benar dosis

• Sampaikan salam

• Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien

• Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga kesterilan alat

• Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu di drip dalam cairan sekalian dimasukkan dengan spuit melalui

mulut botol, usap dengan kapas alkohol, lalu tutup kembali

• Matikan klem infus set, ambil botol yang terpasang

• Ambil botol yang baru, buka tutupnya, swab dengan kapas alkohol, kemudian tusukkan alat penusuk pada infus

set ke mulut botol infus dari arah atas dengan posisi botol tegak lurus
Lanjutan

• Hubungkan infus set dengan botol cairan infus kemudian gantungkan


• Isi cairan pada infus set dengan menekan bagian ruang tetesan
hingga ruang tetesan terisi bagian, kemudian buka klem dan
aliran cairan hingga selang terisi dan udaranya keluar
• Pilih Vena yang akan dilakukan penusukan
• Letakkan pengalas

• Sisipkan plester

• Lakukan pembendungan dengan torniquet


• Pakai sarung tangan
• Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
• Tusukan lV kateter abocath ke dalam Vena secara perlahan
dengan lubang jarum menghadap ke atas
• Bila berhasil darah akan keluar dan terlihat melalui indukator.
Masukan seluruh catheter dan tarik bagian jarumnya,
kemudian sambungkan pada selang infus
• Buka torniquet
• Buka klem selang infus untuk melihat kelancaran tetesan titik
bila lancar aman kan lV catheter dengan cara di plaster
• Letakkan kasa steril yang sudah dioleskan dengan betadin lalu
tempelkan pada Vena yang ditusuk kemudian rekatkan dengan
plester.
• Pasang plester berikutnya untuk mengamankan selang infus

• Pasang spalk bila perlu


• Atur tetesan infus sesuai kebutuhan
• Rapikan klien dan bereskan alat-alat
• Cuci tangan

• Dokumentasikan
• Catat pada lembar tindakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai