Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An. M DENGAN EPILEPSI DI


RUANG AKUT RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG
TAHUN 2022
 

OLEH : KELOMPOK VI (B)


Latar Belakang
Menurut World Health Organization ​(WHO) menunjukkan ada 50
juta kasus epilepsi di seluruh dunia (WHO,2019). Secara keseluruhan
insidensi epilepsi pada Negara maju berkisar antara 40-70 kasus per 100.000 orang
per tahun. Di negara berkembang, insiden menjadi lebih tinggi berkisar antara 100-
190 kasus per 100.000 orang per tahun.
Pada tahun 2017, jumlah kasus epilepsi anak di Sumatera Barat terutama di
RSUP Dr. M. Djamil Padang ada 1081 kasus pada rawat jalan dan satu kasus rawat
inap dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Pengertian Epilepsi
Epilepsi juga dapat diartikan sebagai salah satu kelainan neurologi kronik
yang bisa terjadi pada segala usia terutama pada usia anak.
Epilepsi adalah salah satu penyakit neurologis yang utama. Pada dasarnya
epilepsi merupakan suatu penyakit susunan saraf pusat (SSP) yang timbul akibat
adanya ketidakseimbangan polarisasi listrik otak, ketidakseimbangan polarisasi
listrik tersebut teradi akibat adanya fokus-fokus iraitif pada neuron sehingga
menimbulkan letupan muatan listrik spontan yang berlebihan dari sebagian atau
seluruh daerah yang ada didalam otak yang mengakibatkan kejang berulang.
Terdapat dua kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan
kejang umum. Kejang fokal terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari
cerebral cortex, di mana pada kelainan ini dapat disertai kehilangan kesadaran.
Pada kejang umum, lesi mencakup area yang luas dari cerebral cortex dan
biasanya mengenai kedua hemisfer cerebri.
A. Pengkajian
A. Identitas klien
Nama : An. M
Tempat tanggal lahir : 25 Juli 2013 (8 tahun)
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : PAUD
Alamat : Kapeh panji jaya, Bayang Pessel
Tgl masuk : 19 Desember 2021 jam 23:51 wib
Tgl pengkajian : 04 Januari 2022
Diagnosa medis : Epilepsi
B. Identitas Orangtua
1) Ayah
Nama : Tn. P
Usia : 54 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : buruh
Agama : islam
Alamat : kapeh panji jaya, bayang pessel
2) Ibu
Nama : Ny. Y
Usia : 50 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Agama : islam
Alamat : Kapeh panji jaya, bayang pessel
B. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan Utama :
Pada tanggal 19 desember 2021 klien dibawa ke RSUP Dr. M.djamil padang.klien masuk ke
ruangan HCU dengan keluhan ibu klien mengatakan klien kejang berulang sejak 43 hari yang lalu,
frekuensi kejang 6-10x/hari dengan lama kejang 30 menit hingga paling lama 1 jam, kejang
seluruh tubuh, tangan dan kaki kesonjotan dan mata terbelalak keatas, dan anak tak sadar
setelah kejang.
Ibu klien juga mengatakan klien mengalami penurunan kesadaran sejak 35 hari yang lalu, anak
lebih banyak tidur, tidak menggigil dan tidak berkeringat, batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu,
lendir banyak dimulut, sesak nafas tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada, intake anak
selama ini sebelum dirawat makanan lunak atau bubur, frekuensi 3x /sehari, habis, semenjak
dirawat
Riwayatklien makanUtama
Keluhan cair / susu dengan menggunakan NGT .
Riwayat pada saat pengkajian :
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 04 Januari 2022 diruangan akut anak RSUP Dr. M.Djamil
padang, di dapatkan hasil ibu klien mengatakan anaknya demam dengan suhu 38,9’C dan klien juga
mengalami kejang lagi dengan durasi 5 menit namun berulang, klien juga tampak batuk, serta sesak nafas dan
juga terdapat banyak lendir pada mulut klien. Pada saat dilakukan pengkajian klien dalam keadaan tidak
sadar, klien tampak terpasang NGT, Trheeway, oksigen 2L, serta alat suction yang standbay untuk menyedot
lendir klien.
1. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan Fisik 4. Riwayat Spiritual
Berat badan : 11 kg Support sistem dalam keluarga : keluarga
Tinggi badan : 113 cm saling mendukung
b. Perkembangan Tiap Tahap 5. Reaksi Hospitalisasi
Usia anak saat a. Pengalaman Keluarga Tentang Sakit Dan
Berguling : 7 bulan Rawat Inap
Duduk : 8 bulan Ibu membawa anaknya ke RS karna :
Merangkak : 9 bulan demam + kejang
Berdiri : 10 bulan Apakah dokter menceritakan tentang kondisi
Berjalan : 11 bulan anak : iya
Senyum kepada orang lain pertama kali : 1 tahun Perasaan orang tua saat ini : cemas terhadap
Bicara pertama kali : 1 tahun kondisi anaknya
2. Riwayat Nutrisi Orang tua selalu berkunjung ke RS : iya
Pemberian Susu Formula b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat
Alasan pemberian : ada inap
3. Riwayat Psikososial Tidak ada
Anak tinggal bersama : orang tua
Lingkungan berada di : perkampungan
Rumah ada tangga : tidak ada
Pengasuh amak : tidak ada/ hanya
orang tua
Aktivitas sehari-hari
Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Selera makan Baik Berkurang

Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Jenis minuman Air putih Air putih dan susu


2. Frekuensi minum 8 gelas/hari 3 gelas/hari
3. Kebutuhan cairan 8 liter/hari 2 liter/hari
4. Carapemenuhan Gelas/botol Gas/botol
Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Tempat Rektum Rektum dan pempers


pembuangan
2. Frekuensi (waktu) 2x/hari Tiap hari
3. Konsistensi Bab lembek Bab lembek
4. Kesulitan Tidak ada Ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
Istirahat tidur
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

Jam tidur
- Siang 1-2 jam/hari Ditemani orang tua
- Malam 7-9 jam/hari Minum susu
Pola tidur Tidur sendiri Tidak ada
Kebiasaan sebelum Tidak ada
tidur
Kesulitan tidur Tidak ada

Olahraga
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Program olahraga Klien tidak berolahraga Klien tidak berolahraga


2. Jenis dan karena sedang
frekuensi terbaring sakit di rs
3. Kondisi setelah
olahraga
Personal hygiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi Dimandinkan Dimandikan
- Cara
- Frekuensi
- Alat mandi
2. Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
4. Gosok gigi
- Frekuensi
- cara
Aktifitas/mobiltas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit

1. Kegiatan sehari-hari Bermain Terbaring dikasur


2. Pengaturan jadwal harian Senin-minggu Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada Ada
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan tubuh Kesulitan pergerakan tubuh Sulit bergerak
Pemeriksaan fisik
Palpasi
1. Keadaan umum : sedang Nyeri tekan / tidak : tidak ada nyeri tekan
2. Kesedaran : compos mentis 8. Mata
3. Tanda tanda vital : Inspeksi
Denyut nadi : 120 x/i Pelpebra, Radang / tidak : tidak edema
Suhu : 38,9’C Selera : tidak ikterik
Pernapasan : 36x/i Conjungtiva, Anemis / tidak : pucat
4. Berat badan : 11 kg Pupil : isokor
5. Tinggi badan : 113 cm Myosis / midriasis
Refleks pupil terhadap cahaya : -/-
6. Kepala :
Posisi mata, Simetris / tidak : tidak simetris
Inspeksi Palpasi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Tekanan bola mata : tidak ada
Warna rambut : hitam 9. Hidung atau Sinus
Penyebaran : tidak merata Inspeksi
Mudah rontok : tidak Posisi hidung : simetris
Kebersihan rambut : kurang Bentung hidung : normal
Palpasi Secret / Cairan : ada
Benjolan : ada / tidak ada 10. Telinga
Nyeri tekan : ada / tidak ada Inspeksi
Tekstur rambut : kasar / halus Posisi telinga : simetris kiri dan kanan
Ukuran / Bentuk telinga : simetris
7. Muka
Lubang telinga : bersih
Inspeksi Pemakaian alat bantu : tidak ada
Simetris / tidak : simetris Palpasi
Bentuk wajah : simetris Nyeri tekan / tidak : tidak ada
Gerakan abnormal : ada
11. Mulut
15. Abdomen
Inspeksi
Inspeksi : tidak buncit
a. Gigi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Keadaan gigi : tidak bersih
- Karang gigi / karies : ada
- Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi :
c. Lidah : kotor
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : pucat
- Basah / kering / pecah : pecah
- Mulut berbau / tidak : iya
12. Tenggorokan
Nyeri tekan : tidak ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid, Membesar / tidak : tidak ada pembesaran
Palpasi
Kelenjar thyroid : tidak teraba
Kaku kuduk / tidak : tidak
Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
14. Thorax dan pernapasan
Bentuk dada : simetris kiri dan kanan
Analisa Data
N Data Etiologi Problem
o
1      
 
  Ds : Kejang  
 
 ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas dan terdapat   Bersihan jalan nafas tidak efektif
 
  banyak lendir dimulut  
 
   Ibu klien mengatakan anaknya batuk Reflek batuk menurun  
 
Do :    
   
  - Pasien tampak sesak  
 
  - Pasien tampak banyak lendir dimulut Penumpukan secret  
 
- RR : 36 x/i    
 
- N : 120 x/i
Klien terpasang nasal kanul oks 2 liter Sesak
 
2 Ds :    
 Ibu klien mengatakan anaknya kejang berulang, lebih dari 5 Hipertermi Risiko Perfusi serebral tidak efektif
kali  
 Ibu klien mengatakan anaknya demam Gangguan metabolik
Do :  
- GCS : 13
- Anak tampak kejang Perubahan keeimbangan sel neuron
- kejang berlangsung 5 menit namun berulang  
- TD : 143/90 mmHg Difusi ion kalium-natrium
- N : 90 x/i  
- S : 38,9’C  
- P : 36 x/i Kejang
SaO2 : 98 % 
3 Ds : ibu klien mengatakan badan anaknya panas Infeksi bakteri Hipertermi
Do :  
- Akral hangat
- mukosa bibir kering Reaksi inmasi
- S : 38,9’C  
- N : 120 x/i Suhu tubuh meningkat >38ͦc
RR : 36 x/i  
Hipertemi
 
Diagnosa keperawatan
1. Risiko Perfusi serebral tidak efektif d.d kejang
2. Hipertermia d.d peningkatan suhu tubuh
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif d.d Penumpukan secret
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI
keperawatan
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Observasi :
tidak efektif b.d keperawatan diharapkan pola - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
penumpukan secret nafas membaik dengan kriteria - Monitor bunyi nafas tambahan
hasil : - Monitor sputum
- Kapasitas vital meningkat Teraupetik :
- Tekanan ekspirasi - Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head lift dan chin lift\
meningkat - Posisikan semi fowler
- Tekanan inspirasi meningkat - Berikan minum hangat
- Dispnea menurun - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Gangguan otot bantu nafas - Lakukan hiperokeigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
menurun - Berikan O2
- Pemanjangan fase ekspirasi Edukasi :
menurun Anjurkan teknik batuk efektif
- Ortopnea menurun
- Pernafasan cuping hidung
menurun
- Frekuensi nafas membaik
Kedalaman nafas
membaik
2 Ketidak efektifan Setelah dilakukan pengkajian Observasi :
perfusi jaringan selama 1x24 jam, didapatkan - Identifikasi peningkatan tekanan intracranial
serebral b.d kejang hasil : - Monitor tingkatan TD
- Tingkat kesadaran meningkat - Monitor penurunan frekuensi jantung
- Gelisah menurun - Monitor ilegukeritas irama nafas
- Tekanan darah membaik - Monitor penurunan tingkat kesadaran
Kesadaran sedang - Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan repon pupil
Teraupetik :
- Pertahankan posisi kepala dan leher netral
- Dokumentasi hasil pemantauan
 

3 Hipertermia b.d Setelah diberikan asuhan Manajemen hipertermia :


peningkatan suhu keperawatan selama 1x24 jam, 1. observasi
tubuh diharapkan : - Identifikasi penyebab hipertermia
- Kejang menurun - Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh membaik - Monitor pengeluaran urine
- Suhu kulit membaik 2. teraupetik :
- Takikardi menurun - Sediakan lingkungan yang dingin
Takipneu menurun - Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Berikan cairal oral
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Lakukan pendinginan eksternal (selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
3. edukasi :
- Anjurkan tirah baring
Implementasi dan evaluasi
No Hari / Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
tanggal

1 Jum’at / 09 Bersihan jalan nafas tidak - Memonitor pola nafas (frekuensi, S:


januari efektif b.d penumpukan pedalaman usaha nafas)  Ibu klien mengatakan anaknya
2022 secret - Memonitor bunyi nafas tambahan masih batuk
- Memonitor sputum  Ibu klien mengatakan anak
- Mempertahankan kepatenan jalan masih demam naik turun, dan
nafas lendir masih ada
- Menganjurkan posisi semi fowler atau O:
fowler - lendir kental, suction sudah.
- Melakukan penghisapan lendir - Pasien diare 1x
Mengajarkan teknik batuk efektif - IVFD 2A 10 t/m
- S :37,5’C
- N : 112 x/i
- RR : 32 x/i
- terpasang oksigen bikanul 2 liter
A : bersihan jalan nafas tidak efektif
P : intervensi dilanjutkan
- Jalan nafas membaik.
 
2 Selasa / 04 Risiko perfusi serebral tidak - Mengidentifikasi peningkatan tekanan S:
januari 2022 efektif b.d kejang intracranial  ibu klien mengatakan anaknya masih
- Memonitor peningkatan TD demam dan kejang berulang
- Memonitor penurunan frekuensi jantung O : pasien tampak pucat
- Memonitor penurunsn tingkat kesadaran - S : 38,0’C
- Mempertahankan posisi kepala dan leher - RR : 36 x/i
netral - N : 116 x/i
- Memonitor terjadinya kejang berulang A : Risiko perfusi serebral tidak efektif
- Memonitor karakteristik kejang P : intervensi dilanjutkan
Memonitor TTV - Monitor diit
- Monitor kejang
- Monitor tingkat kesadaran
Monitor TTV

3 Rabu / 05 Hipertermia b.d peningkatan - Mengidentifikasi penyebab hipertermia S : orang tua mengatakan anaknya masih
januari 2022 suhu tubuh - Memonitor suhu tubuh demam, BAB encer, dan ada lendir pada
- Memonitor pengeluaran urin mulut klien
- Melonggarkan atau melepaskan pakaian O:
- Menganjurkan tirah baring - S : 39,2’C
Mengkolaborasikan cairan dan elektrolit - N : 100 x/i
intravena jika perlu - RR : 36 x/i
- Vena femoralis terpasang KAEN 1B 15
cc/jam
- Kulit teraba hangat
- Klien terpasang NGT
A : hipertermi
P : suhu tubuh kembali normal, intervensi di
lanjutkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai